Kesalahan Finansial yang Sering Dilakukan Freelancer

05 July 2023

Menjadi freelancer dapat menjadi pekerjaan yang menyenangkan dan menguntungkan.  Jam kerja yang fleksibel dan dapat bekerja dari berbagai tempat membuat freelance menjadi pilihan banyak orang. Fleksibilitas dan pergerakannya yang cepat juga memungkinkan Anda untuk mendapatkan penghasilan yang lebih daripada pekerjaan normal.

Namun, seperti pekerjaan yang lain, freelancer juga membutuhkan perencanaan finansial. Karena alih-alih menambah penghasilan, Anda mungkin dapat terperangkap dalam kesulitan finansial yang membuat Anda harus bekerja lebih ekstra untuk menutupi kesalahan.

Masalah Keuangan yang Harus Diantisipasi Freelancer

Mendapatkan penghasilan tambahan menjadi bagian dari freelance. Terkadang, bagian tersulit sebagai seorang freelancer adalah mengelola keuangan. Arus uang yang masuk datang begitu cepat dan tidak terduga sehingga sulit untuk membuat anggaran atau estimasi yang benar.

Jika tidak memiliki pengalaman dalam bidang ini, ditakutkan akan terjadinya kesalahan dalam mengelola uang. Oleh karena itu, untuk mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan, berikut beberapa kesalahan finansial yang sering dilakukan freelancer dan cara mengatasinya:

1. Tidak mempertimbangkan waktu dan pekerjaan

Hitungan bayaran freelance berbeda-beda, tergantung kesepakatan kedua belah pihak. Dalam dunia penulis freelance, beberapa pekerjaan dibayar dalam hitungan per jam, per kata, per artikel, atau per proyek. Tanpa disadari, pekerjaan freelance sering kali tidak dapat diukur kesulitannya sehingga malah memakan waktu dan tenaga ketimbang pekerjaan full time.

Saat menerima pekerjaan freelance, pastikan Anda menghitung perkiraan waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan. Terima tawaran yang Anda mengerti cakupannya, sehingga tidak memakan waktu lebih dari deadline. Jangan sampai pekerjaan ini menyita waktu, dan tenaga, sehingga mempengaruhi kegiatan dan produktivitas Anda.

2. Tidak punya tabungan

Bekerja dapat menjadi suatu hal yang menyenangkan, terlebih jika Anda menyukai pekerjaan yang dilakukan. Di awal karir, sering kali karyawan menabung cuti untuk liburan atau hari sakit. Tidak jarang, Anda merasa tidak enak ketika mengambil cuti atau bahkan menolak pekerjaan. Ini bukanlah sikap yang baik.

Sebagai freelancer, Anda dibayar saat bekerja. Namun, tidak dapat dipungkiri bahwa akan ada waktu ketika Anda merasa lelah dan hanya ingin beristirahat. Agar keuangan tetap terjaga, sisihkan uang saat Anda tidak bekerja.

Ini dilakukan agar Anda masih memiliki uang untuk memenuhi kebutuhan ketika sedang tidak bekerja dan tidak perlu mengambil pekerjaan tambahan. Jika sudah terlalu lelah, ada baiknya Anda memberikan waktu pada diri untuk beristirahat.

3. Tidak melakukan diversifikasi

Kebebasan untuk mengatur jadwal sendiri membuat freelance sebagai pekerjaan yang nyaman bagi banyak orang, tetapi ini bisa berbahaya. Di banyak kejadian, freelancer sangat bergantung pada klien sehingga cenderung mengalami kesulitan finansial saat proyek usai.

Sementara itu, Anda ingin memastikan bahwa penghasilan dan tabungan cukup untuk memenuhi kebutuhan saat ini. Agar terhindar dari hal yang tidak diinginkan, diversifikasi proyek, klien, dan portofolio. Tujuannya untuk melindungi Anda saat kehilangan proyek, klien, atau ada perubahan signifikan dalam industri.

4. Tidak menghitung pajak

Ketika mempekerjakan freelancer, pihak klien sering kali melupakan pajak. Alih-alih menabung, kebiasaan ini juga membuat freelancer menjadi kesulitan Kurangnya perencanaan mengakibatkan tekanan finansial yang mendorong Anda untuk mengambil pekerjaan lain.

Oleh karena itu, sisihkan uang setiap dua minggu sehingga cukup untuk membayar pajak ketika jatuh tempo. Selain itu, pastikan juga nilai proyek yang dibayarkan sudah dipotong pajak sehingga Anda menerima nominal pembayaran bersih.

5. Menerima segala tawaran yang masuk

Tawaran freelance memang menggiurkan, terutama jika datang dari teman atau brand besar, akan sulit untuk menolaknya. Namun, perlu disadari bahwa tidak semua pekerjaan dan proyek cocok dengan pengalaman, minat, dan kemampuan Anda.

Jangan mengambil pekerjaan lebih banyak daripada yang biasa Anda tangani. Jika sampai terjadi, pekerjaan justru akan memberikan stres sehingga makin sulit untuk menyelesaikan pekerjaan dan malah berisiko untuk karier Anda.

Kemampuan Anda menangani pekerjaan tiga bulan lalu, mungkin tidak lagi sama saat ini. Hal tersebut sangatlah wajar dan tidak perlu merasa bersalah atau kecewa. Mengukur kemampuan diri juga akan bermanfaat untuk menjaga kesehatan dan menghindari adanya pengeluaran tambahan saat sakit.

Meskipun dapat menambah penghasilan, mengambil keputusan freelance Anda harus tetap mempertimbangkan keuangan pribadi. Alih-alih mendapatkan keuntungan, jangan sampai Anda hanya akan merugi. Karena itu, memutuskan pilihan bekerja sebagai freelancer juga harus disertai dengan rasa mawas diri.

Menjadi freelancer dapat menjadi pekerjaan yang menyenangkan dan menguntungkan.  Jam kerja yang fleksibel dan dapat bekerja dari berbagai tempat membuat freelance menjadi pilihan banyak orang. Fleksibilitas dan pergerakannya yang cepat juga memungkinkan Anda untuk mendapatkan penghasilan yang lebih daripada pekerjaan normal.

Namun, seperti pekerjaan yang lain, freelancer juga membutuhkan perencanaan finansial. Karena alih-alih menambah penghasilan, Anda mungkin dapat terperangkap dalam kesulitan finansial yang membuat Anda harus bekerja lebih ekstra untuk menutupi kesalahan.

Masalah Keuangan yang Harus Diantisipasi Freelancer

Mendapatkan penghasilan tambahan menjadi bagian dari freelance. Terkadang, bagian tersulit sebagai seorang freelancer adalah mengelola keuangan. Arus uang yang masuk datang begitu cepat dan tidak terduga sehingga sulit untuk membuat anggaran atau estimasi yang benar.

Jika tidak memiliki pengalaman dalam bidang ini, ditakutkan akan terjadinya kesalahan dalam mengelola uang. Oleh karena itu, untuk mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan, berikut beberapa kesalahan finansial yang sering dilakukan freelancer dan cara mengatasinya:

1. Tidak mempertimbangkan waktu dan pekerjaan

Hitungan bayaran freelance berbeda-beda, tergantung kesepakatan kedua belah pihak. Dalam dunia penulis freelance, beberapa pekerjaan dibayar dalam hitungan per jam, per kata, per artikel, atau per proyek. Tanpa disadari, pekerjaan freelance sering kali tidak dapat diukur kesulitannya sehingga malah memakan waktu dan tenaga ketimbang pekerjaan full time.

Saat menerima pekerjaan freelance, pastikan Anda menghitung perkiraan waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan. Terima tawaran yang Anda mengerti cakupannya, sehingga tidak memakan waktu lebih dari deadline. Jangan sampai pekerjaan ini menyita waktu, dan tenaga, sehingga mempengaruhi kegiatan dan produktivitas Anda.

2. Tidak punya tabungan

Bekerja dapat menjadi suatu hal yang menyenangkan, terlebih jika Anda menyukai pekerjaan yang dilakukan. Di awal karir, sering kali karyawan menabung cuti untuk liburan atau hari sakit. Tidak jarang, Anda merasa tidak enak ketika mengambil cuti atau bahkan menolak pekerjaan. Ini bukanlah sikap yang baik.

Sebagai freelancer, Anda dibayar saat bekerja. Namun, tidak dapat dipungkiri bahwa akan ada waktu ketika Anda merasa lelah dan hanya ingin beristirahat. Agar keuangan tetap terjaga, sisihkan uang saat Anda tidak bekerja.

Ini dilakukan agar Anda masih memiliki uang untuk memenuhi kebutuhan ketika sedang tidak bekerja dan tidak perlu mengambil pekerjaan tambahan. Jika sudah terlalu lelah, ada baiknya Anda memberikan waktu pada diri untuk beristirahat.

3. Tidak melakukan diversifikasi

Kebebasan untuk mengatur jadwal sendiri membuat freelance sebagai pekerjaan yang nyaman bagi banyak orang, tetapi ini bisa berbahaya. Di banyak kejadian, freelancer sangat bergantung pada klien sehingga cenderung mengalami kesulitan finansial saat proyek usai.

Sementara itu, Anda ingin memastikan bahwa penghasilan dan tabungan cukup untuk memenuhi kebutuhan saat ini. Agar terhindar dari hal yang tidak diinginkan, diversifikasi proyek, klien, dan portofolio. Tujuannya untuk melindungi Anda saat kehilangan proyek, klien, atau ada perubahan signifikan dalam industri.

4. Tidak menghitung pajak

Ketika mempekerjakan freelancer, pihak klien sering kali melupakan pajak. Alih-alih menabung, kebiasaan ini juga membuat freelancer menjadi kesulitan Kurangnya perencanaan mengakibatkan tekanan finansial yang mendorong Anda untuk mengambil pekerjaan lain.

Oleh karena itu, sisihkan uang setiap dua minggu sehingga cukup untuk membayar pajak ketika jatuh tempo. Selain itu, pastikan juga nilai proyek yang dibayarkan sudah dipotong pajak sehingga Anda menerima nominal pembayaran bersih.

5. Menerima segala tawaran yang masuk

Tawaran freelance memang menggiurkan, terutama jika datang dari teman atau brand besar, akan sulit untuk menolaknya. Namun, perlu disadari bahwa tidak semua pekerjaan dan proyek cocok dengan pengalaman, minat, dan kemampuan Anda.

Jangan mengambil pekerjaan lebih banyak daripada yang biasa Anda tangani. Jika sampai terjadi, pekerjaan justru akan memberikan stres sehingga makin sulit untuk menyelesaikan pekerjaan dan malah berisiko untuk karier Anda.

Kemampuan Anda menangani pekerjaan tiga bulan lalu, mungkin tidak lagi sama saat ini. Hal tersebut sangatlah wajar dan tidak perlu merasa bersalah atau kecewa. Mengukur kemampuan diri juga akan bermanfaat untuk menjaga kesehatan dan menghindari adanya pengeluaran tambahan saat sakit.

Meskipun dapat menambah penghasilan, mengambil keputusan freelance Anda harus tetap mempertimbangkan keuangan pribadi. Alih-alih mendapatkan keuntungan, jangan sampai Anda hanya akan merugi. Karena itu, memutuskan pilihan bekerja sebagai freelancer juga harus disertai dengan rasa mawas diri.

Prasetiya Mulya Executive Learning Institute
Prasetiya Mulya Cilandak Campus, Building 2, #2203
Jl. R.A Kartini (TB. Simatupang), Cilandak Barat, Jakarta 12430
Indonesia
Prasetiya Mulya Executive Learning Institute
Prasetiya Mulya Cilandak Campus, Building 2, #2203
Jl. R.A Kartini (TB. Simatupang), Cilandak Barat,
Jakarta 12430
Indonesia