Cara Meningkatkan Funnel Konversi dalam Online Sales

17 January 2024

Strategi bisnis yang baik bisa memberikan banyak potensi keuntungan jika ditindaklanjuti dengan tepat. Meski menggunakan channel penjualan yang berbeda-beda, setiap bisnis perlu mendesain customer journey agar pelanggan bisa bertransaksi dengan mudah.

Agar dapat memahami dan terlibat dengan para pelanggan, Anda memerlukan visualisasi terstruktur yang dikenal dengan sales funnel. Melalui gambaran tersebut, Anda bisa melihat funnel mana yang memberikan kontribusi paling tinggi dalam aktivitas pemasaran.

Melalui sales funnel yang bermacam-macam, Anda bisa menganalisis interaksi pertama konsumen hingga melakukan konversi pembelian. Setiap funnel bisa dioptimalisasi agar Anda mampu mendapatkan nilai konversi yang baik.

Tahapan Sales Funnel

Sales funnel bisa dikenali dalam beberapa cara yang berbeda, tapi sederhananya berikut ini masing-masing tahap dari atas hingga bawah.

  • Awareness: tahapan saat prospek pelanggan mengenal produk Anda untuk pertama kalinya baik melalui media sosial, iklan, rekomendasi teman, atau mesin pencarian
  • Interest: prospek pelanggan mulai mencari solusi masalah dan menunjukkan ketertarikan atas produk Anda, ditandai dengan mengunjungi website atau follow media sosial
  • Decision: tahap prospek pelanggan membandingkan produk dengan alternatif produk lain untuk dapat meyakinkan diri dalam mengevaluasi harga produk, fitur, dan manfaat dibandingkan dengan kompetitor
  • Action: prospek pelanggan melakukan transaksi pembelian dan menjadi tahap krusial untuk bisa membangun loyalitas terhadap brand agar pelanggan merasa puas

Cara Meningkatkan Sales Funnel

Dalam membuat realisasi target yang ideal bagi perkembangan bisnis, dibutuhkan strategi yang tepat dan sesuai dengan pasar. Anda cukup mengoptimalkan sales funnel yang berkontribusi efektif dalam menghasilkan konversi melalui cara berikut.

1. Mengidentifikasi target audiens

Jika ingin mengoptimalkan sales funnel, penting untuk tetap konsisten dalam mengenali target audiens. Agar nilai konversinya efektif, kamu harus mampu memenuhi keinginan calon pelanggan secara spesifik.

2. Membuat lead magnets untuk target potensial

Lead magnets adalah sumber daya yang ditawarkan kepada calon pelanggan sebagai imbalan atas informasi mereka. Imbalan tersebut dapat berupa ebook, webinar, atau artikel eksklusif yang memberikan nilai dan mengatasi masalah atau kebutuhan calon pelanggan.

Alasan utama menggunakan lead magnet adalah menangkap alamat email calon pelanggan agar bisa dipakai sebagai jalur komunikasi langsung. Anda bisa menyampaikan pesan yang ditargetkan dan membangun relasi dengan lebih mudah sebelum memandu prospek melalui saluran penjualan.

3. Membuat komunikasi personal

Personalisasi adalah praktik menggunakan data pelanggan untuk menyesuaikan pesan marketing pada calon pelanggan. Hal paling sederhana adalah memasukkan nama calon pelanggan dalam kampanye pemasaran email.

Komunikasi yang dipersonalisasi dapat membantu Anda untuk menyesuaikan pesan yang lebih sesuai dengan kebutuhan dan minat audiens. Untuk meningkatkan engagement, menumbuhkan loyalitas, dan meningkatkan tingkat konversi.

4. Terlibat dalam media sosial

Sebuah brand sejatinya harus dapat terhubung dengan target audiens melalui channel tertentu, khususnya media sosial. Anda dapat terkoneksi dengan audiens untuk berbagai konten secara real-time, menawarkan preview produk, atau menanggapi komentar.

5. Membangun komunitas

Dalam pemasaran produk online, komunitas menjadi salah satu cara untuk mencari orang dengan minat yang sama dalam sebuah diskusi. Hal ini akan menggerakkan mereka untuk dapat bergerak melalui sales funnel Anda.

6. Melakukan follow up secara efektif

Follow up yang dimaksud dalam konteks ini mengacu pada upaya komunikasi untuk menjangkau kembali calon pelanggan yang pernah berinteraksi, tapi belum melakukan pembelian. Anda bisa melakukan follow up untuk melakukan persuasi pada mereka.

Bentuk follow up bisa berupa email marketing, push notification, atau info promo yang dipersonalisasi berdasarkan segmentasi mereka. Buat pengingat yang berbeda sesuai dengan tahapan situasi pelanggan dalam sales funnel.

7. Buat copywriting yang persuasif

Copywriting adalah seni untuk menyusun kata-kata persuasif untuk memikat dan mengubah aksi pelanggan dalam melakukan strategi pemasaran. Misalnya untuk menyebutkan “Daftarkan email Anda untuk menerima newsletter,” akan lebih menarik dengan kalimat seperti “Bergabunglah dengan 500+ pengguna kami untuk mendapat penawaran menarik!” 

8. Tentukan CTA yang tepat

Call to action (CTA) adalah perintah atau arahan yang digunakan dalam marketing channel untuk memotivasi audiens agar mengambil tindakan tertentu. Artinya, CTA yang efektif dapat mendukung konversi Anda.

Tindakan atau perintah yang diberikan dapat berupa ajakan berlangganan, download aplikasi, klik tombol informasi lengkap, atau melakukan pembelian. CTA yang dibuat dengan baik akan menciptakan rasa urgensi dan memaksa calon pelanggan untuk bertindakan.

9. Manfaatkan testimoni pelanggan

Menggunakan social proof bisa mempengaruhi keputusan dari calon pelanggan yang akan melakukan transaksi. Karena itu, kumpulkan ulasan pelanggan, studi kasus, atau komentar kepuasan pelanggan Anda melalui channel komunikasi brand Anda.

Singkatnya, diperlukan cara komunikasi yang tepat untuk dapat menjangkau kembali calon pelanggan agar bisa melakukan transaksi sesuai keinginan Anda. Lakukan evaluasi terhadap setiap desain produk agar cara komunikasi yang Anda lakukan melalui platform online akan turut berdampak pada hasil konversi optimal dari prospek pelanggan yang ada.

Strategi bisnis yang baik bisa memberikan banyak potensi keuntungan jika ditindaklanjuti dengan tepat. Meski menggunakan channel penjualan yang berbeda-beda, setiap bisnis perlu mendesain customer journey agar pelanggan bisa bertransaksi dengan mudah.

Agar dapat memahami dan terlibat dengan para pelanggan, Anda memerlukan visualisasi terstruktur yang dikenal dengan sales funnel. Melalui gambaran tersebut, Anda bisa melihat funnel mana yang memberikan kontribusi paling tinggi dalam aktivitas pemasaran.

Melalui sales funnel yang bermacam-macam, Anda bisa menganalisis interaksi pertama konsumen hingga melakukan konversi pembelian. Setiap funnel bisa dioptimalisasi agar Anda mampu mendapatkan nilai konversi yang baik.

Tahapan Sales Funnel

Sales funnel bisa dikenali dalam beberapa cara yang berbeda, tapi sederhananya berikut ini masing-masing tahap dari atas hingga bawah.

  • Awareness: tahapan saat prospek pelanggan mengenal produk Anda untuk pertama kalinya baik melalui media sosial, iklan, rekomendasi teman, atau mesin pencarian
  • Interest: prospek pelanggan mulai mencari solusi masalah dan menunjukkan ketertarikan atas produk Anda, ditandai dengan mengunjungi website atau follow media sosial
  • Decision: tahap prospek pelanggan membandingkan produk dengan alternatif produk lain untuk dapat meyakinkan diri dalam mengevaluasi harga produk, fitur, dan manfaat dibandingkan dengan kompetitor
  • Action: prospek pelanggan melakukan transaksi pembelian dan menjadi tahap krusial untuk bisa membangun loyalitas terhadap brand agar pelanggan merasa puas

Cara Meningkatkan Sales Funnel

Dalam membuat realisasi target yang ideal bagi perkembangan bisnis, dibutuhkan strategi yang tepat dan sesuai dengan pasar. Anda cukup mengoptimalkan sales funnel yang berkontribusi efektif dalam menghasilkan konversi melalui cara berikut.

1. Mengidentifikasi target audiens

Jika ingin mengoptimalkan sales funnel, penting untuk tetap konsisten dalam mengenali target audiens. Agar nilai konversinya efektif, kamu harus mampu memenuhi keinginan calon pelanggan secara spesifik.

2. Membuat lead magnets untuk target potensial

Lead magnets adalah sumber daya yang ditawarkan kepada calon pelanggan sebagai imbalan atas informasi mereka. Imbalan tersebut dapat berupa ebook, webinar, atau artikel eksklusif yang memberikan nilai dan mengatasi masalah atau kebutuhan calon pelanggan.

Alasan utama menggunakan lead magnet adalah menangkap alamat email calon pelanggan agar bisa dipakai sebagai jalur komunikasi langsung. Anda bisa menyampaikan pesan yang ditargetkan dan membangun relasi dengan lebih mudah sebelum memandu prospek melalui saluran penjualan.

3. Membuat komunikasi personal

Personalisasi adalah praktik menggunakan data pelanggan untuk menyesuaikan pesan marketing pada calon pelanggan. Hal paling sederhana adalah memasukkan nama calon pelanggan dalam kampanye pemasaran email.

Komunikasi yang dipersonalisasi dapat membantu Anda untuk menyesuaikan pesan yang lebih sesuai dengan kebutuhan dan minat audiens. Untuk meningkatkan engagement, menumbuhkan loyalitas, dan meningkatkan tingkat konversi.

4. Terlibat dalam media sosial

Sebuah brand sejatinya harus dapat terhubung dengan target audiens melalui channel tertentu, khususnya media sosial. Anda dapat terkoneksi dengan audiens untuk berbagai konten secara real-time, menawarkan preview produk, atau menanggapi komentar.

5. Membangun komunitas

Dalam pemasaran produk online, komunitas menjadi salah satu cara untuk mencari orang dengan minat yang sama dalam sebuah diskusi. Hal ini akan menggerakkan mereka untuk dapat bergerak melalui sales funnel Anda.

6. Melakukan follow up secara efektif

Follow up yang dimaksud dalam konteks ini mengacu pada upaya komunikasi untuk menjangkau kembali calon pelanggan yang pernah berinteraksi, tapi belum melakukan pembelian. Anda bisa melakukan follow up untuk melakukan persuasi pada mereka.

Bentuk follow up bisa berupa email marketing, push notification, atau info promo yang dipersonalisasi berdasarkan segmentasi mereka. Buat pengingat yang berbeda sesuai dengan tahapan situasi pelanggan dalam sales funnel.

7. Buat copywriting yang persuasif

Copywriting adalah seni untuk menyusun kata-kata persuasif untuk memikat dan mengubah aksi pelanggan dalam melakukan strategi pemasaran. Misalnya untuk menyebutkan “Daftarkan email Anda untuk menerima newsletter,” akan lebih menarik dengan kalimat seperti “Bergabunglah dengan 500+ pengguna kami untuk mendapat penawaran menarik!” 

8. Tentukan CTA yang tepat

Call to action (CTA) adalah perintah atau arahan yang digunakan dalam marketing channel untuk memotivasi audiens agar mengambil tindakan tertentu. Artinya, CTA yang efektif dapat mendukung konversi Anda.

Tindakan atau perintah yang diberikan dapat berupa ajakan berlangganan, download aplikasi, klik tombol informasi lengkap, atau melakukan pembelian. CTA yang dibuat dengan baik akan menciptakan rasa urgensi dan memaksa calon pelanggan untuk bertindakan.

9. Manfaatkan testimoni pelanggan

Menggunakan social proof bisa mempengaruhi keputusan dari calon pelanggan yang akan melakukan transaksi. Karena itu, kumpulkan ulasan pelanggan, studi kasus, atau komentar kepuasan pelanggan Anda melalui channel komunikasi brand Anda.

Singkatnya, diperlukan cara komunikasi yang tepat untuk dapat menjangkau kembali calon pelanggan agar bisa melakukan transaksi sesuai keinginan Anda. Lakukan evaluasi terhadap setiap desain produk agar cara komunikasi yang Anda lakukan melalui platform online akan turut berdampak pada hasil konversi optimal dari prospek pelanggan yang ada.

Prasetiya Mulya Executive Learning Institute
Prasetiya Mulya Cilandak Campus, Building 2, #2203
Jl. R.A Kartini (TB. Simatupang), Cilandak Barat, Jakarta 12430
Indonesia
Prasetiya Mulya Executive Learning Institute
Prasetiya Mulya Cilandak Campus, Building 2, #2203
Jl. R.A Kartini (TB. Simatupang), Cilandak Barat,
Jakarta 12430
Indonesia