Cara Mengurangi Ongkos Pengiriman bagi UKM

29 July 2022

Beberapa pertanyaan paling umum yang akan Anda terima sebagai pebisnis adalah terkait dengan pengiriman. Tanpa disadari, ongkos pengiriman dapat mempengaruhi keputusan konsumen untuk membeli produk Anda atau tidak.

Kelompok riset ecommerce Baymard Insitute menemukan bahwa hampir setengah dari pembeli online meninggalkan keranjang belanjaan mereka karena ada biaya-biaya tambahan lain, seperti pajak dan ongkos pengiriman. Meskipun Anda tidak dapat mengubah harga pajak produk, ada beberapa cara yang dapat Anda lakukan untuk mengurangi ongkos kirim.

Mengapa biaya pengiriman begitu tinggi?

Pengiriman suatu produk ke tangan konsumen memiliki proses yang rumit dan membutuhkan banyak biaya, sehingga menghasilkan harga yang tidak sedikit. Ini terjadi karena terdapat faktor-faktor tak terlihat, seperti tenaga kerja, bahan bakar, berat paket, dimensi paket, dan nilai.

Salah satu tantangan yang dihadapi oleh UKM adalah ongkos pengiriman. Proses ini cukup merepotkan, sebab begitu pesanan masuk, Anda hanya bertugas untuk membuat, mengemas, dan mengirim produk ke ekspedisi. Setelah itu, semua sudah berada di luar kendali karena mengantar paket tepat waktu dengan kondisi baik jadi tanggung jawab ekspedisi.

Anda perlu mengingat bahwa ongkos pengiriman adalah biaya yang digunakan untuk mengirimkan barang ke konsumen dengan selamat. Beberapa di antaranya adalah kotak, tali, sticker, tenaga kerja untuk packing, biaya kurir untuk mengambil, mengirim barang, dan jika ada biaya impor dan ekspor saat pengiriman internasional.

Cara mengurangi berat paket

Dalam hal pengiriman paket ke konsumen, berat adalah uang. Semakin besar paket, semakin mahal pula ongkos pengirimannya. Meskipun hanya bernilai beberapa ratus atau ribu per paket, pikirkan berapa nilai paket untuk ratusan pesanan.

Oleh karena itu, buatlah paket yang ringan. Ini dilakukan untuk mengurangi ongkos pengiriman, dan meningkatkan margin keuntungan. Untuk mengurangi berat paket, Anda dapat melakukan beberapa cara, yaitu:

1. Buat kotak yang bergelombang

Kotak bergelombang adalah jenis kemasan yang lebih kuat dan ringan dari kotak karton biasa. Hal ini karena kotak yang bergelombang memiliki alur kecil yang berisi udara di antara lapisan dalam dan luar kotak.

2. Gunakan material yang ringan

Tujuan memilih material bungkus paket adalah untuk memastikan produk aman, dan mengurangi berat. Ada begitu banyak jenis material paket, mulai dari yang berat hingga ringan. Beberapa material yang ringan untuk membungkus paket, seperti packing paper, bubble wrap, dan kain foam. 

3. Desain bungkus paket sendiri

Semakin sesuai bungkus paket dengan bentuk dan ukuran produk Anda, semakin sedikit material untuk paket yang Anda perlukan. Dengan begini Anda tidak perlu lagi mencemaskan tentang material pendukung, karena produk sudah berada dalam kemasan yang aman dan sesuai.

4. Pakai kemasan dengan ukuran yang tepat

Ketika berpikir tentang memotong ongkos pengiriman, satu hal yang dapat Anda lakukan adalah mengubah kemasan paket. Dalam proses pengiriman, Anda juga perlu memperhatikan cara produk dikemas. Sangat mudah untuk menggunakan bungkus yang sedikit lebih besar dari produk yang sebenarnya Anda kirim, tetapi ini dapat menambah ongkos pengiriman.

Lakukanlah riset tentang cara produk Anda dikemas. Mulailah dengan mengukur produk Anda, dan cari tahu berapa banyak produk yang biasanya dikirim pada satu waktu. Dengan itu akan membantu Anda melihat berapa besar ukuran paket yang biasanya dikirim.

5. Coba gunakan sistem flat-rate

Terlepas dari berat, bentuk, dan ukuran, biaya flat-rate hanya akan ada satu tarif yang sama. Manfaat langsung dari flat-rate adalah Anda telah mengubah biaya variabel menjadi biaya tetap. Misalkan, jika Anda berencana untuk mengirimkan 10 paket dalam kisaran berat yang sudah ditentukan, Anda sudah tahu persis berapa biaya yang akan dikeluarkan.

6. Mengetahui harga

Agar rugi selalu pantau perubahan ongkos pengiriman. Ekspedisi pengiriman akan meninjau ongkos mereka setiap tahun. Ini karena adanya peningkatan biaya yang lebih tinggi, seperti tenaga kerja, dan bahan bakar. Ongkos baru biasanya akan diterapkan di awal tahun pada bulan Januari atau sepanjang tahun. Oleh karena itu, selalu pantau ekspedisi pengiriman, dan lihat berapa banyak perbedaannya.

7. Menawarkan penjemputan mandiri

Cara terakhir untuk mengurangi ongkos pengiriman adalah dengan tidak menggunakan jasa kurir. Saat awal Pandemi Covid-19 timbul dukungan antar masyarakat dengan UKM.  Masyarakat mulai membeli produk-produk dari UKM untuk kebutuhan sehari-hari hingga hampers untuk orang-orang yang dikasih di saat hari raya.

Fenomena tersebut menghasilkan kebiasaan baru. Pedagang secara langsung mengantarkan pesanan kepada konsumen, atau mengizinkan konsumen untuk mengambil pesanan ke toko Anda.  Pengiriman dan pengambilan ini dapat menghemat biaya Anda.

Selain itu, keduanya dapat membantu Anda terhubung dengan konsumen, mempermudah konsumen berbelanja produk Anda, dan menjamin tidak adanya keterlambatan. Hal-hal tersebut dapat membangun loyalitas konsumen pada bisnis Anda.

Tidak diragukan lagi, ongkos pengiriman dapat memakan margin keuntungan secara cepat. Dengan mengurangi ongkos pengiriman Anda dapat meningkatkan pembelian yang cukup besar baik pada tingkat penjualan, waktu, dan sumber daya Anda.

Para eksekutif perusahaan harus mengetahui alur barang dan material dari mulai sebelum masuk ke perusahaan sampai barang sampai ke tangan konsumen. Hal ini tentu melibatkan proses pengiriman yang bisa dipahami dalam program Supply Chain management agar dapat menghasilkan value bagi produsen dan konsumen.

Beberapa pertanyaan paling umum yang akan Anda terima sebagai pebisnis adalah terkait dengan pengiriman. Tanpa disadari, ongkos pengiriman dapat mempengaruhi keputusan konsumen untuk membeli produk Anda atau tidak.

Kelompok riset ecommerce Baymard Insitute menemukan bahwa hampir setengah dari pembeli online meninggalkan keranjang belanjaan mereka karena ada biaya-biaya tambahan lain, seperti pajak dan ongkos pengiriman. Meskipun Anda tidak dapat mengubah harga pajak produk, ada beberapa cara yang dapat Anda lakukan untuk mengurangi ongkos kirim.

Mengapa biaya pengiriman begitu tinggi?

Pengiriman suatu produk ke tangan konsumen memiliki proses yang rumit dan membutuhkan banyak biaya, sehingga menghasilkan harga yang tidak sedikit. Ini terjadi karena terdapat faktor-faktor tak terlihat, seperti tenaga kerja, bahan bakar, berat paket, dimensi paket, dan nilai.

Salah satu tantangan yang dihadapi oleh UKM adalah ongkos pengiriman. Proses ini cukup merepotkan, sebab begitu pesanan masuk, Anda hanya bertugas untuk membuat, mengemas, dan mengirim produk ke ekspedisi. Setelah itu, semua sudah berada di luar kendali karena mengantar paket tepat waktu dengan kondisi baik jadi tanggung jawab ekspedisi.

Anda perlu mengingat bahwa ongkos pengiriman adalah biaya yang digunakan untuk mengirimkan barang ke konsumen dengan selamat. Beberapa di antaranya adalah kotak, tali, sticker, tenaga kerja untuk packing, biaya kurir untuk mengambil, mengirim barang, dan jika ada biaya impor dan ekspor saat pengiriman internasional.

Cara mengurangi berat paket

Dalam hal pengiriman paket ke konsumen, berat adalah uang. Semakin besar paket, semakin mahal pula ongkos pengirimannya. Meskipun hanya bernilai beberapa ratus atau ribu per paket, pikirkan berapa nilai paket untuk ratusan pesanan.

Oleh karena itu, buatlah paket yang ringan. Ini dilakukan untuk mengurangi ongkos pengiriman, dan meningkatkan margin keuntungan. Untuk mengurangi berat paket, Anda dapat melakukan beberapa cara, yaitu:

1. Buat kotak yang bergelombang

Kotak bergelombang adalah jenis kemasan yang lebih kuat dan ringan dari kotak karton biasa. Hal ini karena kotak yang bergelombang memiliki alur kecil yang berisi udara di antara lapisan dalam dan luar kotak.

2. Gunakan material yang ringan

Tujuan memilih material bungkus paket adalah untuk memastikan produk aman, dan mengurangi berat. Ada begitu banyak jenis material paket, mulai dari yang berat hingga ringan. Beberapa material yang ringan untuk membungkus paket, seperti packing paper, bubble wrap, dan kain foam. 

3. Desain bungkus paket sendiri

Semakin sesuai bungkus paket dengan bentuk dan ukuran produk Anda, semakin sedikit material untuk paket yang Anda perlukan. Dengan begini Anda tidak perlu lagi mencemaskan tentang material pendukung, karena produk sudah berada dalam kemasan yang aman dan sesuai.

4. Pakai kemasan dengan ukuran yang tepat

Ketika berpikir tentang memotong ongkos pengiriman, satu hal yang dapat Anda lakukan adalah mengubah kemasan paket. Dalam proses pengiriman, Anda juga perlu memperhatikan cara produk dikemas. Sangat mudah untuk menggunakan bungkus yang sedikit lebih besar dari produk yang sebenarnya Anda kirim, tetapi ini dapat menambah ongkos pengiriman.

Lakukanlah riset tentang cara produk Anda dikemas. Mulailah dengan mengukur produk Anda, dan cari tahu berapa banyak produk yang biasanya dikirim pada satu waktu. Dengan itu akan membantu Anda melihat berapa besar ukuran paket yang biasanya dikirim.

5. Coba gunakan sistem flat-rate

Terlepas dari berat, bentuk, dan ukuran, biaya flat-rate hanya akan ada satu tarif yang sama. Manfaat langsung dari flat-rate adalah Anda telah mengubah biaya variabel menjadi biaya tetap. Misalkan, jika Anda berencana untuk mengirimkan 10 paket dalam kisaran berat yang sudah ditentukan, Anda sudah tahu persis berapa biaya yang akan dikeluarkan.

6. Mengetahui harga

Agar rugi selalu pantau perubahan ongkos pengiriman. Ekspedisi pengiriman akan meninjau ongkos mereka setiap tahun. Ini karena adanya peningkatan biaya yang lebih tinggi, seperti tenaga kerja, dan bahan bakar. Ongkos baru biasanya akan diterapkan di awal tahun pada bulan Januari atau sepanjang tahun. Oleh karena itu, selalu pantau ekspedisi pengiriman, dan lihat berapa banyak perbedaannya.

7. Menawarkan penjemputan mandiri

Cara terakhir untuk mengurangi ongkos pengiriman adalah dengan tidak menggunakan jasa kurir. Saat awal Pandemi Covid-19 timbul dukungan antar masyarakat dengan UKM.  Masyarakat mulai membeli produk-produk dari UKM untuk kebutuhan sehari-hari hingga hampers untuk orang-orang yang dikasih di saat hari raya.

Fenomena tersebut menghasilkan kebiasaan baru. Pedagang secara langsung mengantarkan pesanan kepada konsumen, atau mengizinkan konsumen untuk mengambil pesanan ke toko Anda.  Pengiriman dan pengambilan ini dapat menghemat biaya Anda.

Selain itu, keduanya dapat membantu Anda terhubung dengan konsumen, mempermudah konsumen berbelanja produk Anda, dan menjamin tidak adanya keterlambatan. Hal-hal tersebut dapat membangun loyalitas konsumen pada bisnis Anda.

Tidak diragukan lagi, ongkos pengiriman dapat memakan margin keuntungan secara cepat. Dengan mengurangi ongkos pengiriman Anda dapat meningkatkan pembelian yang cukup besar baik pada tingkat penjualan, waktu, dan sumber daya Anda.

Para eksekutif perusahaan harus mengetahui alur barang dan material dari mulai sebelum masuk ke perusahaan sampai barang sampai ke tangan konsumen. Hal ini tentu melibatkan proses pengiriman yang bisa dipahami dalam program Supply Chain management agar dapat menghasilkan value bagi produsen dan konsumen.

Prasetiya Mulya Executive Learning Institute
Prasetiya Mulya Cilandak Campus, Building 2, #2203
Jl. R.A Kartini (TB. Simatupang), Cilandak Barat, Jakarta 12430
Indonesia
Prasetiya Mulya Executive Learning Institute
Prasetiya Mulya Cilandak Campus, Building 2, #2203
Jl. R.A Kartini (TB. Simatupang), Cilandak Barat,
Jakarta 12430
Indonesia