Fase onboarding merupakan salah satu fase yang krusial dalam employee life cycle. Pada fase ini, perusahaan memastikan agar karyawan dapat sesegera mungkin mengenali lingkungan kerja, tugas-tugasnya, serta budaya perusahaan.
Fase onboarding merupakan fase pengenalan bagi karyawan yang dapat membentuk persepsinya terhadap perusahaan, sehingga pengalaman onboarding yang ia alami dapat menjadi salah satu pertimbangan mengenai seberapa mungkin ia akan bertahan di tempat kerja barunya. Berikut adalah 5 strategi onboarding yang dapat digunakan perusahaan
Menurut Edgar Schein, seorang ahli psikologi organisasi terkemuka di bidang budaya organisasi, pengenalan budaya perusahaan adalah elemen kritis dalam proses onboarding yang berhasil. Pemahaman mengenai nilai-nilai, norma-norma, dan praktik budaya organisasi cenderung membuat karyawan merasa lebih terikat dan berkontribusi secara positif.
Buddy system atau mentorship merupakan salah satu strategi onboarding yang memasangkan karyawan baru dengan mentor atau teman kerja yang lebih berpengalaman. Menurut penelitian oleh Cable dan Turban yang diterbitkan dalam Academy of Management Journal,buddy system ini dapat membantu mereka merasa lebih nyaman dan mempercepat proses penyesuaian mereka dengan budaya organisasi, yang dapat dapat meningkatkan keterlibatan karyawan baru.
Menurut Locke dan Latham, dua ahli psikologi industri yang terkenal dengan teori goal setting, penentuan tujuan yang jelas dan pelibatan karyawan dalam proses penentuan tujuan tersebut dapat meningkatkan kinerja dan motivasi. Selama proses onboarding, penting untuk dapat menentukan tujuan dan harapan yang realistis bagi karyawan baru agar mereka memiliki pandangan yang jelas tentang tanggung jawab mereka dan bisa lebih fokus dalam pekerjaan mereka
Menurut Ann Marie Ryan, seorang profesor di Michigan State University, umpan balik yang diberikan secara teratur selama proses onboarding dapat membantu meningkatkan tingkat retensi karyawan. Umpan balik konstruktif membantu karyawan baru memahami kekuatan dan area pengembangan mereka, sehingga mereka dapat beradaptasi lebih baik dengan peran mereka dan meningkatkan kinerja mereka seiring berjalannya waktu
Talya Bauer, seorang profesor di Portland State University yang mengkhususkan diri dalam psikologi industri dan organisasi, menekankan pentingnya memberikan dukungan dan bimbingan secara berkesinambungan kepada karyawan baru selama periode onboarding untuk memfasilitasi penyesuaian mereka dengan perusahaan. Menurutnya, program onboarding yang terstruktur dan berkelanjutan dapat meningkatkan keterikatan dan kinerja karyawan.
Proses onboading merupakan bagian yang kritikal bagi karyawan baru karena dapat membentuk persepsi dan harapan mereka di masa depan. Oleh sebab itu, penting bagi perusahaan untuk dapat mengetahui karakteristik dari karyawan sehingga dapat memberikan pengalaman onboarding yang positif. Assessment atas karyawan dapat menjadi pintu masuk bagi manajer dan perusahaan atas karakteristik karyawan dan anggota team, yang dapat membantu menentukan pendekatan onboarding seperti apa yang sesuai untuk karyawan mereka.
Artikel oleh Herjuno Tisnoaji - Resident Assessor prasmul-eli