Biaya Langsung vs Biaya Tidak Langsung, Ini Pengertian hingga Perbedaannya

03 August 2023

Dalam dunia bisnis, pengelolaan keuangan merupakan hal yang sangat penting. Salah satu aspek yang harus diperhatikan secara seksama adalah biaya. Biaya-biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan dapat dibedakan menjadi berbagai kategori, yakni biaya langsung dan biaya tidak langsung. Yuk, kenali definisi, contoh hingga perbedaan diantara keduanya.

Apa itu Biaya Langsung?

Biaya langsung adalah biaya-biaya yang dengan mudah dapat dihubungkan oleh perusahaan ke "objek biaya" tertentu, yang bisa berupa produk, departemen, atau proyek. 

Biasanya, kategori biaya ini mencakup segala hal yang berhubungan dengan produksi atau pengembangan produk, termasuk perangkat lunak, peralatan, bahan mentah, dan tenaga kerja yang khusus terlibat dalam produksi produk atau proyek tertentu.

Misalnya, ketika seorang karyawan bekerja secara eksklusif untuk suatu proyek atau menghabiskan waktu kerjanya untuk proyek tersebut selama jumlah jam tertentu, maka upah yang dibayarkan kepadanya untuk proyek tersebut akan dianggap sebagai biaya langsung. 

Begitu pula ketika perusahaan mengembangkan perangkat lunak dan harus membeli aset tertentu seperti kerangka kerja atau aplikasi pengembangan, semua biaya tersebut akan dianggap sebagai biaya langsung.

Contoh Biaya Langsung

Beberapa contoh yang paling umum dari biaya langsung adalah tenaga kerja dan bahan langsung. Misalnya, dalam proses menciptakan suatu produk seperti perangkat elektronik, produsen memerlukan berbagai komponen, baja, dan bahan mentah lainnya. Pengeluaran untuk semua bahan-bahan ini dianggap sebagai biaya langsung.

Pendekatan dalam melacak biaya-biaya tersebut dapat bervariasi tergantung pada kebijakan perusahaan. Dua metode populer yang digunakan adalah metode first-in, first-out (FIFO) dan last-in, first-out (LIFO). 

Penggunaan metode LIFO berguna ketika biaya bahan-bahan tersebut mengalami fluktuasi selama proses produksi. Walaupun sebagian besar biaya langsung bersifat variabel, ada pengecualian penting yaitu biaya tenaga kerja langsung. 

Biaya ini biasanya tetap konstan sepanjang tahun, meskipun jumlah produk yang diproduksi dapat berfluktuasi. Upah seorang karyawan cenderung tidak meningkat atau berkurang secara langsung seiring dengan jumlah produk yang diproduksi.

Apa itu Biaya Tidak Langsung?

Biaya tidak langsung adalah biaya-biaya yang tidak secara langsung dapat diatribusikan ke suatu produk atau layanan tertentu, melainkan terkait dengan pemeliharaan dan operasional perusahaan secara keseluruhan. 

Biaya ini sering juga disebut sebagai biaya overhead. Contohnya adalah pengeluaran untuk material dan perlengkapan yang dibutuhkan dalam operasional sehari-hari perusahaan, seperti komputer, listrik, dan biaya sewa. 

Meskipun barang-barang tersebut berkontribusi pada perusahaan secara keseluruhan, namun tidak dapat secara langsung dihubungkan dengan pembuatan produk atau pelayanan tertentu.

Contoh Biaya Tidak Langsung

Beberapa contoh biaya tidak langsung meliputi pengeluaran untuk persediaan kantor, utilitas, biaya sewa peralatan kantor, komputer desktop, dan telepon seluler. Seperti biaya langsung, biaya tidak langsung dapat dibedakan menjadi biaya tetap dan biaya variabel. 

Biaya tidak langsung tetap mencakup pengeluaran seperti biaya sewa kantor yang besarnya tetap dalam periode tertentu. Sementara itu, biaya tidak langsung variabel meliputi pengeluaran yang fluktuatif seperti biaya listrik dan gas yang tergantung pada penggunaan.

Perbedaan Antara Biaya Langsung dan Biaya Tidak Langsung

Dalam mengklasifikasikan pembayaran sebagai biaya langsung dan biaya tidak langsung, Anda perlu mengetahui perbedaan diantara keduanya, yakni:

Biaya Langsung

Biaya langsung mencakup pengeluaran yang secara langsung terkait dengan proses menciptakan produk atau layanan. Beberapa contoh biaya langsung meliputi:

  • Persediaan manufaktur 
  • Peralatan
  • Bahan mentah
  • Biaya tenaga kerja dan 
  • Biaya produksi lainnya.

Semua pengeluaran ini berkaitan erat dengan produksi dan pengembangan produk atau layanan perusahaan.

Biaya Tidak Langsung

Di sisi lain, biaya tidak langsung adalah pengeluaran yang tidak secara langsung terkait dengan produk atau layanan tertentu. Biaya ini bersifat lebih umum dan mencakup berbagai aspek operasional perusahaan. beberapa contoh biaya tidak langsung, yakni:

  • Utilitas
  • Persediaan kantor
  • Teknologi kantor, 
  • Kampanye pemasaran, 
  • Perangkat lunak akuntansi 
  • Penggajian.

Semua biaya ini berhubungan dengan menjalankan perusahaan secara keseluruhan dan tidak dapat langsung diatribusikan ke satu produk atau layanan tertentu.

Mengetahui perbedaan jenis-jenis pembiayaan sangat penting untuk memberikan pemahaman yang mendalam tentang produk dan penetapan harga yang lebih kompetitif. Selain itu, dengan memantau biaya langsung dan tidak langsung, Anda akan memiliki pemahaman yang lebih baik tentang proyeksi bisnis dan perencanaan di masa depan.

Dalam dunia bisnis, pengelolaan keuangan merupakan hal yang sangat penting. Salah satu aspek yang harus diperhatikan secara seksama adalah biaya. Biaya-biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan dapat dibedakan menjadi berbagai kategori, yakni biaya langsung dan biaya tidak langsung. Yuk, kenali definisi, contoh hingga perbedaan diantara keduanya.

Apa itu Biaya Langsung?

Biaya langsung adalah biaya-biaya yang dengan mudah dapat dihubungkan oleh perusahaan ke "objek biaya" tertentu, yang bisa berupa produk, departemen, atau proyek. 

Biasanya, kategori biaya ini mencakup segala hal yang berhubungan dengan produksi atau pengembangan produk, termasuk perangkat lunak, peralatan, bahan mentah, dan tenaga kerja yang khusus terlibat dalam produksi produk atau proyek tertentu.

Misalnya, ketika seorang karyawan bekerja secara eksklusif untuk suatu proyek atau menghabiskan waktu kerjanya untuk proyek tersebut selama jumlah jam tertentu, maka upah yang dibayarkan kepadanya untuk proyek tersebut akan dianggap sebagai biaya langsung. 

Begitu pula ketika perusahaan mengembangkan perangkat lunak dan harus membeli aset tertentu seperti kerangka kerja atau aplikasi pengembangan, semua biaya tersebut akan dianggap sebagai biaya langsung.

Contoh Biaya Langsung

Beberapa contoh yang paling umum dari biaya langsung adalah tenaga kerja dan bahan langsung. Misalnya, dalam proses menciptakan suatu produk seperti perangkat elektronik, produsen memerlukan berbagai komponen, baja, dan bahan mentah lainnya. Pengeluaran untuk semua bahan-bahan ini dianggap sebagai biaya langsung.

Pendekatan dalam melacak biaya-biaya tersebut dapat bervariasi tergantung pada kebijakan perusahaan. Dua metode populer yang digunakan adalah metode first-in, first-out (FIFO) dan last-in, first-out (LIFO). 

Penggunaan metode LIFO berguna ketika biaya bahan-bahan tersebut mengalami fluktuasi selama proses produksi. Walaupun sebagian besar biaya langsung bersifat variabel, ada pengecualian penting yaitu biaya tenaga kerja langsung. 

Biaya ini biasanya tetap konstan sepanjang tahun, meskipun jumlah produk yang diproduksi dapat berfluktuasi. Upah seorang karyawan cenderung tidak meningkat atau berkurang secara langsung seiring dengan jumlah produk yang diproduksi.

Apa itu Biaya Tidak Langsung?

Biaya tidak langsung adalah biaya-biaya yang tidak secara langsung dapat diatribusikan ke suatu produk atau layanan tertentu, melainkan terkait dengan pemeliharaan dan operasional perusahaan secara keseluruhan. 

Biaya ini sering juga disebut sebagai biaya overhead. Contohnya adalah pengeluaran untuk material dan perlengkapan yang dibutuhkan dalam operasional sehari-hari perusahaan, seperti komputer, listrik, dan biaya sewa. 

Meskipun barang-barang tersebut berkontribusi pada perusahaan secara keseluruhan, namun tidak dapat secara langsung dihubungkan dengan pembuatan produk atau pelayanan tertentu.

Contoh Biaya Tidak Langsung

Beberapa contoh biaya tidak langsung meliputi pengeluaran untuk persediaan kantor, utilitas, biaya sewa peralatan kantor, komputer desktop, dan telepon seluler. Seperti biaya langsung, biaya tidak langsung dapat dibedakan menjadi biaya tetap dan biaya variabel. 

Biaya tidak langsung tetap mencakup pengeluaran seperti biaya sewa kantor yang besarnya tetap dalam periode tertentu. Sementara itu, biaya tidak langsung variabel meliputi pengeluaran yang fluktuatif seperti biaya listrik dan gas yang tergantung pada penggunaan.

Perbedaan Antara Biaya Langsung dan Biaya Tidak Langsung

Dalam mengklasifikasikan pembayaran sebagai biaya langsung dan biaya tidak langsung, Anda perlu mengetahui perbedaan diantara keduanya, yakni:

Biaya Langsung

Biaya langsung mencakup pengeluaran yang secara langsung terkait dengan proses menciptakan produk atau layanan. Beberapa contoh biaya langsung meliputi:

  • Persediaan manufaktur 
  • Peralatan
  • Bahan mentah
  • Biaya tenaga kerja dan 
  • Biaya produksi lainnya.

Semua pengeluaran ini berkaitan erat dengan produksi dan pengembangan produk atau layanan perusahaan.

Biaya Tidak Langsung

Di sisi lain, biaya tidak langsung adalah pengeluaran yang tidak secara langsung terkait dengan produk atau layanan tertentu. Biaya ini bersifat lebih umum dan mencakup berbagai aspek operasional perusahaan. beberapa contoh biaya tidak langsung, yakni:

  • Utilitas
  • Persediaan kantor
  • Teknologi kantor, 
  • Kampanye pemasaran, 
  • Perangkat lunak akuntansi 
  • Penggajian.

Semua biaya ini berhubungan dengan menjalankan perusahaan secara keseluruhan dan tidak dapat langsung diatribusikan ke satu produk atau layanan tertentu.

Mengetahui perbedaan jenis-jenis pembiayaan sangat penting untuk memberikan pemahaman yang mendalam tentang produk dan penetapan harga yang lebih kompetitif. Selain itu, dengan memantau biaya langsung dan tidak langsung, Anda akan memiliki pemahaman yang lebih baik tentang proyeksi bisnis dan perencanaan di masa depan.

Prasetiya Mulya Executive Learning Institute
Prasetiya Mulya Cilandak Campus, Building 2, #2203
Jl. R.A Kartini (TB. Simatupang), Cilandak Barat, Jakarta 12430
Indonesia
Prasetiya Mulya Executive Learning Institute
Prasetiya Mulya Cilandak Campus, Building 2, #2203
Jl. R.A Kartini (TB. Simatupang), Cilandak Barat,
Jakarta 12430
Indonesia