Para pebisnis tentu ingin usahanya lebih besar hingga memiliki banyak cabang. Salah satu yang bisa dilakukan adalah membuatnya menjadi sebuah bisnis waralaba atau franchise. Jika terpikir langkah tersebut, tentunya perlu mengatur strategi dan cara menawarkan bisnis franchise ini supaya ditangkap oleh banyak orang.
Sistem bisnis franchise ini menawarkan kesempatan untuk pemilik modal yang ingin menjalankan usaha tanpa perlu membangunnya dari awal. Namun, sekadar memasarkannya tentu akan membuatnya terasa kurang. Cari tahu langkah yang bisa dilakukan oleh pemilik bisnis untuk mewaralabakan usahanya di bawah ini!
Sebelum memasarkannya ke orang lain, pemilik usaha tentunya perlu memperkuat nilai-nilai bisnis di dalamnya. Dengan nilai yang baik, franchisee atau mereka yang membeli bisnis waralaba akan lebih mudah menjalankan usahanya. Berikut sejumlah hal yang perlu diperhatikan oleh pemilik usaha franchise:
Aspek penting yang perlu diperkuat adalah konsep dasar dari bisnis yang dimiliki. Konsep ini bisa cukup tricky untuk banyak orang. Biarpun mungkin bisnis yang dijalani menjual kuliner, bisa jadi konsep dasar yang dibangun bukanlah didasari dari produk tersebut.
Ambil contoh Starbucks yang alih-alih menjual kopi, usaha ini lebih mengedepankan tempat yang nyaman. Dengan kata lain, bisnis ini menjual tempat dengan cara berjualan minuman di dalamnya. Cara inilah yang akhirnya dipakai oleh kafe dan kedai kopi lainnya dengan mengedepankan tempat nyaman.
Khusus untuk bisnis franchise kuliner, rantai suplai bahan baku menjadi sangat penting posisi di dalamnya. Tanpa adanya bahan baku, bisnis kuliner tidak akan bisa berjalan dengan baik. Hal ini membuat pemilik usaha perlu memperkuat rantai suplai sebelum mengembangkan sayap melalui sistem waralaba.
Lakukan kerja sama strategis dengan supplier untuk setiap bahan baku yang digunakan. Tidak ada salahnya membuka kerja sama dengan lebih dari satu supplier untuk mengamankan bisnis. Namun, tetap pantau kualitas dari bahan bakunya.
Distribusi juga jadi aspek penting dalam lingkup waralaba. Sistem distribusi ini bukan sekadar bisa mengantar bahan baku ke pabrik, pabrik ke cabang, hingga cabang ke konsumen. Hal yang perlu diperhatikan adalah level kualitas dari produk yang didistribusikan tidak jauh berkurang.
Alangkah baiknya pemilik bisnis menggunakan sistem distribusi sendiri sebelum mengopernya ke pihak luar. Langkah ini pun membuat pemilik bisnis jadi lebih tahu proses distribusi dari hulu ke hilir dengan lebih detail.
Hindari menjual bisnis baru yang belum matang ke pebisnis lain. Hal ini akan menyulitkan para pembeli bisnis franchise dan meningkatkan risiko kerugian. Terlebih lagi, pemilik bisnis pun akan lebih sulit “menambalsulam” aspek-aspek bisnis yang masih bolong.
Keburukan dan kegagalan dari memasarkan bisnis franchise ini akan terbawa dalam kurun waktu panjang. Hal tersebut akan menurunkan tingkat kepercayaan dari para pemilik modal yang ingin mencari bisnis waralaba di masa depan.
Alih-alih mengurusi sistem yang ribet, para pemilik modal akan lebih fokus dengan sistem bagi hasil yang ditawarkan. Aspek inilah yang perlu sangat diperhatikan oleh pemilik usaha franchise sebelum melempar proposal ke orang lain. Lakukan perhitungan dengan baik dan sistem bagi hasil yang saling menguntungkan masing-masing pihak.
Jika memungkinkan, berikan opsi sistem bagi hasil yang bisa dipilih oleh pemilik modal. Cara ini tentu akan lebih menarik di mata para pemilik modal terlebih jika sistem bagi hasilnya terbilang cukup masuk akal.
Sekarang saatnya melakukan pemasaran bisnis untuk mendapatkan pemilik modal. Berikut sejumlah cara yang bisa dijalankan untuk menawarkan bisnis franchise:
Untuk memasarkan, pemilik bisnis perlu membuat usahanya ini mudah ditemukan di internet. Salah satu caranya adalah membangun website dengan alamat yang tepat. Hindari menggunakan alamat website gratis karena hal tersebut akan menurunkan kepercayaan.
Masukkan semua informasi terkait tentang sistem waralaba yang dijalankan. Tidak ada salahnya memasukkan proposal franchise yang bisa diunduh. Jangan lupa memasukkan narahubung untuk mengetahui informasi lebih lanjut.
Seminar franchise akan mempertemukan pemilik bisnis dan pemodal dalam satu tempat yang sama. Hal ini tentunya membuka peluang untuk para pebisnis mengembangkan usahanya. Karena itu, persiapkan segala hal yang bisa diberikan kepada mereka yang tertarik untuk membeli franchise.
Agar lebih menarik, cobalah membuat promosi selama seminar berlangsung. Cara ini kadang bisa menarik orang untuk mengambil keputusan lebih cepat.
Pengguna media sosial sudah sangat banyak di seluruh dunia. Memanfaatkannya akan membuka peluang bisnis untuk lebih besar lagi. Namun, tetap perlu strategi terbaik untuk menjalankannya.
Buat sebuah konten yang menarik dalam pemasaran di media sosial. Perlu juga membuat anggaran untuk menggunakan fitur social media ads. Cara ini membuat pemasaran bisa lebih tepat sasaran.
Komunitas bukan hanya membawa seseorang pada sebuah koneksi. Bergabung dalam sebuah komunitas juga bisa jadi ajang pemasaran untuk bisnis franchise. Tidak menutup kemungkinan ada pemilik modal yang ingin melebarkan usaha dengan mencari bisnis franchise.
Pemilik bisnis hanya perlu aktif dalam komunitas tersebut. Caranya dengan menghadiri pertemuan dan kegiatan yang diadakan. Jangan lupa untuk selalu berikan informasi-informasi yang dibutuhkan oleh orang lain.
Penjualan langsung bisa jadi langkah baik yang patut dicoba. Pemilik usaha bisa langsung bertemu sekaligus memasarkan langsung kepada calon mitra bisnisnya. Peluang untuk terjadinya kerja sama pun lebih besar.
Biarpun begitu, direct selling juga butuh persiapan yang sangat matang. Buat presentasi yang baik untuk meyakinkan para pemilik modal. Jangan lupa untuk jalin hubungan baik dengan mereka biarpun kerja sama tidak terjalin nantinya. Tidak menutup kemungkinan mereka malah akan membantu di masa depan nanti.
Itulah berbagai cara yang bisa dilakukan oleh pemilik usaha untuk melebarkan sayap bisnis franchise-nya. Ada baiknya mencoba lebih dari satu cara untuk membuka peluang lebih besar.