Psikologi Warna dalam Branding

27 December 2021

Gambar, bentuk, dan warna pada logo bukanlah hal yang sembarangan. Hal tersebut perlu dipilih secara hati-hati karena logo merupakan lambang yang merepresentasikan sebuah perusahaan. Logo biasanya dibuat berdasarkan sesuatu yang berhubungan dengan latar belakang atau visi yang ingin disampaikan oleh sebuah perusahaan.

Warna logo dan brand identity
Dalam Journal of The Academy of Marketing Science dijelaskan bahwa hubungan warna dan identitas sebuah brand sangatlah kuat. Seperti halnya nama, warna merupakan identitas sebuah brand. Kontribusinya sebagai pengenalan brand dan juga membangun citra yang ingin disampaikan.
Dalam penelitian ini juga dijelaskan bahwa industri bisnis sering menggunakan warna tertentu. Misalnya, warna biru biasa digunakan oleh lebih dari 75% brand kartu kredit dan 20% makanan cepat saji. Sementara itu, warna merah digunakan oleh lebih dari 60% brand ritel.

Warna logo sebagai tren
Pernahkah Anda memperhatikan kalau warna biru sering digunakan oleh banyak perusahaan? Ini karena warna biru adalah warna yang aman dan terlihat elegan.
Oleh karena itu, perusahaan-perusahaan yang ingin menyampaikan rasa aman. Perusahaan di bidang keuangan, teknologi, kesehatan, atau asuransi menggunakan warna biru pada logonya karena dianggap sesuai dengan yang ingin disampaikan.
Di sisi lain, warna merah adalah pilihan warna yang lebih berani dan menjadi favorit industri makanan dan ritel.

Psikologi warna dan logo
Tidak ada warna yang dapat menjamin kesuksesan sebuah brand. Namun, memilih warna yang tidak tepat bisa membuat brand tidak dilirik oleh pasar. Ada hubungan kuat antara warna dengan cara berpikir konsumen.
Misalnya warna orange, memang bukanlah warna yang begitu mengesankan, tapi dari hasil penelitian diperlihatkan bahwa perusahanyang menggunakan warna ini malah ingin menyampaikan pesan tersebut. Customer yang melihat warna ini secara tidak sadar tahu bahwa ada yang ingin disampaikan. Dengan ini, psikologi warna menjadi sebuah prediksi yang bekerja dengan baik.
Selain itu, juga ada aspek fisiologis warna. Bagi banyak orang warna neon membuat mata sakit. Tidak jarang, warna ini membuat kita menyipitkan mata. Namun, tidak dapat dipungkiri bahwa warna-warna terang seperti itu memang lebih eye-catching dibandingkan dengan warna lain. Oleh karena itu, banyak yang menggunakan warna ini sebagai warna untuk penanda penting seperti logo drive thru di jalan.
Namun, perlu diperhatikan bahwa setiap orang memiliki cara pandang yang berbeda. Sebagai contoh, untuk sebagian orang warna merah adalah warna yang menarik dan melambangkan keberanian. Namun, bagi orang lain mungkin akan mengaitkannya dengan darah dan hal-hal yang kejam lainnya.
Contoh lain adalah warna hitam. Kesannya dinilai sebagai warna yang stabil dan dapat diandalkan. Namun, di sisi lain bisa juga menjadi warna yang serius, tegang, dan juga kasar. Perbedaan cara pandang ini dipengaruhi oleh budaya, gender, dan juga usia. Oleh karena itu, konteks dan pesan yang ingin disampaikan kepada customer sangatlah penting.

Tren logo
Logo juga sangat dipengaruhi oleh tren sehingga banyak brand yang memperbaruinya secara berkala. Biasanya, setiap lima tahun sekali atau saat tren sedang berubah secara umum. Ini memungkinkan logo dari sebuah perusahaan� untuk tetap mengikuti tren saat ini, tetapi juga setia dengan identitas brand.
Saat ingin membuat logo, sangat disarankan untuk memikirkan tujuan bisnis Anda. Jika hanya ingin membuat bisnis kecil maka Anda bisa membuat logo sesuai dengan tren. Namun, untuk bisnis jangka waktu panjang, buatlah sebuah logo yang timeless.
Oleh karena itu, penting untuk dapat memahami konsep Strategic Brand Management sebagaimana dirancang dalam program Synchronous Online Learning prasmul eli. Anda bisa mengikuti program tersebut untuk dapat memberikan kualitas, konsistensi, kompetensi, dan reliabilitas konsumen terhadap brand produk Anda.

References:
https://www.canva.com/learn/color-psychology-the-logo-color-tricks-used-by-top-companies/

Gambar, bentuk, dan warna pada logo bukanlah hal yang sembarangan. Hal tersebut perlu dipilih secara hati-hati karena logo merupakan lambang yang merepresentasikan sebuah perusahaan. Logo biasanya dibuat berdasarkan sesuatu yang berhubungan dengan latar belakang atau visi yang ingin disampaikan oleh sebuah perusahaan.

Warna logo dan brand identity
Dalam Journal of The Academy of Marketing Science dijelaskan bahwa hubungan warna dan identitas sebuah brand sangatlah kuat. Seperti halnya nama, warna merupakan identitas sebuah brand. Kontribusinya sebagai pengenalan brand dan juga membangun citra yang ingin disampaikan.
Dalam penelitian ini juga dijelaskan bahwa industri bisnis sering menggunakan warna tertentu. Misalnya, warna biru biasa digunakan oleh lebih dari 75% brand kartu kredit dan 20% makanan cepat saji. Sementara itu, warna merah digunakan oleh lebih dari 60% brand ritel.

Warna logo sebagai tren
Pernahkah Anda memperhatikan kalau warna biru sering digunakan oleh banyak perusahaan? Ini karena warna biru adalah warna yang aman dan terlihat elegan.
Oleh karena itu, perusahaan-perusahaan yang ingin menyampaikan rasa aman. Perusahaan di bidang keuangan, teknologi, kesehatan, atau asuransi menggunakan warna biru pada logonya karena dianggap sesuai dengan yang ingin disampaikan.
Di sisi lain, warna merah adalah pilihan warna yang lebih berani dan menjadi favorit industri makanan dan ritel.

Psikologi warna dan logo
Tidak ada warna yang dapat menjamin kesuksesan sebuah brand. Namun, memilih warna yang tidak tepat bisa membuat brand tidak dilirik oleh pasar. Ada hubungan kuat antara warna dengan cara berpikir konsumen.
Misalnya warna orange, memang bukanlah warna yang begitu mengesankan, tapi dari hasil penelitian diperlihatkan bahwa perusahanyang menggunakan warna ini malah ingin menyampaikan pesan tersebut. Customer yang melihat warna ini secara tidak sadar tahu bahwa ada yang ingin disampaikan. Dengan ini, psikologi warna menjadi sebuah prediksi yang bekerja dengan baik.
Selain itu, juga ada aspek fisiologis warna. Bagi banyak orang warna neon membuat mata sakit. Tidak jarang, warna ini membuat kita menyipitkan mata. Namun, tidak dapat dipungkiri bahwa warna-warna terang seperti itu memang lebih eye-catching dibandingkan dengan warna lain. Oleh karena itu, banyak yang menggunakan warna ini sebagai warna untuk penanda penting seperti logo drive thru di jalan.
Namun, perlu diperhatikan bahwa setiap orang memiliki cara pandang yang berbeda. Sebagai contoh, untuk sebagian orang warna merah adalah warna yang menarik dan melambangkan keberanian. Namun, bagi orang lain mungkin akan mengaitkannya dengan darah dan hal-hal yang kejam lainnya.
Contoh lain adalah warna hitam. Kesannya dinilai sebagai warna yang stabil dan dapat diandalkan. Namun, di sisi lain bisa juga menjadi warna yang serius, tegang, dan juga kasar. Perbedaan cara pandang ini dipengaruhi oleh budaya, gender, dan juga usia. Oleh karena itu, konteks dan pesan yang ingin disampaikan kepada customer sangatlah penting.

Tren logo
Logo juga sangat dipengaruhi oleh tren sehingga banyak brand yang memperbaruinya secara berkala. Biasanya, setiap lima tahun sekali atau saat tren sedang berubah secara umum. Ini memungkinkan logo dari sebuah perusahaan� untuk tetap mengikuti tren saat ini, tetapi juga setia dengan identitas brand.
Saat ingin membuat logo, sangat disarankan untuk memikirkan tujuan bisnis Anda. Jika hanya ingin membuat bisnis kecil maka Anda bisa membuat logo sesuai dengan tren. Namun, untuk bisnis jangka waktu panjang, buatlah sebuah logo yang timeless.
Oleh karena itu, penting untuk dapat memahami konsep Strategic Brand Management sebagaimana dirancang dalam program Synchronous Online Learning prasmul eli. Anda bisa mengikuti program tersebut untuk dapat memberikan kualitas, konsistensi, kompetensi, dan reliabilitas konsumen terhadap brand produk Anda.

References:
https://www.canva.com/learn/color-psychology-the-logo-color-tricks-used-by-top-companies/

Prasetiya Mulya Executive Learning Institute
Prasetiya Mulya Cilandak Campus, Building 2, #2203
Jl. R.A Kartini (TB. Simatupang), Cilandak Barat, Jakarta 12430
Indonesia
Prasetiya Mulya Executive Learning Institute
Prasetiya Mulya Cilandak Campus, Building 2, #2203
Jl. R.A Kartini (TB. Simatupang), Cilandak Barat,
Jakarta 12430
Indonesia