Beranda
>
Gagasan
>
Artikel
ROI (Return of Investment): Definisi, Manfaat, Kelebihan dan Kekurangannya

20 May 2024
Banner-Article-May-7.jpg

Dalam sebuah bisnis, ROI atau return of investment adalah istilah yang sudah tidak asing, terutama jika bisnis tersebut bergerak di bidang-bidang seperti commercial, marketing, dan operation.

Secara sederhana, ROI adalah pengembalian dari suatu investasi yang diberikan pada suatu bisnis. ROI menjadi ukuran dari keberhasilan. Sering kali return on investment ini jadi tolak ukur keberhasilan suatu bisnis. 

Saat Anda menjalankan suatu bisnis, penting untuk paham akan apa itu return of investment. Agar lebih memahami ROI, berikut adalah penjelasan selengkapnya tentang apa itu ROI, manfaat, serta kelebihan dan kekurangannya. 

Pengertian ROI (Return of Investment)

Dikutip Investopedia, ROI adalah sebuah performance measure atau alat untuk mengukur kinerja dan efisiensi dari suatu investasi perusahaan. 

ROI juga bisa menjadi pembanding tingkat efisiensi dari beberapa investasi yang telah digunakan oleh perusahaan. 

Baik dari jenis proyek maupun aset yang berbeda, ROI bisa digunakan untuk pembanding antara investasi untuk melihat peluang investasi lainnya. 

ROI mencoba mengukur secara langsung berapa pengembalian/keuntungan dari investasi terhadap biaya investasi itu sendiri. 

Dalam artian yang lebih umum dan sederhana, ROI adalah keuntungan finansial dari sebuah investasi. Misalnya, perusahaan A menginvestasikan uang sejumlah Z, maka ROI adalah tolak ukur yang menunjukkan berapa besar keuntungan dari investasi Z tersebut. 

Tolak ukur ROI ini penting dipahami untuk membentuk strategi bisnis yang tepat agar mendapatkan pengembalian/keuntungan dari investasi tersebut. 

ROI dihitung dengan cara mengurangi total penjualan dengan nominal investasi di awal, lalu dibagi dengan nominal investasi dan dikalikan 100%. Itulah angka ROI yang Anda cari. 

Dari angka ROI tersebut menunjukkan bahwa semakin besar persentase, maka semakin besar juga keuntungan yang didapatkan perusahaan.

Manfaat dan Pentingnya ROI (Return of Investment)

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, ROI adalah tolak ukur yang digunakan sebagai pembanding tingkat efisiensi dari sebuah investasi. Berikut adalah beberapa manfaat dari ROI:

1. Perencanaan Strategi Bisnis

Saat mendapatkan investasi, maka ROI akan menjadi tolak ukur dalam menentukan strategi bisnis. Mengapa demikian?

Strategi bisnis ini akan digunakan untuk mengukur berapa biaya yang harus dikeluarkan untuk misalnya membuat produk, melakukan promosi, dan menjualnya. 

ROI menjadi tolak ukur perencanaan strategi bisnis untuk meningkatkan efisiensi setiap departemen yang berperan dalam perusahaan untuk meningkatkan profit/keuntungan dari hasil investasi tersebut. 

Selain itu, dengan menggunakan ROI, maka perusahaan/bisnis akan mengetahui juga apakah strategi bisnis tertentu bisa dijalankan atau tidak. 

2. Penggunaan Dana yang Lebih Efisien

Salah satu manfaat utama dari ROI adalah membantu mengukur efisiensi dalam penggunaan modal. 

Sejalan dengan perencanaan strategi bisnis, saat Anda menggunakan analisis ROI maka akan lebih mudah untuk melihat bagian-bagian apa saja dalam perusahaan yang perlu pengoptimalan. 

Dari analisis tersebut maka penggunaan dana akan lebih terarah, misalnya untuk efisiensi penambahan pekerja, atau efisiensi produksi maupun penjualan. Dengan begitu, tidak ada penggunaan dana yang sia-sia dan tidak terukur/menimbulkan kerugian.

3. Mengukur Keuntungan/Profit 

Penggunaan analisis ROI dalam penentuan penggunaan dana/cost untuk produksi suatu bisnis atau perusahaan juga bisa membantu untuk mengukur keuntungan dari perusahaan tersebut. 

Dalam beberapa area, ROI digunakan sebagai alat untuk mengukur profit/keuntungan dari sebuah rencana investasi. 

Itulah mengapa ROI juga menjadi pembanding antara investasi satu dengan yang lainnya. Hal ini karena ketersediaan investasi yang ada juga perlu dilihat apakah bisa dilakukan atau tidak dan bagaimana keuntungannya. 

ROI perusahaan sering kali dilihat untuk menentukan pemberian investasi. Biasanya investor yang menerima rasio ROI rendah lebih menyukai bisnis dengan keberlanjutan tinggi, sebaliknya investor yang menerima risiko lebih tinggi juga akan memilih perusahaan dengan rasio ROI yang tinggi. 

4. Mengukur Performa Produk Baru

Saat bisnis Anda memiliki produk baru, ROI bisa digunakan sebagai alat ukur keberhasilan produk tersebut baik dari segi keuntungan maupun pengeluaran finansial. Berapa keuntungan produk baru tersebut jika dibandingkan dengan biaya produksi dan promosi yang harus dikeluarkan. 

Kelebihan dan Kekurangan ROI (Return of Investment)

Berikut adalah beberapa kelebihan dan kekurangan dari ROI atau return of investment menurut Poems:

Kelebihan:

  • ROI memberikan hasil pengukuran yang tepat terkait dengan efektivitas dan keberhasilan investasi. Ini akan membantu investor untuk mengevaluasi efisiensi penggunaan modal yang akan mereka berikan dan bagaimana pengembalian yang dihasilkan dari investasi tersebut. 

  • ROI menjadi pertimbangan utama sebelum melanjutkan investasi, memperluas perusahaan, atau mengalokasikan sumber daya. Ini menjadi landasan yang terukur bagi perusahaan untuk menilai kelayakan penggunaan dana sebagai solusi. 

  • ROI juga digunakan untuk menganalisis apakah suatu investasi sesuai dengan target keuntungannya atau tidak sekaligus menentukan jangka waktu yang diperlukan untuk mencapai keuntungan tersebut. 

  • ROI digunakan juga untuk menilai risiko dari suatu investasi. Melalui analisis ROI ini, investor dapat menentukan nilai investasi dan prospek keuntungan sehingga membantu membuat penilaian yang tepat. 

Kekurangan:

  • ROI biasanya hanya menekankan pada keuntungan secara finansial dan mengabaikan elemen penting lainnya seperti dampak sosial, lingkungan, dan dampak jangka panjang. Itu berarti analisis ROI gagal mempertimbangan risiko/bahaya non-finansial dari sebuah investasi. 

  • ROI biasanya mengukur pengembalian/keuntungan investasi pada periode tertentu saja sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan sehingga sulit untuk mengevaluasi investasi jangka panjang. 

  • ROI tidak mempertimbangkan waktu cash flow atau arus kas. Tidak semua investasi yang memiliki tingkat pengembalian cepat punya arus kas yang stabil, ada juga investasi dengan pengembalian lambat namun arus kas stabil. 

  • Belum adanya analisis risiko dalam ROI, padahal hal ini perlu diperhitungkan dalam ROI karena investasi tinggi juga memiliki risiko yang tinggi dan tidak terduga.

Dalam menjalankan bisnis, elemen utama yang perlu diperhatikan memang tidak akan jauh dari analisis finansial dan istilah finansial lain seperti ROI ini.

Untuk lebih mendalami analisis finansial atau financial analysis, Anda bisa mengikuti program Financial Analysis di prasmul-eli. 
Anda akan mendapatkan pemahaman dari dasar terkait financial analysis untuk mengembangkan bisnis Anda. Segera daftar kelasnya sekarang!

ARTIKEL TERKAIT
Banner-Article-May-7.jpg
ROI (Return of Investment): Definisi, Manfaat, Kelebihan dan Kekurangannya
20 May 2024

Dalam sebuah bisnis, ROI atau return of investment adalah istilah yang sudah tidak asing, terutama jika bisnis tersebut bergerak di bidang-bidang seperti commercial, marketing, dan operation.

Secara sederhana, ROI adalah pengembalian dari suatu investasi yang diberikan pada suatu bisnis. ROI menjadi ukuran dari keberhasilan. Sering kali return on investment ini jadi tolak ukur keberhasilan suatu bisnis. 

Saat Anda menjalankan suatu bisnis, penting untuk paham akan apa itu return of investment. Agar lebih memahami ROI, berikut adalah penjelasan selengkapnya tentang apa itu ROI, manfaat, serta kelebihan dan kekurangannya. 

Pengertian ROI (Return of Investment)

Dikutip Investopedia, ROI adalah sebuah performance measure atau alat untuk mengukur kinerja dan efisiensi dari suatu investasi perusahaan. 

ROI juga bisa menjadi pembanding tingkat efisiensi dari beberapa investasi yang telah digunakan oleh perusahaan. 

Baik dari jenis proyek maupun aset yang berbeda, ROI bisa digunakan untuk pembanding antara investasi untuk melihat peluang investasi lainnya. 

ROI mencoba mengukur secara langsung berapa pengembalian/keuntungan dari investasi terhadap biaya investasi itu sendiri. 

Dalam artian yang lebih umum dan sederhana, ROI adalah keuntungan finansial dari sebuah investasi. Misalnya, perusahaan A menginvestasikan uang sejumlah Z, maka ROI adalah tolak ukur yang menunjukkan berapa besar keuntungan dari investasi Z tersebut. 

Tolak ukur ROI ini penting dipahami untuk membentuk strategi bisnis yang tepat agar mendapatkan pengembalian/keuntungan dari investasi tersebut. 

ROI dihitung dengan cara mengurangi total penjualan dengan nominal investasi di awal, lalu dibagi dengan nominal investasi dan dikalikan 100%. Itulah angka ROI yang Anda cari. 

Dari angka ROI tersebut menunjukkan bahwa semakin besar persentase, maka semakin besar juga keuntungan yang didapatkan perusahaan.

Manfaat dan Pentingnya ROI (Return of Investment)

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, ROI adalah tolak ukur yang digunakan sebagai pembanding tingkat efisiensi dari sebuah investasi. Berikut adalah beberapa manfaat dari ROI:

1. Perencanaan Strategi Bisnis

Saat mendapatkan investasi, maka ROI akan menjadi tolak ukur dalam menentukan strategi bisnis. Mengapa demikian?

Strategi bisnis ini akan digunakan untuk mengukur berapa biaya yang harus dikeluarkan untuk misalnya membuat produk, melakukan promosi, dan menjualnya. 

ROI menjadi tolak ukur perencanaan strategi bisnis untuk meningkatkan efisiensi setiap departemen yang berperan dalam perusahaan untuk meningkatkan profit/keuntungan dari hasil investasi tersebut. 

Selain itu, dengan menggunakan ROI, maka perusahaan/bisnis akan mengetahui juga apakah strategi bisnis tertentu bisa dijalankan atau tidak. 

2. Penggunaan Dana yang Lebih Efisien

Salah satu manfaat utama dari ROI adalah membantu mengukur efisiensi dalam penggunaan modal. 

Sejalan dengan perencanaan strategi bisnis, saat Anda menggunakan analisis ROI maka akan lebih mudah untuk melihat bagian-bagian apa saja dalam perusahaan yang perlu pengoptimalan. 

Dari analisis tersebut maka penggunaan dana akan lebih terarah, misalnya untuk efisiensi penambahan pekerja, atau efisiensi produksi maupun penjualan. Dengan begitu, tidak ada penggunaan dana yang sia-sia dan tidak terukur/menimbulkan kerugian.

3. Mengukur Keuntungan/Profit 

Penggunaan analisis ROI dalam penentuan penggunaan dana/cost untuk produksi suatu bisnis atau perusahaan juga bisa membantu untuk mengukur keuntungan dari perusahaan tersebut. 

Dalam beberapa area, ROI digunakan sebagai alat untuk mengukur profit/keuntungan dari sebuah rencana investasi. 

Itulah mengapa ROI juga menjadi pembanding antara investasi satu dengan yang lainnya. Hal ini karena ketersediaan investasi yang ada juga perlu dilihat apakah bisa dilakukan atau tidak dan bagaimana keuntungannya. 

ROI perusahaan sering kali dilihat untuk menentukan pemberian investasi. Biasanya investor yang menerima rasio ROI rendah lebih menyukai bisnis dengan keberlanjutan tinggi, sebaliknya investor yang menerima risiko lebih tinggi juga akan memilih perusahaan dengan rasio ROI yang tinggi. 

4. Mengukur Performa Produk Baru

Saat bisnis Anda memiliki produk baru, ROI bisa digunakan sebagai alat ukur keberhasilan produk tersebut baik dari segi keuntungan maupun pengeluaran finansial. Berapa keuntungan produk baru tersebut jika dibandingkan dengan biaya produksi dan promosi yang harus dikeluarkan. 

Kelebihan dan Kekurangan ROI (Return of Investment)

Berikut adalah beberapa kelebihan dan kekurangan dari ROI atau return of investment menurut Poems:

Kelebihan:

  • ROI memberikan hasil pengukuran yang tepat terkait dengan efektivitas dan keberhasilan investasi. Ini akan membantu investor untuk mengevaluasi efisiensi penggunaan modal yang akan mereka berikan dan bagaimana pengembalian yang dihasilkan dari investasi tersebut. 

  • ROI menjadi pertimbangan utama sebelum melanjutkan investasi, memperluas perusahaan, atau mengalokasikan sumber daya. Ini menjadi landasan yang terukur bagi perusahaan untuk menilai kelayakan penggunaan dana sebagai solusi. 

  • ROI juga digunakan untuk menganalisis apakah suatu investasi sesuai dengan target keuntungannya atau tidak sekaligus menentukan jangka waktu yang diperlukan untuk mencapai keuntungan tersebut. 

  • ROI digunakan juga untuk menilai risiko dari suatu investasi. Melalui analisis ROI ini, investor dapat menentukan nilai investasi dan prospek keuntungan sehingga membantu membuat penilaian yang tepat. 

Kekurangan:

  • ROI biasanya hanya menekankan pada keuntungan secara finansial dan mengabaikan elemen penting lainnya seperti dampak sosial, lingkungan, dan dampak jangka panjang. Itu berarti analisis ROI gagal mempertimbangan risiko/bahaya non-finansial dari sebuah investasi. 

  • ROI biasanya mengukur pengembalian/keuntungan investasi pada periode tertentu saja sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan sehingga sulit untuk mengevaluasi investasi jangka panjang. 

  • ROI tidak mempertimbangkan waktu cash flow atau arus kas. Tidak semua investasi yang memiliki tingkat pengembalian cepat punya arus kas yang stabil, ada juga investasi dengan pengembalian lambat namun arus kas stabil. 

  • Belum adanya analisis risiko dalam ROI, padahal hal ini perlu diperhitungkan dalam ROI karena investasi tinggi juga memiliki risiko yang tinggi dan tidak terduga.

Dalam menjalankan bisnis, elemen utama yang perlu diperhatikan memang tidak akan jauh dari analisis finansial dan istilah finansial lain seperti ROI ini.

Untuk lebih mendalami analisis finansial atau financial analysis, Anda bisa mengikuti program Financial Analysis di prasmul-eli. 
Anda akan mendapatkan pemahaman dari dasar terkait financial analysis untuk mengembangkan bisnis Anda. Segera daftar kelasnya sekarang!

Banner-Article-Des-14 (2).jpg
Meminimalkan Risiko Finansial dalam Bisnis
21 December 2023

Risiko finansial sudah menjadi bagian dari menjalankan bisnis. Setiap pelaku bisnis wajib memiliki cara dan strategi terbaik untuk mendapatkan keuntungan. Setiap pemimpin perusahaan atau mereka yang menjalani bisnis wajib memiliki pengetahuan dalam mengelola risiko ini.

Risiko finansial bisa muncul dari berbagai penyebab dan kondisi ini sangat merugikan. Anda bisa mengalami penurunan profitabilitas, kehilangan modal, arus kas yang tidak stabil, atau bisnis gulung tikar.

Anda perlu mengidentifikasi hal-hal yang mungkin terjadi dari faktor internal maupun eksternal untuk menurunkan risikonya. Dengan begitu, Anda bisa terhindar dari segala risiko dalam bisnis yang bisa merugikan.

Cara Meminimalkan Risiko Finansial

Langkah yang bisa dilakukan dalam meminimalkan risiko finansial adalah melakukan pengurangan pengeluaran, pemindahan aset, serta penambahan pemasukan. Berikut sejumlah strategi untuk meminimalkan risiko finansial dalam bisnis.

1. Memiliki asuransi

Asuransi merupakan cara terbaik untuk memindahkan risiko pada pihak ketiga saat perusahaan harus membayar biaya tidak terduga. Ada banyak jenis polis asuransi bisnis yang bisa mengcover berbagai risiko yang mungkin muncul. Perusahaan hanya perlu membayar premi dalam jumlah tertentu secara rutin.

2. Membangun dana darurat

Selain asuransi, perusahaan juga perlu memiliki dana darurat sebagai strategi manajemen risiko. Dana darurat diambil dari saat perusahaan mendapatkan profit atau menyisihkan sebagian modal di awal bisnis.

3. Diversifikasi investasi

Sebagian keuntungan bisnis harus diputar kembali dalam produk investasi. Tidak ada salahnya menaruh modal ke dalam saham perusahaan lain yang lebih berpotensi mendatangkan keuntungan. Namun, pastikan perusahaan juga memiliki investasi yang bersifat likuid untuk digunakan secara tiba-tiba.

4. Jaga piutang usaha tetap rendah

Accounts receivable (AR) atau yang lebih dikenal dengan piutang usaha adalah salah satu pemasukan yang bisa menjaga arus kas. Sayangnya, banyak perusahaan yang mengabaikan AR sehingga tidak tertagih sehingga membuat pemasukan perusahaan berkurang. Karena itu, pantau terus laporan AR untuk selalu mengecek laporan pembayaran dari perusahaan lain.

5. Efisiensi operasional

Makin panjang prosedur yang dilakukan, tentunya biaya produksi akan makin besar. Jika memungkinkan, lakukan pemangkasan operasional untuk manajemen risiko. Dana tersebut bisa dialihkan untuk keperluan lain yang lebih mendatangkan keuntungan.

6. Kurangi utang yang tidak diperlukan

Banyak bisnis yang sangat bergantung pada pinjaman dan utang. Nilai utang yang makin besar tentunya akan memperbesar risiko finansial juga. Terlebih lagi jika utang tersebut datang dari Lembaga keuangan yang menetapkan bunga pinjaman tinggi. Karena itu, pastikan nilai pinjaman berada di angka serendah mungkin.

7. Berinvestasi pada karyawan

Karyawan merupakan aset dan bisa menjadi penentu gagal atau berhasilnya sebuah bisnis. Perusahaan harus lebih berani berinvestasi pada karyawan, terlebih saat menjalankan bisnis jasa. Karyawan terbaik akan menurunkan risiko sebuah perusahaan mengalami kerugian akibat reputasi yang buruk.

8. Berikan pekerjaan pada pihak ketiga

Melakukan outsourcing bisa jadi pilihan perusahaan untuk menekan biaya. Namun, pilih tanggung jawab yang bisa diberikan kepada orang di luar perusahaan. Memberikan kepada pihak yang salah juga bisa membuat risiko lainnya.

9. Buat matriks terukur

Anda harus membuat rencana yang jelas dan mengukur tingkat keberhasilan yang tepat. Gunakan matriks yang tepat untuk mendukung pengambilan sebuah keputusan secara objektif. Dengan begitu, perjalanan bisnis Anda pun akan selalu berada pada jalur yang benar.

10. Buat strategi pengelolaan arus kas

Anda harus bisa memperkirakan arus kas yang masuk dan keluar dalam sebuah periode. Buat perencanaan yang pasti untuk setiap transaksinya, termasuk risiko yang rencana cadangan saat strategi awal tidak berjalan semestinya. Langkah selanjutnya adalah melakukan pemantauan dari setiap strategi yang dijalankan.

11. Membuat catatan yang rapi

Sebuah catatan bisa jadi pembeda antara perusahaan yang berjalan baik dan yang tidak. Untuk menurunkan risiko keuangan, pastikan semua transaksi tercatat dengan baik dan rapi. Dengan begitu, Anda bisa segera tahu letak kesalahan dari pengaturan keuangan. Selain itu, setiap pemimpin perusahaan bisa membuat strategi terbaru.

12. Membuat pemisahan tugas

Memberikan tanggung jawab pada beberapa orang saja malah meningkatkan risiko kesalahan atau penggelapan laporan keuangan. Karena itu, perusahaan harus bisa mengendalikan tugas dari setiap karyawan dan tanggung jawab mereka masing-masing. Hal ini termasuk dalam tanggung jawab pembuatan rencana, persetujuan, pembayaran, hingga pencatatan.

Bekali diri Anda dalam melakukan analisis keuangan dengan mengikuti Program Financial Analysis untuk menjalankan strategi keuangan di perusahan. Dengan begitu, Anda bisa menjaga bisnis tetap berjalan lebih panjang bahkan berpotensi mendapatkan keuntungan.