Beranda
>
Gagasan
>
Artikel

Artikel

Article-Banner-November-No.8.webp
Definisi Analisis Peluang Usaha, Tujuan, Karakteristik, dan Caranya
21 November 2024

Pernahkah Anda bermimpi untuk memiliki bisnis sendiri tapi masih ragu untuk memulai? Sebenarnya hal ini wajar terjadi. Memulai bisnis bukanlah keputusan kecil, dan perlu banyak pertimbangan. 

Maka dari itu, untuk membantu Anda lebih yakin, mari kita bahas tentang analisis peluang usaha. Dengan analisis yang tepat, nantinya tingkat keberhasilan bisnis tentu lebih tinggi dan berpeluang menjadi pemimpin di industri.

Selain itu, tentunya Anda juga akan lebih siap menghadapi segala kemungkinan di lapangan dan bisa merancang strategi yang lebih matang.

Definisi Analisis Peluang Usaha

Analisis peluang usaha adalah proses penting yang dilakukan sebelum memulai atau mengembangkan bisnis. Proses ini mencakup beberapa langkah utama seperti penelitian, perencanaan, perkiraan, dan evaluasi terhadap usaha yang ingin dijalankan. 

Dengan melakukan analisis ini, Anda bisa memahami lebih baik mengenai potensi pasar, peluang pertumbuhan, hingga berbagai tantangan yang mungkin akan dihadapi.

Sebagai contoh, dalam analisis peluang usaha, Anda akan melakukan penelitian mengenai kebutuhan dan keinginan konsumen di pasar. Selain itu, Anda akan memperkirakan biaya yang diperlukan untuk menjalankan bisnis, mulai dari biaya produksi hingga biaya pemasaran.

Jadi, analisis peluang usaha membantu Anda untuk lebih memahami segala aspek bisnis, sehingga langkah-langkah yang diambil lebih terarah dan mengurangi risiko kerugian.

Tujuan Analisis Peluang Usaha

Mengutip dari Hubspot, ada beberapa tujuan penting dalam melakukan analisis yang satu ini, yaitu:

1. Membuat Keputusan Strategis

Pertama, analisis ini membantu Anda dalam membuat keputusan strategis jangka panjang yang lebih baik. Misalnya, Anda bisa memprediksi tren pasar untuk 1-5 tahun ke depan. 

Dengan demikian, Anda akan lebih mudah mengantisipasi perubahan tren pasar, perkembangan teknologi, dan pergeseran perilaku konsumen. 

2. Menghindari Kebangkrutan

Analisis peluang usaha membantu Anda menghindari kebangkrutan. Dengan melakukan analisis yang tepat, Anda bisa mengidentifikasi potensi masalah sebelum terjadi.

3. Menentukan Strategi Pemasaran 

Setiap produk membutuhkan pendekatan pemasaran yang berbeda. Misalnya, produk untuk kalangan profesional mungkin lebih cocok dipasarkan melalui LinkedIn, sedangkan produk untuk remaja lebih efektif melalui TikTok atau Instagram. 

4. Memahami Nilai Produk di Pasar

Dengan melakukan analisis peluang usaha, Anda dapat melihat seberapa besar peluang produk Anda diterima oleh masyarakat. Proses ini memungkinkan Anda untuk memahami posisi yang tepat bagi produk di pasar. 

Misalnya, apakah produk Anda cocok ditempatkan sebagai produk premium atau terjangkau. Anda juga bisa menentukan harga yang pas sesuai daya beli konsumen.

5. Mengukur Persaingan Pasar

Analisis ini juga membantu Anda untuk memahami peta persaingan di pasar. Anda akan mendapatkan gambaran yang jelas mengenai siapa saja kompetitor, apa saja kekuatan dan kelemahan mereka, dan bagaimana mereka menarik pelanggan.

Karakteristik Analisis Peluang Usaha

Dalam melakukan analisis peluang usaha, ada beberapa karakteristik yang perlu Anda perhatikan. 

Sebuah peluang usaha yang baik harus memiliki unsur kreativitas dan inovasi, bukan sekadar meniru ide orang lain. Selain itu, peluang usaha yang menjanjikan juga selalu didasari oleh keyakinan dan semangat yang kuat. 

Kedua hal ini akan menjadi modal penting saat Anda menghadapi tantangan dalam perjalanan bisnis. Tanpa keyakinan dan semangat, Anda akan mudah menyerah saat menghadapi kesulitan.

Tak kalah penting, peluang usaha juga harus adaptif terhadap perubahan. Di era digital seperti saat ini, bisnis yang tidak bisa beradaptasi biasanya akan tertinggal.

Cara Melakukan Analisis Peluang Usaha

Sekarang mari kita bahas langkah-langkah dalam melakukan analisis peluang usaha. 

1. Analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, Threat)

Langkah pertama adalah menganalisis kekuatan dan kelemahan internal bisnis Anda, serta peluang dan ancaman dari eksternal. Metode ini akan memberikan gambaran menyeluruh tentang posisi bisnis Anda di pasar.

2. Target Pasar

Kedua, tentukan target pasar dengan jelas. Meskipun produk Anda bisa digunakan semua kalangan, lebih baik fokus pada kelompok tertentu berdasarkan usia, gender, atau minat.

Semakin spesifik target pasar, semakin efektif strategi pemasaran yang bisa Anda terapkan.

3. Buat Anggaran yang Jelas

Selanjutnya, susun rancangan anggaran yang detail. Mulai dari biaya produksi, gaji karyawan, biaya operasional, hingga biaya pemasaran. Jangan lupa untuk memperhitungkan margin keuntungan yang diinginkan.

4. Riset Kompetitor

Lakukan riset mendalam tentang kompetitor atau pesaing di pasar. Memahami value proposition atau nilai yang ditawarkan oleh pesaing sangatlah penting.

Hal ini termasuk melihat strategi yang mereka terapkan, pendekatan pemasaran yang mereka gunakan, serta apa yang bisa dipelajari dari review atau ulasan pelanggan mereka. 

Dengan menganalisis kekuatan dan kelemahan pesaing, Anda dapat menemukan peluang untuk membuat bisnis lebih unggul.

5. Perhatikan Faktor Eksternal

Jangan lupa untuk mempertimbangkan faktor eksternal yang bisa memengaruhi bisnis Anda. Misalnya, kondisi ekonomi saat ini, tren sosial yang berkembang, kemajuan teknologi, hingga peraturan atau regulasi dari pemerintah. 

Faktor-faktor eksternal ini sering kali membawa dampak besar terhadap keberhasilan suatu bisnis, sehingga penting untuk selalu mengikuti perubahan yang terjadi.

6. Lakukan Evaluasi Rutin

Ingatlah bahwa analisis peluang usaha bukanlah aktivitas yang dilakukan hanya sekali. Proses ini sebaiknya terus dilakukan secara rutin untuk memastikan bisnis Anda tetap relevan dan berkembang. Dengan evaluasi berkala, Anda dapat melihat apakah strategi yang diterapkan masih efektif atau perlu diperbarui.

Tertarik untuk memperdalam pemahaman Anda tentang analisis peluang usaha? prasmul-eli menyediakan kelas Business Development Planning yang komprehensif. 

Dalam kelas ini, Anda akan belajar mulai dari analisis kompetisi, strategi bersaing, aspek keuangan bisnis, dan lainnya. Daftar kelas Business Development Planning dari prasmul-eli sekarang!

Article-Banner-November-No.7.jpg
6 Jenis Infografis dan Cara Membuatnya untuk Sajikan Informasi secara Menarik!
20 November 2024

Infografis adalah cara paling ampuh untuk menyampaikan ide dalam bentuk visual. Berbagai jenis infografis digunakan dalam desain dan marketing untuk menyajikan informasi secara menarik dan mudah dimengerti. 

Infografis akan membuat konten Anda lebih mudah dibaca dan dipahami, ketimbang jika hanya berisi tulisan.

Anda yang sering melakukan presentasi pun dapat memanfaatkan infografis. Sebab, infografis dapat dipakai untuk menyampaikan informasi penting, memaparkan data dengan menarik, atau hanya untuk memberikan tambahan visual.

Berikut beberapa informasi tentang kelebihan, jenis-jenis, contoh, hingga cara membuat infografis yang menarik.

Pengertian Infografis

Infografis adalah bentuk komunikasi visual yang bertujuan untuk menarik perhatian dan meningkatkan pemahaman terhadap sebuah informasi serta data. Infografis saat ini digunakan dalam artikel online, media cetak, presentasi, banner, atau bahkan papan reklame (billboard).

Elemen utama infografis adalah gambar, simbol, diagram, bagan, copy (tulisan), dan angka (data). Tujuan utama infografis adalah membuat ide dan informasi yang rumit jadi mudah dimengerti serta dicerna, dikutip dari Column Five.

Infografis juga digunakan untuk menyampaikan cerita melalui bantuan visual. Dengan kata lain, infografis dapat berbentuk gambar statis atau sebuah video. Jenis ini tergantung kebutuhan dan persona audiens.

Jika Anda bekerja di bidang marketing, hal yang satu ini juga berguna sebagai alat untuk menyajikan informasi di artikel blog, banner, hingga konten media sosial. Sementara jika Anda adalah seorang sales, manfaatkan infografis sebagai media presentasi terkait produk yang Anda jual.

Kelebihan Infografis

Berikut adalah beberapa kelebihan infografis serta manfaat menggunakannya:

  • Kombinasi gambar dan kata-kata membuat Anda menyampaikan cerita dengan baik.
  • Infografis lebih menarik perhatian dan atraktif daripada konten yang hanya berisi tulisan.
  • Gambar dan grafis secara umum lebih mudah diingat.
  • Membantu menjelaskan topik yang sulit dengan mudah.
  • Infografis yang berkaitan dengan sebuah topik dan konten di website, dapat meningkatkan ranking artikel di Google.
  • Dapat dicetak sebagai poster dan selebaran.
  • Dapat digunakan untuk konten media sosial.
  • Dapat digunakan untuk meningkatkan kesadaran akan sebuah situasi genting.
  • Infografis adalah tools paling ampuh untuk menyajikan data yang relevan atau hasil riset.

Jenis-Jenis Infografis

Melansir Adobe, berikut adalah enam jenis infografis yang sering dibuat:

  1. Infografis visualisasi data

Sering juga disebut sebagai infografis statistik, jenis yang satu ini tujuan utamanya untuk menyajikan data hasil survei atau penelitian. Infografis visualisasi data dapat membantu Anda untuk menyampaikan cerita atau narasi dari data secara jelas. 

Terlebih jika Anda memanfaatkan elemen desain yang menarik agar data mudah diingat dan dipahami.

Bagan adalah elemen terpenting dalam jenis infografis ini. Anda bisa menggunakan grafik berbentuk bar atau pie untuk menggambarkan data. Tambahkan juga warna pada masing-masing data atau analisis agar audiens lebih mengerti pemaparan dalam infografis.

  1. Infografis timeline

Infografis timeline membantu Anda menjelaskan sejarah atau menyajikan informasi lini masa sebuah kejadian. Anda dapat menambahkan font dan ikon untuk menyoroti tanggal atau momen penting. 

Jenis infografis ini bisa digunakan untuk kebutuhan presentasi timeline proyek.

  1. Infografis proses

Istilah infografis proses mungkin jarang Anda dengar. Namun, jenis infografis ini paling sering digunakan dalam buku cetak dan konten media sosial. Infografis proses menyajikan informasi langkah-langkah atau tahapan untuk melakukan sesuatu. 

Bentuk visual dalam infografis ini harus mampu membuat tahapan yang dijelaskan mudah diikuti.

Penggunaan infografis ini biasanya pada resep makanan, poster sains, hingga konten media sosial terkait cara melakukan sesuatu.

  1. Infografis perbandingan

Sesuai namanya, infografis ini digunakan untuk membandingkan dua hal atau lebih. Dengan menggunakan visual, audiens akan lebih mudah memahami perbedaan objek yang dibahas dan membantu mereka dalam membuat keputusan. 

Biasanya infografis ini akan menyandingkan dua objek yang serupa, seperti smartphone, makanan, hingga makhluk hidup.

  1. Infografis list/daftar

Infografis ini dapat digunakan untuk memudahkan Anda dalam menyajikan informasi yang sebagian besar isinya tulisan. Gunakan tabel yang berisi informasi tentang barang, tips, contoh, hingga sumber informasi.

  1. Infografis hierarkis

Informasi yang disajikan dalam infografis hierarkis harus punya urutan, tingkatan, atau jenjang yang jelas. 

Contoh penggunaan infografis ini adalah untuk menggambarkan piramida makanan, di mana piramida paling atas punya kasta tertinggi dan yang paling bawah adalah kasta terendah, ataupun sebaliknya.

Contoh Infografis

  1. Infografis timeline: sejarah media sosial

Sumber: streambankmedia.com

  1. Infografis perbandingan: Milenial vs Gen Z

Sumber: freepik.com

  1. Infografis hierarkis: piramida makanan

Sumber: nationalgeographic.com

Cara Membuat Infografis

Beberapa cara membuat infografis yang menarik, menurut Infogram, adalah:

  1. Kenali target audiens Anda, untuk siapa Anda menyajikan infografis ini?
  2. Mengumpulkan data dan statistik yang relevan dari sumber-sumber terpercaya, pastikan juga akurasinya tinggi.
  3. Pilih jenis informasi berdasarkan informasi dan data yang mau disajikan.
  4. Pilih tipe visual, gambar, warna, dan bagan yang tepat untuk data serta informasi.
  5. Utamakan data dan informasi yang penting saja agar mudah dibaca.
  6. Tambahkan headline atau judul yang menarik.
  7. Gunakan template infografis yang tersedia di berbagai platform.
  8. Jangan lupa untuk menyebarkan infografis melalui channel yang tepat.

Itulah pemaparan lengkap tentang infografis. Anda dapat memanfaatkan infografis untuk presentasi kinerja, menyajikan data penting, hingga menyebarkan informasi penting dalam format yang menarik.

Digital marketing adalah salah satu industri yang memanfaatkan infografis sebagai konten media sosial, konten blog, hingga banner. Makanya, jika Anda berniat untuk mendalami industri ini, wajib memahami cara membuat infografis dan beragam jenisnya.

Untuk menguasai pemanfaatan infografis dan beragam ilmu digital marketing lain Anda dapat mengikuti short program Digital Marketing Fundamental dari prasmul-eli.

Short program ini diisi oleh pakar dan profesional digital marketing yang siap berbagi ilmu serta best practices untuk Anda. Tertarik? Klik link ini untuk daftar programnya!

Article-Banner-November-No.6.webp
4 Dasar Computational Thinking yang Penting untuk Menyelesaikan Masalah Kompleks
18 November 2024

Computational thinking adalah salah satu cara berpikir yang digunakan untuk menyelesaikan masalah. Namun, sebelum menyelesaikan masalah, Anda harus dapat memahami secara mendalam dasar masalah hingga cara terbaik untuk menyelesaikannya.

Proses memahami tersebut adalah bagian dari computational thinking. Mungkin Anda berpikir, apakah cara berpikir ini dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari? Jawabannya adalah dibutuhkan. 

Sebab, computational thinking menggabungkan dua cara berpikir lainnya, yaitu analytical thinking dan critical thinking. 

Berikut adalah pemaparan lengkap seputar computational thinking, dari dasar-dasar hingga contoh penerapannya.

Apa Itu Computational Thinking?

Computational thinking adalah proses mengidentifikasi solusi yang terstruktur dan detail untuk sebuah masalah yang rumit. 

Dikutip dari Learning, prosesnya dimulai dari memecah masalah dalam bagian-bagian kecil sesuai kelompok atau situasinya, memerhatikan pola dari masing-masing bagian, mengeliminasi masalah atau bagian yang tidak perlu, dan membuat solusi struktural yang dapat digunakan berulang kali.

Proses berpikir ini memakai metodologi dasar ilmu komputer, di mana dalam menyelesaikan sebuah masalah, biasanya digunakan konsep algoritma, struktur data, dan automasi. Computational thinking mengutamakan langkah yang presisi, logis, efisien, dan terukur. 

Proses memecahkan masalah dalam bagian-bagian kecil bertujuan untuk memahami masalah dan situasi yang ada, kemudian mencari masalah yang bisa ditangani dengan cepat atau sebenarnya tidak perlu diselesaikan.

Kemudian, proses memerhatikan pola berfokus pada melihat situasi dan membandingkannya dengan situasi lain atau kejadian masa lalu. Dari situ Anda dapat menemukan pola dan solusi yang sama untuk sebuah masalah. Nantinya, solusi yang dipakai dapat digunakan lagi untuk menyelesaikan masalah serupa di masa depan.

Manfaat Computational Thinking

  1. Menyelesaikan masalah kompleks atau rumit: ketika menghadapi situasi atau masalah yang rumit, lebih baik gunakan computational thinking untuk memastikan solusinya efektif dan terstruktur.
  2. Menghasilkan solusi yang efisien dan dapat diautomasi: solusi yang efektif harus dapat digunakan berulang dan diautomasi, artinya Anda dapat mengatasi masalah yang sama dengan lebih cepat di masa depan.
  3. Menganalisis data untuk menemukan insight: manfaat computational thinking yang satu ini membantu Anda menciptakan solusi berdasarkan data dengan akurasi tinggi.
  4. Menawarkan inovasi: ketika menghadapi masalah yang rumit, maka Anda harus dapat berinovasi melalui ide-ide dan solusi kreatif. Terlebih jika Anda menghadapi masalah-masalah modern yang berkaitan dengan teknologi dan digitalisasi.
  5. Menjadi soft skill yang penting: ketika Anda punya kemampuan computational thinking, maka Anda punya nilai plus di mata perusahaan. Setiap industri, baik itu manufaktur, keuangan, marketing, hingga kesehatan, membutuhkan individu yang mampu menyelesaikan masalah kompleks dan inovatif.

4 Dasar Penting Computational Thinking

Baik digunakan dalam sistem komputer atau praktik kehidupan sehari-hari, berikut empat dasar penting computational thinking, menurut BBC:

  1. Decomposition

Proses daur ulang adalah tindakan memecahkan barang menjadi bagian atau serpihan kecil, agar mudah ditangani atau dimanfaatkan ulang. 

Hal serupa juga dilakukan dalam computational thinking, Anda harus memecahkan masalah dalam bagian-bagian kecil agar lebih mudah dianalisis. Dengan begitu, Anda dapat menangani masalah secara baik satu per satu.

  1. Pattern Recognition

Dalam setiap masalah yang sudah dipecah dalam bagian kecil, coba temukan pola yang sama. Hal ini akan membantu Anda mengaitkan satu masalah dengan masalah lain untuk menemukan satu solusi terbaik. 

Selain itu, Anda juga dapat mencari pola dari masalah yang serupa dan pernah terjadi di masa lalu. Dari situ juga Anda dapat menggunakan pendekatan yang sama untuk menyelesaikan masalah. Tujuannya adalah tidak membatasi diri untuk melihat tren dan pola dari suatu masalah.

  1. Abstraction

Fokus pada masalah-masalah yang relevan dan penting saja. Jika ada situasi atau masalah yang tidak berkaitan, langsung tinggalkan. Jangan sampai Anda menghabiskan waktu pada masalah yang tidak penting, sehingga masalah utamanya terlupakan.

  1. Algorithmic Thinking

Terakhir adalah menciptakan solusi yang terstruktur dengan langkah-langkah yang presisi dan efektif. Pastikan juga Anda telah menganalisis dan mengenali risiko-risiko yang mungkin terjadi, untuk mengetahui cara menghadapinya. 

Bahkan jika perlu buat langkah-langkah yang dapat digunakan di masa mendatang ketika masalah serupa terjadi lagi.

Contoh Computational Thinking

  1. Menyusun puzzle

Contoh penggunaan computational thinking yang paling sederhana adalah saat menyusun puzzle. Proses ini penyusunannya pasti dilakukan secara bertahap. 

Beberapa orang dengan kemampuan computational thinking akan melakukan langkah-langkah berikut:

  • Membagi potong puzzle dalam beberapa kelompok.
  • Mengutamakan penyelesaian setiap sudut puzzle terlebih dahulu.
  • Mengelompokkan lagi puzzle berdasarkan ilustrasinya, misalnya benda atau latar.
  • Kemudian, fokus pada gambar atau ilustrasi yang sudah paling terlihat bentuknya.
  • Menyatukan tiap sudut dan fokus pada “isi” atau bagian tengah puzzle.
  1. Menulis

Seorang penulis menggunakan computational thinking dalam:

  • Mengelompokkan ide artikel atau konten.
  • Menyusun kerangka artikel.
  • Mengelompokkan sumber informasi, berdasarkan bagian atau jenis informasi yang dibutuhkan.
  • Mengutamakan data dan fakta.
  • Menyusun struktur narasi yang sesuai dengan topik.
  • Memastikan setiap kalimat punya koherensi atau berhubungan satu sama lain.

Dapat disimpulkan bahwa computational thinking adalah kemampuan untuk menyelesaikan masalah dengan efektif, inovatif, dan terstruktur. Solusi yang ditawarkan pun harus dapat dipakai berulang dan bahkan diautomasi. Kemampuan ini dibutuhkan dalam setiap industri, makanya penting untuk punya skill satu ini.

Apabila Anda ingin mengembangkan computational thinking, maka daftar dan belajar di short program prasmul-eli yang bertajuk Problem Solving & Decision Making.

Anda bisa dapat ilmu dan best practice dari para profesional serta pakar industri. Kunjungi halaman ini sekarang juga untuk daftar programnya!

Article-Banner-November-No.5 (1).webp
7 Karakteristik Empowering Leadership untuk Menciptakan Lingkungan Kerja Suportif
15 November 2024

Empowering leadership adalah gaya kepemimpinan yang mendukung serta mengembangkan setiap orang dalam perusahaan. Pemimpin harus mampu menyampaikan visi perusahaan, meningkatkan skill timnya, dan memastikan pendapat semua orang sama-sama penting.

Empowering leadership bukan hanya filosofi atau gaya kepemimpinan, melainkan skill yang harus dipelajari dan dikembangkan terus menerus. Seorang pemimpin mungkin mampu menyampaikan visi perusahaan, tapi tidak tahu cara mendukung perkembangan orang-orang dalam timnya.

Maka dari itu, berikut pemaparan lengkap tentang empowering leadership, dari karakteristik hingga cara mengembangkannya, untuk membantu Anda mengembangkan skill ini.

Pengertian Empowering Leadership

Empowering leadership adalah gaya dan skill kepemimpinan yang mengutamakan dukungan kepada setiap orang dalam perusahaan untuk dapat bekerja secara independen, tanpa pengawasan yang ketat atau bahkan micromanaging dari pemimpin. 

Meskipun pegawai didukung untuk bekerja secara independen, pemimpin tetap berperan aktif dalam memberikan bimbingan, arahan, hingga apresiasi.

Beberapa contoh empowering leadership adalah:

  • Menunjukkan laporan dan bukti hasil kerja pegawai berperan dalam target utama perusahaan.
  • Menciptakan peluang untuk berkembang, baik secara skillset pribadi yang berkaitan dengan pekerjaan maupun kolaborasi antar tim. 
  • Memberikan kesempatan bagi pegawai untuk terlibat dalam brainstorming hingga mengambil keputusan besar.
  • Memberikan apresiasi terhadap hasil kerja pegawai dan dampak yang ditimbulkan.
  • Memuji kemampuan atau skill terbaik mereka, sambil memberikan arahan pada skill yang harus dikembangkan lagi.

Manfaat Empowering Leadership

Melansir Managing Life at Work, beberapa manfaat empowering leadership yang dapat dirasakan oleh pemimpin, pegawai, hingga perusahaan, antara lain:

  1. Cara efektif menghadapi tantangan dunia kerja saat ini, serta alat untuk memotivasi pekerja modern.
  2. Mendorong pegawai untuk punya rasa ownership atau kepemilikan terhadap visi perusahaan. 
  3. Membantu pemimpin dalam membuat keputusan yang berkaitan dengan perusahaan dan target pegawai itu sendiri.
  4. Membantu pemimpin untuk melihat sudut pandang yang berbeda untuk menjamin terciptanya perasaan bahwa mereka didengar dan adanya keadilan.
  5. Menghilangkan hierarki serta kesenjangan yang berpotensi menciptakan lingkungan kerja negatif.
  6. Meningkatkan kualitas kerja dan rasa percaya diri pegawai, yang berpotensi menciptakan kesehatan mental bagi tiap individu.
  7. Menjadi batu loncatan dan ilmu berharga bagi pegawai yang mau punya jenjang karier menjadi manajer.

Karakteristik Empowering Leadership

Untuk bisa empower atau mendukung serta memberikan arahan bagi pegawai, Anda harus mulai menguasai karakteristik dari empowering leadership. Leapsome memaparkan karakteristiknya seperti berikut ini:

  1. Mengutamakan komunikasi dan transparansi

Dengan punya skill komunikasi yang baik dan transparansi dalam menyampaikan pesan, Anda dapat membangun rasa saling percaya, menerima pendapat pegawai, dan memastikan semua orang tahu apa target serta harapan dari perusahaan. 

Anda juga dapat mengajak pegawai untuk berkomunikasi secara terbuka untuk mengetahui pandangan atau masukan dari mereka.

  1. Mendelegasikan tugas dengan tujuan

Anda harus mampu mendelegasikan tugas berdasarkan kemampuan masing-masing pegawai dan tahu apakah tugas tersebut dapat membantu perkembangan serta memenuhi aspirasi mereka. 

Hal ini juga berarti bahwa Anda memberikan kuasa penuh kepada pegawai untuk membuat keputusan saat menyelesaikan tugasnya. Tentunya, Anda tetap harus menjawab pertanyaan dan memberi arahan saat dibutuhkan.

  1. Melibatkan pegawai saat mengambil keputusan

Anda juga harus memastikan mereka terlibat dalam mengambil keputusan. Terutama saat fase perencanaan, pastikan Anda mendengar dan menganalisis masukan mereka. 

Berikan mereka kesempatan untuk menjalin kolaborasi yang mendalam dengan tim lain. Pastikan mereka juga tetap datang pada Anda untuk meminta arahan atau panduan dalam menjelaskan tugas mereka kepada orang lain.

  1. Mengatasi hambatan untuk mendorong kesuksesan

Pastikan Anda mengerti kesulitan dan hambatan apa yang dihadapi pegawai dalam menyelesaikan tugas mereka. Kemudian, bantu mereka untuk mengatasi hambatan tersebut agar dapat menyelesaikan tugas dengan baik.

Contohnya mungkin adanya proses bisnis yang tidak efisien dengan tim lain atau klien, hingga adanya masalah pribadi yang memengaruhi kinerja mereka.

  1. Memandu dan mengarahkan

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, pegawai dapat bekerja secara independen, tapi Anda sebagai pemimpin tetap harus memandu dan mengarahkan saat dibutuhkan. Anda harus menciptakan lingkungan kerja atau tim di mana komunikasi terbuka terjadi dan setiap pandangan atau keluhan didengar dengan baik.

  1. Menciptakan kesempatan untuk berkembang

Siapkan waktu untuk sesi diskusi, tanya jawab, hingga pelatihan untuk memastikan pegawai dapat melakukan tugas secara independen dan efektif. Tidak semua orang akan mampu menyelesaikan tugas baru dengan baik. 

Maka, tugas pemimpin adalah untuk tetap memberikan pelatihan tanpa harus mengontrol seluruh proses pengerjaan tugas.

  1. Memuji kontribusi dan dampak pegawai

Ketika pegawai mengerti kontribusi dan dampak mereka pada tujuan utama bisnis, maka mereka akan merasakan kepercayaan diri dan bangga terhadap kinerjanya sendiri. 

Caranya adalah merayakan pencapaian bersama atau individu, memberikan apresiasi secara terbuka, hingga mendukung progres kerja mereka.

Cara Mengembangkan Empowering Leadership

  1. Meningkatkan skill active listening.
  2. Mengutamakan komunikasi terbuka.
  3. Menciptakan batasan kapan harus membantu dan mengarahkan.
  4. Membangun struktur komunikasi yang baik saat check-in, rapat, atau sesi 1-on-1.
  5. Fokus pada hasil, jangan terlalu mempermasalahkan proses.
  6. Buat sesi brainstorming untuk memastikan seluruh pegawai terlibat dan beropini.
  7. Melatih diri memberikan kritik yang membangun.
  8. Buat gol atau target yang realistis, serta lakukan performance review.

Itulah pemaparan lengkap tentang empowering leadership, mulai dari contoh, karateristik, hingga cara mengembangkannya. Menjadi pemimpin memang tidak mudah, Anda tetap harus mendukung pegawai, sambil tetap memastikan visi dan misi perusahaan tercapai.

Maka dari itu, dengan mengembangkan empowering leadership, Anda dapat memimpin tim yang selalu independen dan bertanggung jawab, demi mencapai misi besar perusahaan.

Untuk tahu cara membangun dan menguasai berbagai skill kepemimpinan, Anda dapat belajar di kelas Pelatihan Self Leadership yang ada dalam short program prasmul-eli.

Anda akan mempelajari aspek-aspek penting dalam kepemimpinan, seperti self awareness, manajemen diri, dan manajemen tim langsung dari ahli serta pakar industri.
Tertarik? Daftar sekarang dan belajar jadi pemimpin yang membawa pegawai serta bisnis mencapai kesuksesan!

Article-Banner-November-No.4.webp
Kenali Customer Acquisition untuk Jangkau Pasar Baru dan Meningkatkan Keuntungan
14 November 2024

Bisnis tidak akan berkembang dan untung, tanpa adanya konsumen baru. Maka dari itu, customer acquisition adalah salah satu strategi untuk memastikan bisnis Anda dapat mendatangkan konsumen baru dan perkembangannya berjalan stabil.

Customer acquisition adalah ilmu yang akan membantu Anda memahami bagaimana caranya orang-orang menemukan brand atau produk dan mengapa mereka mau membeli atau menggunakannya. 

Dengan mengetahui ilmu ini, Anda dapat membangun customer journey yang optimal dan meningkatkan pendapatan.

Melalui artikel ini, kami akan memandu Anda memahami lebih jauh tentang customer acquisition dari tahapan, tujuan, hingga beragam strategi yang dapat digunakan.

Apa Itu Customer Acquisition?

Customer acquisition adalah sebuah proses untuk menarik perhatian, berinteraksi, dan mengubah prospek atau calon konsumen menjadi konsumen setia, dilansir dari Hotjar. Tujuannya tentu untuk memperluas pasar bisnis dan meningkatkan pendapatan.

Namun, customer acquisition tidak akan terjadi begitu saja, ada customer journey atau tahapan yang harus dibentuk, untuk memastikan konsumen memutuskan untuk membeli dan menggunakan produk Anda.

Tahapan customer acquisition

  1. Awareness atau kesadaran

Pada tahap ini calon konsumen sadar dan mengetahui eksistensi brand Anda. Mereka menemukannya di e-commerce, media sosial, toko offline, hingga diberi tahu oleh orang sekitarnya.

  1. Interest atau ketertarikan

Setelah tahu tentang brand, akan muncul ketertarikan untuk mengetahui dan mengenal lebih jauh tentang produk atau bisnis Anda. Mereka mungkin membaca label yang ada di belakang bungkus produk hingga membaca informasi terkait produk di media sosial atau situs perusahaan.

  1. Consideration atau pertimbangan

Pada tahap ini, calon konsumen sudah berubah menjadi leads untuk bisnis Anda. Mereka sudah mulai mempertimbangkan untuk membeli dan menggunakan produk Anda.

  1. Intent atau keinginan

Setelah mengetahui manfaat produk Anda dan pertimbangan yang dilalui, mereka pun akan bermaksud untuk membeli produk Anda. Contohnya, mereka akan memasukkan produk Anda ke keranjang belanja. 

  1. Purchase atau pembelian

Terakhir adalah tahap pembelian, di mana mereka sudah menjadi konsumen Anda. Mereka siap untuk menggunakan produk Anda.

Tujuan Customer Acquisition

Beberapa tujuan customer acquisition yaitu:

  • Mengembangkan bisnis dengan memperluas pasar, jenis konsumen, dan meningkatkan brand awareness. 
  • Meningkatkan pendapatan untuk menyeimbangkan pengeluaran atau biaya produksi, membayar pegawai, dan investasi kembali pada perusahaan.
  • Menjadi bukti adanya daya tarik terhadap produk, perkembangan yang stabil pada bisnis, dan kesuksesan, untuk ditunjukkan pada investor atau pihak eksternal lainnya.

Contoh Customer Acquisition

Melansir Amazon Ads, berikut adalah beberapa contoh kasus customer acquisition yang berhasil:

  1. Juna (kesehatan)

Dengan persaingan dalam produk kesehatan yang begitu sengit, Juna melakukan strategi customer acquisition untuk meningkatkan penjualan dan awareness terhadap brand mereka. 

Maka, untuk dapat bersaing dengan brand yang lebih besar, Juna pun memfokuskan strategi pemasaran mereka pada satu produk utama, atau disebut hero product.

Detox Drop adalah hero product yang mereka dorong dalam iklan dan strategi promosi. Dengan mengutamakan manfaat kesehatan pada pencernaan, energi, dan kebugaran, pesan yang mereka sampaikan menarik banyak konsumen baru. 

Dalam satu tahun hero product tersebut berhasil meningkatkan penjualan mereka hingga 300% (termasuk produk-produk lainnya).

  1. LG (elektronik)

LG mencoba untuk menyasar pasar baru, yakni di Italia. Perusahaan elektronik asal Korea Selatan tersebut mencoba strategi multi-solution, full-funel, di mana mereka memasarkan produk terbaru OLED TV di berbagai channel seperti Twitch dan Prime Video.

Dalam Twitch, LG menjalin kerja sama dengan beberapa streamer ternama untuk mempromosikan teknologi OLED TV mereka. Dalam siaran pada streamer, OLED TV tersebut dipasarkan sebagai TV yang mendukung pengalaman bermain game terbaik.

Sementara itu, dalam Prime Video, LG menyasar fans sepak bola. Mereka memasarkan OLED TV sebagai TV terbaik untuk menonton pertandingan sepak bola dengan kualitas gambar serta gerakan yang halus.

Alhasil, LG berhasil menghasilkan lebih dari 2 juta impressions pada masing-masing channel.

  1. Whiskas (makanan kucing)

Whiskas adalah salah satu brand produk makanan kucing yang ternama. Namun, karena persaingan di industri ini semakin ketat, mereka harus putar otak untuk memastikan produk mereka tetap nomor satu. 

Maka, mereka memasarkan produk yang sama, tapi dengan narasi kualitas bahan makanan yang meningkat. Mereka juga membuat iklan video untuk memaparkan apa saja nutrisi baru yang dapat didapatkan oleh kucing.

Dengan promosi tersebut, mereka berhasil meningkatkan 303% penjualan dalam empat bulan.

Strategi Customer Acquisition

Berikut beberapa strategi yang bisa Anda coba untuk melakukan customer acquisition, dikutip dari Zendesk.

  1. Optimasi situs utama bisnis untuk memastikan konsumen dapat menavigasikannya dengan baik, plus mudah untuk mengenali dan membeli produk.
  2. Meningkatkan tampilan mobile di situs maupun aplikasi bisnis Anda, dengan tujuan konsumen dapat menemukan, mengenali, dan membeli produk dengan mudah.
  3. Memanfaatkan AI untuk menjangkau konsumen, contohnya seperti chatbot yang menyapa konsumen saat pertama kali masuk ke situs produk.
  4. Tim sales harus mengenal konsumen untuk memastikan bahwa mereka memahami kondisi dan keluhan konsumen yang ada dan menemukan solusi yang dapat digunakan untuk memasarkan produk ke calon konsumen.
  5. Dukung dengan strategi marketing yang efektif, seperti melakukan webinar, event dengan pelanggan setia, hingga promosi media sosial.
  6. Utamakan pengalaman yang menyenangkan, contohnya adalah kemudahan untuk berbelanja, layanan personal saat berbelanja di toko, hingga promo-promo untuk pelanggan setia.

Channel untuk menjalankan strategi customer acquisition

  • Media sosial
  • Email marketing
  • Ads
  • Blog
  • Event offline dan online
  • Customer service
  • Sales call

Dapat disimpulkan bahwa customer acquisition adalah strategi untuk menjangkau lebih banyak konsumen dan memastikan bisnis berkembang secara stabil dari waktu ke waktu. Tanpa adanya konsumen baru, bisnis tidak dapat berkembang sesuai rencana.

Jika Anda ingin mempelajari cara melakukan customer acquisition dan meningkatkan kepuasaan konsumen, daftarkan diri dalam short program Customer Satisfaction Relationship dari prasmul-eli.
Anda akan mendapatkan ilmu dan best practice langsung dapat para profesional serta pakar industri. Klik di sini untuk daftar dan ikuti programnya!

Article-Banner-November-No.3.webp
Produk Digital: Kelebihan, Karakteristik, Tipe, Contoh, dan Cara Memasarkannya
13 November 2024

Saat ini produk digital adalah entitas bisnis yang menggiurkan. Banyak pebisnis baru muncul berkat kehadiran produk digital dan ketersediaan platform untuk menjual atau memasarkannya.

Bisnis produk digital dapat dimulai ketika Anda masih kerja kantoran. Sebab, bisnis ini dapat menjadi pendapatan tambahan atau passive income Anda.

Jika Anda termasuk salah satu orang yang tertarik untuk membangun bisnis produk online, maka ketahui informasi lengkapnya berikut ini.

Pengertian Produk Digital

Produk digital adalah entitas atau produk serta jasa yang dibuat, dipasarkan, dan digunakan menggunakan teknologi digital. Dengan kata lain, produk digital adalah produk yang tidak punya bentuk fisik dan hanya dapat digunakan dalam lingkup digital. 

Beberapa contoh bisnis produk digital yang pasti Anda sudah pakai atau gunakan setiap hari antara lain:

  • Google
  • Facebook
  • Grab
  • Go-Jek
  • Spotify
  • YouTube

Brand-brand di atas tidak menawarkan produk yang dapat dipegang atau digunakan secara fisik. Mereka menawarkan produk digital seperti platform media sosial online, jasa transportasi online, platform streaming musik, hingga video. 

Bisnis produk digital adalah bagian dari usaha digitalisasi yang sudah berlangsung lama. Pasar Indonesia juga masih punya potensi besar untuk bisnis-bisnis produk digital.

Kelebihan Produk Digital

Berikut adalah beberapa kelebihan dan manfaat yang dapat dirasakan dari berbisnis produk digital:

  1. Memangkas biaya operasional, sebab Anda tidak perlu gudang untuk menyimpan produk atau membayar biaya kirim atau ongkir. 
  2. Meningkatkan pendapatan serta keuntungan, karena produk digital tidak punya biaya yang berulang untuk produksi, dengan begitu Anda dapat menjaga cash flow termasuk pendapatan hingga keuntungan (profit margin).
  3. Dapat diautomasi, dengan kata lain Anda tidak perlu melakukan pengawasan atau menyajikan produk secara manual.
  4. Produk yang dijual lebih fleksibel, sebab dapat digunakan untuk berbagai kebutuhan digital dan mudah diakses. Contohnya berlangganan Spotify di satu akun, Anda dapat mendengar lagi di platform mana pun, dari smartphone, laptop, hingga TV.
  5. Produk dapat diperbarui dengan mudah, sebab pengguna dan pembeli tidak perlu repot-repot mendatangi toko atau kantor offline (fisik) untuk mendapatkan versi terbaru dari produk digital Anda.
  6. Produk digital yang ramah lingkungan dengan tidak menghasilkan limbah hingga emisi gas kendaraan. Sehingga digital produk punya jejak karbon yang sangat rendah.

Ciri-Ciri Produk Digital

Ciri dan karakteristik produk digital yang sering Anda temui antara lain:

  • Tidak punya wujud fisik: seperti yang telah dipaparkan sebelumnya, produk digital tidak punya bentuk fisik yang dapat disentuh. Anda akan menggunakan perangkat lain untuk dapat mengakses dan memanfaatkan produk digital.
  • Interaktif: pengguna dapat berinteraksi dengan produk, mengubah pengaturan, dan memberikan feedback atau masukan secara langsung. Hal ini membantu bisnis untuk mengembangkan produknya jadi lebih baik.
  • Mudah didapatkan: tidak perlu mendatangi toko atau menempuh perjalanan jauh untuk dapat membeli produk digital. Cukup dengan akses internet dan perangkat seperti smartphone, pengguna sudah dapat membeli dan menggunakan produk digital. Contohnya seperti konten video dan musik digital dari YouTube.
  • Dapat di-upgrade: proses perubahan atau perkembangan produk digital dapat dilakukan dan diberikan dengan mudah kepada pengguna. Mereka tetap dapat menggunakan produk digital sambil melakukan update pada aplikasi.
  • Biaya perawatan cukup terjangkau: berbeda dari produk fisik yang jika rusak harus dibawa ke tempat servis, produk digital dapat diperbaiki secara jarak jauh. Hal ini tentunya akan menekan biaya perawatan produk tersebut.

Tipe dan Contoh Produk Digital

Melansir Productfolio, berikut adalah beberapa tipe produk digital dan contohnya: 

  1. Aplikasi atau software

Tipe ini mencakup semua jenis aplikasi yang ada di smartphone maupun laptop Anda. Mulai dari aplikasi produktivitas, hiburan, desain, media sosial, streaming, dan lainnya. Contoh produk digital ini adalah: Netflix, Spotify, YouTube, TikTok, Google Chrome, Microsoft Office, WhatsApp, dan masih banyak lainnya.

  1. Konten digital

Konten digital hadir dalam berbagai jenis atau bentuk, seperti e-book, musik, video, artikel, hingga podcast. Contoh konten digital adalah Instagram Reels, YouTube Shorts, artikel online di media, lagu dan podcast di Spotify, serta audiobook, 

  1. Platform online

Platform online meliputi beragam platform digital yang pengguna gunakan untuk berinteraksi dengan produk, melakukan transaksi, hingga berbagi konten. Contoh dari platform online antara lain media sosial (Instagram, X, Facebook), e-commerce (Tokopedia, Shopee, TikTok Shop), dan marketplace online (OLX, Facebook Marketplace).

  1. SaaS (Software as a Service)

Jenis produk digital ini adalah bisnis menawarkan aplikasi sebagai solusi atas masalah mereka, serta aplikasi tersebut dikelola oleh pihak bisnis, bukan pengguna. Contoh dari SaaS adalah perangkat kolaborasi berbasis cloud seperti Google Drive dan perangkat CRM seperti HubSpot.

  1. Jasa digital

Jasa digital berarti jasa yang ditawarkan melalui internet, contohnya online course (Skill Academy), telemedicine (Halodoc, Alodokter), dan jasa digital marketing (agency SEO dan media sosial).

Cara Memasarkan Produk Digital

Anda dapat memasarkan dan menjual produk digital Anda, mulai dari aplikasi hingga jasa digital melalui berbagai channel online, menurut Shopify. Berikut adalah beberapa rekomendasinya:

  1. Toko online di e-commerce atau marketplace, Anda dapat memasarkan brand dan membuat konten yang menarik untuk audiens.
  2. Memastikan produk digital di media sosial dengan membuat akun khusus untuk brand Anda.
  3. Jual produk digital Anda pada kategori yang sesuai dalam e-commerce, gunakan kata kunci yang tepat untuk memastikan produk Anda keluar saat dicari pengguna.

Itulah pembahasan lengkap seputar produk digital. Dapat disimpulkan bahwa produk digital adalah entitas bisnis yang terus berkembang dan punya pasar yang semakin luas. Terlebih dengan berkembangnya teknologi, platform digital juga ikut berubah demi memenuhi kebutuhan konsumen atau pengguna. 

Jika Anda tertarik untuk membangun serta menjalankan bisnis produk digital, ikuti short program prasmul-eli yang membahas lengkap tentang Business Development Planning. 

Dalam kelas tersebut, Anda dapat belajar langsung dari pebisnis yang berpengalaman, tentunya juga di bidang digital. Anda juga akan belajar cara meningkatkan kompetensi dalam menciptakan rencana bisnis yang komprehensif serta penerapan yang efektif.


Tertarik? Kunjungi halaman ini untuk daftar programnya sekarang juga!

Article-Banner-November-No.2.webp
Apa Itu Brand Development? Pelajari Manfaat, Proses Pembuatan, dan Bedanya dengan Branding
12 November 2024

Apa yang Anda pikirkan dan rasakan tentang brand seperti Apple, Adidas, GoPay? Apakah Anda langsung memikirkan tentang inovasi, trendy, dan solusi keuangan? Nah, perasaan tersebut terbentuk di pikiran Anda dan banyak orang berkat strategi brand development yang efektif.

Brand development dikenal sebagai cara untuk mengubah produk dan brand yang sebelumnya biasa saja menjadi punya ciri khas serta selalu diingat oleh banyak orang, terutama konsumen setianya.

Tertarik mempelajari brand development lebih jauh? Ketahui arti, manfaat, peran, dan prosesnya dalam artikel berikut ini.

Apa Itu Brand Development?

Brand development adalah langkah strategis dalam mengelola dan mengembangkan sebuah brand. Tujuannya untuk membangun brand equity yang bertahan lama, meningkatkan awareness terhadap brand, terhubung secara emosional dengan target konsumen, dan unggul dari kompetitor.

Strategi ini adalah proses yang terus berjalan. Sebab brand dan bisnis terus memahami kebutuhan konsumen yang berubah-ubah, membangun identitas brand, menyampaikan pesan secara efektif, dan beradaptasi ketika dibutuhkan.

Secara sederhana, brand development membentuk identitas yang mewakili visi, nilai, dan citra bisnis. Strategi ini harus diimplementasikan dalam setiap produk, usaha marketing, bahkan proses sales.

Manfaat Brand Development

Beberapa manfaat brand development antara lain:

  1. meningkatkan awareness dan semakin dikenal konsumen
  2. mendukung target perkembangan bisnis
  3. menjangkau pasar yang luas dan tepat sasaran
  4. menyasar dan mempertahankan beragam jenis konsumen
  5. membangun brand equity dan value
  6. menunjukkan perbedaan dan keunggulan brand dari kompetitor
  7. menyampaikan pesan dan nilai brand secara jelas

Peran Brand Development bagi Bisnis

Melansir Tiller Digital, brand development berperan sebagai strategi awal yang mendefinisikan dan mengembangkan banyak hal yang dibutuhkan oleh bisnis untuk berkembang, antara lain:

  • Brand goals yang menggabungkan elemen kualitatif (kreativitas) dan kuantitatif (keuntungan).
  • Brand purpose yang menentukan tujuan utama bisnis, tapi tidak terbatas pada keuntungan atau perkembangan bisnis. Melainkan apa perubahan yang mau dibawa bisnis untuk konsumen, komunitas, dan masyarakat secara menyeluruh.
  • Audience persona yang berisi tujuan, kebutuhan, ketakutan, dan kekhawatiran konsumen yang coba brand jawab melalui produk yang solutif serta efektif.
  • Competitive review yang menggambarkan kondisi kompetitor seperti apa yang mereka tawarkan dan nilai yang mereka miliki. Dengan begitu brand tahu cara melampauinya.
  • Brand positioning yang berfokus pada pesan unik dan spesial yang mewakili nilai brand di pasar.
  • Brand differentiator yang menjadi pembeda brand Anda dari kompetitor, untuk menjadi alasan kenapa konsumen harus memilih produk Anda daripada punya kompetitor.
  • Brand character yang berisi brand personality dan brand voice untuk memastikan brand terhubung langsung dengan konsumen hingga pesan yang disampaikan sesuai kebutuhan konsumen.

Proses dan Tahapan Brand Development

Berikut adalah proses serta tahapan untuk membuat strategi brand development yang efektif, dilansir dari Dream Farm Agency:

Riset dan analisis

Lakukan riset dan analisis untuk memahami target konsumen, kompetitor, dan brand perception Anda saat ini. Data penting yang akan Anda dapat, seperti:

  1. Demografi target konsumen: umur, jenis kelas, lokasi, tingkat pendapatan.
  2. Kebutuhan konsumen dan manfaat yang dicari.
  3. Tantangan dan masalah yang dapat diselesaikan brand. 
  4. Informasi tentang produk-produk kompetitor yang sejenis dengan milik Anda.
  5. Analisis branding, positioning, harga, dan lainnya dari produk kompetitor.
  6. Kelemahan produk kompetitor, contohnya masalah konsumen yang belum mereka selesaikan.
  7. Mengetahui citra dan persepsi tentang brand saat ini untuk mengetahui gap dan kesempatan yang sebelumnya tidak disadari.

Menentukan brand identity

Dalam tahap ini Anda akan mengidentifikasi dua hal, yaitu brand personality dan core value. 

Brand personality

Berguna untuk menciptakan karakter dan ciri khas yang mencerminkan emosi dan sifat brand. Brand persona Anda harus dapat menarik perhatian konsumen. Anda dapat menciptakannya dengan menyesuaikan visi dan misi bisnis Anda.

Core value

Anda dapat menentukan tiga hingga lima prioritas dan kepercayaan yang mengontrol operasional serta citra brand. Contohnya: Integritas, inovasi, dan keberlanjutan (sustainability). Nilai-nilai tersebut akan menjadi prioritas dan panduan ketika membuat produk atau mempromosikannya.

Mengembangkan brand positioning

Setelah berhasil menentukan identitas brand, Anda harus membangun brand positioning. Beberapa hal yang harus Anda tentukan:

  1. Frame of reference

Tujuannya untuk mengetahui kategori produk atau jasa dan siapa kompetitor utama Anda. Contoh kategori yang dimaksud adalah:

  • smartphone dan tablet
  • sepatu lari
  • transportasi
  1. Points of parity

Gambarkan bagaimana brand Anda dapat memenuhi kebutuhan dan ekspektasi konsumen yang ada dalam kategori. Contoh:

  • harga terjangkau
  • kualitas terbaik
  • mudah dijangkau
  1. Points of difference

Apa saja nilai unik dan keunggulan brand Anda dibandingkan kompetitor. Contoh:

  • bahan ramah lingkungan
  • menurunkan emisi gas
  • tampilan mewah

Membuat brand messaging

Tahap terakhir ini akan menggabungkan seluruh data riset, nilai, dan karakteristik brand, lalu digunakan untuk mengomunikasikan:

  1. Manfaat dan keuntungan produk

Jelaskan fungsi dan manfaat praktis yang brand Anda tawarkan ke konsumen. Contohnya:

  • hemat uang
  • tahan lama/banting
  • membantu proses diet
  1. Fungsi emosional produk

Fungsi emosional ini harus dirasakan konsumen setelah menggunakan produk atau jasa Anda. Contohnya:

  • lebih percaya diri
  • ketenangan
  1. Persona dan tone of voice

Karakter, tata bahasa, serta gaya bahasa yang akan digunakan dalam berbagai elemen promosional produk Anda. Contohnya:

  • menginspirasi
  • bersahabat
  • gaul

Perbedaan Brand Development dan Branding

Masih banyak orang yang menyamakan branding sebagai brand development. Secara sederhana perbedaan keduanya adalah:

  • Branding: hanya berfokus pada tampilan visual seperti logo, nama, slogan, dan warna brand. 
  • Brand development: mengomunikasikan nilai-nilai penting serta mendalam dari sebuah brand.

 

Itulah pemaparan lengkap tentang brand development yang harus Anda pahami. Untuk membangun hal yang satu ini, Anda perlu melakukan riset, analisis hingga menentukan pesan dan tujuan yang jelas. 

Pastikan juga brand development terus beradaptasi dan menyesuaikan target konsumen serta perubahan kebutuhannya. Nilai-nilai tersebut akan membantu bisnis untuk menentukan banyak hal seperti brand purpose hingga brand character.

Nah, tertarik untuk mempelajari cara melakukan brand development yang tepat? Belajar lebih jauh dengan mengikuti short program prasmul-eli, Strategic Brand Management.

Anda akan mendapatkan ilmu dan pengalaman yang relevan langsung dari pakar serta profesional dari industri terkait.
Klik di sini untuk pelajari lebih jauh dan daftar programnya!

Article-Banner-November-No.1.webp
Apa Itu Audience? Kenali Jenis, Keuntungannya untuk Bisnis, hingga Cara Pilih
11 November 2024

Untuk memastikan strategi digital marketing berhasil hingga menghasilkan conversion dan sales, maka langkah pertama yang harus Anda pahami adalah audience. Audience adalah target utama dalam setiap strategi promosi yang Anda buat dan merekalah yang ingin Anda jadikan konsumen atau pembeli.

Dalam digital marketing, data audience mewakili jumlah orang yang terafiliasi dan tertarik pada produk atau brand Anda. Makanya, dalam artikel kali ini, pahami lebih jauh tentang audience. 

Mulai dari arti, jenis, fungsi, keuntungan, hingga cara memilihnya.

Pengertian Audience

Audience adalah sekelompok orang-orang yang berinteraksi dengan Anda melalui platform digital marketing seperti media sosial, email marketing, hingga artikel blog. Harvard Business Review memaparkan, sekelompok audience ini tertarik dengan konten atau strategi promosi yang Anda buat. Sehingga mereka berpotensi menjadi pembeli produk dan jasa yang Anda tawarkan.

Audience bersedia untuk membaca artikel, menonton video, dan mendengar podcast yang Anda buat atau terkait dengan produk yang dijual. Mereka pun datang dari beragam jenis usia, jenis kelamin, pekerjaan, gaya hidup, preferensi, hingga kebutuhan.

Namun, tidak cukup hanya punya audience, karena untuk strategi bisnis atau digital marketing, Anda membutuhkan target audience. Dalam digital marketing, target audience adalah sekumpulan data yang harus Anda miliki sebelum membuat strategi konten atau promosi. 

Beberapa data penting tentang audience Anda adalah demografi, customer behavior, dan consumer motivations.

Secara sederhana, berikut adalah pemaparan terkait tiga data tersebut:

  • Demografi: informasi detail dan spesifik tentang audience, seperti usia, jenis kelamin, pekerjaan, dan gaya hidup.
  • Customer behavior: informasi tentang kebiasaan atau perilaku konsumen yang berkaitan dengan produk Anda, seperti interaksi audience dalam situs, open rate email marketing, hingga seberapa sering mereka membeli produk.
  • Consumer motivations: informasi terkait preferensi atau apa yang mereka cari dari produk Anda. Contohnya adalah status/citra, nilai produk, hingga kenyamanan menggunakan produk.

Jenis-Jenis Audience

Melansir FPPT, berikut adalah lima jenis audience:

  1. Audience netral

Audience netral adalah mereka yang mengenali brand dan konten Anda, tapi belum memutuskan apakah mereka akan menyukai atau tidak. Mereka hanya berinteraksi dengan melihat atau mendengar. 

Kelompok audience ini dapat menjadi calon konsumen, dan bisa saja tidak. Mereka harus diyakinkan melalui jenis-jenis konten yang berbeda dari kompetitor Anda.

  1. Audience yang bertentangan

Audience yang bertentangan adalah mereka yang tidak menyukai brand dan konten Anda, tapi tetap berinteraksi dengan melihat, mendengar, berkomentar, hingga meninggalkan direct messages (DM) dalam akun media sosial. 

Tipe audience ini dapat menjadi calon konsumen, apabila terjadi perubahan pikiran dan persepsi terhadap produk Anda.

  1. Audience pakar/ahli

Audience pakar adalah sekelompok orang yang sudah sering terpapar konten atau brand Anda di media sosial, internet, atau di tempat umum. Mereka adalah orang-orang yang punya pengetahuan tentang citra brand dan mengenal produk Anda. 

Mereka adalah calon target audience yang dapat Anda sasar pada strategi digital marketing yang baru.

  1. Audience awam

Berbeda dengan jenis sebelumnya, audience awam adalah mereka yang tidak mengetahui brand Anda dan tidak pernah terpapar atau berinteraksi dengan konten Anda sama sekali. 

Mereka bisa menjadi calon target audience, karena biasanya demografinya lebih luas. 

  1. Audience bisnis

Audience bisnis berkaitan dengan bisnis B2B. Artinya, jika brand dan konten Anda menawarkan produk atau jasa yang dapat digunakan oleh bisnis lain, jenis audience inilah yang harus menjadi target audience Anda. 

Mereka adalah bisnis atau brand lain yang membutuhkan bantuan produk atau jasa Anda untuk dapat beroperasi.

Fungsi Audience

  1. Membantu proses menentukan jenis, topik, hingga bentuk konten yang mau dibuat.
  2. Meningkatkan jumlah interaksi pada konten yang Anda buat. (baik positif maupun negatif).
  3. Menjadi data penting untuk merencanakan usaha digital marketing yang baru.
  4. Membantu Anda mengelompokkan siapa saja yang dapat menjadi target audience utama.
  5. Membantu memahami kebutuhan terhadap produk atau jasa Anda.
  6. Mengenali manfaat produk dan jasa Anda di masyarakat.

Keuntungan Audience untuk Bisnis

  • Menjadi calon konsumen yang akan membeli produk dan menggunakan jasa Anda.
  • Menjadi channel promosi gratis melalui word of mouth dan interaksi mereka pada konten Anda.
  • Membangun target audience yang spesifik dan sesuai dengan produk atau jasa yang Anda punya.
  • Membantu bisnis mengenali kompetitor dengan produk dan industri yang sejenis.
  • Meningkatkan pendapatan dan keuntungan bisnis ketika sudah menjadi konsumen setia.

Cara Memilih Target Audience untuk Bisnis

Mengutip Nielseniq, berikut adalah beberapa langkah mudah memilih dan membangun target audience untuk brand Anda.

  1. Menganalisis interaksi mereka di konten media sosial, artikel blog, hingga DM Anda.
  2. Pahami kebutuhan dan permintaan mereka, lalu sesuaikan dengan fungsi produk Anda.
  3. Lakukan riset kata kunci yang banyak dipakai berkaitan dengan produk Anda.
  4. Buat survei terkait konten dan produk Anda kepada para audience. 
  5. Lakukan review dan analisis pada kompetitor Anda.

Dapat disimpulkan bahwa audience adalah kelompok yang menjadi penentu keberhasilkan usaha digital marketing Anda. 

Mereka akan melakukan interaksi seperti menonton, mendengar, berkomentar, meninggalkan DM, hingga membagikan konten Anda. Nantinya audience ini dapat Anda pilih lagi menjadi target audience yang lebih spesifik sesuai dengan jenis produk atau jasa Anda.

Audience berkaitan erat dengan dunia digital marketing, maka Anda harus pahami lebih jauh tentang mereka. Ketahui juga apa saja channel marketing hingga jenis konten yang bisa menjangkau mereka. 

Semua informasi tersebut bisa Anda dapatkan melalui short program Digital Marketing Fundamental dari prasmul-eli.
Short program ini diisi oleh pakar dan profesional digital marketing yang siap berbagi ilmu serta best practices digital marketing untuk Anda. Klik di sini untuk daftar programnya!

Article-Banner-October-No.20.webp
Panduan Belajar SEO: Langkah Mudah dan Kesalahan Pemula yang Harus Dihindari
08 November 2024

Belajar SEO (Search Engine Optimization) merupakan langkah krusial bagi siapa saja yang ingin meningkatkan keterlihatan website mereka di mesin pencari. SEO berfokus pada cara meningkatkan peringkat website sehingga lebih mudah ditemukan oleh pengguna internet, khususnya melalui hasil pencarian organik.

Meski terlihat rumit, belajar SEO bisa dilakukan oleh siapa saja, asalkan memiliki kemauan untuk belajar dan praktek. Namun, banyak pemula sering terjebak dalam beberapa kesalahan yang sebenarnya bisa dihindari.

Artikel ini akan membahas cara-cara belajar SEO serta kesalahan umum yang sering dilakukan oleh pemula.

Cara Belajar SEO untuk Pemula

  1. Pelajari Konsep Dasar SEO

Langkah awal dalam mempelajari SEO adalah mengerti konsep dasarnya. SEO terdiri dari tiga elemen utama:

  • On-Page SEO: Segala optimasi yang dilakukan di dalam website itu sendiri, termasuk struktur URL, penggunaan kata kunci, meta tags, dan lain-lain.
  • Off-Page SEO: Strategi yang digunakan di luar website, seperti backlink dari website lain yang terpercaya.
  • Technical SEO: Melibatkan hal-hal teknis yang memengaruhi peringkat website, seperti mobile-friendliness, struktur data, dan keamanan website (HTTPS).

Memahami perbedaan ini akan membantu Anda menentukan langkah-langkah yang diperlukan untuk meningkatkan peringkat website.

  1. Mengikuti Kursus Online dan Membaca Blog SEO Terpercaya

Ada banyak kursus SEO online, baik gratis maupun berbayar, yang bisa membantu Anda mempelajari dasar-dasar dan strategi SEO lebih mendalam.

Beberapa platform populer seperti Udemy, Coursera, dan Google Digital Garage menawarkan kursus SEO gratis yang cocok untuk pemula. Selain itu, membaca blog yang dikelola oleh ahli SEO juga bisa menambah wawasan.

  1. Menggunakan Tools SEO

SEO tools adalah senjata penting bagi siapa saja yang ingin mengoptimalkan website mereka. 

Ada beberapa alat SEO yang bisa digunakan untuk menganalisis performa website dan menemukan area yang perlu diperbaiki. Beberapa di antaranya yaitu Google Analytics, Google Search Console, dan Ahrefs.

Tools seperti ini dapat membantu Anda mengukur trafik, mengecek kesalahan teknis, serta menganalisis kata kunci yang paling relevan untuk website.

  1. Memahami Keyword Research

Keyword research adalah salah satu aspek terpenting dalam SEO. Anda perlu memahami kata kunci yang paling relevan untuk niche atau industri yang Anda geluti.

Terdapat beberapa tools yang dapat membantu Anda dalam menemukan kata kunci yang memiliki volume pencarian tinggi dan persaingan yang moderat. Tools-tools ini seperti Google Keyword Planner, Ubersuggest, atau SEMrush.

Setelah menemukan kata kunci yang tepat, langkah berikutnya adalah mengoptimalkan konten website dengan kata kunci tersebut, tapi tanpa melakukan keyword stuffing

  1. Praktek dan Evaluasi Hasil

SEO bukanlah sesuatu yang bisa dipelajari hanya dari teori. Anda perlu mempraktekkan apa yang telah dipelajari dan terus memantau hasilnya.

Setelah melakukan optimasi, evaluasi hasilnya melalui Google Search Console atau Google Analytics. Evaluasinya bisa dengan melihat bagaimana perubahan yang Anda lakukan memengaruhi peringkat website Anda.

Praktek yang konsisten dan evaluasi yang teratur akan membantu Anda belajar dari kesalahan dan terus meningkatkan performa SEO website.

Kesalahan yang Sering Dilakukan Pemula dalam Belajar SEO

  1. Mengabaikan Pengalaman Pengguna (User Experience)

Banyak pemula yang hanya fokus pada penggunaan kata kunci dan melupakan faktor pengalaman pengguna (user experience atau UX).

Mesin pencari, terutama Google, sangat menghargai website yang memberikan pengalaman pengguna yang baik. Hal-hal seperti waktu loading yang cepat, navigasi yang mudah, dan desain yang mobile-friendly dapat menarik pengguna untuk berkunjung kembali.

Jika pengguna tidak nyaman saat menjelajah website, mereka cenderung meninggalkannya, yang pada akhirnya akan merugikan peringkat website Anda.

  1. Keyword Stuffing

Keyword stuffing adalah praktik memasukkan terlalu banyak kata kunci dalam satu artikel dengan harapan bisa meningkatkan peringkat di mesin pencari.

Padahal, algoritma Google semakin pintar dalam mengenali artikel yang ditulis untuk manusia, bukan hanya untuk mesin pencari. Menggunakan kata kunci terlalu banyak dapat membuat konten terlihat tidak natural dan justru menurunkan kredibilitas website.

  1. Mengabaikan Mobile Optimization

Banyak pemula yang hanya fokus pada tampilan desktop dari website mereka, padahal semakin banyak orang mengakses internet melalui perangkat mobile.

Google sekarang menggunakan mobile-first indexing, yang berarti bahwa mesin pencari lebih mengutamakan versi mobile dari sebuah website saat menentukan peringkat. Jika website Anda tidak responsif atau tidak dioptimalkan untuk perangkat mobile, Anda berisiko kehilangan banyak pengunjung potensial.

  1. Tidak Memerhatikan Backlink Berkualitas

Backlink atau tautan dari website lain ke website Anda, adalah salah satu faktor penting dalam off-page SEO. Namun, kesalahan umum yang dilakukan pemula adalah berfokus pada jumlah backlink daripada kualitasnya.

Beberapa pemula bahkan membeli backlink dari website yang tidak berkualitas. Padahal, backlink dari website yang tidak relevan atau yang memiliki reputasi buruk justru bisa merusak reputasi website-mu di mata Google.

  1. Melupakan Konten Berkualitas

Pemula sering kali terlalu fokus pada aspek teknis SEO sehingga melupakan pentingnya konten berkualitas. Padahal, konten yang bermanfaat dan relevan adalah salah satu faktor utama yang membuat pengunjung betah di website. 

Konten yang menarik dan informatif akan lebih mudah mendapatkan backlink alami, dibagikan oleh pengunjung, serta lebih dihargai oleh mesin pencari.

  1.  Tidak Sabar dengan Hasil SEO

SEO adalah strategi jangka panjang dan banyak pemula yang tidak sabar menunggu hasilnya. Mereka berharap peringkat website akan langsung naik setelah beberapa hari optimasi. 

Padahal, butuh waktu berbulan-bulan bahkan lebih lama untuk melihat hasil yang signifikan. Ketidaksabaran ini sering kali membuat pemula menyerah di tengah jalan atau mencoba taktik-taktik cepat (black hat SEO) yang berbahaya dan bisa membuat website terkena penalti dari Google.

Belajar SEO memang membutuhkan waktu, kesabaran, dan praktek yang konsisten. Mulailah dengan memahami konsep dasar SEO, menggunakan tools yang tepat, serta memerhatikan pengalaman pengguna dan konten berkualitas.

Hindari kesalahan umum seperti keyword stuffing, mengabaikan mobile optimization, dan tidak sabar dengan hasil. Dengan mengikuti langkah-langkah yang benar dan menghindari kesalahan-kesalahan tersebut, Anda akan lebih cepat melihat perkembangan positif dalam peringkat website Anda.

Namun, SEO hanyalah salah satu upaya digital marketing yang bisa dilakukan bagi bisnis Anda. Untuk mempelajari berbagai upaya lainnya, Anda bisa mengikuti program Digital Marketing Fundamental dari prasmul-eli.

Anda tertarik? Daftarkan segera melalui link berikut ini.

Article-Banner-October-No.19.webp
Analisis Regresi: Teknik Statistik untuk Prediksi dan Identifikasi Pola
07 November 2024

Analisis regresi adalah metode statistik yang digunakan untuk menginterpretasikan hubungan antara dua atau lebih variabel.

Metode ini sangat penting dalam berbagai bidang, mulai dari bisnis, ekonomi, hingga ilmu sosial dan kesehatan. Melalui analisis ini, kita dapat memprediksi nilai dari suatu variabel berdasarkan nilai variabel lainnya, mengidentifikasi pola, dan mengukur pengaruh antar variabel.

Artikel ini akan membahas definisi analisis regresi, manfaat dan fungsi yang ditawarkannya, serta contoh rumus yang sering digunakan dalam praktik. 

Definisi Analisis Regresi

Analisis regresi adalah metode statistik yang digunakan untuk memahami hubungan antara satu variabel dependen dan satu atau lebih variabel independen. Tujuan utamanya adalah memprediksi atau memperkirakan nilai variabel dependen berdasarkan nilai dari variabel independen. 

Metode ini sering digunakan di berbagai bidang seperti ekonomi, bisnis, kesehatan, ilmu sosial, dan banyak lainnya.

Dalam bisnis, misalnya, analisis regresi dapat digunakan untuk memprediksi penjualan berdasarkan anggaran pemasaran, harga produk, atau faktor-faktor lain. Analisis regresi juga digunakan untuk mengidentifikasi faktor-faktor seperti usia, gaya hidup, dan genetik yang mempengaruhi risiko penyakit dalam penelitian kesehatan.

Dalam analisis regresi, terdapat dua jenis utama:

  1. Regresi Linear Sederhana: Melibatkan satu variabel independen dan satu variabel dependen, di mana hubungan antara keduanya direpresentasikan oleh garis lurus.

  2. Regresi Linear Berganda: Melibatkan lebih dari satu variabel independen untuk memprediksi variabel dependen.

Manfaat Analisis Regresi

Analisis regresi menawarkan banyak manfaat di berbagai sektor. Berikut beberapa manfaat utamanya:

  1. Prediksi

Salah satu fungsi utama dari analisis regresi adalah untuk memprediksi nilai suatu variabel dependen berdasarkan nilai variabel independen. Misalnya, dalam bisnis, regresi dapat digunakan untuk memprediksi penjualan berdasarkan anggaran pemasaran.

  1. Identifikasi Hubungan Antar Variabel

Analisis regresi membantu dalam mengidentifikasi seberapa kuat hubungan antara variabel independen dan dependen. Hal ini berguna dalam situasi di mana kita ingin mengetahui seberapa besar pengaruh suatu variabel bebas terhadap variabel terikat.

  1. Pengambilan Keputusan

Dengan pemahaman yang lebih baik tentang hubungan antarvariabel, pengambilan keputusan menjadi lebih terinformasi. Misalnya, perusahaan dapat menggunakan analisis regresi untuk menentukan faktor-faktor yang paling mempengaruhi profitabilitas dan membuat keputusan strategis berdasarkan hasil tersebut.

  1. Pengujian Hipotesis

Analisis regresi dapat digunakan untuk menguji hipotesis apakah hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat benar-benar ada, atau hanya terjadi secara kebetulan.

  1. Pengukuran Kekuatan Hubungan

Regresi memungkinkan pengukuran kekuatan hubungan antara variabel. Hasilnya bisa digunakan untuk menilai apakah perubahan pada variabel independen memiliki dampak signifikan pada variabel dependen.

Fungsi Analisis Regresi

Secara umum, analisis regresi memiliki beberapa fungsi yang dapat diaplikasikan dalam berbagai konteks:

  1. Memahami Pola Data

Analisis regresi memungkinkan kita untuk melihat dan memahami pola data yang ada. Terutama ketika ingin mengetahui apakah terdapat tren atau hubungan antara dua atau lebih variabel.

  1. Pengendalian Variabel Lain

Dalam analisis regresi, kita dapat mengendalikan beberapa variabel lain dan tetap melihat pengaruh dari satu variabel independen terhadap variabel dependen. Misalnya, dalam penelitian kesehatan, analisis regresi digunakan untuk melihat pengaruh obat terhadap kesehatan dengan mengendalikan variabel-variabel lainnya.

  1. Memvalidasi Model

Analisis regresi dapat digunakan untuk memvalidasi model yang dibuat dengan tujuan memprediksi atau mengidentifikasi hubungan antar variabel. Hal ini sangat penting dalam pengembangan model statistik yang akurat.

  1. Identifikasi Outlier

Regresi juga dapat membantu dalam mengidentifikasi data yang keluar dari pola umum (outlier). Outlier ini dapat memberikan wawasan tambahan tentang fenomena tertentu atau menunjukkan kesalahan dalam pengumpulan data.

Contoh Rumus Regresi

Untuk memahami analisis regresi dengan lebih baik, berikut adalah beberapa contoh rumus yang sering digunakan:

  1. Regresi Linear Sederhana

Rumus dasar regresi linear sederhana adalah sebagai berikut:

y=β0+β1x+ϵ

Keterangan:

y = variabel dependen (variabel yang ingin kita prediksi).

x = variabel independen (variabel prediktor).

β0 = intercept, yaitu nilai dari y ketika x = 0.

β1 = slope koefisien regresi, yang mengindikasikan perubahan rata-rata dalam y untuk satu unit perubahan dalam x.

ϵ = error term (juga dikenal sebagai residu), yang menyatakan deviasi dari garis regresi; ini adalah selisih antara nilai observasi dan nilai yang diprediksi oleh model.

  1.  Rumus Regresi Linear Berganda

Regresi linear berganda melibatkan lebih dari satu variabel independen. Rumus dasarnya adalah:

y=β0 + β1x1 + β2x2+⋯+ βnxn +ϵ

Keterangan:

x1,x2,…,xn = variabel independen.

β1,β2,…,βn = koefisien untuk masing-masing variabel independen, menunjukkan seberapa banyak y diharapkan berubah dengan satu unit perubahan dalam variabel independen tersebut, dengan variabel independen lainnya dianggap tetap.

β0= merupakan intercept.

ϵ = error term.

Analisis regresi adalah alat yang sangat berguna dalam penelitian ilmiah, baik untuk prediksi, pengambilan keputusan, maupun pemahaman hubungan antarvariabel. Dengan berbagai manfaat dan fungsinya, analisis ini membantu dalam mengidentifikasi pola dan tren yang mungkin sulit terlihat dari data mentah.

Rumus-rumus regresi, baik sederhana maupun berganda, memberikan landasan kuat bagi para peneliti dan analis dalam berbagai bidang. Terutama untuk memvalidasi hipotesis dan memperkirakan hasil di masa depan.

Dengan pemahaman analisis regresi, Anda dapat lebih efektif menggunakan data untuk pengambilan keputusan, prediksi, dan penelitian di berbagai bidang. Meski begitu, analisis ini hanyalah salah satu metode dalam membantu pengambilan keputusan yang lebih efektif dalam perusahaan.

Ikuti program Problem Solving & Decision Making dari prasmul-eli. Selain teori, programnya juga akan dilengkapi dengan latihan-latihan analisis masalah-masalah yang ringan sampai dengan masalah-masalah yang kompleks.

Article-Banner-October-No.18.webp
Bantu Kerja Lebih Mudah, Kenali Cara Mind Mapping yang Efektif
06 November 2024

Mind mapping adalah salah satu alat bantu berpikir yang sering digunakan dalam dunia pendidikan dan profesional. Tujuan umumnya adalah agar setiap orang lebih fokus dalam menjalankan pekerjaan dan pemikiran yang lebih terarah. 

Jadi apakah sebenarnya yang dimaksud dengan mind mapping? Apakah benar-benar dapat berguna untuk mendukung dalam pekerjaan yang kompleks? Simak artikel ini untuk mengetahui definisi, manfaat, dan cara melakukan mind mapping.

Definisi Mind Mapping

Mind mapping adalah cara untuk menangkap proses berpikir di dalam kepala Anda. Mind mapping membantu Anda berpikir, mengumpulkan pengetahuan, mengingat, dan menciptakan ide. 

Dalam pekerjaan yang kita lakukan sehari-hari seringkali kita memiliki ide-ide yang banyak, tapi karena tidak tertulis akan menjadi sekedar ide. Mind mapping dapat membantu ide-ide Anda bisa tertulis dan melahirkan sebuah informasi juga cara mengolahnya.

Mind mapping biasa digunakan dalam sesi brainstorming terutama dalam sistem pendidikan yang memerlukan ide kolektif dan terorganisir. 

Manfaat Mind Mapping

Secara umum, mind mapping membantu kita berpikir lebih terarah dalam menghadapi sebuah pekerjaan atau proyek. Namun, berikut ini adalah beberapa manfaat mind mapping secara detail yang akan membantu melakukan kegiatan lebih efektif: 

  1. Meningkatkan Ingatan

Dengan menggunakan konsep mind mapping, Anda akan lebih terbantu untuk menyimpan ingatan secara visual. Dengan begitu, tentunya Anda akan lebih terbantu untuk memahami sebuah konsep. 

  1. Membantu Memahami Konsep dalam Sebuah Proyek

Mind mapping juga membantu kita memahami dan menyederhanakan konsep. Dengan memahami, tentu pengembangan dalam sebuah hal akan lebih mudah dan terfokus. 

  1. Pemecahan Masalah yang Efektif

Dengan mengatur pikiran dan ide visual, mind mapping juga bisa bantu Anda untuk mendapatkan koneksi antara permasalahan dan solusi. Hasilnya tentu pemecahan masalah yang didapatkan diharapkan lebih efektif. 

  1. Kolaborasi dan Komunikasi yang Lebih Baik 

Mind mapping bisa bantu memfasilitasi sesi brainstorming yang lebih efektif serta meningkatkan kolaborasi dalam tim.

Jenis-Jenis Mind Mapping yang Sering Digunakan

Setelah tahu tentang manfaat melakukan mind mapping, Anda juga perlu tahu bahwa penerapannya bisa dilakukan dalam beberapa jenis. 

Berikut adalah jenis-jenis mind mapping yang umum digunakan dalam sebuah diskusi atau brainstorming: 

  1. Tree Map

Tree map adalah jenis mind mapping yang berfungsi untuk menggambarkan informasi yang memiliki hierarki atau struktur yang teratur.

Biasanya, tree map digunakan dalam situasi di mana topik atau proyek memerlukan pembagian yang jelas ke dalam beberapa tingkatan. Misalnya dari ide utama ke sub-ide, kemudian cabang lebih lanjut untuk menguraikan detail atau langkah-langkah yang diperlukan. 

  1. Bubble Map

Bubble map adalah jenis mind mapping yang lebih fleksibel dan tidak bergantung pada urutan atau hierarki tertentu.

Bentuk ini cocok untuk sesi brainstorming awal, di mana ide-ide belum sepenuhnya terstruktur atau dibagi ke dalam tingkatan. Dalam bubble map, setiap ide atau konsep diwakili oleh “gelembung” yang bisa dihubungkan satu sama lain tanpa batasan hierarkis.

  1. Flow Map

Flow map adalah jenis mind mapping yang fokus pada urutan atau alur dari satu langkah ke langkah berikutnya.

Flow map biasanya digunakan dalam situasi di mana proses atau tindakan perlu dilakukan dalam urutan tertentu. Map ini mirip dengan diagram alir (flowchart) yang menampilkan hubungan sebab-akibat atau urutan proses kerja dari awal hingga akhir. 

Cara Membuat Mind Mapping

Setelah memahami definisi, manfaat dan jenisnya tentu Anda jadi tertarik mencoba mind mapping, bukan? Lalu mulai dari mana melakukan mind mapping?

Ada tahapan-tahapan yang bisa Anda lakukan untuk memulai menggunakan konsep mind mapping yang lebih efektif dan membantu diskusi dan brainstorming lebih terarah.

  1. Mulai dengan Konsep

Dalam mind mapping, pastikan kamu menaruh ide atau tema mind mapping di bagian tengah atas dengan ukuran yang besar. Melakukan ini membantu sebagai titik awal sebelum banyak ide yang muncul. 

  1. Menggunakan Kata Singkat atau Keyword

Hindari menggunakan kalimat panjang, gunakan kalimat singkat atau keyword dalam mind mapping. Ini untuk menjaga agar mind map yang Anda buat tetap sederhana dan mengarah ke cara pemikiran yang lebih terstruktur. 

  1. Tambahkan Cabang

Dari konsep utama, dalam mind map yang Anda buat tambahkan cabang sebagai sub topik dari ide terkait. Cabang-cabang yang Anda buat dalam teknik mind mapping ini akan membantu untuk mengorganisir informasi.

  1. Gunakan Warna dan Gambar

Menggunakan warna dan gambar beragam membuat mind map lebih menarik secara visual dan membuat informasi lebih gampang masuk ke dalam otak. Ada sebuah survei yang menyebutkan bahwa keragaman warna dan bentuk akan membantu seseorang lebih cepat menyerap informasi. 

  1. Jelajah Topik dan Cabang

Saat mulai melakukan mind mapping, eksplor topik dan tambahkan sebagai cabang-cabang atau sub-topik. Dengan melakukan dua teknik ini pasti akan membantu kamu untuk mengorganisir informasi dan pemahaman konsep yang lebih baik. 

Mind mapping adalah alat yang efektif untuk membantu memvisualisasikan proses berpikir, mengatur ide, dan memecahkan masalah secara lebih terarah. Dengan menggunakannya, seseorang dapat menyederhanakan konsep kompleks, meningkatkan ingatan, serta memfasilitasi kolaborasi dan komunikasi dalam tim.

Mind mapping juga tersedia dalam berbagai jenis yang cocok berbagai untuk kebutuhan berbeda dalam brainstorming dan proyek. 

Namun, mind mapping hanya salah satu dari banyak teknik yang bisa membuat pekerjaan lebih efektif. Masih banyak teknik berpikir atau pemecahan masalah lain yang bisa Anda pelajari untuk membuat pekerjaan atau aktivitas lebih efektif.

Tertarik untuk mempelajari beberapa konsep soal analisis dan pemecahan masalah? prasmul-eli memiliki program singkat yang membahasnya. Ikuti program System Thinking dan Complex Decision Making yang membantu Anda lebih memahami sistem strategis dalam memecahkan masalah bisnis profesional. 

Daftar sekarang juga!

Article-Banner-October-No.17.webp
Mengupas Perilaku Konsumen: Cara Tepat Memahami Target Pasar Anda
04 November 2024

Perilaku konsumen adalah studi tentang bagaimana individu, kelompok, atau organisasi membuat keputusan dalam membeli, menggunakan, atau membuang barang dan jasa. 

Dalam dunia bisnis dan pemasaran, memahami perilaku konsumen sangat penting untuk merancang strategi yang efektif guna memenuhi kebutuhan dan keinginan target pasar.

Untuk memahami definisi, faktor yang memengaruhi, manfaat, jenis-jenis, model, dan contohnya, simak artikel di bawah ini.

Definisi Perilaku Konsumen

Secara umum, perilaku konsumen mencakup semua tindakan yang dilakukan oleh konsumen. 

Mulai dari sebelum pembelian, selama penggunaan, hingga setelah konsumsi suatu produk atau layanan. Ini juga mencakup proses mental, emosional, serta fisik yang dilalui konsumen dalam memutuskan untuk membeli produk tertentu.

Pemahaman perilaku konsumen membantu perusahaan merancang produk yang lebih relevan, menentukan harga yang tepat, menyesuaikan promosi dan banyak keuntungan lainnya. Semakin baik pemahaman terhadap perilaku konsumen, semakin besar peluang perusahaan untuk memengaruhi keputusan pembelian mereka.

Faktor yang Memengaruhi Perilaku Konsumen

Perilaku konsumen dipengaruhi oleh berbagai faktor yang dapat dikelompokkan menjadi empat kategori utama:

  1. Faktor Pribadi

Faktor-faktor seperti usia, pendapatan, pendidikan, pekerjaan, gaya hidup, dan status sosial memainkan peran penting dalam keputusan pembelian. Misalnya, seseorang yang berusia muda cenderung memilih produk yang trendy, sementara yang tua lebih mungkin mengutamakan kualitas dan keandalan produk.

  1. Faktor Psikologis

Faktor psikologis mencakup motivasi, persepsi, pembelajaran, keyakinan, dan sikap konsumen. 

Misalnya, seseorang yang termotivasi untuk meningkatkan kesehatan cenderung membeli produk makanan organik. Persepsi tentang merek atau produk juga dapat memengaruhi bagaimana konsumen menilainya.

  1. Faktor Sosial

Keluarga, teman, status dalam kelompok sosial, dan opini publik berperan besar dalam membentuk keputusan pembelian konsumen. Ketika akan membeli sesuatu, seseorang sering dipengaruhi oleh rekomendasi dari orang-orang di sekitarnya, baik secara langsung maupun melalui media sosial.

  1. Faktor Budaya

Nilai-nilai budaya, norma, kepercayaan, dan tradisi yang dianut oleh seseorang sangat memengaruhi perilaku belanja mereka. Misalnya, konsumen di negara-negara Barat mungkin lebih fokus pada individualisme, sedangkan di Asia lebih memperhatikan aspek komunitas dalam memilih produk.

Manfaat Memahami Perilaku Konsumen

Pemahaman mendalam mengenai perilaku konsumen membawa banyak manfaat bagi perusahaan dan pelaku bisnis. Beberapa manfaat utama di antaranya:

  1. Peningkatan Strategi Pemasaran

Dengan memahami preferensi dan kebiasaan konsumen, perusahaan dapat menciptakan strategi pemasaran yang lebih tepat sasaran. Misalnya, perusahaan dapat membuat kampanye iklan yang relevan, mengidentifikasi saluran distribusi yang tepat, atau menawarkan produk yang sesuai dengan konsumen.

  1. Pengembangan Produk yang Lebih Relevan

Memahami kebutuhan dan harapan konsumen memungkinkan perusahaan untuk merancang produk yang lebih baik dan lebih relevan. Ini meningkatkan kepuasan pelanggan dan memperkuat loyalitas terhadap merek.

  1. Pengambilan Keputusan Bisnis yang Lebih Tepat

Pengetahuan tentang perilaku konsumen membantu perusahaan membuat keputusan yang lebih tepat berdasarkan data dan analisis. Hal ini akan mengurangi risiko kegagalan produk di pasar.

  1. Meningkatkan Loyalitas Konsumen

Konsumen yang merasa bahwa produk atau layanan sesuai dengan keinginan dan kebutuhannya cenderung menjadi pelanggan setia. Dengan memahami perilaku konsumen, perusahaan dapat menciptakan pengalaman yang lebih personal dan memuaskan bagi pelanggan.

Jenis-Jenis Perilaku Konsumen

Terdapat beberapa jenis perilaku konsumen yang berbeda berdasarkan kompleksitas keputusan pembelian:

  1. Perilaku Pembelian Kompleks

Konsumen melakukan pembelian setelah pertimbangan yang mendalam karena produk tersebut mahal, jarang dibeli, dan berdampak besar pada kehidupan mereka. Contohnya, pembelian rumah atau mobil.

  1. Perilaku Pembelian Variasi

Konsumen sering mencoba produk yang berbeda dari merek yang mereka beli sebelumnya untuk mencari variasi. Ini bisa terjadi meskipun mereka puas dengan produk yang biasa mereka beli.

Contohnya, konsumen yang membeli berbagai merek camilan meskipun mereka tidak kecewa dengan pilihan sebelumnya.

  1. Perilaku Pembelian Kebiasaan

Konsumen membeli produk secara rutin tanpa banyak pertimbangan atau perbandingan. Ini sering terjadi pada produk sehari-hari, seperti pasta gigi, sabun, atau deterjen.

  1. Perilaku Pembelian Berbasis Disonansi

Dalam situasi ini, konsumen mengalami ketidakpastian atau keraguan setelah membeli produk yang mahal atau penting. Mereka mungkin mencari dukungan dari sumber lain untuk memastikan bahwa keputusan pembelian mereka benar.

Model Perilaku Konsumen

Terdapat beberapa model yang sering digunakan untuk memahami perilaku konsumen, di antaranya:

  1. Model Stimulus-Respons

Model ini menggambarkan bagaimana rangsangan dari lingkungan (stimulus) memengaruhi respons konsumen. Faktor-faktor seperti harga, promosi, dan merek bertindak sebagai stimulus yang dapat memicu tindakan pembelian.

  1. Model AIDA (Attention, Interest, Desire, Action)

Model AIDA adalah salah satu model pemasaran yang menggambarkan tahapan psikologis konsumen dari awal ketertarikan hingga keputusan untuk melakukan pembelian. AIDA merupakan akronim dari Attention (Perhatian), Interest (Minat), Desire (Keinginan), dan Action (Tindakan).

  1. Model Black Box

Model ini menekankan bahwa proses pengambilan keputusan konsumen adalah kotak hitam yang sulit dilihat langsung oleh pemasar. Faktor-faktor seperti budaya, psikologi, dan pengalaman pribadi memengaruhi keputusan konsumen, yang akhirnya tercermin dalam tindakan mereka.

Contoh Perilaku Konsumen

Sebagai contoh, dalam industri skincare, perilaku konsumen sangat dipengaruhi oleh tren, ulasan produk, dan rekomendasi dari influencer di media sosial.

Seorang konsumen mungkin tertarik pada produk karena melihat rekomendasi influencer, lalu mempertimbangkan manfaat dan kandungan produk sebelum memutuskan untuk membeli. Mereka mungkin juga akan memeriksa ulasan dari pengguna lain sebelum membuat keputusan akhir.

Memahami perilaku konsumen adalah kunci bagi keberhasilan bisnis. Dengan menganalisis hal yang satu ini, perusahaan dapat menciptakan produk dan layanan yang lebih relevan, serta merancang strategi pemasaran yang lebih efektif.

Meamahami perilaku konsumen hanyalah salah satu cara untuk mewujudkan kepuasan pelanggan. Kenali berbagai faktor lainnya dalam Customer Satisfaction & Relationship Program dari prasmul-eli.

Diselenggarakan dalam dua hari. Program dengan sertifikasi ISO 9001:2015 ini memiliki 10 pembahasan yang meliputi:

  • Customer Satisfaction
  • Customer Value
  • Servuction System
  • Service profit chain
  • 8Ps for customer Satisfaction
  • Customer Loyalty
  • Customer Loyalty Ladder
  • Customer Relationship Management
  • Share of Wallet
  • Cross Sell and Up Sell


Jika tertarik, daftarkan diri Anda segera melalui link berikut ini!

Article-Banner-October-No.16.webp
Strategi Efektif Menyusun Term of Reference (ToR): Definisi, Komponen, dan Langkah Praktis
01 November 2024

Term of Reference (ToR) adalah elemen penting dalam perencanaan proyek. Selain itu, hal yang satu ini juga menjadi acuan bagi semua pihak yang terlibat untuk memahami tujuan, tanggung jawab, dan hasil yang diharapkan. 

Dengan dokumen yang jelas dan komprehensif, potensi kesalahpahaman dapat diminimalisir, sehingga proyek dapat berjalan dengan lancar dan sesuai target. 

Lalu, apa sebenarnya yang dimaksud dengan Term of Reference, apa saja komponen di dalamnya, dan bagaimana cara menyusunnya secara efektif? Semua dijelaskan pada artikel ini.

Definisi  Term of Reference (ToR)

Term of Reference (ToR) adalah dokumen yang menjelaskan secara rinci tujuan, ruang lingkup, dan metode pelaksanaan dari suatu proyek. ToR berfungsi sebagai pedoman yang membantu tim proyek atau pemangku kepentingan untuk memahami konteks dan lingkup pekerjaan yang akan dilaksanakan.

Ini sangat penting dalam dunia bisnis, pemerintahan, dan organisasi non-profit. ToR adalah upaya untuk memastikan bahwa semuanya memiliki pemahaman yang sama mengenai apa, mengapa, dan bagaimana cara melakukan sesuatu.

Komponen Utama dalam Term of Reference (ToR)

Dokumen ini umumnya memiliki beberapa komponen penting yang harus dijelaskan secara detail. Berikut ini adalah komponen utama dari Term of Reference:

  1. Judul dan Latar Belakang

Bagian ini berisi judul dari proyek atau kegiatan, serta latar belakang mengapa kegiatan ini diperlukan.

Dalam bagian ini dijelaskan konteks dari proyek, termasuk masalah yang ingin diatasi, peluang yang diambil, atau kebutuhan yang hendak dipenuhi. Latar belakang membantu pembaca memahami relevansi dan urgensi proyek tersebut.

  1. Tujuan

Tujuan dari proyek atau kegiatan dijabarkan dengan jelas di bagian ini.

Biasanya, tujuan dibagi menjadi dua: tujuan umum dan tujuan khusus. Tujuan umum menggambarkan hasil yang lebih luas dan ingin dicapai, sedangkan tujuan khusus adalah hasil konkret dan terukur yang diharapkan dari pelaksanaan kegiatan.

  1. Ruang Lingkup (Scope of Work)

Bagian ini menjelaskan batasan dan area di mana proyek akan beroperasi. Termasuk di dalamnya adalah rincian tugas atau aktivitas yang harus dilakukan, serta cakupan geografis, waktu, dan sumber daya yang tersedia.

Ruang lingkup harus diuraikan secara jelas untuk menghindari adanya kebingungan atau perbedaan interpretasi selama proyek berlangsung.

  1. Metodologi

Dalam bagian metodologi, dijelaskan bagaimana proyek atau kegiatan akan dilaksanakan. 

Metodologi ini dapat mencakup metode pengumpulan data, teknik analisis, serta pendekatan yang digunakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Metodologi juga harus mencerminkan kapasitas tim serta sumber daya yang tersedia.

  1. Tim Pelaksana dan Tanggung Jawab

Bagian ini memberikan rincian tentang siapa saja yang terlibat dalam proyek serta peran dan tanggung jawab masing-masing individu atau tim. Pembagian tanggung jawab yang jelas akan membantu mencegah kebingungan dan meningkatkan efisiensi pelaksanaan proyek.

  1. Jadwal Pelaksanaan

Di sini, dicantumkan jadwal atau timeline pelaksanaan proyek secara rinci.

Jadwal ini biasanya mencakup tahapan-tahapan penting (milestones) dalam proyek, tenggat waktu, serta siapa yang bertanggung jawab pada setiap tahap. Jadwal ini penting untuk memastikan bahwa proyek berjalan sesuai rencana dan setiap pihak mengetahui kapan tugas mereka harus diselesaikan.

  1. Sumber Daya dan Anggaran

Bagian ini merinci sumber daya yang diperlukan untuk melaksanakan proyek, termasuk sumber daya manusia, peralatan, dan anggaran yang dibutuhkan.

Rencana anggaran harus realistis dan rinci, mencakup semua aspek operasional dan non-operasional yang relevan. Selain itu, penting juga untuk mencantumkan sumber dana dan siapa yang bertanggung jawab atas pengelolaan anggaran tersebut.

  1. Hasil yang Diharapkan (Deliverables)

Deliverables adalah produk akhir atau hasil yang diharapkan dari proyek atau kegiatan.

Bagian ini harus menjelaskan dengan jelas apa saja output yang diharapkan, baik dalam bentuk laporan, dokumen, atau produk lain yang relevan. Deliverables ini akan menjadi tolok ukur untuk mengevaluasi keberhasilan proyek.

  1. Risiko dan Mitigasi

Dalam Term of Reference  yang baik, perlu ada identifikasi risiko yang mungkin terjadi selama pelaksanaan proyek, baik risiko teknis, finansial, maupun manajerial. Selain itu, diperlukan rencana mitigasi risiko, yaitu langkah-langkah yang akan diambil untuk mengurangi dampak risiko jika terjadi.

  1. Evaluasi dan Monitoring

ToR juga harus mencantumkan bagaimana evaluasi dan monitoring proyek akan dilakukan. 

Evaluasi bertujuan untuk menilai keberhasilan proyek dalam mencapai tujuannya, sementara monitoring dilakukan secara berkelanjutan untuk memastikan proyek berjalan sesuai rencana. 

Indikator-indikator kunci keberhasilan (Key Performance Indicators, KPIs) perlu ditentukan agar evaluasi bisa dilakukan secara objektif.

  1. Keterlibatan Pemangku Kepentingan

Bagian ini menjelaskan siapa saja pihak-pihak yang terlibat atau terdampak oleh proyek, serta bagaimana mereka akan berpartisipasi dalam pelaksanaan kegiatan. 

Keterlibatan pemangku kepentingan penting untuk memastikan bahwa proyek mendapat dukungan yang diperlukan serta respons terhadap kebutuhan yang relevan.

Cara Membuat Term of Reference (ToR)

Menyusun dokumen ini memerlukan beberapa langkah penting untuk memastikan bahwa ToR dapat menjadi panduan yang komprehensif dan mudah dipahami. Berikut langkah-langkah untuk membuat Term of Reference yang baik adalah:

  1. Identifikasi Kebutuhan dan Tujuan Proyek

Langkah pertama adalah memahami dengan jelas mengapa proyek atau kegiatan tersebut dibutuhkan. Ini bisa melibatkan diskusi dengan para pemangku kepentingan, pengumpulan data, atau analisis situasi untuk menentukan masalah atau peluang yang dihadapi.

  1. Rumuskan Latar Belakang dan Tujuan 

Setelah memahami kebutuhan proyek, rumuskan latar belakang dan tujuan proyek.

Jelaskan secara singkat situasi atau masalah yang ingin diatasi, serta apa yang diharapkan dari proyek ini. Buatlah tujuan yang spesifik, terukur, relevan, dan berbatas waktu (SMART).

  1. Tentukan Ruang Lingkup dan Metodologi

Ruang lingkup dan metodologi harus dijabarkan dengan detail dan jelas.

Tentukan batasan proyek serta bagaimana proyek akan dijalankan, termasuk pendekatan teknis yang akan digunakan. Pastikan metodologi yang dipilih sesuai dengan kemampuan tim serta sumber daya yang tersedia.

  1. Susun Tim dan Tanggung Jawab

Identifikasi siapa yang akan bertanggung jawab dalam setiap tahap proyek. Pembagian peran dan tanggung jawab harus dilakukan dengan jelas untuk memastikan tidak ada tumpang tindih atau kebingungan selama pelaksanaan proyek.

  1. Buat Jadwal Pelaksanaan dan Rencana Anggaran

Buatlah jadwal pelaksanaan proyek dengan mencantumkan milestone dan tenggat waktu yang harus dicapai. Selain itu, susun juga rencana anggaran yang rinci, mencakup semua kebutuhan sumber daya yang diperlukan.

  1. Identifikasi Risiko dan Rencana Mitigasi

Dalam menyusun ToR, penting untuk mempertimbangkan risiko-risiko yang mungkin muncul selama proyek berlangsung. Buat daftar risiko dan rencana mitigasinya sehingga tim bisa lebih siap menghadapi kemungkinan masalah.

  1. Tentukan Deliverables dan Indikator Keberhasilan 

Pastikan deliverables proyek dijabarkan dengan jelas, dan buatlah indikator-indikator kunci untuk mengukur keberhasilan proyek. Indikator ini akan membantu tim untuk melakukan evaluasi secara objektif terhadap capaian proyek.

  1. Dapatkan Masukan dari Pemangku Kepentingan

Sebelum ToR disahkan, pastikan untuk mendapatkan masukan dari pemangku kepentingan terkait. Ini penting untuk memastikan bahwa dokumen mencakup semua aspek penting dan mendapat dukungan penuh dari semua pihak yang terlibat.

Dengan ToR yang jelas dan rinci, pelaksanaan proyek akan menjadi lebih terarah, efisien, dan terukur. Term of Reference bukan hanya panduan teknis, tetapi juga alat komunikasi yang menghubungkan semua pemangku kepentingan dalam mencapai tujuan bersama.

Penyusunan ToR hanyalah salah satu dari sekian banyak aspek dalam sebuah manajemen proyek. Ikuti Project Management 101: Waterfall and Agile program dari prasmul-eli, untuk mempelajari berbagai aspek lainnya.

Berlangsung dalam dua hari. Program yang sudah bersertifikasi ISO 9001:2015 ini memiliki 10 pembahasan yang meliputi:

  • Project Management Fundamental
  • Define Project Objective
  • Develop Scope of Work
  • Develop Project Schedule
  • Manage Risk
  • Introduction to Agile
  • Agile Mindset
  • Various Agile Practices
  • Deep Dive Scrum Framework
  • Simulate Sprint

Anda berminat? Segera daftarkan diri Anda!