Beranda
>
Gagasan
>
Artikel

Cara Mengevaluasi Kandidat Setelah Interview

26-April-Sohibi-Kandidat.jpg

Memilih kandidat pekerja melalui wawancara tidaklah mudah. Hal ini akan menjadi suatu keputusan yang rumit dan dapat menimbulkan konsekuensi besar. Pemilihan kandidat yang melewati proses wawancara secara face-to-face saja sulit, terlebih jika melakukan perekrutan berbasis virtual.

Jika Anda memiliki kandidat yang memenuhi tahap akhir dalam proses perekrutan, bagaimana Anda akan memutuskan kandidat yang akan dipekerjakan? Sebagian besar perusahaan akan menjawab pertanyaan ini dengan evaluasi kandidat setelah wawancara.

Namun, apa saja yang harus diperhatikan dalam evaluasi setelah wawancara tersebut? Untuk itu, berikut beberapa hal yang harus Anda ketahui tentang evaluasi setelah wawancara.

 

Mengapa Evaluasi Pascawawancara Penting?

Semakin lama proses pencarian kandidat, maka akan semakin banyak biaya yang dikeluarkan. Jika Anda sampai salah memperkerjakan karyawan, perusahaan dapat kehilangan produktivitas selama berminggu-minggu atau bahkan berbulan-bulan.

Proses evaluasi setelah wawancara tidak hanya dapat dilakukan oleh departemen HRD, tetapi juga karyawan yang bekerja langsung sebagai supervisor. Pastikan bahwa kandidat sesuai dengan segala kriteria yang diinginkan. Dengan begitu, proses penerimaan kandidat baru akan lebih cepat sehingga dapat menghindari kesalahan perekrutan.

Salah satu hal utama yang harus dihindari rekruter adalah bersifat bias terhadap kandidat. Bias dalam proses wawancara akan menyebabkan kurangnya variasi dan menurunnya kualitas kandidat pelamar di perusahaan.

Untuk menghindari bias, buatlah beberapa daftar pertanyaan sebelum proses wawancara. Tidak hanya tim Anda, tanyakan juga dengan pihak-pihak berkepentingan terkait hal-hal yang perlu ditanyakan pada kandidat. Anda juga harus mampu untuk mengumpulkan informasi yang sama dari semua kandidat.

Jika sudah mendapatkan informasi, Anda dapat membandingkan jawaban para kandidat yang kira-kira sesuai dengan posisi tersebut. Setelah itu, buatlah kartu skor untuk membuat peringkat kandidat. Dengan begitu, Anda akan melihat seberapa tinggi dan rendahnya poin-poin kandidat.

Selama proses wawancara, jangan sampai tidak mengumpulkan cukup informasi tentang kandidat. Hal ini sangat penting untuk dijadikan sebagai pembanding terutama terkait data spesifik para kandidat adalah cara wawancara yang paling efektif untuk dapat dilakukan.

 

Bagaimana melakukan evaluasi setelah wawancara?

Agar evaluasi efektif, pihak yang bertanggung jawab membuat keputusan harus berdiskusi dan menentukan cara penilaian kandidat. Namun, tidak ada cara pasti untuk proses ini karena kebutuhan setiap perusahan berbeda.

Satu perusahaan mungkin saja lebih mengutamakan keterampilan, sedangkan perusahaan lain mungkin memandang sikap dan perilaku kandidat sebagai hal yang lebih penting. Namun, kira-kira inilah hal-hal yang harus diperhatikan saat melakukan evaluasi setelah wawancara:

  • latar belakang pendidikan

  • pengalaman kerja yang relevan

  • keterampilan khusus

  • kemampuan untuk berkerja dalam tim

  • kemampuan dalam kepemimpinan

  • berpikir kritis dan kemampuan memecahkan masalah

  • kemampuan berkomunikasi

  • sikap dan motivasi kerja

  • referensi

  • bahasa tubuh

  • jejak media sosial

Buatlah daftar keterampilan yang dibutuhkan untuk posisi terkait. Jika Anda merekrut untuk posisi teknis seperti software developer, cari tahu apa yang akan dilakukan karyawan saat bekerja. Misalnya cara berinteraksi dan berkomunikasi langsung atau tatap muka.

Setelah memutuskan apa yang dicari, maka inilah saatnya untuk membentuk proses evaluasi setelah wawancara yang mencakup kriteria tertentu. Kriteria ini perlu didiskusikan oleh semua pihak yang terlibat, baik itu HR, supervisor, dan juga mungkin para pemimpin perusahaan.

Meskipun evaluasi setelah wawancara dapat membantu proses perekrutan, tidak ada yang dapat memprediksi kinerja kandidat setelah diterima kerja. Namun, dengan ini perusahaan dapat meminimalisasi kesalahan mempekerjakan kandidat yang tidak produktif atau profesional dan dapat meningkatkan kualitas karyawan baru di perusahaan.

Kunci utama yang dibutuhkan pada tahap rekrutmen adalah orang yang mampu melakukan seleksi dengan baik. Untuk mengoptimalkan kemampuan para assessor, bekali kemampuan observasi, wawancara, dan integrasi perilaku sesuai dengan prinsip-prinsip assessment center melalui program Improved Assessor Capabilities.

ARTIKEL TERKAIT