Elemen Kunci dari Cooperative Learning di Dalam Perusahaan

21 November 2023

Kerja sama merupakan salah satu modal utama yang harus dimiliki oleh sebuah tim. Tidak terbatas dalam konteks teori, kerja sama juga bisa direfleksikan melalui elemen pendekatan pendidikan yang berkontribusi besar terhadap pengembangan tim di tempat kerja.

Metode pembelajaran kooperatif akan membantu Anda bersosialisasi dengan rekan satu tim. Mempelajari sesuatu bersama memungkinkan Anda untuk menghabiskan lebih banyak waktu satu sama lain, memahami perspektif yang berbeda, dan mengakomodasi gaya kerja yang berbeda. Hal ini menjadi strategi yang efektif untuk membangun kolaborasi tim.

Apa Itu Cooperative Learning?

Cooperative learning adalah cara yang digunakan dalam kelompok peserta dan bertujuan untuk meningkatkan pengalaman dan pemahaman terhadap suatu materi.

Strategi cooperative learning menggunakan tugas dan kegiatan kelompok kecil sebagai pengalaman belajar. Setiap anggota bertanggung jawab untuk mempelajari informasi dan keterampilan baru sekaligus membantu rekan satu timnya dalam belajar.

Setiap anggota tim akan mendapat kesempatan untuk berpartisipasi dan mempresentasikan ide. Jika Anda seorang manajer yang menghadapi situasi berisiko tinggi, terapkan strategi cooperative learning untuk memobilisasi tim. Setiap orang diberi tugas yang sesuai dengan kemampuan, sementara manajer dapat mengawasi dan membantu memitigasi risiko.

Elemen Cooperative Learning

Saat melakukan cooperative learning, terdapat lima elemen dasar yang menjadi pembeda dengan jenis group learning lainnya. Untuk menciptakan cooperative learning, dibutuhkan beberapa elemen berikut ini.

1. Saling ketergantungan

Sebuah kelompok mencapai elemen ini ketika semua anggota tim memahami bahwa mereka bergerak bersama. Elemen ketergantungan ini dapat dimaknai secara positif dalam hal pembagian kerja, berbagi materi, atau mengalokasikan peran kepemimpinan.

Setiap bagian dari para anggota akan menentukan kinerja seluruh tim. Kontribusi seseorang tidak hanya menguntungkan individu, tapi juga seluruh anggota kelompok.

2. Akuntabilitas individu dan kelompok

Setiap anggota tim bertanggung jawab atas sejumlah pekerjaan yang adil untuk mencapai tujuan kelompok. Terdapat penilaian terhadap setiap kinerja individu dan kelompok saat menerima feedback. Kelompok juga bertanggung jawab untuk mencapai target yang ditetapkan oleh suatu organisasi.

3. Keterampilan interpersonal

Sebuah tim yang bekerja untuk mencapai tujuan memerlukan keterampilan yang kompleks. Namun, penting untuk memastikan bahwa seluruh anggota tim memiliki kontribusi untuk kemampuan berikut.

  • Pengambilan keputusan
  • Manajemen konflik
  • Kepemimpinan
  • Tanggung jawab
  • Komunikasi yang efektif
  • Membangun kepercayaan

Ketika sebuah tim terus mengembangkan keterampilan-keterampilan tersebut, proses kerja sama di antara mereka akan lebih lancar dan efisien.

4. Interaksi tatap muka

Tatap muka merupakan salah satu cara perantara pembelajaran. Hal ini mengurangi jarak atau posisi seseorang dalam suatu organisasi. Saat mereka berkumpul, akan muncul kesempatan untuk memberikan dukungan, pujian, dorongan, dan saling membantu.

Tidak hanya bentuk apresiasi, anggota tim juga bisa melakukan penjelasan lisan tentang cara memecahkan masalah dan tantangan untuk mencapai tujuan bersama.

5. Pemrosesan kelompok

Anggota tim harus bertemu secara teratur dan mendiskusikan jumlah progress yang dapat dicapai dalam meraih tujuan mereka. Mendiskusikan cara menjaga hubungan kerja yang efektif juga menjadi hal yang tidak kalah penting dan harus dievaluasi terus-menerus.

Ada kebutuhan bagi setiap anggota untuk berkomunikasi secara bebas dan mengungkapkan keprihatinan serta memuji pencapaiannya. Hal ini juga akan membantu anggota membuat keputusan mengenai isu-isu yang memerlukan pendapat dari anggota tim lainnya.

Cooperative learning bisa dilakukan melalui berbagai bentuk pelatihan yang efektif seperti debat, komunitas, atau penyelesaian masalah lintas divisi. Hal-hal tersebut bisa dilatih melalui Corporate Program sesuai dengan konteks dan sistem yang selaras dengan strategi organisasi.

Kerja sama merupakan salah satu modal utama yang harus dimiliki oleh sebuah tim. Tidak terbatas dalam konteks teori, kerja sama juga bisa direfleksikan melalui elemen pendekatan pendidikan yang berkontribusi besar terhadap pengembangan tim di tempat kerja.

Metode pembelajaran kooperatif akan membantu Anda bersosialisasi dengan rekan satu tim. Mempelajari sesuatu bersama memungkinkan Anda untuk menghabiskan lebih banyak waktu satu sama lain, memahami perspektif yang berbeda, dan mengakomodasi gaya kerja yang berbeda. Hal ini menjadi strategi yang efektif untuk membangun kolaborasi tim.

Apa Itu Cooperative Learning?

Cooperative learning adalah cara yang digunakan dalam kelompok peserta dan bertujuan untuk meningkatkan pengalaman dan pemahaman terhadap suatu materi.

Strategi cooperative learning menggunakan tugas dan kegiatan kelompok kecil sebagai pengalaman belajar. Setiap anggota bertanggung jawab untuk mempelajari informasi dan keterampilan baru sekaligus membantu rekan satu timnya dalam belajar.

Setiap anggota tim akan mendapat kesempatan untuk berpartisipasi dan mempresentasikan ide. Jika Anda seorang manajer yang menghadapi situasi berisiko tinggi, terapkan strategi cooperative learning untuk memobilisasi tim. Setiap orang diberi tugas yang sesuai dengan kemampuan, sementara manajer dapat mengawasi dan membantu memitigasi risiko.

Elemen Cooperative Learning

Saat melakukan cooperative learning, terdapat lima elemen dasar yang menjadi pembeda dengan jenis group learning lainnya. Untuk menciptakan cooperative learning, dibutuhkan beberapa elemen berikut ini.

1. Saling ketergantungan

Sebuah kelompok mencapai elemen ini ketika semua anggota tim memahami bahwa mereka bergerak bersama. Elemen ketergantungan ini dapat dimaknai secara positif dalam hal pembagian kerja, berbagi materi, atau mengalokasikan peran kepemimpinan.

Setiap bagian dari para anggota akan menentukan kinerja seluruh tim. Kontribusi seseorang tidak hanya menguntungkan individu, tapi juga seluruh anggota kelompok.

2. Akuntabilitas individu dan kelompok

Setiap anggota tim bertanggung jawab atas sejumlah pekerjaan yang adil untuk mencapai tujuan kelompok. Terdapat penilaian terhadap setiap kinerja individu dan kelompok saat menerima feedback. Kelompok juga bertanggung jawab untuk mencapai target yang ditetapkan oleh suatu organisasi.

3. Keterampilan interpersonal

Sebuah tim yang bekerja untuk mencapai tujuan memerlukan keterampilan yang kompleks. Namun, penting untuk memastikan bahwa seluruh anggota tim memiliki kontribusi untuk kemampuan berikut.

  • Pengambilan keputusan
  • Manajemen konflik
  • Kepemimpinan
  • Tanggung jawab
  • Komunikasi yang efektif
  • Membangun kepercayaan

Ketika sebuah tim terus mengembangkan keterampilan-keterampilan tersebut, proses kerja sama di antara mereka akan lebih lancar dan efisien.

4. Interaksi tatap muka

Tatap muka merupakan salah satu cara perantara pembelajaran. Hal ini mengurangi jarak atau posisi seseorang dalam suatu organisasi. Saat mereka berkumpul, akan muncul kesempatan untuk memberikan dukungan, pujian, dorongan, dan saling membantu.

Tidak hanya bentuk apresiasi, anggota tim juga bisa melakukan penjelasan lisan tentang cara memecahkan masalah dan tantangan untuk mencapai tujuan bersama.

5. Pemrosesan kelompok

Anggota tim harus bertemu secara teratur dan mendiskusikan jumlah progress yang dapat dicapai dalam meraih tujuan mereka. Mendiskusikan cara menjaga hubungan kerja yang efektif juga menjadi hal yang tidak kalah penting dan harus dievaluasi terus-menerus.

Ada kebutuhan bagi setiap anggota untuk berkomunikasi secara bebas dan mengungkapkan keprihatinan serta memuji pencapaiannya. Hal ini juga akan membantu anggota membuat keputusan mengenai isu-isu yang memerlukan pendapat dari anggota tim lainnya.

Cooperative learning bisa dilakukan melalui berbagai bentuk pelatihan yang efektif seperti debat, komunitas, atau penyelesaian masalah lintas divisi. Hal-hal tersebut bisa dilatih melalui Corporate Program sesuai dengan konteks dan sistem yang selaras dengan strategi organisasi.

Prasetiya Mulya Executive Learning Institute
Prasetiya Mulya Cilandak Campus, Building 2, #2203
Jl. R.A Kartini (TB. Simatupang), Cilandak Barat, Jakarta 12430
Indonesia
Prasetiya Mulya Executive Learning Institute
Prasetiya Mulya Cilandak Campus, Building 2, #2203
Jl. R.A Kartini (TB. Simatupang), Cilandak Barat,
Jakarta 12430
Indonesia