Keuntungan Melakukan Diskusi Secara Online dalam Sebuah Tim

27 February 2023

Di akhir tahun 80-an, seorang pemikir di bidang manajemen, Peter Drucker meramalkan bahwa teknologi akan memainkan peranan sentral dalam meningkatkan efektivitas tim. Meskipun, belum terasa manfaat penuh dari teknologi, tidak dapat dipungkiri bahwa saat ini sistem online sangat mempengaruhi pekerjaan tim.

Bahkan terkadang bekerja lebih baik daripada cara tradisional. Hal ini dapat dirasakan dengan adanya brainstorming kelompok secara online. Walaupun ada beberapa cara yang hampir serupa, mengganti sesi tatap muka dan lisan dengan sesi virtual dan tertulis, brainstorming online dapat menjadi lebih efektif.

Keuntungan Diskusi Secara Online

Sebuah penelitian menunjukan bahwa dibandingkan dengan brainstorming tradisional cara online lebih banyak menghasilkan ide yang berkualitas. Rata-rata ide yang dihasilkan per orang pun lebih kreatif dan tingkat kepuasan yang dihasilkan biasanya juga akan lebih tinggi.

Seperti yang ditunjukkan dalam meta-analisis, brainstorming online mampu meningkatkan kinerja kreatif hampir sebanyak 50% dari standar deviasi. Ini berarti hampir 70% peserta tidak tampil maksimal di sesi brainstorming tradisional daripada online. Berikut ini keuntungan melakukan diskusi secara online dalam konteks bisnis.

1. Semua peserta dapat turut berpartisipasi

Berbeda dengan brainstorming tradisional, online memungkinkan seluruh peserta dari berbagai latar, sifat, dan kepribadian turut berpartisipasi. Karena tidak dapat dipungkiri bahwa akan selalu ada peserta yang dominan. Mereka akan berbicara terlalu banyak, mengambil alih perhatian, sehingga terkadang membuat peserta lain minder.

Selain berdampak pada perasaan peserta lain, situasi tersebut akan menghambat pembentukan ide kreatif. Di sini brainstorming online menjadi opsi yang dapat dilakukan. Pendapat yang disampaikan secara online membuat peserta lebih nyaman. Peserta yang malu dan tertutup, dapat turut berpartisipasi tanpa harus takut dengan yang lain.

Tidak hanya itu, ketika berbagi pendapat dilakukan secara tradisional, misalnya dibuat kelompok dengan lebih dari enam peserta, hasilnya cenderung menjadi berantakan. Sementara cara online tidak memiliki batasan jumlah peserta yang harus ikut, baik enam atau 50 peserta akan sama. Berapa pun jumlahnya, semua bisa ikut.

Brainstorming online juga memungkinkan para peserta jarak jauh untuk turut berpartisipasi. Dengan begitu, Anda dapat menghemat biaya. Tanpa perlu repot, brainstorming online, jadi lebih terukur, dan setiap orang yang berpartisipasi memiliki potensi untuk menyumbangkan ide-ide baru.

2. Terhindari dari politisasi

Hal utama yang dimiliki brainstorming online, tetapi tidak dimiliki oleh cara tradisional adalah anonimitas. Anonimitas ini akan mengurangi kekhawatiran terutama pada peserta yang kurang percaya diri. Jika suara tidak dikaitkan dengan orang tertentu, peserta mungkin akan lebih aktif.

Tidak hanya itu, anonimitas memberikan ide-ide dinilai lebih objektif. Dalam cara tradisional, prosesnya cenderung bias dan politis seperti dalam interaksi kelompok lainnya. Pada kenyataannya, secara demokratis orang-orang yang memiliki power akan mengambil alih dan keputusan akan dipengaruhi oleh satu atau dua orang individu yang kuat.

Sebaliknya, ketika peserta menilai ide secara anonim, politisasi tidak mungkin terjadi. Untuk melakukan ini perusahaan dapat membuat situs yang memungkinkan pengguna untuk mengirimkan pendapat secara anonim. Kemudian dapat dinilai atau dievaluasi oleh karyawan lain, dan bahkan mungkin klien. Namun, tentu saja identitas bersifat anonim.

3. Ide-ide yang muncul lebih beragam

Jika diatur secara baik dan benar, brainstorming online dapat meningkatkan ide yang beragam. Dalam brainstorming tatap muka, ide jadi cenderung seragam karena mendengarkan ide-ide peserta lain. Hal ini terjadi karena peserta terpengaruh dengan pendapat lain sehingga hasilnya kurang beragam dan kreatif.

Namun, saat peserta tidak terpapar ide satu sama lain selama proses ideasi, hasil yang muncul akan lebih bervariasi. Kelebihan dari brainstorming online akan mendorong peserta untuk mengemukakan ide yang lebih luas.

Meski bukan sebagai pengganti, brainstorming online memungkinkan para peserta diskusi untuk menyampaikan pendapat dengan menuliskan ide di selembar kertas. Berbeda dengan cara tradisional, mekanisme brainstorming online yang mampu menyediakan arsip untuk dapat dicari dan dipertimbangkan lebih lanjut setelah diskusi sudah selesai.

Penggunaan teknologi yang menjadi sarana brainstorming juga dapat membantu kinerja tim. Brainstorming online menjadi pilihan bagi yang baik bagi perusahaan untuk mengumpulkan ide-ide kreatif. Dengan sifatnya yang hemat biaya, anonim, dan ringkas, ide-ide yang dikeluarkan akan lebih kreatif dan transparan untuk membantu kelangsungan perusahaan.

Di akhir tahun 80-an, seorang pemikir di bidang manajemen, Peter Drucker meramalkan bahwa teknologi akan memainkan peranan sentral dalam meningkatkan efektivitas tim. Meskipun, belum terasa manfaat penuh dari teknologi, tidak dapat dipungkiri bahwa saat ini sistem online sangat mempengaruhi pekerjaan tim.

Bahkan terkadang bekerja lebih baik daripada cara tradisional. Hal ini dapat dirasakan dengan adanya brainstorming kelompok secara online. Walaupun ada beberapa cara yang hampir serupa, mengganti sesi tatap muka dan lisan dengan sesi virtual dan tertulis, brainstorming online dapat menjadi lebih efektif.

Keuntungan Diskusi Secara Online

Sebuah penelitian menunjukan bahwa dibandingkan dengan brainstorming tradisional cara online lebih banyak menghasilkan ide yang berkualitas. Rata-rata ide yang dihasilkan per orang pun lebih kreatif dan tingkat kepuasan yang dihasilkan biasanya juga akan lebih tinggi.

Seperti yang ditunjukkan dalam meta-analisis, brainstorming online mampu meningkatkan kinerja kreatif hampir sebanyak 50% dari standar deviasi. Ini berarti hampir 70% peserta tidak tampil maksimal di sesi brainstorming tradisional daripada online. Berikut ini keuntungan melakukan diskusi secara online dalam konteks bisnis.

1. Semua peserta dapat turut berpartisipasi

Berbeda dengan brainstorming tradisional, online memungkinkan seluruh peserta dari berbagai latar, sifat, dan kepribadian turut berpartisipasi. Karena tidak dapat dipungkiri bahwa akan selalu ada peserta yang dominan. Mereka akan berbicara terlalu banyak, mengambil alih perhatian, sehingga terkadang membuat peserta lain minder.

Selain berdampak pada perasaan peserta lain, situasi tersebut akan menghambat pembentukan ide kreatif. Di sini brainstorming online menjadi opsi yang dapat dilakukan. Pendapat yang disampaikan secara online membuat peserta lebih nyaman. Peserta yang malu dan tertutup, dapat turut berpartisipasi tanpa harus takut dengan yang lain.

Tidak hanya itu, ketika berbagi pendapat dilakukan secara tradisional, misalnya dibuat kelompok dengan lebih dari enam peserta, hasilnya cenderung menjadi berantakan. Sementara cara online tidak memiliki batasan jumlah peserta yang harus ikut, baik enam atau 50 peserta akan sama. Berapa pun jumlahnya, semua bisa ikut.

Brainstorming online juga memungkinkan para peserta jarak jauh untuk turut berpartisipasi. Dengan begitu, Anda dapat menghemat biaya. Tanpa perlu repot, brainstorming online, jadi lebih terukur, dan setiap orang yang berpartisipasi memiliki potensi untuk menyumbangkan ide-ide baru.

2. Terhindari dari politisasi

Hal utama yang dimiliki brainstorming online, tetapi tidak dimiliki oleh cara tradisional adalah anonimitas. Anonimitas ini akan mengurangi kekhawatiran terutama pada peserta yang kurang percaya diri. Jika suara tidak dikaitkan dengan orang tertentu, peserta mungkin akan lebih aktif.

Tidak hanya itu, anonimitas memberikan ide-ide dinilai lebih objektif. Dalam cara tradisional, prosesnya cenderung bias dan politis seperti dalam interaksi kelompok lainnya. Pada kenyataannya, secara demokratis orang-orang yang memiliki power akan mengambil alih dan keputusan akan dipengaruhi oleh satu atau dua orang individu yang kuat.

Sebaliknya, ketika peserta menilai ide secara anonim, politisasi tidak mungkin terjadi. Untuk melakukan ini perusahaan dapat membuat situs yang memungkinkan pengguna untuk mengirimkan pendapat secara anonim. Kemudian dapat dinilai atau dievaluasi oleh karyawan lain, dan bahkan mungkin klien. Namun, tentu saja identitas bersifat anonim.

3. Ide-ide yang muncul lebih beragam

Jika diatur secara baik dan benar, brainstorming online dapat meningkatkan ide yang beragam. Dalam brainstorming tatap muka, ide jadi cenderung seragam karena mendengarkan ide-ide peserta lain. Hal ini terjadi karena peserta terpengaruh dengan pendapat lain sehingga hasilnya kurang beragam dan kreatif.

Namun, saat peserta tidak terpapar ide satu sama lain selama proses ideasi, hasil yang muncul akan lebih bervariasi. Kelebihan dari brainstorming online akan mendorong peserta untuk mengemukakan ide yang lebih luas.

Meski bukan sebagai pengganti, brainstorming online memungkinkan para peserta diskusi untuk menyampaikan pendapat dengan menuliskan ide di selembar kertas. Berbeda dengan cara tradisional, mekanisme brainstorming online yang mampu menyediakan arsip untuk dapat dicari dan dipertimbangkan lebih lanjut setelah diskusi sudah selesai.

Penggunaan teknologi yang menjadi sarana brainstorming juga dapat membantu kinerja tim. Brainstorming online menjadi pilihan bagi yang baik bagi perusahaan untuk mengumpulkan ide-ide kreatif. Dengan sifatnya yang hemat biaya, anonim, dan ringkas, ide-ide yang dikeluarkan akan lebih kreatif dan transparan untuk membantu kelangsungan perusahaan.

Prasetiya Mulya Executive Learning Institute
Prasetiya Mulya Cilandak Campus, Building 2, #2203
Jl. R.A Kartini (TB. Simatupang), Cilandak Barat, Jakarta 12430
Indonesia
Prasetiya Mulya Executive Learning Institute
Prasetiya Mulya Cilandak Campus, Building 2, #2203
Jl. R.A Kartini (TB. Simatupang), Cilandak Barat,
Jakarta 12430
Indonesia