Beranda
>
Gagasan
>
Artikel

Contoh Analisis Kompetitor dan Cara Melakukannya

Banner-Article-Mei-6.jpg

Tidak hanya merancang strategi untuk mengembangkan pemasaran dan menaikan penjualan, dalam menjalankan bisnis juga membutuhkan analisis kompetitor. Bagaimana kompetitor atau pesaing mendapatkan lebih banyak penjualan? Strategi pemasaran seperti apa yang dilakukan, sehingga memperoleh brand awareness yang tinggi dari calon konsumen/pengguna jasa? 

Analisis kompetitor dapat dilakukan untuk bisnis berskala besar maupun pada level UMKM. Jika dilakukan dengan cara yang tepat, analisis kompetitor dapat memberikan manfaat bagi pebisnis. Menemukan peluang bisnis yang belum pernah terpikirkan hingga membuat strategi pemasaran yang tepat sasaran adalah dua contoh dari manfaat analisis kompetitor. Intinya, dengan melakukan analisis kompetitor  yang tepat, kemungkinan mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya dari bisnis yang dijalani dapat tercapai secara lebih efektif dan efisien.

Apa yang dimaksudkan dengan kompetitor?

Analisis kompetitor atau pesaing adalah sebuah proses mengidentifikasi pesaing bisnis, seperti meneliti berbagai strategi pemasaran, persaingan harga, hingga kekuatan dan kelemahan kompetitor dan perbandingannya dengan bisnis yang sedang dijalani. Hasil dari proses identifikasi ini dapat digunakan sebagai rencana bisnis selanjutnya. Dengan begitu, pencapaian bisnis yang dijalani mampu melebihi capaian kompetitor dan mendominasi pasar.

Aspek penting dalam analisis kompetitor

Bisakah bisnis dapat berkembang tanpa adanya strategi analisis kompetitor? Rasanya sulit, ya. Pasalnya, dengan tidak membandingkan atau mencari tahu apa yang dilakukan pesaing untuk menarik pelanggan di pasar, bisnis yang diusahakan akan terasa seperti berjalan di jalan tempat. Tanpa adanya analisis kompetitor, maka inovasi dan perubahan ke arah yang lebih juga lebih sulit dilakukan. Aspek apa saja yang perlu diperhatikan saat melakukan analisis kompetitor?

  • Deskripsi target pasar perusahaan. 
  • Detail produk atau layanan.
  • Target pasar, penjualan, dan pendapatan saat ini dan yang diproyeksikan.
  • Perbandingan harga.
  • Analisis strategi pemasaran dan media sosial.
  • Lokasi dan tempat pemasaran produk, apakah online atau offline dengan toko fisik.

Keputusan bisnis dapat diambil dari mengolah data berdasarkan aspek yang disebutkan di atas. Akan lebih baik, jika pengambilan data dan implementasi hasil laporan dapat dilakukan secara faktual dan dalam jangka waktu yang tidak terlampau lama. Mengapa begitu? Tren pasar sering kali berubah, sehingga perusahaan perlu untuk selalu responsif dan fleksibel terhadap perubahan.

Cara melakukan analisis kompetitor

Mencari tahu apa yang menjadi fokus saat melakukan analisis kompetitor memang terbilang cukup rumit. Di bawah ini adalah 6 langkah untuk memulai melakukan identifikasi masalah. Sebelum memulai analisis kompetitor, pertimbangkan pula apa yang ingin dicapai dari proses ini. Lakukan riset lebih lanjut yang selaras dengan tujuan yang sudah ditentukan.

1. Identifikasi pesaing Anda

Penting bagi pebisnis untuk membuat daftar kompetitor potensial. Dari daftar ini akan terlihat gambaran dari sisi konsumen dalam membuat keputusan, “produk mana yang saya akan beli?”. Cari tahu apakah nama perusahaan Anda turut dipertimbangkan oleh konsumen. Bagaimana melakukannya? Cara mudah untuk mencari tahu jawaban tersebut adalah dengan mencari nama atau kategori produk Anda di Google atau mesin pencari lainnya. Telusuri hasil pencarian tersebut. 

Cara lainnya, yaitu dengan melakukan survei atau mewawancarai konsumen yang sudah melakukan transaksi atau menggunakan layanan perusahaan Anda. Tanyakan tentang alternatif atau pilihan lainnya yang mereka pertimbangkan sebelum memutuskan untuk menggunakan produk atau layanan Anda.

Saat Anda menyelesaikan daftar kompetitor potensial ini, usahakan untuk memasukkan beragam perusahaan agar penilaian tentang gambaran kondisi pasar lebih akurat. 

2. Buat matriks pesaing

Sebelum Anda mendalami analisis kompetitor, luangkan waktu sejenak untuk mengolah data tersebut agar lebih terorganisir. Buatlah matriks kompetitor atau petak pesaing. Caranya, buat tabel atau dashboard khusus yang dapat Anda gunakan untuk menyusun riset Anda. Dengan begitu, Anda dapat lebih mudah untuk membandingkan dan memahami data yang sudah terkumpul.

Mulailah dengan membuat satu baris atau kolom untuk setiap pesaing yang telah Anda identifikasi. Di sumbu lainnya, cantumkan poin data atau kategori informasi yang ingin Anda ketahui dari setiap kompetitor. Anda dapat menambahkan lebih banyak kategori sambil proses identifikasi kompetitor terus berjalan.

3. Kumpulkan informasi latar belakang

Setelah Anda memiliki daftar pesaing untuk diteliti, mulailah mempelajari bisnis mereka. Carilah informasi yang paling mendasar terlebih dahulu, dan kembangkan data yang telah tersedia. Mulailah dengan melihat situs perusahaan, halaman media sosial, dan artikel berita yang membicarakan tentang produk atau layanan mereka. Berikut beberapa informasi dasar yang dapat Anda cari.

  • Sejarah perusahaan

Informasi ini mencakup tanggal berdirinya perusahaan, sumber pendanaan, dan merger atau akuisisi yang berkaitan dengan perusahaan kompetitor. 

  • Lokasi

Data ini mencakup di mana kompetitor Anda melakukan operasional bisnis. Selain itu, Anda juga dapat melakukan riset dengan mengetahui ke daerah/negara mana saja kompetitor menawarkan produk atau layanannya. 

  • Ukuran perusahaan

Cari tahu tentang jumlah karyawan melalui halaman media sosial mereka. Beberapa perusahaan cukup terbuka dengan jumlah karyawan yang dipekerjakan. Selain itu, banyaknya jumlah karyawan dapat menjadi gambaran jumlah pendapatan yang dihasilkan. Sayangnya, untuk perusahaan dengan skala bisnis yang lebih kecil perkiraan jumlah pendapatan tidak selalu dipublikasikan.

4. Buat profil target konsumen dari kompetitor

Tanpa konsumen dan pelanggan, bisnis tidak dapat berjalan. Dengan melakukan analisis kompetitor, Anda bisa mendapatkan gambaran target konsumen yang diharapkan oleh perusahaan lain. Secara singkat, caranya antara lain:

  • Pahami misi dan visi perusahaan.
  • Identifikasi pesan yang disampaikan dan gaya komunikasi yang digunakan.
  • Amati dengan siapa mereka berinteraksi di media sosial.
  • Jika ada, pelajari ulasan dari konsumen/pelanggan yang dibagikan di media sosial atau laman perusahaan.

Gunakan informasi ini untuk membuat profil tentang siapa yang coba dijangkau oleh kompetitor Anda dengan produk atau layanan yang ditawarkan. Profil konsumen ini mungkin akan mirip dengan target konsumen bisnis Anda sendiri. Catat perbedaan dan temukan peluang strategi yang lebih baik.

5. Analisis kekuatan dan kelemahan 

Dengan menggunakan informasi yang telah dikumpulkan, pertimbangkan kekuatan dan kelemahan masing-masing kompetitor yang ada di dalam daftar pesaing Anda. Adapun pertanyaan penting yang perlu dianalisis seperti alasan konsumen memilih produk atau layanan dari perusahaan A ketimbang perusahaan B. Catat kesimpulan pada matriks kompetitor yang telah Anda buat sebelumnya.

Terakhir, pertimbangkan kekuatan dan kelemahan perusahaan Anda sendiri. Bagaimana bisnis Anda dibandingkan dengan kompetitor yang telah Anda teliti? Mengetahui apa yang membedakan bisnis Anda dari kompetitor, di mana posisi bisnis Anda di pasar/pandangan konsumen dapat membantu Anda memenuhi kebutuhan target konsumen secara lebih baik.

Kelima cara untuk melakukan analisis kompetitor ini memiliki korelasi antara satu poin dengan poin lainnya. Langkah-langkah tersebut bersifat komplementer, sehingga akan sulit jika melakukan identifikasi pesaing di pasar tanpa melakukan kelima aspek yang telah dijabarkan. Analisis kompetitor sangat bermanfaat bagi pengembangan bisnis Anda. Poin terpenting setelah melakukan identifikasi pesaing adalah mengimplementasikan hasil riset dan terus mengevaluasinya secara berkesinambungan. 

ARTIKEL TERKAIT