Pasca COVID-19, dunia terus mengalami perubahan. Kompetisi antar perusahaan pun semakin ketat. Bisnis yang pintar untuk meningkatkan visibilitasnya, maka bisnis itulah yang akan dikenal oleh konsumen. Oleh karena itu, banyak perusahaan terus melakukan aktivitas digital marketing untuk bisa beradaptasi di masa krisis.
Apalagi bila melihat isu politik yang terus berkembang baik di Indonesia maupun di ranah global juga mempengaruhi iklim dunia bisnis. Kondisi politik yang tidak menentu membuat konsumen menahan daya belinya untuk mencegah kemungkinan terburuk.
Daya beli konsumen yang menurun tentu berpengaruh pada operasi bisnis. Bisnis akan mengurangi budget operasional seperti budget untuk marketing. Dilemanya adalah dengan budget terbatas, perusahaan menuntut tim marketing-nya untuk mendatangkan sebanyak mungkin penjualan agar perusahaan bisa terus bertahan.
Di tengah dilema tersebut, aktivitas pemasaran yang paling memungkinkan adalah dengan mengoptimalkan aktivitas digital marketing. Lantas bagaimana memaksimalkan manfaat digital marketing di masa krisis? Simak penjelasan berikut!
Ketika krisis yang disebabkan oleh perubahan faktor ekonomi, politik, dan lainnya yang menyebabkan perusahaan merugi, pilihan terburuk yang dipilih perusahaan adalah melakukan PHK agar perusahaan masih bisa terus berjalan. Selain PHK, perusahaan juga akan melakukan efisiensi budget operasional seperti operasional marketing.
Tim marketing sejatinya pun dihadapkan dengan berbagai tantangan, bukan hanya dari terbatasnya budget perusahaan. Namun, ada tantangan eksternal yang perlu ditangani ketika krisis melanda. Apa sajakah itu?
Ketika krisis penurunan daya beli konsumen menjadi hal yang mutlak terjadi. Konsumen menahan uangnya untuk mencegah kemungkinan terburuk. Konsumen menjadi lebih selektif dan mengurangi pengeluaran, terutama untuk produk non-esensial. Dampaknya bagi bisnis adalah tentu penjualan menurun.
Fokus konsumen akan bergeser ke kebutuhan dasar, keamanan, dan kepercayaan merek. Mereka akan memprioritaskan pada kebutuhan primer terlebih dahulu.
Sulit merencanakan kampanye jangka panjang karena situasi berubah cepat. Perilaku konsumen pun susah diprediksi karena berubah dengan cepat pula. Analisis pasar jadi tidak akurat karena data historis kehilangan relevansi.
Perusahaan yang masih belum memprioritaskan aktivitas digital marketing-nya maka siap-siap untuk tidak lagi relevan dengan kondisi pasar. Sekarang ini konsumen sebagian besar lebih menghabiskan banyak waktunya di saluran digital dan e-commerce.
Semua bisnis berebut atensi di ruang digital dengan anggaran terbatas.Pesaing bisa jadi lebih adaptif atau agresif dengan promosi. Bisnis yang mampu muncul di setiap saluran digital mempunyai potensi untuk menjadi top of mind di benak konsumen.
Tantangan tersebut membuat tim marketing perlu mengatur strategi digital marketing-nya kembali. Pada saat ini, sudah tidak bijak lagi jika hanya fokus pada satu channel saja walaupun channel tersebut adalah channel unggulan perusahaan.
Sekarang ini kuncinya ada pada visibilitas bisnis di seluruh saluran digital. Oleh karena itu, bisnis bisa mencoba mengaktivasi dan mengoptimalkan aktivitas omnichannel agar aktivitas digital marketing yang dilakukan tidak hanya mendapat dampak yang biasa, tapi bisa membawa dampak lebih banyak bagi perusahaan.
Apakah bisnis Anda sudah mulai melakukan aktivitas digital marketing, tapi dampaknya belum terasa? Aktivitas digital marketing ini perpaduan antara seni dan kemampuan untuk memanfaatkan data. Untuk mengoptimalkan manfaat digital marketing terlebih di masa krisis, ada rekomendasi dari McKinsey yang masih sangat relevan dengan era sekarang.
Setiap bisnis punya costumer journey-nya masing-masing. Perjalanan konsumen dari mengenal hingga akhirnya membeli produk dari sebuah bisnis pun beragam. Untuk itu penting untuk mengintegrasikan aktivitas antar saluran atau omnichannel. Integrasikan antara social media, website, e-commerce, dan CRM (Customer Relationship Management) platform, digital advertising platform.
Tujuan adanya strategi omnichannel adalah untuk memastikan konsumen mendapat pengalaman yang konsisten dan mulus dari tahap awal mengenal brand hingga akhirnya melakukan pembelian dan menjadi pelanggan loyal. Ini berarti brand harus hadir secara aktif di setiap titik kontak digital yang mungkin dilalui pelanggan.
Contoh dari strategi omnichannel ini adalah misalkan tim marketing Anda akan menjaring konsumen baru lewat iklan awareness di Instagram, ketika konsumen melakukan klik pada iklan tersebut, konsumen akan diarahkan pada konten blog informasional.
Di dalam konten blog yang berisi informasi ini ada ajakan untuk mengunjungi halaman landing page. Kemudian ada chatbot WhatsApp yang melakukan follow up apabila konsumen mengisi formulir yang ada di landing page. Setelah konsumen melakukan pembelian, konsumen akan mendapatkan program loyalti misal mendapatkan email diskon untuk pembelian selanjutnya.
Alih-alih hanya mengandalkan pesan dari brand, strategi ini mendorong konsumen sendiri untuk membuat dan menyebarkan konten tentang pengalaman mereka. Konsumen dilibatkan untuk menjadi bagian dari narasi brand, sehingga mereka merasa memiliki identitas bersama brand tersebut. Dengan begitu, mereka bukan hanya pembeli, tapi juga menjadi duta merek (brand advocate) yang menyebarkan pesan secara organik dan lebih dipercaya oleh jaringan mereka.
Contohnya adalah dengan mengadakan kampanye hashtag challenge, review di TikTok, testimoni video di Instagram Story, atau referral program yang memberikan insentif saat mereka mengajak teman membeli.
Di era digital dan krisis, brand harus mengadopsi pola pikir seperti media—produksi konten dalam jumlah besar, terjadwal, dan relevan untuk berbagai segmen pasar. Ini mencakup pemilihan format konten (artikel, video, infografik), platform distribusi (YouTube, LinkedIn, TikTok), serta penyesuaian konten terhadap karakteristik dan kebutuhan tiap audiens. Konsistensi, keberagaman, dan nilai konten menjadi elemen penting untuk mempertahankan perhatian konsumen.
Misalkan brand Anda adalah brand kecantikan, maka konten yang dibuat tidak hanya konten tentang produk, tetapi juga konten tentang tips perawatan wajah di blog, tutorial make-up di YouTube Shorts, infografik ingredients di Instagram, email newsletter setiap Jumat, dan semisalnya.
Dengan melimpahnya data digital dari berbagai saluran (klik iklan, perilaku pengguna di website, engagement media sosial), brand harus mampu mengelola dan menginterpretasi data untuk pengambilan keputusan yang lebih cepat dan akurat. Data digunakan untuk personalisasi kampanye, segmentasi pelanggan, retargeting iklan, dan mengukur efektivitas setiap saluran. Strategi ini menjamin bahwa anggaran pemasaran digunakan secara efisien dan tepat sasaran.
Aktivitas yang mencerminkan menggunakan data digital secara strategis adalah menggunakan Google Analytics untuk mengetahui halaman mana yang paling banyak ditinggalkan, kemudian kita lakukan perbaikan pada landing page tersebut, setelah perbaikan dilakukan maka perlu dipantau apakah ada peningkatan konversi atau tidak, dan retarget pengunjung yang belum checkout lewat email reminder atau iklan dinamis.
Apakah bisnis Anda masih belum merasakan manfaat besar dari aktivitas digital marketing? Bukannya untung, sering kali Return of Investment (ROI) yang telah dikeluarkan untuk aktivitas digital marketing masih rendah. Jika kondisi bisnis Anda masih seperti itu, maka ada yang perlu diperbaiki.
Anda bisa mengikutkan tim marketing bisnis Anda untuk mengikuti pelatihan Digital Marketing yang bisa membuka wawasan dan strategi baru untuk meningkatkan nilai ROI dari aktivitas digital marketing.
prasmul-eli menyediakan pelatihan digital marketing yang bisa tim Anda ikuti. Peserta akan dilatih dengan coach professional dan tentunya Anda akan belajar strategi omnichannel yang mampu memaksimalkan manfaat digital marketing bagi bisnis Anda.
Inilah saatnya untuk meningkatkan manfaat maksimal dari digital marketing untuk terus bertumbuh di masa krisis.
Inovasi dalam sebuah bisnis mutlak adanya. Dengan inovasi, bisnis akan terus relevan ketika perubahan terus terjadi. Untuk terus mendorong inovasi dalam sebuah bisnis, bisa menggunakan Design Thinking. Apa itu Design Thinking dan bagaimana perannya dalam sebuah inovasi? Mari kita bedah pengertian design thinking dan bagaimana implementasinya dalam sebuah bisnis.
Awalnya Design Thinking hanya populer di kalangan desainer saja. Namun, ternyata Design Thinking ini bisa diterapkan di berbagai bidang baik untuk bidang kreatif maupun bisnis. Karena Design Thinking memiliki pendekatan berbasis pada sudut pandang manusia.
Design Thinking adalah pendekatan untuk menyelesaikan masalah dan mendapatkan solusi terbaik secara kreatif yang berfokus pada manusia.
Merujuk pada definisi dari IDEO, Design Thinking adalah sebuah pendekatan berinovasi yang berpusat pada manusia dengan menggunakan perangkat kerja desainer untuk mengintegrasikan kebutuhan customer, kemungkinan teknologi, dan persyaratan untuk kesuksesan bisnis. Design Thinking ini mulai dipopulerkan oleh IDEO sejak tahun 1991.
Akhir-akhir ini Design Thinking menjadi sangat populer penggunaannya. Design Thinking menjadi salah satu kunci sukses perusahaan besar yang ada di dunia seperti Google, Toyota, Apple, dan masih banyak perusahaan besar lainnya.
Design Thinking menggabungkan pemikiran kreatif dan kritis. Meskipun diawali dengan kata "design," pendekatan ini tidak hanya mencakup aspek kreatif, tetapi juga aspek analitis.
Dengan Design Thinking, proses memecahkan masalah dilakukan dengan memanfaatkan kemampuan intuitif dalam memahami akar masalah yang terjadi.
Lalu bagaimana Design Thinking dapat diimplementasikan dalam bisnis?
Setelah menggunakan kemampuan intuitif maka selanjutnya adalah menggunakan kemampuan rasional dan analitik. Karena bisnis tidak bisa berjalan hanya dengan modal perasaan. Perlu pemikiran yang rasional.
Tujuan utama dari Design Thinking adalah memberikan solusi dari sebuah permasalahan yang dihadapi oleh manusia.
Namun, karena penggunaan Design Thinking ini telah sampai pada tingkat bisnis dan perusahaan maka beragam harapan dan tujuan pun sangat diharapkan dari implementasi Design Thinking ini.
Adapun tujuan Design Thinking yang biasa perusahaan harapkan adalah sebagai berikut:
Menghasilkan produk/layanan baru yang bisa relevan dengan pasar dan menjawab permasalahan target pasar.
Membantu mengembangkan kemampuan praktis dan inovatif tim untuk menyelesaikan masalah yang ada dalam perusahaan.
Design Thinking ini memiliki fokus yang berbeda dengan pendekatan inovasi lainnya.
Pendekatan inovasi lainnya ada yang technology-based dan competitor-based. Sedangkan Design Thinking ini termasuk pendekatan inovasi yang customer-centric. Fokus utama dari Design Thinking adalah fokus untuk mengidentifikasi masalah dan memecahkan masalah dengan solusi yang berpusat pada manusia. Sehingga solusi yang dihasilkan kemudian adalah solusi yang benar-benar dibutuhkan oleh manusia.
Secara sederhana Design Thinking menggabungkan sudut pandang manusia dengan teknologi apa yang layak dan model bisnis yang tepat juga.
Bila divisualisasikan maka Design Thinking berada ditengah arsiran antara Desirability, Viability, dan Feasibility.
Desirability: Apa yang dibutuhkan oleh orang?
Feasibility: Apa yang secara teknis mungkin terjadi di masa depan?
Viability: Apa yang mungkin bisa dijadikan model bisnis yang berkelanjutan?
Lantas bagaimana sebenarnya cara berpikir menggunakan Design Thinking ini?
Design Thinking membantu Anda untuk mengubah ide atau pikiran yang masih abstrak menjadi implementasi yang konkret. Ide-ide yang berasal dari tim bisnis Anda akan lebih terstruktur dan terorganisasi hingga menghasilkan inovasi produk dan layanan.
Lantas apa saja langkah yang perlu dilakukan untuk menggunakan Design Thinking?
Dalam Design Thinking Model Stanford ada lima tahapan yang perlu dilalui yakni empathize, define, ideate, prototype, dan test.
Setiap terjadi sebuah masalah atau permasalahan, perlu diidentifikasi apa yang sebenarnya terjadi atau apa akar utama sebuah permasalahan.
Untuk bisa menemukan akar utama permasalahan maka kita perlu menggunakan kemampuan nurani kita dengan berempati.
Empati juga menjadi awal yang penting untuk menciptakan inovasi yang berarti. Karena hal terpenting dari inovasi adalah seberapa kita mengetahui tentang pengguna produk kita dan kehidupannya.
Empati adalah kemampuan untuk memahami dan merasakan perasaan atau pengalaman orang lain seolah-olah kita mengalaminya sendiri.
Lantas apa yang perlu dilakukan dalam tahap empati ini. Anda bisa melakukan hal berikut:
Dari cara diatas, wawancara menjadi cara yang paling efektif untuk menggali permasalahan dari konsumen kita. Sedangkan shadowing efektif untuk melihat kebutuhan atau potensi yang tak dikenali oleh konsumen kita.
Hal yang perlu diingat adalah ketika berempati dengan masalah pengguna, jangan mencoba untuk menghakimi, cobalah untuk memunculkan rasa ingin tahu yang tinggi, berpikiran terbuka, optimis, dan saling menghargai.
Setelah menggali apa yang sebenarnya konsumen kita keluhkan dan butuhkan, langkah selanjutnya adalah mendefinisikan apa yang sedang terjadi.
Terkadang pengguna sadar bahwa ia mengalami kendala dalam melakukan hal tertentu, tapi mereka tidak bisa memberi nama apa masalah yang sedang terjadi tersebut.
Dalam tahapan ini penting untuk mendefinisikan kebutuhan konsumen. Hal terpenting dalam tahap define adalah membingkai masalah yang dihadapi oleh konsumen dengan tepat untuk menghasilkan solusi yang terbaik.
Contoh kasus misalkan sebuah perusahaan e-commerce ingin meningkatkan pengalaman pengguna dalam proses checkout yang sering kali ditinggalkan oleh pelanggan sebelum menyelesaikan pembelian.
Setelah melakukan observasi dan wawancara, ditemukanlah masalah utamanya yakni banyak pengguna yang merasa proses checkout terlalu panjang dan rumit.
Akar masalah utama telah ditemukan, selanjutnya masalah tersebut perlu didefinisikan. Proses pendefinisian ini seperti proses perumusan masalah dalam sebuah karya ilmiah. Dari contoh kasus tersebut, masalah tersebut didefinisikan dalam sebuah pertanyaan berikut ini:
"Bagaimana cara menyederhanakan proses checkout agar pelanggan merasa lebih mudah dan cepat dalam menyelesaikan pembelian?"
Dengan tahap define yang tepat, tim dapat memastikan bahwa semua solusi yang dihasilkan benar-benar berfokus pada masalah yang relevan bagi pengguna.
Setelah Anda bisa mendefinisikan masalah dengan jelas dan tepat maka ini saatnya untuk bereksplorasi dengan mengeluarkan ide-ide cemerlang dan brilian.
Namun, hal yang perlu diingat adalah dalam tahapan ideate ini bukan tentang ide yang tepat saja, tapi proses menghasilkan banyak ide solusi dan kemungkinan sebanyak mungkin.
Hal terpenting dalam tahapan ideate ini adalah menciptakan, menghasilkan, atau memunculkan ide berdasarkan perspektif yang tepat.
Hasil yang diharapkan dari tahapan ideate ini adalah mendapatkan sebanyak mungkin ide yang dapat menjawab kebutuhan, ketakutan, masalah dari target pengguna kita.
Ada beberapa cara yang bisa Anda lakukan dalam menggali ide yakni:
Ada cara mudah untuk menghasilkan ide solusi sebanyak mungkin dengan formula "How Might We". Pertanyakan segala kemungkinan dengan "How Might We."
Ide-ide solusi telah didapatkan, kini saatnya membuat prototype dari ide Anda untuk mewujudkannya menjadi hal yang konkret dari ide yang masih abstrak.
Tujuan dari tahapan prototype ini adalah untuk memastikan bahwa produk/layanan/solusi yang dibuat sesuai dengan target konsumen.
Selain itu, tujuan lainnya adalah merencanakan nantinya produk/layanan/solusi ini mendapatkan umpan balik yang positif dari pengguna.
Dalam membuat prototype ini, Anda tidak perlu menunggu sempurna sampai segala fiturnya terlengkapi. Anda bisa membuat prototype versi minimumnya atau yang biasa disebut dengan Minimum Viable Product (MVP).
Setelah prototype sudah dibuat, untuk mengetahui efektivitas dari prototype tersebut maka perlu untuk diujikan langsung pada calon konsumen.
Inilah tahapan dimana Anda bisa menguji hipotesa yang Anda buat dan tuangkan dalam bentuk prototype, menguji empati Anda, dan siap-siap mendapatkan umpan balik dari konsumen produk Anda.
Ujilah dan ukur pengalaman pengguna dalam kaitannya dengan customer journey.
Tahapan ini juga penting untuk memahami solusi yang telah Anda buat dan kebutuhan konsumen Anda.
Manfaat Design Thinking tidak hanya dirasakan oleh bisnis dan perusahaani, tapi juga individu. Berikut kelebihan Design Thinking yang dirasakan oleh setiap individu dalam sebuah organisasi:
Sedangkan inilah kelebihan Design Thinking dari sisi bisnis:
Dibalik ketenarannya, ada berbagai kritik yang menandai adanya kelemahan dari Design Thinking. Berikut ini beberapa kelemahan Design Thinking:
Berdasarkan hasil penelitian yang terdapat dalam Intelectual Economic tahun 2016, Design Thinking memiliki hubungan erat dengan bisnis yakni sebagai alat yang digunakan untuk mengembangkan keterampilan dan kemampuan untuk mengenali pendorong baru dalam berinovasi sesuai pemikiran desain.
Selain itu, hubungan dengan bisnis lainnya adalah untuk memastikan bahwa bisnis Anda akan terus menghasilkan nilai yang bermanfaat bagi pengguna. Bisnis terus memberikan inovasi yang bernilai bagi konsumen.
Dengan tujuan utamanya adalah agar bisnis Anda tetap bertahan dalam situasi yang semakin kompetitif dan penuh ketidakpastian.
Waktu yang tepat untuk menggunakan Design Thinking adalah ketika Anda menemukan masalah kompleks dalam bisnis yang berkaitan dengan manusia.
Atau ketika Anda ingin berinovasi dengan mengembangkan produk baru dalam jangka waktu yang lebih cepat.
Waktu yang tepat untuk menggunakan Design Thinking adalah ketika:
Keberadaan Design Thinking menjadi penting untuk mengembangkan inovasi produk dari sebuah bisnis. Inovasi membuat bisnis tetap relevan, asal inovasi yang dilakukan berlandaskan kebutuhan konsumen.
Apakah Anda ingin belajar dan mengimplementasikan Design Thinking untuk perusahaan Anda? Prasmul-Eli menyediakan pelatihan Design Thinking secara on-site untuk Anda dan tim agar mampu mendorong inovasi bisnis dalam sebuah perusahaan. Anda akan belajar didampingi oleh para professional coach. Pelatihan Design Thinking dari Prasmul-Eli pun sudah tersertifikasi ISO 9001:2015.
Apakah perusahaan Anda sudah siap berinovasi menggunakan Design Thinking?
Perubahan pasar semakin tak terprediksi, bisnis perlu beradaptasi. Hukum rimba berlaku, siapa yang bisa beradaptasi maka ia akan bertahan. Mereka yang bisa bertahan tak terlepas dari bagaimana peran penerapan strategic leadership di dalam operasi bisnisnya.
Strategic leadership atau kepemimpinan strategis memegang peran penting dalam mengarungi pasar yang semakin dinamis. Setiap pemimpin baik di level manajer atau top eksekutif perlu menerapkannya. Strategic leadership membantu para pemimpin mengarahkan organisasinya menuju visi besar dan menginspirasi setiap orang yang ada di organisasi untuk bergerak bersama menuju visi besar tersebut.
Kepemimpinan strategis tak hanya untuk perusahaan besar saja, bahkan untuk bisnis level UMKM pun perlu menerapkannya. Ada sebuah riset yang dilakukan mahasiswa Politeknik Negeri Bandung terhadap populasi 557 restoran dan kafe yang ada di Kabupaten Bandung Wetan untuk menguji bagaimana peran penerapan strategic leadership berpengaruh terhadap strategi bersaing UMKM restoran dan kafe.
Hasil penelitian terhadap 50 sampel UMKM dari 557 populasi UMKM restoran dan kafe menunjukkan bahwa ada korelasi positif antara strategic leadership dengan strategi bersaing. Strategic leadership memberikan pengaruh 16,08% terhadap strategi kompetitif UMKM restoran dan kafe.
Bisnis UMKM saja sudah mulai berbenah untuk menerapkan strategic leadership dalam menghadapi perubahan pasar. Apakah bisnis Anda sudah mulai menerapkannya? Berikut ini akan dijelaskan bagaiman peran strategic leadership bisa membantu bisnis Anda bertahan di tengah perubahan pasar yang dinamis dan tak terprediksi.
Masih ingatkah bagaimana bisnis Anda bisa bertahan ketika COVID-19 membuat banyak bisnis lumpuh? Namun, di sisi lain ada bisnis seperti bisnis digital yang justru bertumbuh. Dari COVID-19, ada pelajaran besar bahwa bisnis perlu bersiap dengan segala macam faktor yang bisa mengguncang pasar. Tak hanya bersiap, tapi perlu juga beradaptasi agar bisa bertahan.
Apalagi dengan kondisi sekarang ini, pergantian kepemimpinan pemerintahan membuat banyak kebijakan yang berpengaruh terhadap ekonomi rakyat. Masih hangat di ingatan, bagaimana kebijakan efisiensi anggaran terhadap banyak kementerian juga berdampak terhadap ekonomi rakyat karena efisiensi anggaran artinya pengurangan belanja negara sehingga bisa berdampak pada UMKM atau perusahaan yang biasa bermitra dengan pemerintah.
Perubahan pasar akan selalu ada dan tidak bisa bisnis hindari. Faktor yang mempengaruhinya pun beragam mulai dari faktor sosial, ekonomi, politik, teknologi, hingga perubahan preferensi pasar.
Perubahan pasar mengakibatkan sebuah bisnis bisa kehilangan relevansinya di pasar. Kita bisa belajar dari bangkrutnya Kodak. Dulu siapa yang tak mengenal Kodak? Kodak telah menjadi pemimpin pasar di bidang fotografi. Namun, seiring berkembangnya teknologi, Kodak terlambat untuk berinovasi. Pasar sudah menyukai fotografi digital, tetapi Kodak masih tetap dengan produknya yang belum memanfaatkan teknologi digital. Sehingga membuat produknya tak bisa lagi relevan dengan pasar dan ditinggalkan.
Tak hanya membuat bisnis menjadi tidak relevan, implikasi dari perubahan pasar sangat besar bagi bisnis dan menjadi tantangan yang perlu ditaklukan. Berikut ini beberapa tantangan yang perlu ditangani dari adanya perubahan pasar yang dinamis ini.
Perubahan pasar sering kali datang dengan ketidakpastian tinggi, seperti perubahan regulasi, fluktuasi ekonomi, atau tren konsumen yang berubah dengan cepat. Hal ini dapat menyebabkan kebingungan dalam pengambilan keputusan dan risiko yang sulit diprediksi.
Perusahaan yang tidak memiliki kepemimpinan strategis yang kuat sering kali kesulitan untuk merespons perubahan pasar secara cepat. Hal ini dapat membuat mereka tertinggal dari pesaing yang lebih cepat beradaptasi. 3. Kehilangan Daya Saing
Perubahan pasar menyebabkan pergeseran dalam preferensi konsumen, teknologi baru, atau peraturan industri yang dapat membuat produk atau layanan perusahaan menjadi kurang relevan.
Ketika pasar berubah, perusahaan mungkin merasa perlu untuk mengubah model operasional mereka. Proses dan sistem yang sudah ada mungkin tidak lagi efisien atau efektif dalam menghadapi situasi baru, yang dapat menyebabkan penurunan produktivitas.
Perusahaan dapat terjebak dalam upaya jangka pendek untuk bertahan hidup di pasar yang berubah, kehilangan fokus pada visi dan tujuan jangka panjang mereka. Hal ini dapat menyebabkan kehilangan arah dan strategi yang tidak terintegrasi.
Ketika perubahan pasar menyebabkan ketidakpastian atau kebingungan, karyawan dapat merasa cemas dan kurang termotivasi, yang berdampak pada moral tim dan kinerja mereka.
Perubahan pasar dapat mempengaruhi permintaan produk atau layanan tertentu, menyebabkan ketidakseimbangan dalam pengelolaan sumber daya, baik dari segi tenaga kerja, bahan baku, atau modal.
Perubahan dalam preferensi pelanggan atau inovasi pesaing dapat membuat perusahaan kesulitan untuk menjaga kepuasan pelanggan dan loyalitas mereka.
Perubahan pasar dapat mempengaruhi hubungan perusahaan dengan mitra bisnis atau pemasok, misalnya, karena ketidakpastian dalam pasokan atau pergeseran permintaan produk.
Ketika pasar berubah, perusahaan sering kali perlu mengubah struktur organisasi, proses internal, atau budaya kerja. Perubahan ini dapat memicu resistensi dari dalam organisasi.
Ibarat sebuah kapal yang sedang mengarungi samudera, kadang kapten kapal akan dihadapkan dengan kondisi samudera dengan ombak tenang, sedang, hingga badai. Selama sang kapten sudah tahu tujuan atau destinasi yang akan ia tuju, ia akan mengerahkan segala cara untuk mengarungi samudera. Tujuan yang jelas akan menggerakkan awak kapal untuk membantunya dalam menavigasi kapal agar selamat sampai tujuan.
Memimpin sebuah bisnis layaknya kapten kapal tadi. Ciri khas utama dari seorang pemimpin yang punya keterampilan strategic leadership adalah ia punya visi yang kuat dan menurunkan semangat mencapai visi itu kepada orang-orang yang dipimpinnya. Visi yang kuat menjadi pegangan utama ketika perubahan pasar terjadi. Jika ada perubahan, sang pemimpin bisa menavigasi untuk mengambil jalur lain agar tetap bisa menuju visi tersebut. Sehingga visi yang terbentuk bukanlah visi jangka pendek, tapi jangka panjang.
Pada bagian sebelumnya, kita telah melihat bagaimana dampak perubahan pasar terhadap keberadaan bisnis. Dampaknya tak hanya berpengaruh pada besaran pendapatan yang diterima bisnis, tapi juga mempengaruhi bagaimana cara bisnis beroperasi. Oleh karena itu, berikut ini adalah beberapa peran yang bisa Anda ambil alih untuk menerapkan strategic leadership agar bisnis atau perusahaan bisa terus bertahan di dalam gejolak perubahan pasar.
Pemimpin yang memiliki keterampilan strategic leadership akan memiliki kepekaan untuk bisa memprediksi tren pasar dan kebutuhan konsumen yang berubah dinamis. Karena selalu terbiasa memikirkan visi jangka panjang, pandangannya terhadap pasar pun tak hanya berfokus pada saat ini saja, tapi juga memprediksi bagaimana pasar ke depannya.
Kepekaan seorang dengan strategic leadership akan menavigasi perusahaannya untuk mencoba adopsi teknologi baru, membangun budaya inovasi dalam perusahaannya, atau menyesuaikan model bisnisnya untuk beradaptasi dengan perubahan pasar.
Perubahan pasar tak terprediksi dari tahun ke tahun, bahkan tren pasar bulan ini bisa berbeda dengan bulan ke depan. Ketika perubahan sudah terlihat di depan mata, Anda sebagai seorang pemimpin perlu untuk tanggap, cepat, dan tepat dalam mengambil keputusan.
Keputusan yang diambil dalam waktu dekat pun tak boleh ceroboh. Karena salah mengambil keputusan akan membawa bisnis ke arah yang tak diinginkan.
Birokrasi yang kaku membuat bisnis lambat berjalan. Ini biasa terjadi dalam korporasi besar sehingga membuat organisasi tidak fleksibel untuk tanggap terhadap perubahan. Bisnis perlu membangun budaya organisasi yang agile atau lincah, di mana tim bisa dengan cepat beradaptasi terhadap perubahan dan tantangan baru. Hal ini mencakup penyesuaian proses bisnis, pengembangan produk, atau bahkan perubahan dalam cara berkomunikasi dengan pelanggan.
Bisnis bisa mengadopsi cara startup dalam mengembangkan model bisnis dan produknya. Startup biasanya akan menguji apakah produknya laku di pasar dengan membuat MVP (Minimum Viable Product) atau versi sederhana dari produk mereka tapi tetap fungsional. Dari MVP tersebut, mereka akan dapat umpan balik dari konsumen untuk pengembangan berikutnya.
Inovasi jadi kunci mutlak untuk bertahan menghadapi perubahan pasar. Inovasi tak melulu harus membuat sesuatu yang baru. Inovasi bisa dimulai dari memperbarui apa yang sudah ada. Misal memperbarui cara penggunaannya atau semacamnya.
Budaya inovasi perlu Anda tumbuhkan sebagai pemimpin kepada tim. Berikan ruang terbuka untuk tim mengutarakan dan menyampaikan ide inovatif dan kreatifnya tanpa ada justifikasi. Lingkungan yang mendukung gagasan inovatif dan kreatif bisa mendukung eksperimen dan solusi kreatif, yang dapat mengarah pada pengembangan produk atau layanan baru yang relevan dengan kebutuhan pasar yang terus berubah.
Bisnis bukan hanya tentang Anda, tim, dan konsumen. Bisnis merupakan ekosistem yang saling terhubung. Ada investor, konsumen, karyawan, pemasok bahan baku, mitra bisnis, dan bahkan masyarakat sekitar. Salah satu hal yang membuat bisnis terus bertahan di era perubahan pasar dinamis adalah karena eratnya hubungan bisnis dengan pemangku kepentingan (stakeholders).
Pemimpin yang memiliki kepemimpian strategis akan memastikan hubungan yang lebih transparan dan saling menguntungkan dengan mitra bisnis, serta berkolaborasi untuk menemukan solusi bersama dalam menghadapi perubahan pasar. Pemimpin yang efektif dapat menjaga komunikasi yang terbuka dan mengelola ekspektasi mereka dengan baik, yang pada gilirannya akan memperkuat posisi perusahaan di pasar.
Adanya visi dan misi jangka panjang membuat bisnis bisa menentukan langkah apa yang perlu ditempuh untuk mencapai visi dan misi itu. Sekalipun perubahan pasar terjadi, mereka bisa fleksibel beradaptasi dengan cara lain asalkan visi dan misi itu adalah visi dan misi jangka panjang.
Visi dan misi jangka panjang membuat Anda sebagai pemimpin tak hanya terpaku pada keuntungan jangka pendek, tetapi lebih pada keberlanjutan dan pertumbuhan perusahaan dalam waktu yang lebih panjang.
Ini Saatnya Mempersiapkan Pemimpin dengan Strategic Leadership Sejak Dini
Perubahan pasar akan terus berlanjut bahkan tak akan ada habisnya. Jangan pernah puas dengan bisnis Anda yang sekarang. Sisakan ruang kosong untuk terus berinovasi dan beradaptasi dengan perubahan pasar yang sering kali tak terprediksi.
Dalam dunia bisnis tak ada kunci pasti untuk tetap bertahan karena semuanya serba dinamis. Kunci utamanya ada pada tonggak kepemimpinan dalam bisnis itu sendiri. Agar bisnis Anda terus relevan dan bisa bertahan bahkan berkembang di pasar yang dinamis, para pemimpin bisnis perlu memiliki keterampilan strategic leadership.
Pemimpin yang memiliki kemampuan strategic leadership dapat memberikan arahan yang jelas dan memastikan bahwa perusahaan dapat beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan eksternal seperti perkembangan teknologi, perubahan preferensi konsumen, fluktuasi ekonomi, dan persaingan global.
Apakah bisnis Anda sudah menerapkan strategic leadership ini? Jika belum, tidak ada waktu yang tepat untuk memulainya selain sekarang. Jangan menunggu waktu yang tepat. Karena waktu yang tepat adalah sekarang ini juga.
Belajarlah strategic leadership pada yang telah berpengalaman seperti mengikuti program dari prasmul-eli yang telah berpengalaman menangani klien perusahaan nasional, BUMN, hingga multinasional.
Saat ini zaman berubah dengan cepat, hal tersebut tentunya berpengaruh pada industri hingga perusahaan yang bergerak di dalamnya. Perubahan ini pun akan memengaruhi target perusahaan hingga operasionalnya. Kunci untuk memastikan implementasi perubahan berjalan lancar adalah pemimpin dengan agile leadership.
Agile leadership akan berperan dalam mendorong inovasi dan membentuk lingkungan kerja solutif untuk berbagai tantangan baru. Selain itu, juga dapat membantu karyawan bekerja lebih efisien, efektif, dan produktif.
Lantas, apa itu agile leadership, apa saja karakteristik, dan cara mengembangkannya? Pelajari selengkapnya di bawah ini!
Agile leadership adalah tipe kepemimpinan yang mengutamakan fleksibilitas, kolaborasi, dan pendekatan proaktif dalam menghadapi perubahan.
Path to Agility menyebutnya sebagai tipe kepemimpinan yang harus dimiliki setiap manajer hingga pemilik bisnis dalam lingkungan bisnis yang terus bergerak cepat. Tujuannya tentu untuk memastikan bisnis tetap kompetitif dengan menjadi lebih fleksibilitas dan mudah beradaptasi dengan zaman.
Agile leadership tidak hanya bertugas untuk memastikan perubahan dapat diimplementasikan dengan baik, tapi juga memastikan perubahan tersebut membawa pengaruh positif untuk bisnis, tim, dan terjadi inovasi yang menguntungkan. Jenis kepemimpinan ini juga akan mengubah cara perusahaan mengambil keputusan.
Sebelumnya mungkin Anda akan menunggu masukan dan keputusan dari manajer sebelum menentukan pilihan, tanpa mendengar masukan dari anggota tim lain. Dalam agile leadership, Anda didorong untuk menjalankan komunikasi yang lebih terbuka dan mau mendengar masukan dari anggota tim, bukan hanya dari manajer semata.
Cara kerja ini dipercaya dapat meningkatkan efektivitas, mendukung pertumbuhan bisnis, memastikan kontribusi juga perkembangan pekerja, hingga mengutamakan orang daripada proses.
Selain dalam mengambil keputusan, ada lima karakteristik lain yang harus dimiliki agile leadership.
Melansir Betterworks berikut adalah karakteristik agile leadership:
Agile berasal dari kata agility yang berarti fleksibilitas dan kemampuan untuk beradaptasi. Dengan begitu, agile leadership akan melihat perubahan sebagai sebuah kesempatan daripada gangguan.
Tipe pemimpin ini akan menciptakan budaya eksperimental di mana tim didorong untuk mencoba pendekatan baru dan belajar dari kegagalan.
Pemimpin dengan agile leadership adalah sosok yang visioner. Seperti yang disebutkan di poin sebelumnya, jenis kepemimpinan ini melihat perubahan sebagai kesempatan untuk berkembang dan menjadi lebih baik di masa depan.
Mereka tidak akan ragu mengubah visinya menyesuaikan kepentingan perusahaan dan industri. Tipe pemimpin ini juga memikirkan perkembangan timnya selama bekerja di perusahaan. Mereka akan memberdayakan setiap individu untuk meningkatkan skill dan kualitas dirinya.
Tangguh berarti agile leadership tidak mudah menyerah atau mundur saat menghadapi kesulitan atau tantangan dari sebuah perubahan. Tipe pemimpin akan terus memikirkan solusi kreatif dan inovasi untuk menyelesaikan tantangan yang dihadapi.
Terutama di industri yang semakin kompetitif, perusahaan akan mencari manajer atau pemimpin yang agile untuk memastikan target bisnisnya terpenuhi.
Selain pada diri sendiri, seorang pemimpin yang agile akan memberdayakan timnya. Mulai dari arahan yang jelas dan kepercayaan tinggi kepada timnya. Agile leadership akan mendorong timnya untuk mampu mengambil keputusan dengan baik melalui kolaborasi serta diskusi.
Perusahaan zaman sekarang juga mendukung adanya ownership, akuntabilitas, dan perkembangan yang berlanjut. Selain memberikan kepercayaan, pemimpin tipe ini akan memfasilitasi hal tersebut tanpa micromanaging.
Dengan yakin dan berkomitmen terhadap perkembangan diri serta timnya, seorang pemimpin agile akan menerima feedback dari timnya. Dirinya akan menggunakan feedback tersebut untuk belajar dan mengubah mindset-nya.
Selain itu dengan tren baru, perubahan kondisi pasar, hingga kebutuhan konsumen, pemimpin dengan agile leadership akan terus belajar untuk mengembangkan skill-nya.
Berikut alasan mengapa bisnis atau perusahaan harus punya pemimpin dengan agile leadership:
Perusahaan biasanya akan mengutamakan sosok yang mampu menyelesaikan target dan tujuan bisnis dengan baik untuk menjadi pemimpin atau manajer. Namun, belum tentu orang tersebut punya kualitas yang tepat untuk jadi pemimpin, terlebih untuk mengembangkan agile leadership.
Maka dari itu, untuk menemukan sosok yang bisa mengembangkan tipe kepemimpinan agile, perusahaan harus mengutamakan mereka yang penuh rasa ingin tahu, adaptif pada perubahan, dapat berkomunikasi dengan baik, dan mampu memotivasi rekan kerjanya.
Sosok tersebut dapat mengembangkan agile leadership dengan cara berikut:
Dapat disimpulkan bahwa agile leadership adalah tipe kepemimpinan yang mengutamakan fleksibilitas dan kemampuan untuk beradaptasi. Pemimpin bertipe ini akan mendorong timnya untuk berkolaborasi dan menciptakan inovasi.
Agile leadership akan mendukung perkembangan setiap orang dalam timnya. Jika Anda mendapatkan kesempatan untuk jadi pemimpin, tentu gaya kepemimpinan ini harus jadi acuan Anda dalam mengelola tim.
Lantas, bagaimana cara membentuk karakteristik agile leadership dan mampu memotivasi timnya untuk melihat peluang dalam perubahan? Anda bisa pelajari best practices dan diskusi langsung dengan profesional leader dunia kerja di short program Team Leadership: Becoming Flexible Leaders dari prasmul-eli.
Klik di sini untuk daftar programnya sekarang juga!
Perbedaan bos dan leader terlihat melalui caranya mengambil keputusan dalam membangun budaya kerja, membentuk lingkungan tim, hingga memotivasi karyawan.
Bos hanya fokus pada memerintah, mengontrol, dan memastikan tugas selesai. Sementara leader akan memotivasi karyawan atau timnya untuk mencapai level yang lebih tinggi lewat kolaborasi dan dukungan.
Bukan hanya budaya dan lingkungan kerja, perbedaan bos dan leader akan memengaruhi kesuksesan karyawan hingga perusahaan secara menyeluruh. Jika Anda mendapatkan kesempatan untuk jadi pemimpin, pelajari perbedaan bos dan leader, serta dampak yang masing-masing hadirkan dalam tim.
Merangkum The Speaker Lab dan Monitask, berikut adalah enam aspek yang membedakan bos serta leader.
Karakteristik seorang bos yang paling sering ditemui adalah memanfaatkan skill pegawainya untuk kepentingan pribadi, tidak mementingkan situasi emosional pegawai, hingga melakukan micromanaging terhadap timnya.
Selain itu, karakteristik lain dari bos antara lain:
Sementara, seorang leader punya karakteristik yang menginspirasi dan memimpin timnya dengan visi serta komitmen yang jelas. Seorang leader juga mampu:
Karakteristik lainnya dari leader adalah mengenali potensi dan skill timnya, lalu membantu mereka untuk berkembang.
Berdasarkan karakteristik bos di poin sebelumnya, Anda sudah dapat membayangkan bagaimana cara bos memotivasi karyawannya dalam aktivitas kerja sehari-hari. Benar, mereka tidak akan segan untuk menekan dan memberikan “pelajaran”, dengan alasan ingin memotivasi timnya untuk bekerja lebih baik. Mungkin bos juga akan mencoba untuk:
Berbeda dari itu, seorang leader akan memotivasi dengan pendekatan yang lebih personal. Mereka akan fokus pada small wins atau pencapaian kecil timnya. Selain itu, leader akan memotivasi dengan:
Bos akan mendorong kolaborasi dan kerja sama dalam timnya, tapi biasanya hanya timnya yang solid, sementara bos tetap menempatkan diri sebagai sosok yang lebih tinggi dibandingkan timnya. Seorang bos juga tidak akan memberikan arah dan komunikasi yang jelas, contohnya:
Perbedaan paling jelas dari seorang leader adalah ia percaya bahwa satu orang saja tidak cukup untuk menyelesaikan sebuah masalah. Butuh kolaborasi dan kerja sama tim. Berikut cara leader meningkatkan kolaborasi dan komunikasi dalam timnya:
Perbedaan bos dan leader berikutnya adalah pada dampak yang mereka berikan pada karyawan atau timnya. Bos akan melihat otoritas sebagai kesempatan untuk menekan dan memengaruhi karyawan, sementara leader akan menggunakan otoritas sebagai cara untuk memberikan arahan dan contoh kepada karyawannya.
Dampak seorang bos yang menekan dan memengaruhi karyawan adalah perasaan tidak dihargai, hilang motivasi, dan tidak ada kesempatan untuk berkembang.
Sementara, seorang leader akan memberikan dampak yang berbeda, seperti dihargai, pendapatnya didengar, kesempatan untuk berkembang lewat proyek tertentu, hingga arahan serta ekspektasi yang jelas akan membuat karyawan jadi termotivasi untuk bekerja.
Seorang bos akan selalu merasa bahwa cara kerjanya paling benar dan terbaik. Alhasil, bos akan kesulitan menerima perubahan. Dengan digitalisasi dan perubahan arah perusahaan, pasti harus ada rencana serta cara kerja baru.
Karyawan, terutama generasi muda, punya ide-ide kreatif untuk mengoptimalkan pekerjaan. Sayangnya, bos biasanya akan menolak cara baru dan ide kreatif tersebut. Mereka akan tetap memaksakan cara kerja yang sudah lama dilakukan.
Sementara itu, seorang leader akan mudah beradaptasi terhadap perubahan. Mereka tidak segan untuk menerima masukan dari seluruh anggota tim. Leader juga akan mengutamakan creative problem-solving dan ikut belajar serta berkembang bersama timnya.
Terakhir adalah perbedaan bos dan leader dari segi lingkungan serta budaya kerja yang terbentuk. Seorang bos akan membuat lingkungan dan budaya kerja yang tidak nyaman, contohnya:
Berbeda dari itu, seorang leader akan menciptakan lingkungan yang aman dan positif, contohnya:
Dari 6 aspek di atas, sudah terlihat jelas bukan perbedaan antara bos dan leader? Dalam setiap kantor atau perusahaan, Anda pasti akan menemui salah satu di antaranya. Sementara jika Anda mendapat kesempatan untuk jadi pemimpin, cobalah untuk belajar jadi leader dan panutan bagi anggota tim.
Bagaimana cara membentuk karakteristik leader dan bisa jadi pemimpin yang memotivasi timnya? Anda bisa pelajari best practices dan diskusi langsung dengan profesional leader dunia kerja di short program Team Leadership: Becoming Flexible Leaders dari prasmul-eli. Klik di sini untuk daftar programnya sekarang juga!
Ketika sebuah perusahaan berkembang dan semakin banyak tim dengan kepentingan serta tujuan yang berbeda kolaborasi, mereka membutuhkan satu sistem atau best practice terbaik agar proyek bisa berjalan lancar. Project Management Office (PMO) adalah bagian dari perusahaan yang dapat menjadi penengah dan memastikan kolaborasi antar-tim berjalan lancar.
PMO bertugas untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas proyek melalui sistem dan best practice yang mereka susun. Kedua hal tersebut nantinya akan menjadi panduan serta acuan seluruh tim di perusahaan untuk meminimalisir tantangan selama kolaborasi.
Dalam artikel ini, pelajari secara mendalam tentang Project Management Office mulai dari arti, jenis, tugas dan tanggung jawab, hingga siapa saja yang ada di dalamnya.
Project Management Office adalah tim yang mengatur kolaborasi antar tim dan mencegah adanya masalah atau halangan. PMO juga bertugas untuk menjaga kualitas proses manajemen proyek dalam sebuah perusahaan, termasuk perencanaan bisnis dan operasional perusahaan atau pada departemen/tim tertentu saja.
PMO, mengutip Asana, punya peran dalam menentukan bagaimana sebuah produk dan jasa dibuat hingga didistribusikan. Dengan kata lain, Project Management Office merupakan tim pendukung utama yang menjalankan dan mengelola proyek-proyek dari seluruh atau beberapa tim di perusahaan.
PMO Internal adalah tim in-house yang mendukung kesuksesan proyek secara menyeluruh. Mereka biasanya punya peran penting dalam menentukan standar praktik sebuah proyek.
Sementara PMO eksternal adalah agensi atau konsultan yang bertugas untuk melakukan analisis dan memberikan masukan terhadap proses manajemen proyek yang sudah berjalan. Masukan tersebut akan menjadi pertimbangan dan cara manajemen baru untuk proyek berikutnya.
Namun, untuk saat ini banyak perusahaan sudah punya tim PMO internal. Lalu, bagaimana PMO dibedakan dari tim-tim lain di perusahaan?
Melansir ProjectManager, biasanya dari empat jenis PMO di bawah ini, sebuah perusahaan akan membentuk tim yang sesuai dengan kebutuhan atau kondisi manajemen proyeknya. Maka, dalam satu perusahaan, Anda mungkin menemukan 1 atau maksimal 2 tim PMO.
Berikut adalah pemaparan masing-masing jenis Project Management Office:
Hanya berfokus pada melakukan mentoring, pelatihan, memberikan informasi, dan dukungan. Namun, jenis PMO ini tidak terlalu berperan dalam pengambilan keputusan. Supportive PMO hanya akan memberikan masukan dan struktur sebuah proyek. Kemudian, project manager yang akan memutuskan apakah masukan tersebut sesuai dengan rencana dan target proyeknya.
Jenis PMO ini adalah keterbalikan dari Supportive PMO. Tim Controlling PMO akan membuat dan menentukan proses eksekusi proyek serta memastikan seluruh tim punya standar yang sama. Mereka akan membuat panduan khusus dan memastikan project manager untuk menjalankan proyeknya masing-masing sesuai panduan tersebut. Jenis PMO ini bahkan melakukan review atau pengawasan agar proyek berjalan sesuai panduan yang sudah dibuat.
Project Management Office ini berperan sebagai tim yang mengelola inisiatif dan proyek bisnis secara menyeluruh. Jadi mereka akan mengambil alih proses perencanaan proyek, seperti alokasi sumber daya, manajemen risiko, dan cakupan proyek. Directive PMO juga secara langsung memimpin tim-tim yang ada di perusahaan.
Tujuan utama dari enterprise PMO adalah memastikan proyek berjalan sesuai dengan tujuan strategis perusahaan. Mereka juga akan menentukan skala prioritas proyek berdasarkan dampaknya pada tujuan bisnis dan membuat panduan yang bisa diadopsi oleh seluruh tim dalam manajemen proyek.
Enterprise PMO juga biasanya membantu perusahaan untuk membuat dan mengimplementasi berbagai tool serta metode/pendekatan dalam manajemen proyek. Tim ini juga berperan dalam menentukan target KPI serta metrik kesuksesan sebuah proyek.
Sebuah tim PMO biasanya berisi beberapa individu dengan peran yang berbeda. Berikut adalah beberapa di antaranya:
Dapat disimpulkan bahwa Project Management Office punya peran penting dalam memastikan kesuksesan proyek dari berbagai tim di perusahaan. Mereka akan membuat standardisasi dan panduan manajemen proyek berdasarkan kepentingan bisnis perusahaan.
Jika perusahaan Anda belum punya PMO, Anda bisa mempelajari cara mengelola proyek dan mengatasi permasalahannya di short program dari prasmul-eli.
Pelajari best practices dan diskusi langsung dengan project manager berpengalaman dalam program The Real Project Management. Klik di sini untuk daftar programnya sekarang juga!
Endorse adalah salah satu strategi pemasaran yang semakin populer dalam era digital. Ini adalah hasil dari perubahan perilaku konsumen yang semakin mengandalkan rekomendasi pihak ketiga dalam menentukan pilihan produk atau layanan.
Endorse menjadi alat pemasaran yang sangat efektif karena mampu menjembatani merek dengan audiens yang lebih luas, terutama melalui media sosial. Bukan sekadar mempromosikan, endorse juga memiliki peran besar dalam membangun citra positif merek, menciptakan kepercayaan, hingga mempengaruhi keputusan pembelian konsumen.
Namun, keberhasilan endorse tidak hanya bergantung pada popularitas endorser, tetapi juga pada strategi yang digunakan. Bagaimana memilih endorser yang tepat? Apa saja manfaat endorse untuk bisnis? Serta bagaimana memastikan kampanye endorse berjalan maksimal?
Artikel ini akan membahas secara menyeluruh tentang definisi endorse, manfaat strategisnya, serta langkah-langkah efektif untuk menggunakannya dalam pemasaran. Dalam artikel ini, kita akan membahas apa itu endorse, manfaatnya untuk bisnis, dan bagaimana strategi efektif untuk melakukannya.
Endorse adalah bentuk promosi yang melibatkan tokoh terkenal, influencer, atau figur publik untuk merekomendasikan produk atau jasa kepada audiens mereka. Tokoh tersebut biasanya memiliki pengaruh di media sosial atau platform lainnya sehingga mampu memengaruhi keputusan pembelian pengikutnya.
Endorsement dapat dilakukan dalam berbagai bentuk, seperti ulasan produk, unggahan foto atau video yang menampilkan produk. Formatnya bisa lebih menarik lagi dengan menampilkan penggunaan produk tersebut secara langsung dalam kehidupan sehari-hari oleh si endorser.
Contohnya, seorang beauty influencer yang memiliki ribuan pengikut di Instagram merekomendasikan produk skincare tertentu. Audiens yang percaya pada kredibilitas dan pengalaman sang influencer akan lebih tertarik untuk mencoba produk tersebut.
Endorse tidak hanya sekadar aktivitas promosi. Ada berbagai manfaat strategis yang dapat diperoleh bisnis melalui endorse, antara lain:
Dengan melibatkan figur publik atau influencer, brand Anda akan dikenal oleh audiens yang lebih luas, terutama jika si endorser memiliki banyak pengikut.
Ketika seseorang yang memiliki reputasi baik merekomendasikan produk Anda, audiens cenderung percaya bahwa produk tersebut memiliki kualitas yang baik.
Endorse dari seorang tokoh yang dihormati atau dipercaya dapat meningkatkan citra positif brand Anda di mata konsumen.
Salah satu tujuan utama endorse adalah mendorong penjualan. Dengan rekomendasi yang kuat dari endorser, konsumen cenderung lebih cepat membuat keputusan pembelian.
Melalui endorse, Anda bisa menjangkau segmen pasar tertentu yang menjadi target bisnis. Sebagai contoh, jika produk Anda adalah skincare, bekerja sama dengan beauty influencer akan lebih relevan dan efektif.
Meskipun endorse terlihat sederhana, ada beberapa hal yang harus diperhatikan agar strategi ini memberikan hasil maksimal. Berikut adalah langkah-langkah strategis dalam melakukan endorse:
Pastikan Anda memilih tokoh atau influencer yang relevan dengan bisnis Anda. Perhatikan niche atau bidang mereka, jumlah pengikut, dan engagement rate mereka. Misalnya, jika Anda menjual produk kesehatan, pilih influencer yang dikenal memiliki gaya hidup sehat.
Apakah tujuan Anda untuk meningkatkan penjualan, mengenalkan produk baru, atau memperluas kesadaran merek? Tujuan yang jelas akan memudahkan Anda dalam menentukan jenis konten endorse yang diperlukan.
Tidak semua endorse membutuhkan biaya besar. Jika anggaran Anda terbatas, pertimbangkan untuk bekerja sama dengan micro-influencers yang memiliki pengikut lebih sedikit tetapi engagement rate lebih tinggi.
Berikan panduan yang jelas kepada endorser tentang pesan yang ingin Anda sampaikan, nilai-nilai brand, dan informasi penting lainnya. Namun, biarkan mereka tetap kreatif agar kontennya terasa natural.
Audiens saat ini cenderung lebih peka terhadap konten yang terasa terlalu komersial. Pastikan endorse dilakukan dengan cara yang autentik sehingga tidak terlihat seperti iklan murni.
Setelah kampanye selesai, analisis hasilnya. Pantau metrik seperti total klik, tingkat interaksi, atau pendapatan yang berhasil dihasilkan. Hal ini penting untuk menentukan keberhasilan kampanye dan memperbaiki strategi di masa mendatang.
Jika endorser terbukti efektif, pertimbangkan untuk menjalin kerja sama jangka panjang. Hubungan yang erat dengan endorser dapat memberikan manfaat yang lebih besar bagi bisnis Anda.
Selain strategi yang tepat, penting juga untuk menghindari kesalahan umum dalam endorse. Berikut beberapa di antaranya:
Jika endorser tidak sesuai dengan brand Anda, audiensnya mungkin tidak akan tertarik dengan produk yang ditawarkan.
Jangan hanya fokus pada jumlah pengikut. Engagement rate jauh lebih signifikan karena mencerminkan seberapa aktif audiens berinteraksi dengan konten.
Terlalu mengatur konten yang dibuat oleh endorser bisa membuat endorse terasa tidak natural.
Endorse adalah salah satu cara efektif untuk mempromosikan bisnis Anda, terutama di era digital yang didominasi oleh media sosial. Dengan memilih endorser yang tepat, menentukan tujuan kampanye, dan mengelola strategi dengan baik, Anda dapat memaksimalkan manfaat dari endorse.
Namun, penting untuk diingat bahwa endorse hanyalah salah satu bagian dari strategi pemasaran yang lebih besar. Terutama di penerapan digital marketing, masih banyak perlu Anda pelajari untuk mengoptimalkan bisnis Anda.
Pelajari selengkapnya di program Digital Marketing Fundamental dari prasmul-eli.
Bundling adalah salah satu strategi bisnis yang banyak dilakukan saat ini.
Strategi bundling memanfaatkan psikologi pembelian konsumen yang cenderung memilih penawaran dengan nilai tambah, sehingga menciptakan pengalaman belanja yang lebih menarik.
Bundling bukan hanya tentang menawarkan harga yang lebih murah untuk paket produk, tetapi juga tentang menciptakan kombinasi yang memenuhi kebutuhan pelanggan.
Artikel ini akan mengupas secara mendalam tentang konsep bundling dan manfaat strategis yang dapat dihasilkan bagi bisnis. Ketahui juga tentang langkah-langkah praktis yang dapat diambil untuk mengoptimalkan bundling dan penerapannya demi meningkatkan penjualan di sini.
Bundling merupakan strategi pemasaran yang menggabungkan dua atau lebih produk atau layanan dalam satu paket dengan harga spesifik. Tujuannya adalah memberikan nilai tambah kepada konsumen dengan menawarkan harga yang lebih murah dibandingkan membeli produk secara terpisah.
Strategi ini sering digunakan di berbagai industri, mulai dari teknologi, makanan, hingga skincare. Contoh sederhana dari bundling adalah penawaran "Paket Hemat Skincare: Cleanser, Toner, dan Serum dalam Satu Harga Spesial."
Konsep ini memanfaatkan psikologi pembelian konsumen yang cenderung merasa lebih untung ketika mendapatkan lebih banyak produk dengan harga lebih rendah.
Dengan menawarkan paket produk, perusahaan dapat mendorong konsumen untuk membeli lebih banyak. Produk yang kurang laku dapat disertakan dalam bundling untuk meningkatkan penjualannya.
Bundling membantu meningkatkan nilai rata-rata pembelian per pelanggan (average order value). Konsumen yang awalnya hanya ingin membeli satu produk dapat tergoda untuk membeli bundling karena harga yang lebih menarik.
Produk yang kurang diminati atau mendekati tanggal kadaluarsa dapat dijual lebih cepat melalui strategi bundling. Ini sangat relevan dalam industri seperti skincare dan makanan, di mana produk memiliki masa simpan terbatas.
Bagi konsumen, bundling memberikan kemudahan dalam memilih, menghemat waktu, dan sering kali menawarkan harga yang lebih ekonomis. Hal ini meningkatkan pengalaman mereka dengan merek Anda.
Paket bundling yang dirancang dengan baik dapat menciptakan hubungan emosional antara pelanggan dan merek, sehingga meningkatkan loyalitas mereka terhadap produk.
Strategi bundling dapat diterapkan dalam berbagai bentuk. Berikut ini beberapa jenis bundling yang umum digunakan dalam bisnis:
Dalam jenis ini, produk hanya dapat dibeli sebagai bagian dari paket, bukan secara terpisah. Contohnya adalah layanan streaming yang menawarkan paket bulanan dengan semua fitur tanpa opsi berlangganan parsial.
Produk tersedia baik sebagai bagian dari bundling maupun secara individu. Misalnya, dalam industri skincare, cleanser dan toner dapat dibeli secara terpisah atau dalam satu paket dengan harga lebih murah.
Strategi ini melibatkan penggabungan produk atau layanan dari industri yang berbeda untuk menciptakan nilai tambah. Contohnya adalah bundling antara layanan internet dengan streaming platform.
Produk baru sering kali dimasukkan ke dalam bundling untuk memperkenalkan konsumen terhadap inovasi tersebut. Strategi ini efektif untuk mengurangi risiko penolakan terhadap produk baru.
Bundling khusus yang dibuat untuk merayakan momen tertentu, seperti liburan atau hari raya. Contoh: “Paket Spesial Ramadan” untuk produk-produk kecantikan.
Untuk memastikan bundling berhasil memberikan manfaat bagi bisnis Anda, berikut adalah beberapa langkah penting yang perlu diperhatikan:
Pahami kebutuhan, preferensi, dan pola belanja pelanggan Anda. Strategi bundling yang efektif adalah yang relevan dengan kebutuhan mereka.
Kombinasikan produk yang saling melengkapi. Misalnya, dalam industri skincare, Anda bisa menggabungkan produk-produk yang digunakan dalam satu rangkaian perawatan, seperti cleanser, toner, dan moisturizer.
Pastikan harga bundling menawarkan nilai lebih bagi konsumen, sehingga lebih menarik dibandingkan jika membeli produk secara terpisah.
Strategi ini menciptakan rasa urgensi pada konsumen. Penawaran bundling dengan waktu terbatas sering kali mendorong keputusan pembelian yang lebih cepat.
Gunakan berbagai saluran pemasaran untuk mempromosikan bundling Anda, seperti media sosial, email marketing, dan iklan digital. Pastikan pesan yang disampaikan menonjolkan manfaat bundling dengan jelas.
Pantau hasil penjualan bundling secara berkala. Gunakan data untuk memahami produk mana yang paling diminati dan bagaimana strategi ini memengaruhi keuntungan bisnis Anda.
Strategi bundling adalah cara yang cerdas untuk meningkatkan penjualan sekaligus memberikan nilai lebih bagi konsumen. Dengan memahami definisi, manfaat, jenis, dan cara penerapannya, Anda dapat merancang bundling yang menarik sekaligus memperkuat posisi bisnis.
Penerapan yang tepat akan membantu Anda mengoptimalkan potensi setiap produk, memaksimalkan pendapatan, dan menciptakan pengalaman pelanggan yang memuaskan. Jika Anda belum mencoba strategi ini, kini saatnya mulai merancang bundling yang sesuai dengan kebutuhan bisnis dan pelanggan Anda!
Namun, bundling hanyalah salah satu strategi penawaran yang bisa bisnis Anda tawarkan pada konsumen. Anda bisa mempelajari lebih lengkap di program Marketing Pricing Strategy dari prasmul-eli.
Anda akan mempelajari pentingnya penetapan harga yang tepat bagi keberlangsungan produk dan perusahaan pada program ini. Selain itu, program ini juga akan mempelajari prinsip-prinsip dasar yang menjadi landasan untuk menentukan strategi harga dari suatu produk.
Jika Anda tertarik, daftarkan diri Anda segera melalui link berikut ini.
Advertising atau iklan adalah salah satu elemen penting dalam strategi pemasaran yang digunakan oleh berbagai jenis bisnis. Tujuannya adalah mengenalkan produk atau layanan mereka kepada masyarakat secara luas.
Di masa kini, advertising tidak hanya tentang memasang iklan di televisi atau media sosial. Lebih dari itu, advertising melibatkan pemilihan pesan, media, dan strategi yang tepat untuk mencapai tujuan bisnis.
Dalam artikel ini, kita akan membahas definisi advertising, fungsi utamanya, berbagai jenisnya, dan manfaatnya bagi perkembangan bisnis.
Advertising adalah metode komunikasi pemasaran yang dirancang untuk mempromosikan produk, jasa, atau brand kepada target audiens melalui berbagai saluran media.
Iklan biasanya dibuat untuk menarik perhatian, membangun kesadaran merek, serta memengaruhi keputusan pembelian konsumen. Advertising dapat bersifat informatif, persuasif, atau bahkan menghibur, tergantung pada tujuan yang ingin dicapai.
Esensi dari advertising adalah kemampuan untuk menjangkau audiens dalam skala besar dengan pesan yang terstruktur.
Advertising memegang peranan yang krusial dalam dunia bisnis. Berikut adalah beberapa fungsi utamanya:
Iklan membantu konsumen mengenali merek tertentu di tengah persaingan pasar yang semakin ketat. Semakin banyak konsumen yang mengetahui keberadaan produk, semakin besar peluang untuk meningkatkan penjualan.
Advertising digunakan untuk memberikan informasi penting kepada konsumen, seperti fitur produk, harga, lokasi pembelian, dan penawaran khusus. Pengetahuan ini mempermudah konsumen dalam mengambil keputusan yang lebih tepat.
Advertising memiliki peran strategis dalam membangkitkan minat dan menciptakan permintaan terhadap suatu produk atau layanan.
Dengan pendekatan yang persuasif, iklan dirancang untuk menggugah perhatian konsumen dan menanamkan keinginan untuk memiliki atau mencoba produk tersebut. Proses ini melibatkan kombinasi elemen visual, narasi yang kuat, dan pesan emosional yang relevan dengan target audiens.
Dalam masa kini, konsumen memiliki berbagai pilihan untuk produk yang serupa, advertising berperan penting untuk membantu perusahaan menonjolkan keunggulan mereka.
Diferensiasi produk adalah proses untuk menunjukkan nilai atau karakteristik unik yang membuat suatu produk lebih menarik dibandingkan dengan pesaing. Tanpa diferensiasi yang jelas, konsumen mungkin tidak melihat alasan untuk memilih satu merek dibandingkan merek lain.
Advertising yang konsisten dan relevan memainkan peran penting dalam menciptakan dan memperkuat hubungan antara pelanggan dan merek.
Kampanye iklan yang baik tidak hanya sekadar mempromosikan produk, tetapi juga mampu menyampaikan nilai, visi, dan cerita di balik merek. Ketika pelanggan merasa terhubung dengan nilai-nilai yang ditampilkan sebuah iklan, mereka cenderung memiliki keterikatan emosional yang lebih mendalam terhadap merek.
Advertising dapat dikategorikan ke dalam berbagai jenis berdasarkan medium yang digunakan. Berikut adalah beberapa jenis advertising yang umum digunakan oleh bisnis:
Sponsorship acara, pameran, atau konferensi menjadi cara efektif untuk memperkenalkan merek kepada audiens tertentu.
Iklan yang dirancang menyerupai konten asli di platform tertentu, seperti artikel sponsor atau video kolaborasi dengan influencer.
Strategi ini melibatkan pendekatan kreatif yang mengejutkan atau tidak biasa untuk menarik perhatian, biasanya dengan anggaran kecil.
Advertising memberikan berbagai manfaat yang signifikan bagi perkembangan bisnis, baik untuk perusahaan besar maupun kecil. Berikut adalah beberapa manfaat utamanya:
Dengan mempromosikan produk secara efektif, advertising dapat menarik lebih banyak pelanggan potensial, yang pada akhirnya meningkatkan pendapatan perusahaan.
Iklan memungkinkan bisnis menjangkau audiens yang lebih luas, termasuk konsumen di wilayah baru atau segmen pasar tertentu.
Kampanye iklan yang dirancang dengan baik dapat menciptakan citra positif bagi merek, meningkatkan kepercayaan konsumen.
Meskipun beberapa bentuk iklan memiliki biaya yang tinggi, digital advertising memungkinkan perusahaan untuk menargetkan audiens secara spesifik. Hal ini memungkinkan anggaran pemasaran dapat digunakan lebih efisien.
Iklan sangat penting dalam memperkenalkan produk baru ke pasar, memastikan bahwa konsumen mengetahui keberadaan dan manfaat produk tersebut.
Advertising yang berfokus pada storytelling atau nilai-nilai emosional dapat mempererat hubungan antara merek dan pelanggan, menciptakan loyalitas yang lebih kuat.
Advertising adalah salah satu komponen kunci dalam keberhasilan bisnis, membantu perusahaan membangun kesadaran merek, menarik pelanggan, dan meningkatkan penjualan.
Dengan memahami fungsi, jenis, dan manfaatnya, bisnis dapat merancang strategi advertising yang lebih efektif sesuai dengan kebutuhan dan tujuan mereka.
Dalam era digital seperti sekarang, kemampuan untuk memanfaatkan platform online menjadi keunggulan bagi bisnis yang ingin tetap relevan dan kompetitif. Oleh karena itu, pemahaman mendalam tentang advertising adalah investasi yang berharga bagi setiap pelaku usaha.
Namun, advertising hanyalah salah satu upaya pengelolaan brand yang bisa dilakukan dalam sebuah bisnis. Anda bisa mempelajari lebih lengkap di program Strategic Brand Management dari prasmul-eli.
Public relations adalah strategi komunikasi yang sangat penting bagi setiap organisasi, baik itu perusahaan, lembaga pemerintah, maupun organisasi non-profit.
Dalam era digital saat ini, di mana informasi dapat menyebar dengan cepat, peran public relations semakin krusial. PR atau hubungan masyarakat membantu organisasi membangun citra, berkomunikasi dengan publik, serta merespon isu-isu yang mungkin memengaruhi reputasi organisasi.
Artikel ini akan membahas pengertian public relations, tugas-tugasnya, tujuan utama, serta teknik-teknik yang sering digunakan dalam menjalankan fungsi PR.
Public relations adalah proses yang melibatkan manajemen komunikasi antara organisasi dengan publik, baik itu pelanggan, karyawan, investor, maupun masyarakat umum.
Public Relations Society of America mendefinisikan PR sebagai upaya mengelola komunikasi antara organisasi dan publiknya untuk menciptakan hubungan yang menguntungkan. Ini berarti, PR bertujuan untuk menciptakan citra positif, menyampaikan informasi penting, dan menjalin hubungan yang baik.
Berbeda dengan iklan yang fokus pada pesan penjualan secara langsung, PR bekerja secara dengan pendekatan yang berbeda. PR bergerak lebih halus dengan komunikasi yang persuasif, edukatif, dan informatif.
PR juga berperan dalam menjaga reputasi dan merespon dengan cepat jika terjadi krisis atau isu negatif yang dapat merugikan organisasi.
Inilah beberapa tugas public relations yang perlu dipahami:
PR bertanggung jawab untuk memastikan citra perusahaan atau organisasi selalu positif di mata publik. Hal ini dilakukan melalui berbagai cara, seperti menghasilkan konten yang positif, terlibat dalam kegiatan sosial, serta menjaga transparansi dan kepercayaan.
Dalam situasi krisis, PR berperan penting untuk merespons dengan cepat dan mengurangi dampak negatif terhadap organisasi.
PR harus mampu mengontrol aliran informasi yang sampai ke publik dan merespon media dengan pernyataan yang tepat. Selain itu, PR juga harus bisa menenangkan berbagai pihak yang terlibat agar tidak terjadi kebingungan atau kerusakan reputasi.
Tidak hanya berfokus pada publik eksternal, PR juga mengelola komunikasi internal untuk karyawan dan seluruh anggota organisasi. Hal ini bertujuan agar semua orang dalam perusahaan tetap mendapatkan informasi yang jelas dan transparan.
Jenis informasinya bisa berupa perubahan kebijakan, pencapaian perusahaan, dan perkembangan lainnya.
Hubungan yang baik dengan media adalah salah satu elemen kunci dalam public relations. PR bertugas membangun dan memelihara hubungan dengan jurnalis, menyiapkan siaran pers, serta mengorganisasi konferensi pers untuk memberikan informasi kepada publik.
PR berperan dalam menyusun pesan yang konsisten yang sesuai dengan identitas dan nilai-nilai perusahaan. Hal ini dilakukan agar setiap informasi yang diterima publik memiliki citra yang sejalan dan tidak membingungkan.
Public relations memiliki beberapa tujuan penting bagi organisasi, di antaranya adalah:
Citra yang positif akan membuat organisasi lebih dipercaya oleh publik, baik oleh pelanggan, investor, maupun masyarakat umum. Citra yang baik juga dapat memengaruhi persepsi konsumen dan menjadi daya tarik bagi calon karyawan yang berkualitas.
Kepercayaan adalah aspek penting dalam hubungan antara organisasi dengan publik. Dengan memiliki hubungan yang transparan dan menjaga komunikasi terbuka, PR dapat meningkatkan kepercayaan publik terhadap organisasi.
PR membantu organisasi mengantisipasi potensi krisis dan merespons dengan cepat saat krisis terjadi. Hal ini dapat melindungi reputasi organisasi dari dampak negatif yang lebih besar.
Public relations juga bertujuan untuk membangun keterlibatan publik melalui kampanye dan kegiatan yang melibatkan masyarakat. Hal ini dapat meningkatkan hubungan positif antara organisasi dan komunitas.
Ketika publik merasa memiliki hubungan yang baik dan percaya pada organisasi, mereka cenderung lebih loyal. PR dapat membantu menjaga loyalitas ini melalui komunikasi yang konsisten dan dukungan terhadap isu-isu yang relevan dengan konsumen.
Dalam praktiknya, PR menggunakan berbagai teknik untuk mencapai tujuan dan membangun komunikasi yang efektif dengan publik. Beberapa teknik tersebut meliputi:
Ini adalah teknik yang melibatkan hubungan dengan media, baik cetak maupun digital. PR dapat mengadakan konferensi pers, menulis siaran pers, atau mengatur wawancara dengan tokoh penting organisasi untuk meningkatkan eksposur media.
Pembuatan konten adalah salah satu teknik PR yang bertujuan untuk menarik perhatian publik dengan konten yang relevan dan informatif. Konten ini bisa berupa artikel, blog, infografis, atau video yang menarik minat audiens dan membantu menyampaikan pesan perusahaan.
Mengadakan acara seperti peluncuran produk, seminar, atau acara amal adalah teknik yang efektif untuk menjangkau publik secara langsung. Acara ini memberikan kesempatan kepada organisasi untuk berinteraksi dengan audiens dan membangun koneksi yang lebih personal.
Di era digital, social media adalah platform yang sangat kuat untuk berinteraksi dengan publik. PR dapat menggunakan social media untuk berbagi informasi, menjawab pertanyaan, dan membangun komunitas di sekitar brand atau organisasi.
Komunikasi krisis adalah teknik yang penting ketika menghadapi situasi sulit atau kejadian yang berpotensi merusak citra organisasi. PR harus memiliki rencana komunikasi krisis yang matang agar dapat merespons dengan cepat dan tepat ketika krisis terjadi.
PR juga mengelola komunikasi internal untuk memastikan bahwa seluruh anggota organisasi mendapatkan informasi yang jelas dan merasa terlibat. Komunikasi yang baik dalam organisasi juga dapat meningkatkan motivasi karyawan.
Menjalin hubungan dengan influencer atau pihak yang memiliki pengaruh di masyarakat dapat membantu organisasi memperluas jangkauan dan memperkuat kredibilitas. PR bekerja sama dengan mereka untuk menyampaikan pesan yang relevan kepada audiens yang lebih luas.
Program CSR adalah salah satu cara organisasi untuk berkontribusi pada masyarakat dan lingkungan. Teknik ini tidak hanya meningkatkan citra positif tetapi juga menunjukkan tanggung jawab sosial perusahaan terhadap masyarakat sekitar.
Public relations adalah aspek penting yang harus ada dalam setiap organisasi, baik itu bisnis, pemerintahan, maupun organisasi non-profit. Peran PR dalam membangun dan menjaga reputasi, merespons krisis, serta berkomunikasi dengan publik adalah faktor penentu citra organisasi di masyarakat.
Dengan teknik-teknik yang tepat, PR mampu menciptakan komunikasi yang efektif, meningkatkan loyalitas publik, serta membangun hubungan yang saling menguntungkan.
Public relations adalah salah satu upaya pengelolaan brand yang bisa dilakukan. Pelajari selengkapnya di program Strategic Brand Management dari prasmul-eli.
Jika Anda tertarik, segera daftarkan diri Anda melalui link berikut ini.
Ada berbagai macam strategi untuk mengembangkan bisnis, salah satunya adalah kode referral. Namun, apa sebenarnya kode referral itu?
Bagi para pelaku bisnis tentu akan selalu mencari cara meningkatkan jangkauan tanpa harus menghabiskan biaya besar untuk pemasaran konvensional. Rupanya, salah satu solusi praktis dan efisien yang semakin populer adalah penggunaan kode referral.
Dalam era digital ini, strategi pemasaran yang efektif sangatlah penting agar bisnis dapat menonjol di tengah persaingan ketat. Kode referral, atau kode rujukan, menjadi alat yang digunakan banyak perusahaan untuk mengembangkan bisnis mereka dengan cara yang lebih personal.
Dalam artikel ini, kita akan membahas definisi kode referral, fungsi dan manfaatnya bagi bisnis, serta cara kerjanya.
Kode referral adalah kode unik yang diberikan kepada pengguna atau pelanggan agar mereka dapat membagikan kode tersebut kepada kerabatnya.
Ketika seseorang menggunakan kode referral tersebut untuk melakukan pembelian atau mendaftar layanan, pengguna yang membagikan kode akan mendapatkan imbalan. Biasanya imbalan ini bisa berupa diskon, poin, bonus maupun beberapa penawaran menarik lainnya.
Kode referral biasanya terdiri dari kombinasi huruf dan angka yang mudah diingat dan dapat dibagikan melalui berbagai platform. Bisa melalui media sosial, email, atau platform elektronik lainnya.
Kode referral memiliki beberapa fungsi utama dalam strategi pemasaran, antara lain:
Kode referral berfungsi sebagai alat untuk menarik calon pelanggan dengan menawarkan insentif bagi pengguna yang telah ada. Dengan memberikan imbalan bagi mereka yang berhasil mengajak orang lain, bisnis dapat meningkatkan basis pelanggan dengan biaya yang relatif rendah.
Setiap kali pengguna membagikan kode referral, mereka secara tidak langsung memperkenalkan brand bisnis kepada audiens baru.
Hal ini membantu meningkatkan kesadaran merek (brand awareness) di kalangan masyarakat. Lambat laun masyarakat akan menempatkan produk atau layanan tersebut sebagai pilihan yang terpercaya.
Program referral memberikan pengalaman yang menguntungkan bagi pengguna, baik bagi pemberi maupun penerima kode. Hal ini dapat menciptakan komunitas pelanggan yang loyal dan saling mendukung, yang tentunya berdampak positif pada bisnis dalam jangka panjang.
Program referral dapat menghasilkan data berharga terkait perilaku pelanggan dan cara mereka menemukan produk atau layanan. Bisnis dapat memanfaatkan data ini untuk memahami segmen pelanggan yang lebih luas dan mengoptimalkan kampanye pemasaran mereka.
Penggunaan kode referral memberikan beberapa manfaat penting bagi bisnis, seperti:
Dengan menggunakan kode referral, bisnis tidak perlu mengeluarkan biaya besar untuk iklan tradisional. Mereka hanya perlu memberikan insentif kepada pengguna yang sudah ada.
Ini karena kode referral memanfaatkan jaringan pertemanan dan kepercayaan antara pengguna, tingkat konversinya sering kali lebih tinggi dibandingkan iklan biasa.
Pelanggan yang datang melalui kode referral cenderung memiliki minat yang lebih besar terhadap produk atau layanan yang ditawarkan. Sebab, mereka mendapat rekomendasi dari orang yang mereka kenal dan percaya.
Hal ini membuat pelanggan referral menjadi lebih berkualitas dan berpotensi untuk menjadi pelanggan jangka panjang.
Ketika pelanggan mendapatkan imbalan atas kode referral yang mereka bagikan, mereka merasa dihargai oleh bisnis tersebut. Perasaan ini membuat mereka lebih loyal dan cenderung untuk tetap berbelanja di masa mendatang.
Kode referral memungkinkan bisnis untuk membangun kepercayaan konsumen dengan cara yang organik. Rekomendasi dari teman atau keluarga lebih dipercaya daripada iklan, karena dianggap lebih otentik.
Ini menjadi penting terutama bagi bisnis baru atau startup yang ingin menumbuhkan kredibilitas mereka.
Secara umum, kode referral bekerja melalui langkah-langkah berikut:
Bisnis menyediakan kode referral unik kepada setiap pengguna, baik yang sudah terdaftar maupun yang baru mendaftar. Kode ini biasanya bisa diakses melalui profil pengguna di situs atau aplikasi bisnis.
Pengguna membagikan kode referral mereka kepada orang lain, misalnya teman, keluarga, atau jaringan sosial mereka. Pembagian kode ini bisa dilakukan melalui berbagai saluran, seperti pesan singkat, media sosial, email, atau bahkan dari mulut ke mulut.
Setelah seseorang menerima kode referral dan menggunakannya, mereka sering kali mendapatkan diskon atau bonus yang berlaku pada transaksi pertama mereka. Di sisi lain, pengguna yang membagikan kode tersebut akan menerima imbalan yang telah dijanjikan oleh bisnis.
Setelah kode referral digunakan oleh calon pelanggan, bisnis akan memberikan imbalan kepada pengguna yang membagikan kode. Imbalan ini bisa berupa diskon, cashback, poin, atau bahkan uang tunai yang bisa digunakan di masa mendatang.
Kode referral adalah strategi pemasaran yang efektif, ekonomis, dan dapat membangun loyalitas pelanggan. Dengan memberikan kode unik kepada pengguna untuk dibagikan, bisnis dapat menarik pelanggan baru dengan cara yang lebih personal dan terpercaya.
Program ini tidak hanya memberikan manfaat bagi bisnis, tetapi juga membantu membangun komunitas loyal yang berpotensi dalam jangka panjang. Jika dioptimalkan dengan strategi yang tepat, kode referral bisa menjadi aset penting bagi keberhasilan pemasaran bisnis Anda.
Namun, kode referral hanyalah salah satu dari berbagai perencanaan bisnis pada suatu perusahaan. Pelajari selengkapnya di program Business Development Planning dari prasmul-eli.
Jika tertarik untuk mengetahuinya lebih dalam, segera daftarkan diri Anda melalui link berikut ini.
Asset management adalah tulang punggung operasional dan keberlangsungan sebuah organisasi.
Bukan hanya barang fisik, asset management adalah suatu pendekatan strategis yang komprehensif dalam mengoptimalkan seluruh sumber daya yang dimiliki perusahaan. Fokusnya bisa kepada semua aset fisik hingga aset tak berwujud.
Tujuan utama dari asset management adalah untuk memaksimalkan nilai dan utilitas aset, serta meminimalkan risiko dan biaya-biaya tak terduga lainnya. Dengan kata lain, asset management adalah tentang mengelola aset secara efisien dan efektif agar dapat memberikan kontribusi optimal.
Penerapan asset management yang baik akan berdampak signifikan terhadap kinerja keuangan perusahaan, meningkatkan produktivitas, dan mendukung pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan.
Artikel ini akan mengupas lebih dalam mengenai definisi asset management, pentingnya implementasinya dalam bisnis, serta contoh penerapannya dalam berbagai sektor industri.
Asset management adalah proses sistematis yang melibatkan pengelolaan, pengendalian, dan pemantauan aset-aset yang dimiliki oleh individu atau perusahaan. Hal ini dilakukan sebagai upaya untuk memaksimalkan nilai dan mengoptimalkan pengembalian investasi.
Aset di sini bisa berupa properti fisik seperti peralatan, inventaris, hingga aset finansial seperti saham, obligasi, dan reksa dana. Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa aset-aset tersebut digunakan seefisien mungkin dan dapat mendukung pertumbuhan juga keberlanjutan perusahaan.
Asset management mencakup berbagai aktivitas, mulai dari perencanaan dan pembelian aset, pemeliharaan dan perbaikan, hingga penjualan atau penghapusan aset. Selain itu, proses ini seringkali didukung oleh teknologi berupa software yang mempermudah pengumpulan data, analisis, dan pengambilan keputusan strategis.
Asset management yang efektif memungkinkan perusahaan untuk menggunakan sumber daya mereka dengan efisien. Ini berarti aset-aset yang dimiliki perusahaan dapat beroperasi pada kapasitas optimalnya. Dalam jangka panjang, hal ini akan berdampak pada peningkatan produktivitas dan mengurangi pemborosan.
Dengan memonitor aset secara rutin, perusahaan dapat menghindari biaya perbaikan besar yang tidak terduga dan mengurangi frekuensi penggantian aset. Pengelolaan yang baik membantu mengidentifikasi kapan waktu terbaik untuk memperbarui aset, sehingga biaya operasional dapat ditekan seminimal mungkin.
Banyak perusahaan harus memenuhi standar regulasi tertentu terkait penggunaan aset.
Asset management membantu memastikan bahwa semua peralatan dan mesin yang digunakan sesuai dengan regulasi dan standar industri. Hal ini tidak hanya melindungi perusahaan dari potensi denda tetapi juga untuk menjaga keselamatan kerja karyawan.
Dengan mengelola aset dengan efisien, perusahaan dapat meningkatkan pengembalian dari investasi yang mereka lakukan.
Aset yang dikelola dengan baik cenderung memiliki umur pemakaian yang lebih panjang dan performa yang lebih baik. Pada akhirnya hal ini dapat mendukung pertumbuhan keuntungan bagi perusahaan.
Data yang dihasilkan dari asset management memberikan wawasan yang lebih dalam mengenai kinerja dan kondisi aset.
Informasi ini berguna bagi manajemen untuk membuat keputusan yang lebih strategis terkait pembelian, pemeliharaan, atau penghapusan aset. Misalnya, sebuah perusahaan dapat memutuskan untuk mengganti mesin yang usianya sudah tua dengan yang lebih efisien berdasarkan laporan performa.
Di sektor manufaktur, pengelolaan aset sangat penting untuk memastikan bahwa peralatan produksi beroperasi dengan efisien dan downtime dapat diminimalkan. Perusahaan manufaktur besar seringkali menggunakan software asset management untuk melacak jadwal pemeliharaan dan memonitor kesehatan mesin.
Dengan data ini, mereka bisa merencanakan kapan mesin perlu diservis tanpa mengganggu operasi produksi. Sehingga risiko gangguan produksi yang berdampak pada keterlambatan pengiriman dan kerugian finansial dapat dikurangi.
Dalam industri properti, asset management dapat mencakup pengelolaan aset-aset fisik seperti gedung, apartemen, dan ruang perkantoran.
Perusahaan properti harus memastikan bahwa bangunan yang mereka miliki dalam kondisi optimal agar dapat disewakan dengan harga tinggi. Misalnya, perawatan berkala, perbaikan, dan renovasi kecil seringkali dilakukan untuk meningkatkan daya tarik aset di mata calon penyewa atau pembeli.
Di sektor ini, asset management merujuk pada pengelolaan portofolio investasi untuk klien, baik individu maupun institusi. Perusahaan asset management akan melakukan analisis pasar, mengatur alokasi portofolio berdasarkan profil risiko klien, dan terus memantau kinerja investasi tersebut.
Contoh, perusahaan ini bisa mengelola portofolio saham, obligasi, dan instrumen keuangan lainnya untuk memastikan klien mendapatkan pengembalian yang optimal.
Asset management juga penting bagi institusi publik seperti pemerintah kota yang memiliki aset infrastruktur, termasuk jalan raya, jembatan, dll. Dengan strategi ini, pemerintah dapat mengalokasikan anggaran untuk pemeliharaan secara lebih efektif dan menjaga kondisinya tetap baik tanpa pemborosan.
Asset management adalah aspek penting dalam operasional bisnis modern. Tanpa pengelolaan yang baik, aset-aset yang dimiliki perusahaan berisiko tidak dimanfaatkan secara optimal.
Kegagalan mengoptimalkan aset dapat mengakibatkan pemborosan, kerugian finansial, dan dampak negatif terhadap pertumbuhan bisnis. Dengan menggunakan pendekatan manajemen aset yang terstruktur dan memanfaatkan teknologi, perusahaan dapat meningkatkan efisiensi, dan memaksimalkan nilai dari aset mereka.
Contoh-contoh di atas menunjukkan bahwa asset management bukan hanya relevan di satu jenis industri, tetapi memiliki peran penting di berbagai sektor.
Akan tetapi, memahami asset management hanyalah salah satu upaya manajemen bisnis pada suatu perusahaan. Anda juga perlu memahami pengelolaan rantai pasok secara keseluruhan.
Hal itu bisa Anda pelajari hanya di program Supply Chain Management dari prasmul-eli. Jika tertarik, daftarkan diri Anda segera melalui link berikut ini.
Cost based pricing adalah salah satu strategi penetapan harga yang banyak digunakan oleh perusahaan.
Dalam strategi ini, harga jual suatu produk atau jasa ditentukan berdasarkan total biaya produksi yang dikeluarkan, kemudian ditambahkan dengan persentase keuntungan yang diinginkan perusahaan.
Cost based pricing menjadi populer di berbagai industri karena memberikan kepastian bagi perusahaan bahwa harga jual dapat menutupi seluruh biaya yang dikeluarkan serta memberikan margin keuntungan.
Metode ini sangat efektif bagi perusahaan yang ingin menjaga stabilitas keuangan tanpa harus memantau harga kompetitor secara intensif. Strategi ini juga cukup populer karena kemudahannya dalam implementasi.
Cost based pricing adalah strategi penetapan harga di mana perusahaan menentukan harga jual produk atau jasa berdasarkan total biaya produksi yang dikeluarkan.
Strategi ini bertujuan memastikan bahwa harga jual produk dapat menutupi seluruh biaya yang telah dikeluarkan, serta memberikan keuntungan yang memadai bagi perusahaan.
Dalam metode ini, seluruh biaya yang terkait dengan proses produksi, seperti biaya bahan baku, tenaga kerja, overhead, dan distribusi, dijumlahkan terlebih dahulu.
Setelah itu, perusahaan menambahkan markup atau persentase keuntungan yang diinginkan untuk menghasilkan harga jual akhir.
Mengutip dari Indeed, cost based pricing adalah metode yang memungkinkan perusahaan menetapkan harga sesuai dengan biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi barang atau menyediakan layanan.
Dalam strategi ini, perusahaan berfokus pada elemen-elemen biaya sebagai landasan utama dalam menentukan harga, dibandingkan mempertimbangkan harga kompetitor atau kondisi pasar.
Cost based pricing juga berperan penting dalam membantu perusahaan menjaga kestabilan finansial, terutama dalam kondisi pasar yang tidak menentu.
Situasi di mana biaya produksi naik secara tiba-tiba, misalnya akibat kenaikan harga bahan baku, maka perusahaan dapat menyesuaikan harga jual produk agar tetap sesuai dengan biaya yang dikeluarkan
Mengutip dari Dealhub, ada beberapa metode dalam cost based pricing yang umum digunakan perusahaan.
Setiap metode memiliki cara perhitungan dan tujuan yang berbeda, tergantung pada kebutuhan bisnis dan target pasar perusahaan.
Berikut adalah jenis-jenis cost based pricing yang perlu Anda ketahui lebih lanjut:
Cost plus pricing adalah metode penetapan harga yang paling sederhana dan sering digunakan dalam dunia bisnis.
Pada metode ini, perusahaan menambahkan persentase markup atau keuntungan tetap pada biaya produksi per unit produk. Dengan kata lain, harga jual didasarkan pada total biaya produksi ditambah dengan margin keuntungan yang diinginkan.
Misalnya, jika biaya produksi per unit suatu produk adalah Rp50.000 dan perusahaan ingin menerapkan markup sebesar 20%, maka harga jual yang akan ditawarkan kepada konsumen adalah Rp60.000 (dari perhitungan Rp50.000 + (20% x Rp50.000) = Rp60.000).
Strategi ini bertujuan menentukan titik impas di mana perusahaan tidak untung maupun rugi. Strategi ini adalah cara yang tepat untuk menghitung berapa unit produk yang harus terjual agar bisa menutupi semua biaya produksi.
Misalnya, jika total biaya produksi dan operasional adalah Rp500.000 dan harga per unit produk ditetapkan Rp50.000, perusahaan harus menjual 10 unit untuk mencapai titik impas.
Target profit pricing adalah metode cost based pricing yang mempertimbangkan target keuntungan tertentu yang ingin dicapai perusahaan, sambil tetap menjaga harga produk agar tetap kompetitif di pasar.
Perusahaan menghitung total biaya dan profit yang ditargetkan, lalu membaginya dengan jumlah unit yang diproduksi.
Misalnya, jika total biaya produksi adalah Rp500.000 dan perusahaan ingin mendapatkan keuntungan sebesar Rp100.000, jadi total targetnya menjadi Rp600.000.
Jika perusahaan ingin memproduksi 100 unit, harga per unit yang ditawarkan adalah Rp6.000.
Metode ini memberikan fleksibilitas bagi perusahaan untuk mengatur harga jual sesuai dengan target keuntungan, serta mempertimbangkan kapasitas produksi dan permintaan pasar.
Dilansir dari SPP, berikut kelebihan menggunakan cost based pricing:
Mudah Diterapkan: Cost based pricing adalah strategi yang simpel karena tidak memerlukan riset kompetitor yang ekstensif. Anda hanya perlu menghitung biaya produksi dan menambahkan margin yang diinginkan.
Menjamin Keuntungan: Dengan menerapkan markup tetap, perusahaan dapat memastikan setiap penjualan menghasilkan profit.
Transparansi: Cost based pricing adalah pendekatan yang memudahkan pelanggan memahami dasar penetapan harga. Faktanya, 60% konsumen menganggap transparansi sebagai faktor penting dalam membangun kepercayaan terhadap brand.
Mudah Dijelaskan: Ketika terjadi kenaikan harga, pelanggan lebih mudah menerima jika alasannya adalah peningkatan biaya produksi.
Mengutip dari Competera, cost based pricing juga memiliki beberapa kekurangan:
Mengabaikan Permintaan Pasar: Cost based pricing adalah strategi yang tidak mempertimbangkan harga kompetitor dan persepsi nilai dari konsumen.
Kurang Inovatif: Perusahaan cenderung fokus pada margin tetap dan kurang termotivasi untuk meningkatkan efisiensi atau berinovasi.
Kesulitan Menghitung Biaya Tidak Langsung: Cost based pricing adalah metode yang terkadang sulit memperhitungkan biaya tidak langsung seperti marketing dan distribusi.
Tidak Menjamin Penjualan: Meskipun menghasilkan profit per unit, tidak ada jaminan konsumen mau membeli dengan harga tersebut.
Tertarik mempelajari lebih dalam tentang strategi penetapan harga? Anda bisa mengikuti kelas Marketing Pricing Strategy dari prasmul-eli.
Di kelas ini, Anda akan memahami prinsip dasar penentuan harga yang tepat untuk keberlangsungan produk dan perusahaan.
Anda juga akan mempelajari berbagai alternatif strategi penetapan harga yang bisa diterapkan untuk bisnis Anda.
Jangan lewatkan kesempatan untuk meningkatkan pemahaman Anda tentang pricing strategy!