Cara Membuat Budaya Kerja yang Positif Bagi Karyawan

14 November 2023

Setiap perusahaan memiliki culture yang terbentuk melalui pengalaman, sikap, dan lingkungannya. Meskipun dapat berkembang secara alami, ada cara untuk mendorong budaya positif untuk meningkatkan produktivitas, moral, dan keterlibatan karyawan.

Budaya perusahaan yang positif tercermin melalui sikap dan lingkungan yang mampu memupuk kolaborasi, produktivitas, dan kepuasan di antara karyawannya. 

Dalam budaya perusahaan yang positif, karyawan akan dipercaya untuk bekerja dan membuat keputusan tanpa perlu diawasi terus-menerus. Untuk itulah, para pemimpin perusahaan bisa mempengaruhi karyawan dengan nilai-nilai positif yang diemban organisasi.

Apa Itu Budaya Kerja yang Positif?

Budaya kerja bukanlah suatu hal yang tetap dan berkembang berdasarkan perilaku orang-orang yang bekerja pada suatu organisasi. Hal ini akan sangat dipengaruhi oleh jenis kelompok, adokrasi, hierarki, dan keadaan pasar.

Budaya kerja yang positif menjadi sebuah situasi yang memprioritaskan kesejahteraan karyawan. Biasanya, hal tersebut muncul dalam bentuk dukungan di semua tingkatan organisasi. Kebijakan dalam perusahaan juga menjunjung rasa hormat, kepercayaan, empati, dan dukungan antar sesama stakeholders.

Cara Membuat Budaya Kerja yang Positif

Membentuk budaya kerja yang positif dan diadaptasi oleh seluruh karyawan memang bukan hal yang instant. Hal tersebut harus dibentuk secara terus-menerus melalui rangkaian proses berikut.

1.Ciptakan visi dan nilai perusahaan

Visi atau misi utama perusahaan dapat membantu Anda menyatukan orang-orang. Cara ini memungkinkan Anda untuk mempekerjakan orang-orang yang memiliki prinsip atau keyakinan serupa dan menciptakan tim dengan pemahaman nilai yang sama.

Tidak semua perusahaan memiliki tujuan yang menginspirasi dan tidak semua orang yang Anda pekerjakan akan mempercayainya. Namun, visi perusahaan yang dinyatakan secara eksplisit dapat membantu mengelompokkan orang dengan cita-cita atau tujuan bersama.

2. Prioritaskan komunikasi dan transparansi

Pastikan bahwa manajer dan karyawan memiliki komunikasi yang transparan dan terbuka tentang keputusan mereka. Biasanya, manajer dengan budaya kerja yang positif cenderung lebih mudah didekati dan sering diberikan feedback oleh karyawannya.

Hal yang tidak kalah penting adalah memberikan transparansi atas kinerja dan keputusan di perusahaan. Dengan begitu, Anda bisa mendapatkan kepercayaan dan loyalitas untuk berbagai urusan di perusahaan.

3. Buat tujuan yang jelas

Pastikan pula semua karyawan memahami tujuan perusahaan baik di tingkat departemen maupun individu. Tetapkan tujuan yang terukur dan berikan penghargaan atas pencapaian yang sudah diraih oleh karyawan.

4. Hargai pencapaian karyawan

Memberikan reward atas pencapaian seorang karyawan bisa membuat mereka merasa lebih diapresiasi untuk bekerja secara produktif. Karyawan akan merasa diakui atas kerja keras yang sudah dilakukan sehingga makin termotivasi dan loyal.

5. Ciptakan ruang untuk bersosialisasi

Cobalah untuk membuat ruang sosialisasi di antara karyawan dengan makan siang atau olahraga bersama. Hal ini bisa meningkatkan koneksi satu sama lain agar mereka bisa berkolaborasi dengan lebih baik.

6. Menunjukkan komitmen untuk mendukung karyawan

Komitmen perusahaan dapat muncul berupa dukungan waktu kerja yang fleksibel hingga memberikan promosi. Saat dukungan tersebut muncul, karyawan akan melihat adanya dedikasi sehingga loyalitas karyawan meningkat.

7. Berikan dukungan fisik dan mental

Mendukung kesehatan fisik dan mental karyawan bisa menjadi bentuk dukungan dari perusahaan. Beberapa contohnya adalah kemitraan dengan gym, tiket acara maraton, atau vaksinasi internal untuk influenza.

8. Buat batasan komunikasi yang jelas

Bersikap terbuka bukan berarti membiarkan semua orang bisa menghubungi tim lain sesuka hati. Pastikan semua karyawan memiliki rasa hormat dengan orang di dalam timnya.

Jika ingin berkomunikasi dengan tim HRD, pastikan semua karyawan mengetahui penanggung jawab untuk mengajukan kompensasi, reimburse asuransi, atau tunjangan perjalanan dinas.

9. Berikan training dan pengembangan diri

Prioritaskan pengembangan diri karyawan yang berkelanjutan bagi semua karyawan. Hal ini tidak terbatas pada skill utama, tapi juga leadership, problem solving, hingga pelatihan kreatif.

10. Berikan contoh melalui kepemimpinan

Wujud nyata dari komitmen para manajer dan pejabat perusahaan dapat ditunjukkan melalui nilai-nilai yang ditunjukkan dalam bentuk aksi dan keputusan. Saat seorang pemimpin menunjukkan nilai kepemimpinan yang baik, karyawan akan menirunya.

Secara umum, budaya kerja yang positif bisa diwujudkan melalui berbagai bentuk aktivitas yang mencerminkan dukungan perusahaan terhadap karyawan. Jika hal-hal tersebut berhasil diwujudkan dalam bentuk komitmen jangka panjang, karyawan akan lebih loyal dan bekerja dengan lebih optimal demi tujuan yang diinginkan perusahaan.

Setiap perusahaan memiliki culture yang terbentuk melalui pengalaman, sikap, dan lingkungannya. Meskipun dapat berkembang secara alami, ada cara untuk mendorong budaya positif untuk meningkatkan produktivitas, moral, dan keterlibatan karyawan.

Budaya perusahaan yang positif tercermin melalui sikap dan lingkungan yang mampu memupuk kolaborasi, produktivitas, dan kepuasan di antara karyawannya. 

Dalam budaya perusahaan yang positif, karyawan akan dipercaya untuk bekerja dan membuat keputusan tanpa perlu diawasi terus-menerus. Untuk itulah, para pemimpin perusahaan bisa mempengaruhi karyawan dengan nilai-nilai positif yang diemban organisasi.

Apa Itu Budaya Kerja yang Positif?

Budaya kerja bukanlah suatu hal yang tetap dan berkembang berdasarkan perilaku orang-orang yang bekerja pada suatu organisasi. Hal ini akan sangat dipengaruhi oleh jenis kelompok, adokrasi, hierarki, dan keadaan pasar.

Budaya kerja yang positif menjadi sebuah situasi yang memprioritaskan kesejahteraan karyawan. Biasanya, hal tersebut muncul dalam bentuk dukungan di semua tingkatan organisasi. Kebijakan dalam perusahaan juga menjunjung rasa hormat, kepercayaan, empati, dan dukungan antar sesama stakeholders.

Cara Membuat Budaya Kerja yang Positif

Membentuk budaya kerja yang positif dan diadaptasi oleh seluruh karyawan memang bukan hal yang instant. Hal tersebut harus dibentuk secara terus-menerus melalui rangkaian proses berikut.

1.Ciptakan visi dan nilai perusahaan

Visi atau misi utama perusahaan dapat membantu Anda menyatukan orang-orang. Cara ini memungkinkan Anda untuk mempekerjakan orang-orang yang memiliki prinsip atau keyakinan serupa dan menciptakan tim dengan pemahaman nilai yang sama.

Tidak semua perusahaan memiliki tujuan yang menginspirasi dan tidak semua orang yang Anda pekerjakan akan mempercayainya. Namun, visi perusahaan yang dinyatakan secara eksplisit dapat membantu mengelompokkan orang dengan cita-cita atau tujuan bersama.

2. Prioritaskan komunikasi dan transparansi

Pastikan bahwa manajer dan karyawan memiliki komunikasi yang transparan dan terbuka tentang keputusan mereka. Biasanya, manajer dengan budaya kerja yang positif cenderung lebih mudah didekati dan sering diberikan feedback oleh karyawannya.

Hal yang tidak kalah penting adalah memberikan transparansi atas kinerja dan keputusan di perusahaan. Dengan begitu, Anda bisa mendapatkan kepercayaan dan loyalitas untuk berbagai urusan di perusahaan.

3. Buat tujuan yang jelas

Pastikan pula semua karyawan memahami tujuan perusahaan baik di tingkat departemen maupun individu. Tetapkan tujuan yang terukur dan berikan penghargaan atas pencapaian yang sudah diraih oleh karyawan.

4. Hargai pencapaian karyawan

Memberikan reward atas pencapaian seorang karyawan bisa membuat mereka merasa lebih diapresiasi untuk bekerja secara produktif. Karyawan akan merasa diakui atas kerja keras yang sudah dilakukan sehingga makin termotivasi dan loyal.

5. Ciptakan ruang untuk bersosialisasi

Cobalah untuk membuat ruang sosialisasi di antara karyawan dengan makan siang atau olahraga bersama. Hal ini bisa meningkatkan koneksi satu sama lain agar mereka bisa berkolaborasi dengan lebih baik.

6. Menunjukkan komitmen untuk mendukung karyawan

Komitmen perusahaan dapat muncul berupa dukungan waktu kerja yang fleksibel hingga memberikan promosi. Saat dukungan tersebut muncul, karyawan akan melihat adanya dedikasi sehingga loyalitas karyawan meningkat.

7. Berikan dukungan fisik dan mental

Mendukung kesehatan fisik dan mental karyawan bisa menjadi bentuk dukungan dari perusahaan. Beberapa contohnya adalah kemitraan dengan gym, tiket acara maraton, atau vaksinasi internal untuk influenza.

8. Buat batasan komunikasi yang jelas

Bersikap terbuka bukan berarti membiarkan semua orang bisa menghubungi tim lain sesuka hati. Pastikan semua karyawan memiliki rasa hormat dengan orang di dalam timnya.

Jika ingin berkomunikasi dengan tim HRD, pastikan semua karyawan mengetahui penanggung jawab untuk mengajukan kompensasi, reimburse asuransi, atau tunjangan perjalanan dinas.

9. Berikan training dan pengembangan diri

Prioritaskan pengembangan diri karyawan yang berkelanjutan bagi semua karyawan. Hal ini tidak terbatas pada skill utama, tapi juga leadership, problem solving, hingga pelatihan kreatif.

10. Berikan contoh melalui kepemimpinan

Wujud nyata dari komitmen para manajer dan pejabat perusahaan dapat ditunjukkan melalui nilai-nilai yang ditunjukkan dalam bentuk aksi dan keputusan. Saat seorang pemimpin menunjukkan nilai kepemimpinan yang baik, karyawan akan menirunya.

Secara umum, budaya kerja yang positif bisa diwujudkan melalui berbagai bentuk aktivitas yang mencerminkan dukungan perusahaan terhadap karyawan. Jika hal-hal tersebut berhasil diwujudkan dalam bentuk komitmen jangka panjang, karyawan akan lebih loyal dan bekerja dengan lebih optimal demi tujuan yang diinginkan perusahaan.

Prasetiya Mulya Executive Learning Institute
Prasetiya Mulya Cilandak Campus, Building 2, #2203
Jl. R.A Kartini (TB. Simatupang), Cilandak Barat, Jakarta 12430
Indonesia
Prasetiya Mulya Executive Learning Institute
Prasetiya Mulya Cilandak Campus, Building 2, #2203
Jl. R.A Kartini (TB. Simatupang), Cilandak Barat,
Jakarta 12430
Indonesia