Cara Melakukan Product Validation dalam Menjalankan Bisnis

02 October 2023

Saat memulai bisnis, Anda perlu menentukan pasar untuk produk Anda. Hal ini dibutuhkan agar tidak menghabiskan waktu dan energi untuk mengembangkan produk yang dianggap akan disukai banyak orang, tapi ternyata tidak diminati saat peluncurannya.

Proses validasi produk (product validation) merupakan rangkaian pengujian ide untuk melihat apakah ide tersebut dapat dilaksanakan. Dengan melakukan product validation, Anda tidak akan menghabiskan uang dan waktu untuk mengembangkan sesuatu yang tidak akan dibeli orang.

Product validation dapat membantu Anda untuk lebih memahami calon pelanggan serta permintaan pasar. Penting untuk melakukannya di awal proses agar Anda mampu menentukan cakupan produk sebelum pengembangannya dimulai.

Cara Melakukan Product Validation

Untuk dapat memvalidasi ide produk, ada berbagai cara yang bisa dilakukan. Tergantung pada setiap model bisnis, mungkin ada pendekatan yang sedikit berbeda. Berikut adalah strategi utama yang bisa digunakan untuk memvalidasi produk Anda.

1. Melakukan penjualan

Cara pertama dan terbaik untuk mendapatkan validasi produk adalah dengan mendapatkan beberapa penjualan. Sampai orang bersedia membayar produk yang Anda buat, bisnis Anda tidak lebih dari sekedar kumpulan asumsi. Mengenal calon pelanggan itu penting, tetapi Anda tidak dapat membangun bisnis sampai orang melakukan transaksi.

Nimi Kular, salah satu pendiri Jaswant’s Kitchen, memiliki pengalaman khusus dalam memvalidasi ide produk untuk bisnis keluarganya. Dia berkata, “Evaluasi pasar, survei, dan feedback dari teman dan keluarga dapat mengarahkan Anda ke arah yang benar. Namun uang adalah satu-satunya hal yang dapat memvalidasi suatu produk.”

2. Lakukan competitor analysis

Saat Anda masih dalam tahap ide atau mencari produk untuk dijual, dibutuhkan riset dan analisis yang jelas. Anda dapat mengurangi risiko dan membangun kepercayaan terhadap ide produk dengan menjelajahi pasar yang sudah ada saat ini.

Anda perlu mencari tahu jumlah permintaan terhadap produk agar dapat membangun bisnis yang layak. Memerhatikan kompetitor menjadi cara yang baik untuk memastikan ada pasar yang sehat untuk produk Anda. Bandingkan apa yang mereka lakukan dengan apa yang Anda rencanakan.

Adanya kompetitor dalam sebuah industri mengkonfirmasi adanya permintaan pasar terhadap produk. Untuk membawa sebuah produk ke tahap berikutnya, Anda perlu menilai ukuran dan peluang pasar. Pada akhirnya, di sinilah Anda akan mengetahui apakah produk Anda akan bertahan secara komersial dan kemungkinannya menghasilkan keuntungan.

Beberapa cara untuk melakukan analisis tersebut bisa dilakukan dengan rangkaian proses pengumpulan data. Anda bisa melihat pengikut kompetitor di media sosial, jumlah traffic yang dimiliki oleh website, dan memperkirakan demografi target penggunanya.

3. Lakukan stress test bagi para pengguna

Saat meluncurkan produk baru atau mengembangkan produk yang sudah ada, Anda harus memastikan kebutuhan pengguna sebelum melakukan investasi signifikan. Anda akan berbicara dengan calon pelanggan dan melihat reaksi awal mereka terhadap produk.

Temukan pasar dan pameran yang untuk dapat menunjukkan brand dan produk Anda. Siapkan daftar pertanyaan untuk mengetahui preferensi dari produk yang sedang mereka gunakan saat ini. Pada tahap awal, uji titik harga yang berbeda untuk melihat pilihan terbaik untuk produk Anda dan menguji kesediaan mereka dalam membeli produk.

4. Bangun, uji, dan ulangi MVP Anda

Ingatlah untuk membangun product roadmap secara berulang berdasarkan feedback dari para pengguna. Penting untuk dapat berkomunikasi dan mendapatkan masukan melalui survei gratis seperti pengisian Google Form atau SurveyMonkey.

Untuk mencapai hasil survey yang baik, kumpulkan data untuk minimum viable product (MVP). Sertakan orang-orang yang bukan keluarga atau teman agar mendapatkan respons yang lebih jujur dan tidak terlalu bias.

5. Ukur respons di media sosial

Cara lain untuk memvalidasi ide produk adalah melalui media sosial. Follower di media sosial merupakan pihak yang paling mengenal Anda dari segala sesuatu yang terlihat. Setiap hari, jutaan orang mengungkapkan perasaan mereka di media sosial dan membicarakan tentang pengalaman setelah membeli sebuah produk.

Merek kecantikan seperti Cadence memanfaatkan komunitas media sosial mereka untuk pengembangan produk. Stephanie Hon, CEO dan pendiri Cadence, mengungkapkan melalui Modern Retail bahwa pelanggan mereka sering menghubungi media sosial untuk bertanya tentang warna produk yang ingin mereka lihat.

Hal seperti itu dapat memberikan prediksi untuk kemunculan produk di masa depan. Setiap masukan atau pertanyaan dari pelanggan dapat menjadi validasi yang cukup baik agar Anda bisa melakukan peluncuran produk baru.

Proses product validation memang merupakan hal penting yang bisa dilakukan pada sebuah bisnis. Namun, jangan biarkan proses tersebut menunda peluncuran produk karena Anda tidak percaya diri. Saat terjun ke dalam bisnis, Anda akan benar-benar mengetahui cara agar produk semakin sempurna bagi para pelanggan.

Saat memulai bisnis, Anda perlu menentukan pasar untuk produk Anda. Hal ini dibutuhkan agar tidak menghabiskan waktu dan energi untuk mengembangkan produk yang dianggap akan disukai banyak orang, tapi ternyata tidak diminati saat peluncurannya.

Proses validasi produk (product validation) merupakan rangkaian pengujian ide untuk melihat apakah ide tersebut dapat dilaksanakan. Dengan melakukan product validation, Anda tidak akan menghabiskan uang dan waktu untuk mengembangkan sesuatu yang tidak akan dibeli orang.

Product validation dapat membantu Anda untuk lebih memahami calon pelanggan serta permintaan pasar. Penting untuk melakukannya di awal proses agar Anda mampu menentukan cakupan produk sebelum pengembangannya dimulai.

Cara Melakukan Product Validation

Untuk dapat memvalidasi ide produk, ada berbagai cara yang bisa dilakukan. Tergantung pada setiap model bisnis, mungkin ada pendekatan yang sedikit berbeda. Berikut adalah strategi utama yang bisa digunakan untuk memvalidasi produk Anda.

1. Melakukan penjualan

Cara pertama dan terbaik untuk mendapatkan validasi produk adalah dengan mendapatkan beberapa penjualan. Sampai orang bersedia membayar produk yang Anda buat, bisnis Anda tidak lebih dari sekedar kumpulan asumsi. Mengenal calon pelanggan itu penting, tetapi Anda tidak dapat membangun bisnis sampai orang melakukan transaksi.

Nimi Kular, salah satu pendiri Jaswant’s Kitchen, memiliki pengalaman khusus dalam memvalidasi ide produk untuk bisnis keluarganya. Dia berkata, “Evaluasi pasar, survei, dan feedback dari teman dan keluarga dapat mengarahkan Anda ke arah yang benar. Namun uang adalah satu-satunya hal yang dapat memvalidasi suatu produk.”

2. Lakukan competitor analysis

Saat Anda masih dalam tahap ide atau mencari produk untuk dijual, dibutuhkan riset dan analisis yang jelas. Anda dapat mengurangi risiko dan membangun kepercayaan terhadap ide produk dengan menjelajahi pasar yang sudah ada saat ini.

Anda perlu mencari tahu jumlah permintaan terhadap produk agar dapat membangun bisnis yang layak. Memerhatikan kompetitor menjadi cara yang baik untuk memastikan ada pasar yang sehat untuk produk Anda. Bandingkan apa yang mereka lakukan dengan apa yang Anda rencanakan.

Adanya kompetitor dalam sebuah industri mengkonfirmasi adanya permintaan pasar terhadap produk. Untuk membawa sebuah produk ke tahap berikutnya, Anda perlu menilai ukuran dan peluang pasar. Pada akhirnya, di sinilah Anda akan mengetahui apakah produk Anda akan bertahan secara komersial dan kemungkinannya menghasilkan keuntungan.

Beberapa cara untuk melakukan analisis tersebut bisa dilakukan dengan rangkaian proses pengumpulan data. Anda bisa melihat pengikut kompetitor di media sosial, jumlah traffic yang dimiliki oleh website, dan memperkirakan demografi target penggunanya.

3. Lakukan stress test bagi para pengguna

Saat meluncurkan produk baru atau mengembangkan produk yang sudah ada, Anda harus memastikan kebutuhan pengguna sebelum melakukan investasi signifikan. Anda akan berbicara dengan calon pelanggan dan melihat reaksi awal mereka terhadap produk.

Temukan pasar dan pameran yang untuk dapat menunjukkan brand dan produk Anda. Siapkan daftar pertanyaan untuk mengetahui preferensi dari produk yang sedang mereka gunakan saat ini. Pada tahap awal, uji titik harga yang berbeda untuk melihat pilihan terbaik untuk produk Anda dan menguji kesediaan mereka dalam membeli produk.

4. Bangun, uji, dan ulangi MVP Anda

Ingatlah untuk membangun product roadmap secara berulang berdasarkan feedback dari para pengguna. Penting untuk dapat berkomunikasi dan mendapatkan masukan melalui survei gratis seperti pengisian Google Form atau SurveyMonkey.

Untuk mencapai hasil survey yang baik, kumpulkan data untuk minimum viable product (MVP). Sertakan orang-orang yang bukan keluarga atau teman agar mendapatkan respons yang lebih jujur dan tidak terlalu bias.

5. Ukur respons di media sosial

Cara lain untuk memvalidasi ide produk adalah melalui media sosial. Follower di media sosial merupakan pihak yang paling mengenal Anda dari segala sesuatu yang terlihat. Setiap hari, jutaan orang mengungkapkan perasaan mereka di media sosial dan membicarakan tentang pengalaman setelah membeli sebuah produk.

Merek kecantikan seperti Cadence memanfaatkan komunitas media sosial mereka untuk pengembangan produk. Stephanie Hon, CEO dan pendiri Cadence, mengungkapkan melalui Modern Retail bahwa pelanggan mereka sering menghubungi media sosial untuk bertanya tentang warna produk yang ingin mereka lihat.

Hal seperti itu dapat memberikan prediksi untuk kemunculan produk di masa depan. Setiap masukan atau pertanyaan dari pelanggan dapat menjadi validasi yang cukup baik agar Anda bisa melakukan peluncuran produk baru.

Proses product validation memang merupakan hal penting yang bisa dilakukan pada sebuah bisnis. Namun, jangan biarkan proses tersebut menunda peluncuran produk karena Anda tidak percaya diri. Saat terjun ke dalam bisnis, Anda akan benar-benar mengetahui cara agar produk semakin sempurna bagi para pelanggan.

Prasetiya Mulya Executive Learning Institute
Prasetiya Mulya Cilandak Campus, Building 2, #2203
Jl. R.A Kartini (TB. Simatupang), Cilandak Barat, Jakarta 12430
Indonesia
Prasetiya Mulya Executive Learning Institute
Prasetiya Mulya Cilandak Campus, Building 2, #2203
Jl. R.A Kartini (TB. Simatupang), Cilandak Barat,
Jakarta 12430
Indonesia