Memahami perbedaan revenue dan income adalah hal krusial ketika Anda sedang menjalankan suatu strategi bisnis.
Revenue dan income adalah kedua istilah yang sering kali dicampur penggunaannya padahal dua hal yang berbeda.
Dilansir Paddle, dalam bisnis revenue adalah top line (income atau pendapatan total dari produk atau pelayanan).
Sementara itu, income adalah bottom line (revenue dikurangi dengan biaya produksi) sehingga perbedaan keduanya sudah jelas.
Baik revenue maupun income memiliki nilai yang penting bagi suatu bisnis.
Memahami perbedaan revenue dan income akan membantu Anda memahami perkembangan serta stabilitas finansial bisnis.
Apa saja perbedaan keduanya? Simak selengkapnya di bawah ini.
Dikutip Investopedia, revenue adalah total pendapatan atau income yang dihasilkan dari penjualan produk atau jasa yang berkaitan dengan bisnis utama perusahaan.
Revenue dalam bisnis juga dikenal dengan gross sales atau jumlah hasil penjualan kotor.
Seperti yang sebelumnya dijelaskan, revenue juga disebut dengan 'top line' pada bisnis karena berada pada bagian atas laporan keuangan perusahaan.
Nilai revenue adalah pendapatan yang dihasilkan oleh suatu perusahaan sebelum dikurangi dengan biaya apapun.
Jadi, saat suatu perusahaan atau bisnis mengalami pertumbuhan top line, itu berarti perusahaan tersebut mengalami peningkatan penjualan.
Suatu bisnis dapat menghasilkan revenue dari berbagai sumber, ini termasuk namun tidak terbatas pada beberapa hal di bawah ini:
Income atau laba bersih adalah total pendapatan atau keuntungan suatu perusahaan.
Biasanya jika ada seorang investor atau analis keuangan berbicara tentang profit perusahaan, yang dimaksud adalah income perusahaan tersebut.
Revenue dan income sering kali disamakan karena keduanya merupakan positive cash flow dari suatu perusahaan.
Padahal income merupakan bottom line dalam konteks finansial, di mana nilai income berada paling akhir dalam laporan keuangan setelah dikurangi semua kebutuhan atau pengeluaran.
Mengutip Business, income suatu perusahaan bisa menjadi negatif jika pengeluaran melebihi pendapatan akhirnya selama periode tersebut.
Jika income bernilai negatif, maka perusahaan mengalami kerugian. Income memiliki dua kategori yaitu gross income dan net income.
Perbedaan utama dari revenue dan income sudah dapat terlihat dari bagaimana definisi keduanya.
Revenue merupakan total income atau pendapatan dari perusahaan yang berasal dari berbagai sumber.
Sementara itu, income atau pendapatan adalah nilai pendapatan akhir yang muncul dari pendapatan dikurangi biaya pengeluaran untuk menjalankan bisnis.
Nah, biaya-biaya ini termasuk di dalamnya pajak, sewa, komisi, dan biaya produksi. Penurunan revenue dikenal juga dengan revenue deficit atau defisit pendapatan.
Perbedaan lainnya yang perlu dipahami dari revenue dan income adalah sebagai berikut:
Jika revenue adalah top line, income merupakan bottom line. Maksud dari pernyataan ini adalah bagian revenue dan income yang berbeda pada laporan keuangan atau laporan laba rugi.
Revenue dianggap sebagai garis atas total pendapatan bisnis dan income pada garis bawah.
Itulah mengapa walaupun berkaitan erat dan bersinggungan, revenue dan income tidak bisa menggantikan fungsinya satu sama lain.
Meskipun revenue dihitung dengan mengalikan jumlah total produk dan jasa yang dijual dengan harganya, income dihitung dengan mengurangkan pengeluaran, biaya, serta pajak dari semua total pendapatan.
Memahami hubungan dan perbedaan revenue dan income dalam bisnis memungkinkan Anda untuk mengukur kemajuan, analisis potensi, dan mempersiapkan strategi bisnis yang tepat.
Menurut Paddle, berikut adalah pentingnya memahami perbedaan revenue dan income untuk bisnis Anda:
Memahami cara memantau revenue dan income secara terpisah adalah kunci untuk membuat financial statement yang akurat dan jelas.
Pastikan untuk menghitung semua aspek yang akan masuk dalam revenue termasuk investasi yang masuk ke perusahaan.
Untuk income perlu diperhatikan pengeluaran yang berbeda pada setiap area bisnis.
Pemahaman yang baik tentang perbedaan revenue dan income juga memungkinkan pelaporan keuangan atau financial reporting jadi lebih representatif dan efektif.
Financial reporting yang representatif penting untuk menganalisis faktor untung rugi dari bisnis yang dijalankan.
Hal ini juga akan membantu melihat dengan lebih baik potensi dan permasalahan yang perlu ditangani dengan segera.
Untuk memahami analisis pelaporan keuangan dengan baik dan menghasilkan laporan yang representatif, Anda juga bisa belajar dengan ikut kelas Financial Analysis.
prasmul-eli memiliki kelas Financial Analysis dengan pengajar yang ahli di bidangnya.
Jika Anda tertarik untuk mengembangkan kemampuan, daftar kelasnya sekarang!
Pemahaman akan revenue dan income juga penting untuk pengurusan dokumen pajak. Nilai atau angka income terakhir adalah angka sebelum pajak.
Anda harus memahami persyaratan pajak dan langkah-langkah penting untuk menyiapkan dokumen finansial perusahaan.
Untuk mendapatkan investor, perusahaan tidak hanya membutuhkan revenue, karena hal tersebut tidak cukup untuk meyakinkan investor.
Memahami dinamika dan perbedaan revenue-income akan membantu membuat serta menunjukkan pemahaman yang lebih luas mengenai efisiensi operasional bisnis kepada investor.
Jangan sampai Anda tidak paham hal ini sebelum menjalankan bisnis, ya!
Pahami perbedaannya dan susunlah strategi yang efektif untuk bisnis Anda!
Untuk menciptakan strategi perkembangan bisnis yang baik, penting untuk memahami apa itu organic dan inorganic growth serta perbedaan keduanya.
Pertumbuhan atau perkembangan bisnis sudah menjadi salah satu penentu dari berhasil atau tidaknya suatu bisnis itu sendiri.
Baik dalam penjualan produk maupun pelayanan, pertumbuhan bisnis perlu dipikirkan dengan matang agar arahnya selalu jelas.
Nah, agar tidak salah langkah Anda harus mengetahui apa itu organic dan inorganic growth serta perbedaan di antara keduanya.
Simak selengkapnya melalui artikel di bawah ini.
Dikutip Indeed, organic growth adalah pertumbuhan suatu bisnis yang didapatkan dari produksi aktivitas dan operasi reguler seperti penjualan produk maupun pelayanan.
Sebuah perusahaan yang ingin berkembang secara organik harus memanfaatkan model bisnis, praktik, dan pekerjanya untuk meningkatkan penjualan serta pelayanan.
Upaya yang dilakukan suatu bisnis untuk tumbuh secara organik juga beragam, mulai dari melakukan inovasi produk, meningkatkan pelayanan, iklan di media, dan lainnya.
Ini juga menjadi perbedaan dasar organic dan inorganic growth nantinya.
Dilansir Preferred CFO, berikut beberapa keuntungan dari menggunakan metode organic growth:
Bisnis yang berkembang dengan cara inorganic growth melakukan merger dan akuisisi atau dengan memperluas perusahaan.
Melansir Indeed, inorganic growth bisa berkembang dengan beberapa upaya seperti pembukaan bisnis di lokasi lain, mengambil pinjaman, atau menambah lini bisnis.
Perluasan atau penambahan lokasi bisnis adalah hal yang penting dari inorganic growth, juga upaya penting untuk perkembangan perusahaan.
Inorganic growth akan meningkatkan aset, operasional, liabilitas, dan likuiditas perusahaan.
Meskipun harus menghadapi tantangan memasuki pasar baru serta restrukturisasi, inorganic growth memiliki beberapa keuntungan berikut ini:
Indeed mengatakan ada beberapa hal dasar yang menjadi perbedaan antara organic dan inorganic growth.
Secara umum perbedaan organic dan inorganic growth bisa dilihat dari pengertiannya. Organic growth merupakan strategi perusahaan untuk berkembang secara internal atau dari dalam perusahaan, sedangkan inorganic growth dari eksternal/luar perusahaan.
Selain hal dasar tersebut, berikut adalah beberapa daftar perbedaan organic dan inorganic growth:
Perbedaan mendasar antara organic dan inorganic growth yang pertama dalam bisnis adalah jangka waktu dampak yang akan dirasakan pada bisnis.
Inorganic growth akan memberikan dampak peningkatan dalam jangka waktu pendek melalui akuisisi atau penambahan lokasi bisnis.
Sementara itu, peningkatan bisnis dengan strategi organic growth akan membutuhkan jangka waktu yang lebih lama dan lebih stabil.
Inorganic growth akan membawa risiko besar jika melakukan merger atau akuisisi perusahaan yang memiliki masalah finansial.
Risiko lain yang juga mungkin timbul adalah harus menambah lini bisnis dan masuk ke dalam pasar baru.
Sedangkan risiko dari organic growth cenderung lebih rendah karena dilakukan bersamaan dengan upaya mengembangkan produk/layanan yang sudah ada.
Strategi bisnis menggunakan organic growth akan lebih berfokus kepada produk/layanan yang sudah dimiliki perusahaan pada saat itu, sehingga dampaknya pada bisnis tidak akan terlalu besar.
Sementara itu, pada inorganic growth, tantangan lebih besar harus dihadapi karena bisa saja terjadi pemberhentian atau penggantian produk/layanan baru pada perusahaan.
Dalam hal kompetisi pasar, organic growth akan mengalami kompetisi yang lebih berat.
Untuk inorganic growth sendiri, kompetisi akan lebih terarah karena penggabungan perusahaan akan lebih memudahkan untuk memimpin kompetisi dalam pasar.
Untuk masa depan perusahaan, perbedaan organic dan inorganic growth dapat terlihat dari laju atau langkah pengembangannya.
Organic growth akan menciptakan masa depan yang lebih stabil dan laju yang lebih aman untuk perkembangan perusahaan.
Sedangkan karena merger atau akuisisi, inorganic growth akan membuat perusahaan memiliki lebih banyak stakeholder yang berperan dalam perusahaan dan mengurangi kontrol individu.
Salah satu manfaat signifikan dari inorganic growth adalah bertambahnya sumber daya baik dari karyawan, ahli, maupun sumber daya lain.
Sementara itu, organic growth memiliki keterbatasan karena mengandalkan sumber daya yang sudah ada di perusahaan.
Mana yang Lebih Baik untuk Bisnis?
Nah, setelah mengetahui perbedaan antara organic dan inorganic growth, Anda perlu memilih yang paling baik antara keduanya untuk bisnis Anda.
Keduanya memiliki peran dan keuntungan serta risiko masing-masing dalam perkembangan perusahaan. Tidak semua perusahaan atau tipe bisnis cocok dengan keduanya.
Jika Anda ingin mengembangkan produk atau layanan, organic growth akan lebih baik. Namun, saat tujuannya ingin memperluas bisnis perusahaan bisa mengadopsi inorganic growth.
Perusahaan dengan perkembangan bisnis yang baik adalah yang bisa mengadopsi kedua strategi bisnis tersebut dengan seimbang.
Agar tidak salah memilih strategi bisnis, penting untuk memahami bagaimana melakukan analisis terhadap kedua strategi tersebut.
Tujuannya tentu untuk menghasilkan strategi yang bisa diimplementasikan dengan baik dan maksimal.
Ingin belajar tentang analisis strategi bisnis? Anda bisa ikuti kelas Strategic Business Analysis di prasmul-eli.
Lengkapi kemampuan analisis bisnis strategis Anda dengan daftar kelasnya sekarang!
Scrum Master adalah profesional yang berperan penting dalam implementasi kerangka kerja Scrum, sebuah metodologi dalam manajemen proyek Agile.
Mereka bertanggung jawab untuk memfasilitasi dan memastikan efektivitas tim dalam menjalankan prinsip-prinsip Scrum.
Artikel ini akan membahas definisi Scrum Master secara lebih mendalam, menjelaskan peran-peran yang mereka jalankan, serta menguraikan keterampilan-keterampilan esensial yang diperlukan untuk menjadi seorang Scrum Master.
Scrum Master adalah sebuah posisi pekerjaan atau peran dalam dunia pengembangan perangkat lunak, terutama yang menerapkan metodologi Scrum.
Scrum Master memiliki peran khusus dalam tim pengembangan yang bertanggung jawab untuk memfasilitasi dan memastikan penerapan metodologi Scrum dengan efektif.
Seorang Scrum Master biasanya bekerja sama dengan tim pengembangan untuk membantu mereka menjalankan proses Scrum secara konsisten.
Mereka juga berinteraksi dengan pemangku kepentingan (stakeholders) lainnya untuk memastikan transparansi dan komunikasi yang baik sepanjang proses pengembangan.
Penting untuk dicatat bahwa meskipun Scrum Master memiliki tanggung jawab dalam mengelola proses Scrum, mereka tidak bertindak sebagai manajer proyek yang mengontrol anggaran atau sumber daya.
Fokus utama mereka adalah memastikan bahwa tim dapat bekerja secara efisien dan adaptif dalam mencapai tujuan proyek dengan memanfaatkan prinsip-prinsip Agile dan Scrum.
Supaya lebih mudah dipahami, bayangkan sebuah tim sedang membuat aplikasi ponsel baru. Maka, Scrum Master akan melakukan hal-hal seperti di bawah ini:
Scrum Master tidak mengatur apa yang harus dikerjakan tim atau bagaimana cara mengerjakannya. Scrum Master lebih fokus pada bagaimana tim bisa bekerja sama dengan baik.
Scrum Master adalah seorang fasilitator dan pemimpin yang memastikan tim pengembangan perangkat lunak menerapkan metodologi Scrum dengan efektif.
Tugas utama mereka meliputi mengatur dan memfasilitasi pertemuan Scrum, menghilangkan hambatan yang menghalangi kemajuan tim, dan memastikan bahwa prinsip-prinsip Scrum dipatuhi.
Berikut adalah tugas-tugas utama seorang Scrum Master:
Scrum Master adalah seseorang yang bertanggung jawab untuk memastikan tim bekerja secara efektif dan efisien dalam mencapai tujuan proyek.
Untuk menjadi seorang Scrum Master yang andal, diperlukan serangkaian keterampilan khusus yang memadukan aspek kepemimpinan, komunikasi, dan pemecahan masalah.
Berikut adalah keterampilan-keterampilan penting yang harus dimiliki oleh seorang Scrum Master:
Scrum Master harus bisa memimpin tim, tapi bukan dalam artian seperti bos yang suka memerintah.
Namun, lebih seperti teman yang membantu tim bekerja sama dengan baik. Misalnya dengan membantu tim, memfasilitasi tim, dan mendukung setiap anggota untuk berkembang.
Dengan gaya kepemimpinan seperti ini akan menciptakan lingkungan kerja yang positif dan mendorong kreativitas serta inovasi dalam tim.
Kemampuan berkomunikasi yang jelas dan transparan sangat penting bagi seorang Scrum Master.
Mereka harus mampu menyampaikan informasi tentang status proyek, tujuan, dan hambatan kepada semua anggota tim dan pemangku kepentingan.
Scrum Master perlu memiliki empati tinggi untuk memahami tantangan yang dihadapi tim.
Anda harus bisa memberikan dukungan emosional dan motivasi, terutama saat tim menghadapi kesulitan.
Jika Anda memiliki kemampuan ini, tentu akan dapat membantu membangun kepercayaan dan hubungan yang kuat dalam tim.
Saat tim menghadapi kesulitan, Scrum Master harus bisa membantu mencari jalan keluarnya.
Oleh karena itu, Anda harus memiliki kemampuan pemecahan masalah yang baik.
Mulai dari mengidentifikasi akar masalah, menganalisis situasi, dan menemukan solusi yang efektif untuk menjaga tim tetap produktif.
Scrum Master harus fleksibel dan mampu beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan kebutuhan tim dan proyek.
Misalnya, kalau ada cara kerja baru, Anda harus cepat belajar dan tidak kaku.
Scrum Master bertanggung jawab untuk memfasilitasi berbagai pertemuan, seperti daily stand-up, sprint planning, dan retrospective.
Mereka harus memastikan pertemuan-pertemuan ini berjalan lancar, fokus, dan menghasilkan outcome yang diinginkan.
Salah satu peran utama Scrum Master adalah menjadi coach dan mentor bagi anggota tim.
Mereka harus mampu membimbing tim untuk terus meningkatkan kinerja dan memahami nilai-nilai Agile dengan lebih baik.
Meskipun tidak wajib, memiliki latar belakang teknis bisa sangat bermanfaat bagi Scrum Master, terutama ketika bekerja dengan tim pengembangan.
Pemahaman teknis membantu Anda lebih mengerti tantangan yang dihadapi tim dan dapat berkomunikasi lebih efektif dengan anggota tim teknis.
Scrum Master harus memiliki kemampuan manajemen waktu yang baik untuk memastikan tim tetap on track dan mencapai tujuan sprint.
Mulai dari membantu tim dalam estimasi waktu, memprioritaskan tugas, dan mengelola backlog produk.
Dengan menguasai keterampilan-keterampilan ini, seorang Scrum Master dapat secara efektif memimpin tim mereka.
Namun perlu diingat bahwa menjadi Scrum Master yang andal adalah proses pembelajaran berkelanjutan.
Terus mengasah keterampilan ini dan tetap up-to-date dengan perkembangan terbaru dalam metodologi Agile akan membantu Scrum Master untuk terus berkembang.
Jika Anda ingin meningkatkan kemampuan Anda dan membawa tim menuju kesuksesan, bergabunglah dengan program Agile with Scrum dari prasmul-eli.
Dengan mengikuti program Agile with Scrum, Anda akan mendapatkan pemahaman mendalam tentang konsep Agile, menguasai kerangka kerja Scrum, dan meningkatkan kemampuan melalui simulasi.
Pernahkah Anda bertanya-tanya apa itu forecasting dalam dunia bisnis?
Jika Anda sedang menjalani sebuah bisnis, membuat keputusan strategis berdasarkan analisis mendalam dan prediksi yang akurat sangatlah penting. Salah satu alat yang mendukung dalam proses ini adalah forecasting.
Forecasting tidak hanya sekadar meramalkan masa depan berdasarkan data historis; tetapi juga menjadi pondasi perencanaan yang cerdas dan adaptif dalam menghadapi dinamika pasar.
Artikel ini akan menguraikan pentingnya forecasting dalam konteks bisnis, mengungkap bagaimana teknik ini membantu mengantisipasi perubahan pasar, serta mendukung alokasi sumber daya yang efisien.
Forecasting adalah teknik untuk memprediksi kejadian di masa depan berdasarkan data historis dan kondisi saat ini.
Dalam dunia bisnis, forecasting digunakan untuk memperkirakan penjualan, permintaan pasar, atau indikator ekonomi. Perusahaan memanfaatkan hasil forecasting untuk membuat keputusan tentang perekrutan, ekspansi, dan strategi bisnis lainnya. Investor juga menggunakan forecasting untuk menganalisis saham, menentukan waktu transaksi, dan mengidentifikasi tren pasar.
Meskipun forecasting berusaha memprediksi masa depan, penting untuk diingat bahwa hasilnya tidak selalu 100% akurat. Sebab, ada beberapa faktor tak terduga seperti perubahan ekonomi mendadak atau bencana alam yang memengaruhi hasil forecasting.
Setelah mengetahui apa itu forecasting, ketahui juga metode menjalankannya. Sebenarnya, ada dua pendekatan utama yang digunakan dalam forecasting yakni metode kualitatif dan metode kuantitatif.
Keduanya tentu memiliki kelebihan dan kelemahan masing-masing. Berikut ini penjelasannya:
Metode ini bersifat subjektif dan didasarkan pada penilaian dan opini para ahli atau konsumen. Metode kualitatif digunakan ketika tidak ada data masa lalu yang tersedia.
Beberapa contoh metode kualitatif meliputi:
Berikut adalah kelebihan dan kekurangan metode kualitatif:
Kelebihan:
Metode ini bersifat objektif dan matematis, yang di mana menggunakan data numerik dari masa lalu untuk membuat perkiraan masa depan.
Metode ini cocok digunakan ketika terdapat data masa lalu yang cukup dan pola datanya diperkirakan akan berlanjut di masa depan.
Beberapa contoh metode kuantitatif meliputi:
Metode ini menganalisis data historis (seperti angka penjualan) untuk menemukan pola atau tren.
Misalnya, jika penjualan selalu naik di musim liburan, kita bisa memprediksi bahwa penjualan akan naik lagi tahun ini.
Menilai hubungan antara variabel dependen dengan satu atau lebih variabel independen.
Misalnya, perusahaan dapat menggunakan analisis regresi untuk memahami bagaimana pengeluaran iklan memengaruhi penjualan.
Dengan memahami hubungan ini, perusahaan bisa membuat rencana yang lebih baik.
Model ini menggabungkan ekonomi, matematika, dan statistik untuk menganalisis data ekonomi. Misalnya, bagaimana perubahan suku bunga memengaruhi investasi.
Berikut adalah kelebihan dan kekurangan metode kuantitatif:
Kelebihan:
Objektif dan mengurangi bias.
Konsisten dan dapat diulang.
Memproses data dalam jumlah besar.
Kelemahan:
Kaku dan sulit beradaptasi dengan perubahan mendadak.
Tidak bisa memasukkan faktor kualitatif atau opini ahli dengan mudah.
Memerlukan data historis yang cukup.
Forecasting dalam bisnis bukan hanya sekadar alat prediksi biasa.
Sebaliknya, teknik ini adalah sebuah proses strategis untuk menganalisis data historis guna membuat keputusan yang lebih cerdas dan terarah.
Dalam konteks bisnis, forecasting memiliki beberapa tujuan penting, antara lain:
Salah satu manfaat utama dari forecasting adalah membantu bisnis menetapkan tujuan yang realistis dan terukur berdasarkan analisis mendalam terhadap data historis dan saat ini.
Dengan memiliki data yang akurat, bisnis dapat mengevaluasi apa yang dianggap sebagai keberhasilan dalam hal perubahan, pertumbuhan, atau peningkatan.
Forecasting juga membantu dalam penyusunan anggaran dengan memberikan gambaran jelas tentang tren dan perubahan yang mungkin terjadi di pasar.
Hal ini memungkinkan bisnis untuk mengalokasikan sumber daya dengan lebih efisien, seperti dalam hal produk, layanan, atau strategi pemasaran.
Forecasting membantu bisnis untuk mengantisipasi perubahan di pasar.
Dengan memahami tren yang muncul dan perilaku konsumen yang berubah, perusahaan dapat mengambil langkah-langkah proaktif untuk menyesuaikan strategi mereka dan tetap kompetitif di pasar yang dinamis.
Dengan memanfaatkan forecasting secara efektif, perusahaan dapat memposisikan diri secara strategis untuk menghadapi ketidakpastian dan memanfaatkan peluang yang ada.
Setelah membaca penjelasan di atas, semoga Anda sudah memahami apa itu forecasting dan tujuannya bagi bisnis.
Meskipun forecasting memiliki banyak manfaat, penting untuk diingat bahwa ini bukan ilmu pasti.
Perusahaan harus selalu siap beradaptasi dengan perubahan yang tidak terduga dan secara teratur mengevaluasi serta memperbarui model forecasting mereka.
Jika Anda ingin mendalami lebih tentang manajemen perusahaan, kami mengundang Anda untuk bergabung dalam program Supply Chain Management dari prasmul-eli.
Program ini dirancang untuk memberikan wawasan terbaru dalam praktik SCM, seperti penggunaan teknologi untuk meningkatkan efisiensi operasional dan strategi kolaborasi dalam ekosistem bisnis.
Gabung program Supply Chain Management sekarang!
Fishbone diagram adalah alat analisis visual yang bisa mengurai masalah kompleks menjadi komponen-komponen yang lebih mudah dikelola, mengidentifikasi akar penyebab, dan akhirnya menemukan solusi yang tepat.
Artikel ini akan membahas secara mendalam tentang fishbone diagram, mulai dari definisi, struktur, kapan penggunaannya yang tepat, hingga langkah-langkah detail dalam pembuatannya.
Fishbone diagram adalah alat yang digunakan untuk mengidentifikasi, menganalisis, dan memvisualisasikan penyebab potensial dari sebuah masalah atau efek tertentu.
Nama "Fishbone" atau tulang ikan berasal dari bentuk diagram yang menyerupai kerangka ikan.
Diagram ini membantu tim untuk secara sistematis menguraikan berbagai faktor yang mungkin menyebabkan masalah tersebut. Sehingga memudahkan identifikasi akar penyebab dan solusi yang tepat.
Fishbone diagram banyak digunakan dalam manufaktur, layanan industri, pengembangan produk, dan masih banyak lagi.
Fishbone diagram memiliki beberapa keunggulan:
Fishbone diagram adalah alat visual yang sangat berguna untuk menganalisis akar penyebab suatu masalah.
Struktur diagram ini mirip dengan kerangka ikan, yang terdiri dari dua bagian utama:
Bagian kepala ikan merupakan tempat untuk menuliskan pokok permasalahan atau akibat yang sedang dianalisis.
Di sini, Anda bisa menjelaskan secara singkat apa masalah yang terjadi, kapan terjadinya, dan rincian lain yang relevan.
Misalnya, "Penurunan penjualan produk X sebesar 30% dalam 3 bulan terakhir".
Tulang-tulang ikan yang menyangga badan dan sirip ikan merepresentasikan berbagai faktor penyebab yang berkontribusi pada masalah utama.
Umumnya, ada enam kategori utama yang digunakan atau dikenal dengan istilah "6M":
a. Method (Metode): Berkaitan dengan operasi perusahaan, termasuk proses produksi, pemasaran, dan distribusi.
b. Manpower (Sumber Daya Manusia): Faktor-faktor yang berhubungan dengan karyawan, seperti keterampilan, jumlah tenaga kerja, atau masalah kinerja.
c. Material (Bahan): Meliputi masalah yang berkaitan dengan bahan baku, baik dari segi kualitas, kuantitas, maupun penyimpanan.
d. Machine (Mesin): Mencakup masalah yang berhubungan dengan peralatan dan mesin yang digunakan dalam proses produksi atau operasi.
e. Measurement (Pengukuran): Berkaitan dengan aspek-aspek pengukuran dan perhitungan, seperti kesalahan input data atau masalah dalam sistem pengukuran kinerja.
f. Mother Nature (Lingkungan): Faktor-faktor eksternal yang sulit dikontrol, seperti kondisi cuaca, bencana alam, atau situasi pandemi.
Fishbone diagram sangat berguna dalam situasi-situasi berikut:
Anda bisa menggunakan fishbone diagram ketika memiliki masalah yang kompleks dan ingin mengetahui penyebab utamanya.
Pasalnya, fishbone diagram dapat membantu memecah masalah menjadi bagian-bagian yang lebih kecil sehingga lebih mudah dianalisis.
Diagram ini membantu saat Anda dan tim sedang melakukan sesi brainstorming untuk menemukan berbagai kemungkinan penyebab suatu masalah.
Diagram ini menyediakan struktur, sehingga ide-ide dapat dikategorikan dengan rapi.
Ketika tim Anda cenderung terjebak dalam pola pikir yang sama atau solusi yang sama berulang kali, diagram ini akan membantu.
Diagram ini mendorong untuk melihat masalah dari berbagai sudut dan mempertimbangkan faktor-faktor yang mungkin terlewatkan.
Ketika Anda memiliki banyak informasi tentang suatu masalah dan perlu mengorganisasinya dengan cara yang logis dan sistematis.
Fishbone diagram membantu mengelompokkan penyebab ke dalam kategori yang jelas.
Saat Anda ingin meningkatkan kualitas produk dan perlu mengidentifikasi faktor-faktor yang memengaruhi hasil akhir.
Diagram ini sering digunakan dalam quality management untuk menemukan dan mengatasi penyebab cacat atau ketidaksesuaian.
Ketika Anda memiliki data yang menunjukkan bahwa ada masalah, tetapi Anda tidak yakin apa yang menyebabkannya.
Diagram ini membantu menghubungkan data dengan penyebab potensial.
Membuat fishbone diagram melibatkan beberapa langkah yang terstruktur. Mengutip Coursera, berikut adalah panduan langkah demi langkah untuk membuat fishbone diagram yang efektif:
Langkah pertama dan paling krusial adalah mendefinisikan masalah dengan jelas.
Pernyataan masalah ini akan menjadi "kepala ikan" dalam diagram. Letakkan pernyataan ini di sisi kanan dengan panah mengarah padanya.
Penting untuk memastikan bahwa seluruh tim setuju dengan definisi masalah ini, karena akan menjadi fokus dari seluruh analisis.
Selanjutnya, identifikasi kategori-kategori penyebab utama yang akan membentuk "tulang" utama dari diagram.
Kategori ini bervariasi tergantung pada industri dan masalah yang dihadapi.
Misalnya, dalam industri manufaktur, kategori umum bisa mencakup:
Lakukan sesi brainstorming dengan tim untuk menentukan kategori yang paling relevan dengan masalah Anda.
Setelah kategori utama ditentukan, lakukan brainstorming untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin penyebab potensial.
Dorong tim untuk berpikir secara luas dan mendalam, tanpa membatasi ide-ide yang muncul.
Setelah daftar penyebab terkumpul, kelompokkan penyebab-penyebab tersebut ke dalam kategori yang sesuai pada diagram.
Penyebab-penyebab ini akan menjadi "tulang-tulang kecil" yang menghubungkan kategori dengan "tulang punggung" diagram.
Untuk setiap penyebab yang teridentifikasi, gali lebih dalam dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan efektif seperti "Mengapa hal ini terjadi?"
Proses ini akan menghasilkan lapisan-lapisan cabang atau "tulang" tambahan pada diagram. Sehingga membantu tim untuk memahami akar permasalahan dengan lebih komprehensif.
Langkah terakhir dan terpenting adalah mengidentifikasi akar penyebab dari masalah yang dinyatakan.
Perhatikan penyebab-penyebab yang muncul paling sering dan yang muncul di lebih dari satu kategori.
Penyebab-penyebab ini kemungkinan besar merupakan akar dari masalah yang sedang dianalisis.
Fishbone diagram adalah alat yang sangat efektif dalam menganalisis masalah dan pengambilan keputusan di berbagai industri.
Dengan memahami struktur dan cara penggunaannya, Anda dapat meningkatkan kemampuan tim dalam mengidentifikasi akar penyebab masalah dan mengembangkan solusi yang tepat.
Jika Anda ingin memperdalam pemahaman tentang manajemen proyek, kami mengundang Anda untuk mengikuti program The Real Project Management dari prasmul-eli.
Dalam program ini, Anda akan mempelajari berbagai aspek manajemen proyek, mulai dari perencanaan dan implementasi hingga manajemen risiko dan kepemimpinan.
Daftar kelas The Real Project Management sekarang!
Customer segment atau segmentation adalah salah satu cara terbaik untuk mendapatkan informasi seputar karakteristik pelanggan dalam waktu yang tepat.
Dengan melakukan segmentasi pelanggan, Anda akan lebih mudah untuk memahami pelanggan, termasuk kebutuhan mereka yang bermanfaat untuk bisnis.
Memahami pelanggan atau customer dalam bisnis adalah salah satu hal yang krusial.
Bisa dikatakan bahwa dengan memahami kebutuhan pelanggan, maka pertumbuhan bisnis Anda akan lebih tepat dan terarah.
Nah, untuk itu perlu untuk memahami customer segment dengan lebih baik. Yuk, simak selengkapnya di bawah ini!
Dikutip dari Shopify, customer segment atau customer segmentation adalah proses pengelompokan pelanggan dalam grup berdasarkan karakteristik umum mereka.
Pengelompokan itu bertujuan untuk mengoptimalkan upaya pemasaran pada masing-masing grup.
HubSpot juga menambahkan, bahwa pengelompokkan ini didasari beberapa karakteristik umum seperti umur, industri, gender, dan lainnya.
Customer segment adalah langkah yang tepat untuk membuat personalisasi pemasaran atau marketing, termasuk juga pelayanan dan penjualan yang bisa mencapai grup tertentu.
Dalam area business-to-business marketing atau B2B, customer segmentation dilakukan berdasarkan beberapa faktor di antaranya:
Sedangkan untuk business-to-consumer marketing, perusahaan biasanya mengelompokkan pelanggan sesuai dengan demografinya seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, yaitu:
Kampanye yang lebih terarah dan akurat untuk masing-masing grup pelanggan akan meningkatkan brand loyalty dan customer satisfaction atau kepuasan pelanggan.
Tujuan utama dari customer segment adalah untuk membuat strategi marketing yang lebih akurat untuk masing-masing karakteristik pelanggan.
Namun, perlu diperhatikan bahwa melakukan customer segmentation bukan hanya sekadar mengelompokkan pelanggan saja. Melalui customer segment, Anda dapat membuat konten yang sesuai serta menemukan tantangan tersendiri pada setiap kelompok pelanggan. Upaya yang dilakukan dapat berupa komunikasi kepada pelanggan maupun pengembangan produk.
Secara lebih spesifik, tujuan customer segment adalah sebagai berikut:
Dua manfaat utama dari customer segment menurut Forbes adalah meningkatkan hubungan baik dengan pelanggan dan brand loyalty, serta meningkatkan customer experience atau pengalaman pelanggan.
Keduanya bermuara pada tingkat kepuasan pelanggan terhadap produk atau layanan yang ditawarkan oleh perusahaan.
Menurut HubSpot, berikut adalah beberapa manfaat yang bisa diberikan customer segment untuk perusahaan Anda:
Dalam melakukan marketing atau membangun hubungan baik dengan pelanggan, sering kali pendekatannya adalah one-size-fits-all atau semua pelanggan dianggap sama.
Ini akan membuat Anda sama dengan brand lainnya sehingga tidak membuat bisnis menonjol atau unggul.
Customer segment lebih menguntungkan karena targetnya sudah sesuai dengan pengelompokkan.
Customer segment akan memudahkan perusahaan untuk menentukan di area mana dan seperti apa kampanye berbayar harus dilakukan.
Melalui kampanye berbayar yang efektif, maka anggaran yang digunakan juga menjadi efisien dan tidak sia-sia karena sesuai target.
Contoh paling mudah adalah email. Tentu segmen pelanggan gen z dengan generasi lain harus dibedakan agar lebih menarik.
Pengelompokkan pelanggan tentu akan lebih memudahkan cara berkomunikasi brand Anda dengan pelanggan.
Dilansir Forbes, berikut adalah beberapa jenis customer segment yang biasa dilakukan oleh perusahaan:
Segmentasi berdasarkan demografi adalah customer segment yang dikelompokkan berdasarkan karakteristik yang sama dan umum. Misalnya, gender, umur, status pernikahan, tingkat pendidikan, pekerjaan, hingga pendapatan, dan lokasi.
Contoh sederhana adalah jika Anda memiliki toko buku, maka segmentasinya untuk orang yang usianya lebih dewasa. Atau Anda bisa membuat pengelompokkan berdasarkan umur.
Untuk segmentasi berdasarkan geografis, Anda butuh mengelompokkan pelanggan berdasarkan bahasa dan lokasi.
Lokasi ini bisa berupa lingkungan, kota, provinsi, hingga negara. Anda juga bisa menambahkan preferensi moda transportasi untuk segmentasi geografis.
Segmentasi geografis ini bisa diterapkan jika Anda memiliki setidaknya dua lokasi bisnis dalam satu wilayah yang sama.
Selain itu, Anda juga bisa menerapkan segmentasi ini jika bisnis memerlukan pengiriman barang di wilayah yang berbeda.
Psychographic segmentation meliputi pengelompokkan pelanggan dari sikap, nilai yang ia percaya, gaya hidup, kepribadian, hingga ketertarikan terhadap sesuatu.
Biasanya untuk customer segment jenis ini, perusahaan akan mempertimbangkan produk yang dibeli sebelumnya, respon survei, dan kebiasaan belanja.
Biasanya segmentasi ini digunakan oleh perusahaan yang menawarkan beberapa jenis layanan dan produk sekaligus.
Untuk behavioral segmentation atau segmentasi berdasarkan kebiasaan pelanggan, beberapa hal yang bisa menjadi pertimbangan yaitu:
Dari kebiasaan tersebut maka karakteristik pelanggan terbentuk dan penentuan segmentasi bisa dilakukan.
Dasarnya adalah frekuensi serta kecenderungan kebiasaan yang dilakukan oleh pelanggan.
Nah, itu dia beberapa info penting tentang customer segment yang perlu Anda ketahui untuk mengembangkan bisnis.
Pelanggan atau konsumen adalah salah satu aset penting untuk perkembangan suatu bisnis.
Penting untuk perusahaan dan brand memahami kebutuhan pelanggan di tengah persaingan atau kompetisi di pasar yang semakin ketat.
Itulah mengapa penting untuk mempelajari bagaimana membangun hubungan yang positif dengan pelanggan Anda sehingga kepuasan pelanggan juga terpenuhi.
Nah, untuk mendalaminya, Anda bisa mengikuti Customer Satisfaction & Relationship Program dari prasmul-eli!
Melalui program ini, Anda akan diberikan pengetahuan dan pemahaman tentang kepuasan dan loyalitas pelanggan juga konsep-konsep yang berkaitan dengan keduanya.
Tunggu apalagi? Tingkatkan perkembangan bisnis Anda dan ikuti programnya sekarang!
HRBP adalah profesional HR yang memastikan bahwa strategi sumber daya manusia sejalan dengan tujuan bisnis. HRBP atau Human Resources Business Partner juga memiliki peran krusial dalam dunia kerja yang semakin dinamis dan kompetitif.
Perubahan teknologi yang cepat, globalisasi, dan pergeseran demografi tenaga kerja telah mengubah cara perusahaan beroperasi. Bisnis harus lebih adaptif dan inovatif untuk tetap kompetitif dan di sinilah HRBP memainkan peran penting.
HRBP juga berfungsi sebagai agen perubahan, membantu organisasi menavigasi transformasi besar seperti restrukturisasi, merger, atau perubahan budaya. Dengan pemahaman mendalam tentang tujuan bisnis dan tantangan operasional, mereka mampu memberikan wawasan yang berharga dan solusi yang relevan.
Pahami lebih lanjut tentang HRBP pada artikel berikut ini.
HRBP adalah seorang profesional dalam bidang sumber daya manusia yang bertindak sebagai mitra strategis bagi manajemen bisnis. Fungsi utama HRBP adalah untuk memastikan bahwa strategi dan praktik sumber daya manusia sejalan dengan tujuan dan kebutuhan bisnis.
Artinya HRBP tidak hanya bertanggung jawab atas tugas-tugas administratif HR tradisional yang biasanya terdiri dari penggajian, rekrutmen, dan manajemen karyawan. Melainkan juga terlibat dalam pengambilan keputusan strategis yang memengaruhi keseluruhan arah dan keberhasilan perusahaan.
Tujuan utama dari HRBP adalah untuk menyelaraskan strategi sumber daya manusia dengan tujuan bisnis guna meningkatkan kinerja organisasi secara keseluruhan. Berikut beberapa tujuan spesifik HRBP:
HRBP bekerja untuk memastikan bahwa semua inisiatif HR mendukung tujuan strategis perusahaan. Ini berarti mereka harus memahami visi dan misi bisnis agar dapat mengarahkan sumber daya manusia untuk mendukung pencapaian tujuan tersebut.
HRBP berperan dalam mengidentifikasi, mengembangkan, dan mempertahankan talenta terbaik di dalam organisasi. Mereka merancang program pelatihan dan pengembangan yang memungkinkan karyawan untuk meningkatkan keterampilan dan kemampuan mereka. Pada akhirnya, upaya ini akan meningkatkan produktivitas dan inovasi.
Salah satu tujuan utama HRBP adalah mengembangkan sistem manajemen kinerja yang efektif. Ini melibatkan penetapan tujuan kinerja yang jelas, memberikan umpan balik yang konstruktif, dan mengelola penilaian kinerja.
HRBP bertujuan untuk menciptakan lingkungan kerja yang positif dan mendukung, di mana karyawan merasa dihargai dan termotivasi. Mereka mengembangkan program dan inisiatif yang meningkatkan keterlibatan karyawan, seperti pengakuan pencapaian, keseimbangan kerja dan kehidupan, dan peluang karier.
Dalam menghadapi perubahan bisnis, HRBP berfungsi sebagai agen perubahan. Mereka membantu organisasi dalam mengelola proses perubahan, memastikan bahwa transisi berjalan lancar dan diterima baik oleh karyawan.
HRBP juga bertanggung jawab untuk memastikan bahwa perusahaan mematuhi semua peraturan ketenagakerjaan yang relevan. Mereka bekerja untuk mengidentifikasi dan mengelola risiko terkait sumber daya manusia, seperti masalah hukum atau ketidakpatuhan yang dapat merugikan perusahaan.
Dalam menjalankan peran strategisnya, HRBP memiliki serangkaian tugas dan tanggung jawab yang luas dan kompleks. Berikut adalah beberapa tugas dan tanggung jawab utama yaitu:
HRBP bekerja sama dengan manajer dan pemimpin bisnis untuk memahami kebutuhan dan tujuan bisnis. Dengan pemahaman yang mendalam tentang bisnis, HRBP dapat mengembangkan dan mengimplementasikan strategi HR yang mendukung pencapaian tujuan tersebut.
Contohnya bisa terlihat ketika sebuah perusahaan berencana untuk memperluas pasar ke wilayah baru. HRBP akan berperan dalam merencanakan perekrutan dan pengembangan karyawan yang sesuai dengan kebutuhan ekspansi tersebut.
Dalam dunia bisnis yang selalu berubah, kemampuan untuk mengelola perubahan adalah kunci. HRBP membantu perusahaan dalam mengelola perubahan, baik itu restrukturisasi, merger, akuisisi, atau perubahan budaya organisasi.
Mereka memastikan bahwa perubahan ini berjalan dengan lancar dan diterima oleh karyawan, sehingga tidak mengganggu produktivitas dan moral.
Pengembangan karyawan adalah salah satu fokus utama HRBP. Mereka bertanggung jawab untuk mengidentifikasi kebutuhan pelatihan dan pengembangan, serta merancang program yang meningkatkan keterampilan dan kompetensi karyawan.
HRBP juga bekerja sama dengan manajer untuk mengidentifikasi talenta potensial dan merencanakan jalur karier yang memungkinkan pertumbuhan profesional.
HRBP menggunakan data dan analisis untuk membuat keputusan yang informasional tentang strategi HR. Mereka menganalisis data karyawan, seperti tingkat retensi, kepuasan karyawan, dan produktivitas.
Hal ini dilakukan untuk mengidentifikasi area yang memerlukan perbaikan dan mengembangkan solusi yang efektif. Dengan pendekatan berbasis data ini, HRBP dapat memberikan kontribusi yang signifikan terhadap kinerja bisnis secara keseluruhan.
HRBP berperan dalam mengembangkan dan mengimplementasikan sistem manajemen kinerja yang efektif. Mereka bekerja dengan manajer untuk menetapkan tujuan kinerja, memberikan umpan balik yang konstruktif, dan mengelola proses penilaian kinerja.
Dengan sistem yang efektif, perusahaan dapat memastikan bahwa karyawan bekerja sesuai dengan harapan dan berkontribusi secara maksimal.
Meskipun peran HRBP sangat penting, mereka juga menghadapi sejumlah tantangan yang kompleks:
Salah satu tantangan utama HRBP adalah menjaga keseimbangan antara kepentingan bisnis dan kebutuhan karyawan. Mereka harus memastikan bahwa strategi HR mendukung tujuan bisnis tanpa mengabaikan kesejahteraan karyawan.
Ini memerlukan kemampuan komunikasi yang kuat dan negosiasi untuk menemukan solusi yang saling menguntungkan.
Dengan kemajuan teknologi yang pesat, HRBP harus selalu up-to-date dengan alat dan sistem baru yang dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas fungsi HR. Ini termasuk penggunaan perangkat lunak HRIS (Human Resource Information System) atau alat analisis data dan platform komunikasi digital.
Adaptasi terhadap teknologi ini memerlukan pelatihan dan pengembangan berkelanjutan.
Dalam lingkungan kerja yang semakin beragam, HRBP memiliki tanggung jawab untuk mengelola keragaman dan inklusi. Mereka harus memastikan bahwa perusahaan menciptakan lingkungan kerja yang inklusif, di mana setiap karyawan merasa dihargai dan didukung.
Ini melibatkan penyusunan kebijakan anti-diskriminasi, pelatihan kesadaran keragaman, dan inisiatif lain yang mendukung inklusi.
Peran HRBP sangat vital dalam memastikan keselarasan antara strategi sumber daya manusia dan tujuan bisnis. Dengan tugas yang mencakup pengembangan karyawan, manajemen kinerja, dan pengelolaan perubahan organisasi, HRBP berkontribusi signifikan terhadap kesuksesan perusahaan.
Namun, mereka juga menghadapi tantangan yang kompleks. Oleh karena itu, HRBP harus memiliki keterampilan yang kuat tentang pemahaman bisnis yang mendalam dan kemampuan untuk beradaptasi.
Dalam dunia HR sendiri, masih banyak hal yang perlu dipahami demi kelangsungan perusahaan. Anda bisa mendalaminya dengan mengikuti program HR Today: Building Employee Experience dari prasmul-eli.
Dengan durasi belajar dua hari, program yang bersertifikasi ISO 9001:2015 ini memiliki lima pembahasan berikut ini:
Hubungi prasmul-eli untuk informasi lebih lengkapnya melalui link ini!
Branding produk kini jadi semakin penting di tengah era globalisasi dan digitalisasi yang terus berkembang. Kemajuan teknologi dan perkembangan media sosial telah menciptakan pasar yang lebih dinamis dan kompetitif.
Branding tidak hanya tentang bagaimana produk Anda terlihat, tetapi juga tentang bagaimana produk Anda dirasakan dan diingat oleh konsumen. Pada hakikatnya branding adalah seni dan ilmu menciptakan citra yang kuat dan konsisten untuk produk atau layanan Anda.
Branding yang efektif mampu menciptakan hubungan emosional dengan konsumen, membangun loyalitas, dan membedakan produk Anda dari kompetitor. Ketahui definisi, jenis, manfaat, dan langkah-langkah tepat melakukannya pada artikel berikut ini.
Branding produk adalah proses strategis dalam menciptakan identitas unik untuk sebuah produk atau layanan melalui berbagai elemen. Branding tidak hanya berkaitan dengan aspek visual, tetapi juga mencakup persepsi, nilai, dan emosi yang terkait dengan produk tersebut.
Dengan branding yang efektif, sebuah produk dapat menciptakan citra yang kuat dan berkesan di benak konsumen. Pada akhirnya hal ini akan berkontribusi pada kesuksesan dan keberlanjutan bisnis.
Branding produk mencakup berbagai jenis strategi yang dapat digunakan untuk menciptakan identitas unik dan kuat bagi produk atau layanan. Berikut adalah beberapa jenis branding produk yang umum:
Fokus pada perusahaan secara keseluruhan daripada produk individu. Contoh: Apple, yang dikenal tidak hanya untuk produk iPhone atau MacBook, tetapi juga untuk inovasi dan kualitas secara keseluruhan.
Menciptakan identitas unik untuk produk individu yang membedakannya dari produk lain di pasar. Contoh: Coca-Cola dengan produk minuman bersoda khasnya.
Fokus pada individu tertentu, sering digunakan oleh selebriti, influencer, dan profesional untuk mempromosikan diri dan karya mereka. Contoh: Oprah Winfrey atau Elon Musk.
Beberapa merek berkolaborasi untuk menghasilkan produk atau layanan baru. Ini dapat membantu memperluas jangkauan pasar dan meningkatkan kredibilitas. Contoh: Kolaborasi antara Nike dan Apple untuk produk Nike+iPod.
Mempromosikan produk atau layanan berdasarkan lokasi geografis tertentu, sering kali menggunakan asal usul sebagai keunggulan kompetitif. Contoh: Keju Parmigiano-Reggiano dari Italia.
Strategi yang digunakan oleh pengecer untuk menciptakan identitas unik bagi toko mereka. Contoh: IKEA dengan konsep toko dan produk furniturnya yang unik.
Pentingnya branding produk terletak pada kemampuannya untuk mengubah cara konsumen memandang dan berinteraksi dengan produk Anda. Berikut beberapa alasan pentingnya branding produk:
Dalam pasar yang dipenuhi dengan produk serupa, branding yang kuat membantu produk Anda menonjol. Identitas yang unik dan berbeda menarik perhatian konsumen dan memberikan alasan bagi mereka untuk memilih produk Anda dibandingkan produk kompetitor.
Konsumen cenderung lebih percaya pada produk yang memiliki branding yang konsisten dan profesional. Branding yang baik menciptakan persepsi kualitas dan keandalan yang pada akhirnya membangun loyalitas konsumen.
Branding yang efektif memudahkan konsumen untuk mengenali produk Anda di antara banyak produk lainnya. Elemen visual seperti logo, warna, dan kemasan, serta elemen auditif seperti slogan dan jingle, semuanya berkontribusi dalam membangun pengenalan produk.
Produk dengan branding yang kuat sering kali dapat dijual dengan harga lebih tinggi dibandingkan produk tanpa branding yang jelas. Konsumen bersedia membayar lebih untuk produk yang mereka kenal dan percayai.
Membangun branding yang efektif adalah kunci untuk memastikan produk Anda tidak hanya dikenal, tetapi juga diingat dan dicintai oleh konsumen. Berikut ini adalah beberapa langkah penting yang perlu diikuti dalam membangun branding yang efektif:
Langkah pertama dalam membangun branding adalah memahami siapa target pasar Anda. Mengetahui demografi, psikografi, dan perilaku konsumen Anda akan membantu menciptakan pesan dan identitas yang tepat.
Identitas merek mencakup nama merek, logo, warna, tipografi, dan elemen visual lainnya. Pastikan elemen-elemen ini menggambarkan karakter dan nilai-nilai merek Anda. Konsistensi dalam penggunaan elemen visual sangat penting untuk membangun pengenalan dan kepercayaan.
Pesan merek adalah cara Anda berkomunikasi dengan konsumen. Ini mencakup tagline, slogan, dan narasi yang menceritakan cerita merek Anda. Pesan harus jelas, konsisten, dan relevan dengan target pasar Anda.
Dalam era digital, kehadiran online yang kuat sangat penting. Website profesional, profil media sosial yang aktif, dan strategi konten yang baik akan membantu Anda menjangkau dan berinteraksi dengan konsumen secara lebih efektif.
Pemahaman yang baik tentang kebutuhan dan harapan pengguna dapat mendorong inovasi dan pengembangan produk yang lebih baik di masa depan.
Branding produk adalah elemen krusial dalam strategi bisnis modern. Dengan membangun identitas yang kuat dan menciptakan kepercayaan konsumen, branding yang efektif dapat membawa kesuksesan jangka panjang bagi produk Anda.
Dengan mengikuti prinsip-prinsip ini, Anda dapat memastikan produk Anda tidak hanya dikenal, tetapi juga dicintai oleh konsumen.
Branding produk hanyalah satu dari sekian banyak strategi manajemen yang bisa dilakukan perusahaan. Pahami lebih dalam tentang berbagai elemen dari strategi manajemen melalui program Strategic Brand Management dari prasmul-eli.
Dengan durasi belajar 2 hari, program ini bersertifikasi ISO 9001:2015 memiliki lima pembahasan berikut ini:
Hubungi prasmul-eli untuk informasi lebih lengkapnya melalui link ini!
Pengelolaan sumber daya manusia atau HRM (Human Resources Management) adalah suatu hal yang penting untuk diketahui bagi pemilik bisnis.
Pasalnya, sebuah perusahaan yang baik memiliki tiga sumber daya yaitu; sumber daya fisik, sumber daya finansial, dan sumber daya manusia. Berperan sebagai penggerak, sumber daya manusia wajib dikelola dengan baik untuk keberlangsungan perusahaan.
Terlebih lagi perusahaan yang sukses bergantung pada kualitas sumber daya manusianya. Hal itu membuat HRM yang baik perlu dilakukan untuk mencapai tujuan perusahaan.
Pahami lebih lanjut tentang apa yang dimaksud dengan HRM, fungsi, dan manfaatnya bagi perusahaan Anda pada ulasan berikut ini.
HRM atau Human Resources Management adalah kegiatan mengorganisasi dan mengelola pegawai dalam sebuah perusahaan untuk melaksanakan visi, misi, dan tujuan bisnis.
HRM cukup diandalkan untuk menjaga kelancaran dan efisiensi bisnis, baik untuk perusahaan berskala kecil maupun besar.
Aktivitas di dalamnya mencakup rekrutmen, pelatihan, kompensasi, retensi, dan motivasi pegawai.
Berikut penjelasan lebih lengkap tentang fungsi HRM dalam perusahaan di antaranya adalah:
HRM suatu perusahaan memegang tanggung jawab dalam perencanaan, pengiklanan, seleksi, dan perekrutan pegawai sesuai kebutuhan.
Proses ini mencakup wawancara, penilaian, dan pemilihan karyawan yang paling sesuai untuk posisi yang tersedia.
Fungsi HRM yang kedua adalah sebagai perancang dan pelaksana program pelatihan.
Pelatihan yang diadakan harus yang dapat meningkatkan keterampilan, pengetahuan, dan kompetensi pegawai.
Misalnya, HRM merencanakan pelatihan yang melibatkan pegawai dari berbagai departemen untuk mempelajari dan menguasai perangkat lunak terbaru.
Program ini mencakup sesi pelatihan langsung, studi kasus, dan proyek nyata yang menuntut pegawai untuk menerapkan pengetahuan baru mereka dalam konteks pekerjaan sehari-hari.
Rangkaian pelatihan ini akan meningkatkan produktivitas pegawai yang berakhir pada kemajuan perusahaan.
Pengelolaan kinerja adalah tugas penting HRM yang melibatkan penilaian terhadap kinerja pegawai. HRM menetapkan tujuan, memberikan umpan balik, mengevaluasi kinerja, dan merancang rencana perbaikan.
Sebagai contoh, HRM dapat membantu dalam menyusun tujuan kinerja yang terukur dan memberikan umpan balik konstruktif kepada karyawan.
Dengan melakukan evaluasi rutin, HRM dapat mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan kinerja, serta merancang program pelatihan untuk meningkatkan kinerja pegawai.
Fungsi HRM selanjutnya dalam perusahaan adalah sebagai perantara komunikasi antara pimpinan dan pegawai juga sebaliknya.
Informasi-informasi seperti pengumuman kebijakan dan perkembangan perusahaan, hingga masukan atas suatu permasalahan biasanya dikomunikasikan terlebih dulu pada HRM.
Misalnya, sebuah perusahaan menghadapi perubahan kebijakan terkait jam kerja fleksibel. Sebelum pengumuman resmi kepada seluruh pegawai, pimpinan perusahaan menyampaikan informasi tersebut terlebih dahulu kepada HRM.
HRM kemudian bertanggung jawab untuk mengomunikasikan kebijakan tersebut kepada seluruh pegawai.
HRM tidak hanya menyampaikan informasi, tetapi juga membuka kanal komunikasi untuk menerima masukan dan pertanyaan dari pegawai.
Hal ini menciptakan transparansi dalam komunikasi internal perusahaan dan membantu mengelola perubahan dengan lebih efektif.
HRM juga bertanggung jawab untuk memastikan keamanan, kenyamanan lingkungan kerja, dan standar keamanan bagi pegawai.
Selain itu, HRM bertugas untuk menangani tunjangan karyawan seperti asuransi kesehatan, cuti, dan program kesejahteraan lainnya.
Perencanaan tenaga kerja HRM dikatakan berhasil jika perusahaan dapat menjaga kelangsungan operasional dengan baik, termasuk saat ada yang keluar.
Contohnya, saat ada pegawai dengan level senior memilih untuk keluar, perusahaan bisa dengan cepat mendapat penggantinya sehingga produktivitas tetap terjaga.
Begitu juga ketika ada staf yang akan diangkat menjadi senior, ia akan mendapat bekal terlebih dahulu agar lebih siap untuk pengangkatannya.
HRM adalah peran kunci dalam penanganan konflik di antara anggota tim atau antara tim dan pimpinan. Mereka dapat melakukan mediasi, menyelesaikan sengketa, dan mencari solusi yang mendukung keharmonisan lingkungan kerja.
Dengan melakukan mediasi, mereka memfasilitasi diskusi konstruktif dan mencapai kesepakatan yang memuaskan kedua belah pihak. Tindakan ini membantu menjaga suasana kerja yang positif dan mendukung produktivitas tim.
Jika fungsi-fungsi HRM di atas berjalan dengan baik, beberapa manfaat ini bisa didapatkan perusahaan:
Itu dia informasi yang perlu Anda ketahui tentang apa itu HRM, fungsi, dan manfaatnya bagi perusahaan Anda. Sistem HRM yang baik adalah yang mampu menghasilkan tim yang solid, produktif, dan menguntungkan bagi perusahaan.
Namun, sistem HRM yang berhasil di 5-10 tahun lalu, belum tentu masih relevan di masa kini. Seorang manajer SDM harus mengikuti berbagai perubahan mulai dari cara pengelolaan bisnis, teknologi, hingga harapan para pencari kerja masa kini.
Jika Anda ingin mendalami HR yang relevan saat ini, ikuti short program HR Today: Building Employee Excellence dari prasmul-eli.
Dalam program dua hari, cakupan pembelajarannya meliputi:
Daftarkan diri Anda melalui link berikut untuk mengikuti kelas ini!
User Experience (UX) adalah elemen krusial dalam kesuksesan produk dan layanan dalam era digital. Dalam berbagai aplikasi, UX memainkan peran penting dalam menentukan bagaimana pengguna berinteraksi ketika menggunakan suatu produk.
Menciptakan pengalaman positif bukan hanya sekadar memberikan tampilan yang menarik, tetapi juga melibatkan pemahaman mendalam tentang kebutuhan dan perilaku pengguna. UX yang baik dapat meningkatkan loyalitas pengguna, mengurangi tingkat churn, dan bahkan mempercepat adopsi produk di pasar yang kompetitif.
Artikel ini akan mengupas tuntas berbagai aspek dari UX, mulai dari pengertian hingga penerapan praktisnya dalam dunia bisnis.
User Experience (UX) adalah konsep yang mencakup semua aspek interaksi pengguna dengan suatu perusahaan, layanan, dan produk. Tujuannya adalah untuk menciptakan pengalaman yang memuaskan dan menyenangkan bagi pengguna, serta memenuhi kebutuhan dan harapan mereka.
UX tidak hanya berfokus pada desain visual, tetapi juga pada keseluruhan proses yang dialami pengguna. Proses ini mulai dari mencari informasi hingga menggunakan produk atau layanan tersebut.
Fungsi user experience dalam pengembangan produk sangatlah vital untuk mencapai kesuksesan di pasar yang kompetitif. Dengan memahami berbagai fungsi utama UX, perusahaan dapat menciptakan pengalaman yang optimal dan pada gilirannya meningkatkan retensi dan loyalitas.
Berikut adalah beberapa fungsi utama UX:
Fungsi utama user experience adalah meningkatkan kepuasan pengguna dengan membuat interaksi mereka dengan produk menjadi lebih mudah, efisien, dan menyenangkan. UX yang baik memastikan bahwa pengguna dapat dengan cepat menemukan apa yang mereka cari dan menyelesaikan tugas tanpa kesulitan.
Pengalaman pengguna yang positif mendorong loyalitas. Ketika pengguna merasa nyaman dan puas dengan suatu produk, mereka cenderung untuk terus menggunakannya dan bahkan merekomendasikannya kepada orang lain.
UX yang baik dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas pengguna dengan menyediakan antarmuka yang intuitif dan fungsional. Pengguna dapat menyelesaikan tugas lebih cepat dengan lebih sedikit kesalahan, yang berarti mereka dapat fokus pada hal-hal yang lebih penting.
Produk dengan user experience yang buruk cenderung menyebabkan frustasi dan kebingungan bagi pengguna, yang pada akhirnya meningkatkan kebutuhan akan dukungan pelanggan. Dengan berinvestasi untuk memperbaiki UX, perusahaan dapat mengurangi jumlah panggilan dan permintaan dukungan, yang pada gilirannya dapat menurunkan biaya operasional.
Dalam konteks e-commerce atau aplikasi yang berorientasi pada penjualan, UX yang baik dapat meningkatkan tingkat konversi. Dengan merancang jalur pengguna yang jelas dan sederhana dari awal hingga akhir, pengguna jadi lebih cepat untuk melakukan pembelian.
Setiap komponen UX memainkan peran penting dalam menciptakan pengalaman yang holistik dan memuaskan bagi pengguna. Berikut adalah komponen-komponen utama user experience di antaranya adalah:
Penerapan UX yang tepat dapat membangun hubungan yang lebih kuat dengan pelanggan, meningkatkan loyalitas, dan pada akhirnya mendorong pertumbuhan bisnis.
Pentingnya user experience dalam bisnis dapat dilihat dari berbagai manfaat yang ditawarkannya, beberapa di antaranya adalah:
Manfaat user experience yang pertama adalah dapat meningkatkan kepuasan pelanggan. Pengalaman yang baik membuat pengguna merasa puas dan senang menggunakan produk atau layanan. Hal ini dapat meningkatkan loyalitas dan retensi pengguna.
Produk yang dirancang dengan UX yang baik dapat mengurangi biaya dukungan pelanggan karena pengguna lebih jarang mengalami masalah atau kebingungan. Hal ini mengurangi jumlah panggilan dan bantuan, yang pada gilirannya mengurangi beban kerja tim dukungan pelanggan dan menurunkan biaya operasional.
Situs web atau aplikasi yang memiliki UX yang baik cenderung memiliki tingkat konversi yang lebih tinggi. Hal ini karena pengguna merasa nyaman dan mudah dalam mencapai tujuan mereka, seperti melakukan pembelian.
Pengalaman positif dapat meningkatkan citra dan reputasi merek. Pengguna yang merasa puas biasanya akan merekomendasikan produk atau layanan kepada orang lain.
Pemahaman yang baik tentang kebutuhan dan harapan pengguna dapat mendorong inovasi dan pengembangan produk yang lebih baik di masa depan.
User experience adalah aspek yang sangat penting dalam pengembangan produk dan layanan. Dengan fokus pada UX, perusahaan dapat meningkatkan kepuasan pengguna, mengurangi biaya, meningkatkan konversi, dan membangun reputasi merek yang kuat.
UX hanyalah salah satu aspek yang perlu Anda kuasai dalam dunia Digital Marketing. Optimasi masih perlu dilakukan di ranah search engine, website, hingga media sosial.
Pahami lebih dalam tentang penerapan digital marketing pada perusahaan melalui program Digital Marketing Fundamental dari prasmul-eli.
Dengan durasi belajar 2 hari, program ini bersertifikasi ISO 9001:2015 memiliki tujuh pembahasan berikut ini:
Hubungi prasmul-eli untuk informasi lebih lengkapnya melalui link ini!
Kanban adalah salah satu metodologi manajemen proyek yang berasal dari Jepang. Metode ini sangat populer dalam berbagai industri, terutama dalam pengembangan perangkat lunak.
Metodologi ini awalnya dikembangkan oleh Toyota pada tahun 1940-an sebagai sistem untuk meningkatkan efisiensi dalam produksi mobil. Namun, seiring berjalannya waktu, prinsip-prinsip Kanban telah diadaptasi untuk berbagai konteks kerja lainnya.
Pahami lebih lanjut tentang apa itu kanban, prinsip, cara kerja serta kelebihan dan kekurangannya dengan membaca artikel ini sampai habis.
Kanban adalah metodologi manajemen proyek yang mengutamakan visualisasi alur kerja untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas tim. Kata "Kanban" berarti "papan visual" atau "kartu sinyal" dalam bahasa Jepang, merujuk pada papan yang digunakan untuk menampilkan status pekerjaan.
Prinsip-prinsip Kanban membantu tim dalam mengelola pekerjaan mereka secara lebih terstruktur dan transparan, sehingga mampu memberikan hasil yang lebih optimal. Metodologi ini fokus pada penyelesaian cepat dan optimalisasi langkah kerja untuk mengurangi pemborosan dan meningkatkan produktivitas.
Berikut beberapa prinsip-prinsip Kanban yang membantu tim bekerja lebih efisien dan transparan:
Kanban mengharuskan tim untuk menggunakan papan visual untuk menunjukkan alur kerja mereka. Papan ini biasanya terdiri dari beberapa kolom yang merepresentasikan berbagai tahap dalam proses, seperti "To Do," "In Progress," dan "Done."
Dengan adanya visualisasi ini, tim bisa memantau perkembangan proyek secara keseluruhan dan mendeteksi hambatan atau kemacetan yang mungkin terjadi.
Salah satu prinsip utama Kanban adalah membatasi jumlah pekerjaan yang sedang berlangsung pada setiap tahap. Hal ini membantu mencegah multitasking berlebihan dan memastikan bahwa pekerjaan diselesaikan lebih cepat.
Batasan WIP mendorong tim untuk fokus menyelesaikan tugas sebelum memulai yang baru, sehingga meningkatkan aliran kerja.
Kanban mendorong pengelolaan aliran kerja yang berkesinambungan dan efisien. Dengan terus memantau alur kerja dan melakukan penyesuaian jika diperlukan, tim dapat memastikan bahwa proyek berjalan dengan lancar dan efisien.
Pemantauan ini juga membantu dalam mengidentifikasi dan menghilangkan hambatan yang mungkin muncul.
Dengan memvisualisasikan pekerjaan dan menerapkan batasan WIP, Kanban mendorong komunikasi dan kolaborasi yang lebih baik antar anggota tim. Semua orang dapat melihat apa yang sedang dikerjakan dan apa yang menjadi prioritas, sehingga meminimalisir kebingungan dan meningkatkan transparansi.
Kanban mendorong budaya perbaikan berkelanjutan. Tim secara rutin mengevaluasi proses kerja mereka dan mencari cara untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas. Retrospektif atau review berkala sering dilakukan untuk mengidentifikasi area yang perlu ditingkatkan.
Cara kerja Kanban dimulai dengan membuat papan Kanban yang memvisualisasikan alur kerja tim. Papan ini dapat berupa papan fisik dengan kartu-kartu atau menggunakan alat digital seperti Trello, Jira, atau Azure DevOps. Kolom-kolom pada papan Kanban disesuaikan dengan tahapan-tahapan spesifik dari proses kerja tim.
Setelah papan Kanban dibuat, tim menentukan batasan WIP untuk setiap kolom. Batasan ini biasanya didasarkan pada kapasitas tim dan kompleksitas pekerjaan.
Tim kemudian mulai menggunakan papan Kanban untuk melacak dan mengelola pekerjaan mereka. Pengelolaan ini meliputi kegiatan memindahkan kartu dari satu kolom ke kolom berikutnya sesuai dengan kemajuan pekerjaan.
Menggunakan Kanban dalam manajemen proyek menawarkan berbagai kelebihan yang dapat meningkatkan efisiensi dan kolaborasi tim, di antaranya:
Tim fokus menyelesaikan tugas sebelum memulai yang baru, mengurangi multitasking berlebihan.
Kelebihan kanban yang selanjutnya adalah dapat memvisualisasikan pekerjaan pada papan Kanban memberikan visibilitas yang jelas tentang status proyek. Sehingga memungkinkan pemantauan perkembangan secara real-time.
Kanban dapat diadaptasi dengan mudah pada berbagai jenis proyek dan tim, tidak ada pendekatan satu ukuran untuk semua.
Pendekatan ini mengurangi risiko kesalahan yang sering terjadi akibat multitasking yang berlebihan dan gangguan yang tidak perlu. Ketika tim fokus pada satu tugas, mereka cenderung lebih teliti dan hati-hati, sehingga menghasilkan output yang lebih baik.
Memvisualisasikan pekerjaan dan batasan WIP mendorong komunikasi dan kolaborasi yang lebih baik antar anggota tim.
Meski tampak sempurna, tapi seperti setiap metodologi lain, Kanban juga memiliki beberapa kekurangan yang perlu diperhatikan untuk memastikan implementasi yang sukses.
Implementasi metodologi baru sering menghadapi penolakan dari tim.
Menetapkan dan mematuhi batasan WIP bisa menjadi tantangan dalam lingkungan yang dinamis dan cepat berubah.
Kanban memerlukan pemantauan dan penyesuaian berkelanjutan, memerlukan komitmen dan disiplin dari seluruh tim.
Kanban sangat bergantung pada visualisasi pekerjaan yang bisa menjadi masalah jika tidak dipelihara dengan baik.
Meskipun fleksibel, Kanban bisa kurang efektif untuk proyek yang sangat besar atau kompleks tanpa tambahan metodologi manajemen.
Kanban adalah metodologi manajemen proyek yang efektif dan fleksibel dan dapat membantu tim meningkatkan efisiensi, transparansi, dan kualitas kerja mereka. Kanban memungkinkan tim untuk mengelola alur kerja mereka dengan lebih baik dan mencapai hasil yang lebih optimal.
Selain memahami tentang Kanban, para manajer dan supervisor harus siap menghadapi berbagai kondisi bisnis dan industri yang tidak menentu. Ikuti program The Real Project Management dari prasmul-eli.
Dengan durasi belajar 2 hari, program ini memiliki empat metode pembelajaran berikut ini:
Hubungi prasmul-eli untuk informasi lebih lengkapnya melalui link ini!
Istilah customer pasti sudah sering Anda dengar. Namun, sebenarnya apa itu customer dan apa fungsinya untuk perkembangan bisnis?
Customer atau pelanggan selalu menjadi perhatian utama dari setiap perusahaan. Alasannya, tanpa customer tentu tidak akan ada pendapatan. Lalu, tanpa pendapatan pastinya perusahaan tidak dapat bertahan.
Oleh karena itu, memahami customer, mulai dari definisi hingga karakteristiknya adalah hal yang sangat penting untuk kesuksesan bisnis. Customer bukan hanya sekadar pembeli produk atau jasa; mereka adalah bagian dari ekosistem bisnis yang berperan penting dalam perusahaan.
Pemahaman mendalam tentang jenis-jenis pelanggan dapat membantu perusahaan dalam mengembangkan strategi pemasaran yang lebih efektif dan efisien.
Dalam artikel ini, Anda akan mengetahui berbagai aspek tentang customer, mulai dari definisi, karakteristik, hingga jenis-jenis dan fungsinya dalam bisnis.
Customer atau pelanggan adalah individu atau organisasi yang membeli barang atau jasa dari perusahaan. Dalam bisnis, mereka merupakan elemen paling penting karena menjadi sumber pendapatan utama bagi perusahaan.
Keberhasilan bisnis sangat tergantung pada kemampuan mereka untuk menarik, mempertahankan, dan memuaskan pelanggan. Tanpa pelanggan, perusahaan tidak dapat beroperasi dan menghasilkan keuntungan.
Setelah memahami apa itu customer, Anda juga perlu mengetahui seperti apa karakteristik dari customer.
Perusahaan perlu memahami dengan mendalam siapa pelanggan mereka dan apa yang diinginkan. Pemahaman ini tidak hanya mencakup pengetahuan tentang kebutuhan dan harapan mereka, tetapi juga karakteristik unik yang membentuk keputusan pembelian mereka.
Berikut beberapa karakteristik dari customer:
Customer memiliki kebutuhan dan keinginan tertentu yang ingin mereka penuhi. Perusahaan harus mampu mengidentifikasi dan memahami kebutuhan serta keinginan ini untuk dapat menawarkan produk atau layanan yang sesuai.
Customer memiliki ekspektasi tertentu terhadap produk atau layanan yang mereka beli. Harapan ini mencakup kualitas, harga, dan pelayanan.
Jika harapan ini tidak terpenuhi, pelanggan mungkin akan mencari alternatif lain.
Customer saat berinteraksi dengan produk atau layanan sangat memengaruhi kepuasan mereka. Pengalaman yang positif dapat meningkatkan loyalitas pelanggan, sementara pengalaman yang negatif dapat menyebabkan mereka beralih ke pesaing.
Loyalitas customer adalah tingkat kesetiaan mereka terhadap perusahaan atau merek tertentu. Customer yang loyal cenderung melakukan pembelian berulang dan merekomendasikan produk atau layanan kepada orang lain.
Customer sering berkomunikasi dengan perusahaan melalui berbagai saluran, seperti email, telepon, media sosial, dan tatap muka. Komunikasi yang efektif dan responsif dapat meningkatkan kepuasan customer.
Memahami berbagai jenis pelanggan adalah kunci untuk merancang strategi bisnis yang efektif. Setiap pelanggan memiliki perilaku, kebutuhan, dan preferensi yang berbeda, yang memengaruhi bagaimana mereka berinteraksi dengan perusahaan.
Berikut beberapa jenis-jenis customer yang umum ditemukan dalam bisnis:
Customer yang baru pertama kali membeli produk atau layanan dari perusahaan. Perusahaan harus memberikan kesan yang baik untuk memastikan customer ini kembali melakukan pembelian.
Customer yang secara konsisten melakukan pembelian dari perusahaan dalam jangka waktu yang lama. Mereka sering kali menjadi pendukung setia merek dan berkontribusi signifikan terhadap pendapatan perusahaan.
Individu atau organisasi yang memiliki kemungkinan untuk menjadi customer di masa depan. Perusahaan perlu melakukan upaya pemasaran dan penjualan untuk menarik perhatian mereka.
Customer yang jarang melakukan pembelian atau hanya membeli dalam jumlah kecil. Meskipun kontribusi mereka terhadap pendapatan mungkin kecil, mereka tetap penting karena dapat berubah menjadi customer setia.
Customer yang sebelumnya membeli produk atau layanan tetapi tidak lagi melakukannya. Mengetahui alasan di balik keputusan mereka untuk berhenti membeli dapat membantu perusahaan meningkatkan layanan dan produk mereka.
Setiap bisnis yang ingin berkembang dan bertahan dalam jangka panjang harus memahami pentingnya peran customer.
Berikut beberapa fungsi customer untuk bisnis yang perlu Anda pahami:
Customer adalah sumber utama pendapatan perusahaan. Tanpa pelanggan yang membeli produk atau layanan, perusahaan tidak dapat menghasilkan uang dan tetap beroperasi.
Customer memberikan umpan balik yang berharga mengenai produk atau layanan. Umpan balik ini dapat membantu perusahaan memahami kekuatan dan kelemahan mereka, serta memperbaiki dan mengembangkan produk atau layanan baru.
Customer yang puas cenderung merekomendasikan produk atau layanan kepada orang lain. Pemasaran dari mulut ke mulut ini adalah salah satu bentuk pemasaran yang paling efektif dan dapat meningkatkan reputasi serta pangsa pasar perusahaan.
Dengan memahami kebutuhan dan keinginan pelanggan, perusahaan dapat mengembangkan produk baru yang lebih inovatif dan sesuai dengan permintaan pasar.
Customer yang puas dan setia cenderung melakukan pembelian berulang dan menjadi basis customer yang stabil. Loyalitas customer juga dapat membantu perusahaan bertahan dalam kondisi pasar yang sulit.
Setelah membaca uraian di atas, tentu Anda sudah memahami apa itu customer dan manfaatnya bagi bisnis, kan?
Customer atau pelanggan adalah elemen krusial dalam dunia bisnis. Dalam lingkungan bisnis yang kompetitif, kemampuan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan dengan baik adalah kunci untuk mencapai kesuksesan jangka panjang.
Perusahaan harus selalu berfokus pada pengalaman customer, loyalitas, dan inovasi untuk tetap relevan dan kompetitif di pasar. Untuk itu, pemahaman mendalam tentang pengelolaan customer wajib dilakukan.
Pelajari lebih dalam tentang cara menjaga kepuasan dan hubungan baik dengan customer melalui program Customer Satisfaction & Relationship dari prasmul-eli.
Dengan durasi belajar dua hari, program yang bersertifikasi ISO 9001:2015 ini memiliki 10 pembahasan berikut ini:
Hubungi prasmul-eli untuk informasi lebih lengkapnya melalui link ini!
Cold calling adalah salah satu teknik pemasaran langsung yang sudah lama digunakan oleh banyak perusahaan. Meskipun saat ini ada banyak metode pemasaran baru yang lebih modern, cold calling masih dianggap efektif dalam beberapa situasi.
Teknik ini telah menjadi dasar dari banyak strategi penjualan selama beberapa dekade, bahkan sebelum teknologi komunikasi berkembang pesat. Meskipun banyak orang menganggap cold calling sebagai metode yang tidak efisien atau mengganggu, fakta di lapangan tidak demikian.
Ketika dilakukan dengan benar, cold calling dapat menjadi cara yang sangat efektif untuk menjangkau prospek baru dan membuka peluang bisnis yang sebelumnya tidak diketahui.
Artikel ini akan membahas apa itu cold calling, manfaat, tantangan yang dihadapi, serta strategi untuk meningkatkan keberhasilannya.
Cold calling adalah metode pemasaran di mana penjual atau perwakilan perusahaan menghubungi individu atau bisnis yang belum pernah berinteraksi sebelumnya. Tujuannya adalah untuk memperkenalkan produk atau layanan, mendapatkan informasi lebih lanjut, atau membuat janji untuk penjualan di masa depan.
Seiring dengan perkembangan teknologi, cold calling telah berevolusi dengan berbagai alat dan teknik yang lebih canggih untuk meningkatkan efektivitasnya.
Misalnya, penggunaan perangkat lunak Customer Relationship Management (CRM) untuk membantu perusahaan mengelola dan melacak interaksi dengan prospek secara lebih efisien.
Dengan pendekatan yang tepat, cold calling dapat membuka pintu bagi peluang baru dan membantu bisnis mencapai target penjualan mereka. Penting bagi kita untuk memahami bagaimana metode ini dapat memberikan manfaat terhadap keuntungan perusahaan.
Berikut beberapa manfaat dari cold calling:
Cold calling memungkinkan perusahaan untuk langsung memperkenalkan produk atau layanan mereka kepada calon pelanggan yang mungkin belum mengetahui keberadaannya. Ini sangat berguna untuk bisnis atau produk baru yang perlu mendapatkan perhatian di pasar yang sudah ramai.
Dengan cold calling, perusahaan bisa mengidentifikasi dan menyaring pelanggan potensial yang benar-benar tertarik dengan produk atau layanan mereka. Hal ini membantu tim penjualan fokus pada prospek yang memiliki peluang konversi lebih tinggi.
Cold calling memberikan kesempatan untuk mendapatkan umpan balik langsung dari calon pelanggan. Ini bisa berupa tanggapan terhadap produk atau layanan yang ditawarkan, serta pemahaman lebih mendalam tentang kebutuhan dan keinginan mereka.
Meskipun cold calling sering kali dianggap mengganggu, jika dilakukan dengan baik, ini bisa menjadi langkah awal untuk membangun hubungan yang kuat dengan pelanggan. Pendekatan yang personal dan profesional dapat membantu menciptakan kepercayaan dan kredibilitas.
Banyak profesional penjualan yang merasa frustasi dengan tingkat penolakan yang tinggi dan kesulitannya membangun hubungan yang positif dengan calon pelanggan. Berikut beberapa tantangan melakukan cold calling:
Salah satu tantangan terbesar dalam cold calling adalah tingkat penolakan yang tinggi. Banyak orang merasa terganggu dengan panggilan tak terduga dan cenderung menolak tawaran tanpa mendengarkan dengan seksama.
Di banyak negara, ada regulasi ketat terkait cold calling, seperti daftar "Do Not Call" yang harus dipatuhi. Pelanggaran terhadap regulasi ini bisa berakibat pada denda atau tindakan hukum.
Mengumpulkan data kontak yang valid dan relevan juga menjadi tantangan. Tanpa data yang akurat, upaya cold calling bisa sia-sia dan menghabiskan waktu serta sumber daya.
Cold calling sering kali dikaitkan dengan teknik penjualan yang agresif dan tidak disukai, sehingga menciptakan stigma negatif. Hal ini bisa menjadi hambatan psikologis bagi perwakilan penjualan yang melakukan cold calling.
Sebuah rencana yang baik tidak hanya mencakup persiapan sebelum panggilan, tetapi juga melibatkan teknik komunikasi yang efektif selama panggilan. Berikut ini adalah beberapa strategi yang dapat membantu meningkatkan tingkat keberhasilan dalam cold calling.
Sebelum melakukan panggilan, penting untuk melakukan riset tentang calon pelanggan. Pahami latar belakang mereka, kebutuhan bisnis, dan kemungkinan masalah yang bisa diselesaikan oleh produk atau layanan Anda.
Informasi ini membantu menciptakan percakapan yang lebih relevan dan menarik.
Menggunakan skrip yang kaku bisa membuat percakapan terdengar tidak alami dan mekanis. Sebaliknya, gunakan skrip sebagai panduan dasar tetapi tetap fleksibel untuk menyesuaikan dengan respon calon pelanggan.
Ini membantu menciptakan interaksi yang lebih personal dan dinamis.
Sebut nama calon pelanggan dan coba bangun hubungan dari awal percakapan. Tunjukkan bahwa Anda memahami kebutuhan dan masalah mereka, serta jelaskan bagaimana produk atau layanan Anda bisa membantu.
Penolakan adalah bagian dari proses cold calling. Alih-alih putus asa, tanggapi penolakan dengan profesional dan tanyakan apakah ada waktu yang lebih baik untuk berbicara di masa depan.
Jangan lupa untuk berterima kasih atas waktu yang mereka berikan.
Pelatihan yang teratur dan pengembangan keterampilan sangat penting untuk meningkatkan keberhasilan cold calling. Latih perwakilan penjualan dalam teknik komunikasi yang efektif, cara menangani penolakan, dan strategi penjualan.
Pantau dan analisis hasil cold calling secara teratur. Identifikasi pola yang berhasil dan area yang perlu ditingkatkan. Gunakan data ini untuk menyesuaikan strategi dan pendekatan Anda agar lebih efektif.
Cold calling mungkin terlihat seperti metode pemasaran kuno di era digital, tetapi masih memiliki tempatnya dalam strategi penjualan yang efektif. Dalam dunia bisnis yang terus berubah, keterampilan dalam cold calling tetap berharga dan relevan bagi setiap profesional penjualan.
Cold calling adalah salah satu strategi key account management dalam mengelola klien-klien yang penting. Pelajari lebih dalam pada program Managing Strategic B2B Account dari prasmul-eli.
Dengan durasi belajar dua hari, program yang bersertifikasi ISO 9001:2015 ini memiliki enam pembahasan berikut ini:
Hubungi prasmul-eli untuk informasi lebih lengkapnya melalui link ini!