Maksimalkan Nilai Bisnis dengan Penggunaan Persona yang Tepat

15 May 2023

Jika tujuan dari sebuah produk adalah memudahkan pekerjaan pengguna, maka tujuan bisnis yang dapat dicapai adalah loyalitas pelanggan yang terus menggunakan produk secara berkesinambungan. Persona produk (product personas) dikembangkan untuk dapat menghubungkan antara kebutuhan pengguna dengan tujuan bisnis. Anda membutuhkan pemahaman dasar yang kuat tentang profil pengguna dan bagaimana produk yang ditawarkan dapat menjawab kebutuhan mereka.

Bagaimana mendesain sebuah persona produk? Riset konsumen dan pasar dapat digunakan untuk membangun persona produk yang nantinya mampu mendorong pengembangan fitur lanjutan. Setidaknya, product persona perlu mencakup deskripsi terperinci tentang pengguna dan apa yang ingin mereka capai dengan menggunakan produk Anda. 

Apa itu persona produk?

Persona produk (product personas) adalah gambaran fiktif dari pengguna produk, termasuk perilaku, tujuan, dan peran utama mereka. Meskipun persona bukanlah orang sungguhan, namun persona mewakili pengguna atau konsumen sesungguhnya di kehidupan nyata yang menggunakan produk Anda.

Lalu, apa perbedaan dari persona produk dengan persona pengguna? Istilah product persona dan user personas sebenarnya mengandung pengertian yang sama. Perbedaannya hanya terletak konteks persona pengguna cenderung lebih sering digunakan dalam jenis bisnis B2C (business-to-customer), sedangkan persona produk lebih umum dalam konteks B2B (business-to-business). Namun, keduanya mengacu pada orang yang sebenarnya menggunakan produk yang ditawarkan.

Jadi, mengapa tim produk harus mengembangkan dan menggunakan persona? Mari lihat bagaimana peran persona produk dapat membantu Anda dalam mempertahankan fokus bisnis yang diharapkan dan sesuai dengan visi perusahaan serta produk secara keseluruhan.

Cara membangun persona produk

Melakukan pendekatan secara intensional dan membuka ruang bagi pengguna untuk mengutarakn pendapat/masukan terhadap produk yang akan dikembangkan, mampu menuntun Anda dalam memahami spesifikasi produk seperti apa yang menjawab kebutuhan mereka. Proses riset ini berguna dalam memperkuat fokus pekerjaan tim produk agar tetap dapat bersikap objektif dalam mengembangkan produk, tidak semata berdasar pada persepsi pribadi atau tim. 

Di bawah ini terdapat limat tips untuk mengembangkan persona produk berbasis data dan informasi pengguna. Dengan mengikuti tips-tips ini, Anda dapat lebih berempati terhadap kebutuhan pengguna. Data mengenai kepribadian pengguna dapat digunakan sebagai rujukan oleh tim produk dalam membuat prioritas pekerjaan dan juga pengembangan desain produk secara keseluruhan.

1. Kumpulkan data dan informasi tentang pengguna 

Persona produk yang baik didasarkan pada pengalaman pengguna sebenarnya. Dalam konteksi ini, langkah kunci dalam membuat product personas adalah mengumpulkan data dan informasi yang relevan tentang pengalaman, kepribadian, dan karakterisik pengguna di masa kini. Data ini didapatkan melalui wawancara, survei, maupun observasi perilaku konsumen/pengguna.

Saat Anda melakukan wawancara pengguna, gali lebih dalam dari sekadar mencari tahu aktivitas apa yang dilakukan pengguna. Gali lebih dalam mengenai pola pikir, perasaan, dan motivasi mereka saat mereka melakukan aktivitas atau interaksi dengan produk Anda. Semakin dalam Anda memahami apa yang dipikirkan dan dirasakan pengguna dan mengapa mereka melakukan hal tertentu, maka semakin mudah pula bagi Anda merancang pengembangan produk yang sesuai dengan data-data tersebut.

Anda dapat memperoleh informasi ini selama wawancara dengan pengguna dalam bentuk pertanyaan seperti, "apa pendapat Anda saat melakukan aktivitas/berinteraksi dengan fitur A/B/C pada produk ini?" Kelemahan dari pendekatan ini adalah pengguna mungkin tidak mengingat secara akurat apa yang mereka pikirkan atau rasakan saat menggunakan produk dan membuat keputusan tertentu pada saat itu.

Sebagai siasat, amati pengguna saat mereka memakai produk Anda dan mintalah untuk mengungkapkan pikiran saat mereka melakukan tindakan tertentu. Observasi pula ekspresi pengguna saat menggunakan produk. Dengan begitu, Anda dapat menangkap gambaran perasaan pengguna dan bagaimana produk Anda memengaruhi perilaku mereka.

2. Identifikasi pola perilaku dari penelitian 

Olah data dari wawancara dengan pengguna yang telah dilakukan. Dari sini, Anda dapat mencari pola perilaku pengguna saat berinteraksi dengan produk Anda. Proses ini bertujuan untuk mengelompokkan orang yang serupa berdasarkan perilaku yang sejenis untuk mengidentifikasi persona produk potensial. Di samping itu, identifikasi juga bagian yang berbeda dari perilaku antara pengguna satu dengan lainnya. Perbedaan perilaku itu mungkin menjadi petunjuk siapa kepribadian Anda.

Beberapa contoh pola perilaku antara lain:

  • Apakah mereka fokus hanya pada satu tugas dalam satu waktu, atau apakah mereka terus beranjak dari satu tugas ke tugas lainnya?
  • Apakah mereka mencari-cari dan mencoba berbagai pendekatan untuk mengetahui cara menggunakan produk Anda, atau mereka segera mencari bantuan, dan apakah mereka hanya berhenti dan menatap produk Anda?
  • Jika mereka mengakses produk Anda dari komputer, apakah mereka menggunakan keyboard, mouse, atau trackpad?

3. Identifikasi persona produk utama 

Sebagian besar produk dapat memenuhi kebutuhan yang berbeda untuk berbagai orang yang berbeda pula. Gabungkan data tersebut dengan fakta, bahwa orang yang menggunakan produk yang sama dapat menunjukkan perilaku yang sangat berbeda. Dari suatu produk dengan perilaku berbeda ini, sangnat mungkin Anda akan menemukan beberapa persona produk.

Namun, bukan berarti Anda harus membuat persona produk untuk tiap kepribadian pengguna. Perlu diingat bahwa, jika Anda membuat produk untuk semua orang, besar kemungkinan produk tersebut justru tidak mampu menjawab kebutuhan siapapun.

Identifikasi satu persona yang mampu mewakili pengguna secara keseluruhan. Temukan persona yang merupakan contoh pengguna yang memiliki kebutuhan serupa yang ingin Anda penuhi. Hal ini dikenal dengan adalah persona produk utama.

Persona produk utama berperan sebagai rujuan saat Anda ingin mengembangkan fitur tertentu ke dalam produk di masa depan. Pola perilaku dari persona produk utama ini yang akan menjadi acuan langkah pengembangan produk.

4. Temukan titik sentuh selama aktivitas pengguna berlangsung

Setelah Anda mengetahui persona produk utama Anda, buat rencana tentang peta perjalanan pengguna (user journey) untuk mereka.

Catat titik sentuh tertentu yang dibuat oleh persona saat menggunakan produk, seperti saat pertama kali masuk ke halaman produk, menggunakan fitur baru, atau memerlukan bantuan dengan langkah tertentu. Identifikasi titik sentuh ini untuk memahami bagaimana Anda mengharapkan pengguna berinteraksi dengan produk Anda.

5. Bagikan persona produk dengan tim produk

Setelah Anda membuat persona, saatnya membagikan persona ini ke tim Anda. Selain itu, setiap pemangku kepentingan yang memiliki kebutuhan dengan produk ini, seperti tim pemasaran, penjualan, dan operasional juga perlu diturutsertakan.

Memperkenalkan persona produk perlu dilakuakn secara efektif. Persona dapat direpresentasikan ke dalam poster, figur aksi, maupun objek fisik lainnya untuk membuat persona produk tampak nyata dan konkret. Jika pekerjaan dilakukan dari jarak jauh, poster virtual atau profil tiruan di sosial media juga dapat menjadi representasi dari persona produk ini. Kuncinya adalah membuat persona tampak seperti pengguna sungguhan yang dirujuk oleh tim Anda selama mengerjakan produk.

Selain mengenalkan persona produk, Anda juga perlu menjelaskan alasan menggunakan profil ini sebagai rujukan. Pada dasarnya, persona produk adalah teknik desain. Pemangku kepentingan di luar tim produk mungkin tidak tahu secara detail apa itu persona dan mengapa tim Anda harus menggunakannya. Jelaskan tujuan dan fungsi persona produk yang digunakan sebagai acuan dan rujukan dalam menentukan prioritas dan keputusan desain untuk produk di perusahaan Anda.

Jika kelima langkah desain produk ini diimpelementasikan secara optimal, kebutuhan pengguna dapat lebih mudah dijawab. Dalam jangka panjang, menjaga agar produk tetap konsisten berbasis pada kepuasaan pengguna, maka loyalitas pengguna akan tumbuh. Dengan begitu, tujuan bisnis juga dapat tercapai lebih efektif.

Jika tujuan dari sebuah produk adalah memudahkan pekerjaan pengguna, maka tujuan bisnis yang dapat dicapai adalah loyalitas pelanggan yang terus menggunakan produk secara berkesinambungan. Persona produk (product personas) dikembangkan untuk dapat menghubungkan antara kebutuhan pengguna dengan tujuan bisnis. Anda membutuhkan pemahaman dasar yang kuat tentang profil pengguna dan bagaimana produk yang ditawarkan dapat menjawab kebutuhan mereka.

Bagaimana mendesain sebuah persona produk? Riset konsumen dan pasar dapat digunakan untuk membangun persona produk yang nantinya mampu mendorong pengembangan fitur lanjutan. Setidaknya, product persona perlu mencakup deskripsi terperinci tentang pengguna dan apa yang ingin mereka capai dengan menggunakan produk Anda. 

Apa itu persona produk?

Persona produk (product personas) adalah gambaran fiktif dari pengguna produk, termasuk perilaku, tujuan, dan peran utama mereka. Meskipun persona bukanlah orang sungguhan, namun persona mewakili pengguna atau konsumen sesungguhnya di kehidupan nyata yang menggunakan produk Anda.

Lalu, apa perbedaan dari persona produk dengan persona pengguna? Istilah product persona dan user personas sebenarnya mengandung pengertian yang sama. Perbedaannya hanya terletak konteks persona pengguna cenderung lebih sering digunakan dalam jenis bisnis B2C (business-to-customer), sedangkan persona produk lebih umum dalam konteks B2B (business-to-business). Namun, keduanya mengacu pada orang yang sebenarnya menggunakan produk yang ditawarkan.

Jadi, mengapa tim produk harus mengembangkan dan menggunakan persona? Mari lihat bagaimana peran persona produk dapat membantu Anda dalam mempertahankan fokus bisnis yang diharapkan dan sesuai dengan visi perusahaan serta produk secara keseluruhan.

Cara membangun persona produk

Melakukan pendekatan secara intensional dan membuka ruang bagi pengguna untuk mengutarakn pendapat/masukan terhadap produk yang akan dikembangkan, mampu menuntun Anda dalam memahami spesifikasi produk seperti apa yang menjawab kebutuhan mereka. Proses riset ini berguna dalam memperkuat fokus pekerjaan tim produk agar tetap dapat bersikap objektif dalam mengembangkan produk, tidak semata berdasar pada persepsi pribadi atau tim. 

Di bawah ini terdapat limat tips untuk mengembangkan persona produk berbasis data dan informasi pengguna. Dengan mengikuti tips-tips ini, Anda dapat lebih berempati terhadap kebutuhan pengguna. Data mengenai kepribadian pengguna dapat digunakan sebagai rujukan oleh tim produk dalam membuat prioritas pekerjaan dan juga pengembangan desain produk secara keseluruhan.

1. Kumpulkan data dan informasi tentang pengguna 

Persona produk yang baik didasarkan pada pengalaman pengguna sebenarnya. Dalam konteksi ini, langkah kunci dalam membuat product personas adalah mengumpulkan data dan informasi yang relevan tentang pengalaman, kepribadian, dan karakterisik pengguna di masa kini. Data ini didapatkan melalui wawancara, survei, maupun observasi perilaku konsumen/pengguna.

Saat Anda melakukan wawancara pengguna, gali lebih dalam dari sekadar mencari tahu aktivitas apa yang dilakukan pengguna. Gali lebih dalam mengenai pola pikir, perasaan, dan motivasi mereka saat mereka melakukan aktivitas atau interaksi dengan produk Anda. Semakin dalam Anda memahami apa yang dipikirkan dan dirasakan pengguna dan mengapa mereka melakukan hal tertentu, maka semakin mudah pula bagi Anda merancang pengembangan produk yang sesuai dengan data-data tersebut.

Anda dapat memperoleh informasi ini selama wawancara dengan pengguna dalam bentuk pertanyaan seperti, "apa pendapat Anda saat melakukan aktivitas/berinteraksi dengan fitur A/B/C pada produk ini?" Kelemahan dari pendekatan ini adalah pengguna mungkin tidak mengingat secara akurat apa yang mereka pikirkan atau rasakan saat menggunakan produk dan membuat keputusan tertentu pada saat itu.

Sebagai siasat, amati pengguna saat mereka memakai produk Anda dan mintalah untuk mengungkapkan pikiran saat mereka melakukan tindakan tertentu. Observasi pula ekspresi pengguna saat menggunakan produk. Dengan begitu, Anda dapat menangkap gambaran perasaan pengguna dan bagaimana produk Anda memengaruhi perilaku mereka.

2. Identifikasi pola perilaku dari penelitian 

Olah data dari wawancara dengan pengguna yang telah dilakukan. Dari sini, Anda dapat mencari pola perilaku pengguna saat berinteraksi dengan produk Anda. Proses ini bertujuan untuk mengelompokkan orang yang serupa berdasarkan perilaku yang sejenis untuk mengidentifikasi persona produk potensial. Di samping itu, identifikasi juga bagian yang berbeda dari perilaku antara pengguna satu dengan lainnya. Perbedaan perilaku itu mungkin menjadi petunjuk siapa kepribadian Anda.

Beberapa contoh pola perilaku antara lain:

  • Apakah mereka fokus hanya pada satu tugas dalam satu waktu, atau apakah mereka terus beranjak dari satu tugas ke tugas lainnya?
  • Apakah mereka mencari-cari dan mencoba berbagai pendekatan untuk mengetahui cara menggunakan produk Anda, atau mereka segera mencari bantuan, dan apakah mereka hanya berhenti dan menatap produk Anda?
  • Jika mereka mengakses produk Anda dari komputer, apakah mereka menggunakan keyboard, mouse, atau trackpad?

3. Identifikasi persona produk utama 

Sebagian besar produk dapat memenuhi kebutuhan yang berbeda untuk berbagai orang yang berbeda pula. Gabungkan data tersebut dengan fakta, bahwa orang yang menggunakan produk yang sama dapat menunjukkan perilaku yang sangat berbeda. Dari suatu produk dengan perilaku berbeda ini, sangnat mungkin Anda akan menemukan beberapa persona produk.

Namun, bukan berarti Anda harus membuat persona produk untuk tiap kepribadian pengguna. Perlu diingat bahwa, jika Anda membuat produk untuk semua orang, besar kemungkinan produk tersebut justru tidak mampu menjawab kebutuhan siapapun.

Identifikasi satu persona yang mampu mewakili pengguna secara keseluruhan. Temukan persona yang merupakan contoh pengguna yang memiliki kebutuhan serupa yang ingin Anda penuhi. Hal ini dikenal dengan adalah persona produk utama.

Persona produk utama berperan sebagai rujuan saat Anda ingin mengembangkan fitur tertentu ke dalam produk di masa depan. Pola perilaku dari persona produk utama ini yang akan menjadi acuan langkah pengembangan produk.

4. Temukan titik sentuh selama aktivitas pengguna berlangsung

Setelah Anda mengetahui persona produk utama Anda, buat rencana tentang peta perjalanan pengguna (user journey) untuk mereka.

Catat titik sentuh tertentu yang dibuat oleh persona saat menggunakan produk, seperti saat pertama kali masuk ke halaman produk, menggunakan fitur baru, atau memerlukan bantuan dengan langkah tertentu. Identifikasi titik sentuh ini untuk memahami bagaimana Anda mengharapkan pengguna berinteraksi dengan produk Anda.

5. Bagikan persona produk dengan tim produk

Setelah Anda membuat persona, saatnya membagikan persona ini ke tim Anda. Selain itu, setiap pemangku kepentingan yang memiliki kebutuhan dengan produk ini, seperti tim pemasaran, penjualan, dan operasional juga perlu diturutsertakan.

Memperkenalkan persona produk perlu dilakuakn secara efektif. Persona dapat direpresentasikan ke dalam poster, figur aksi, maupun objek fisik lainnya untuk membuat persona produk tampak nyata dan konkret. Jika pekerjaan dilakukan dari jarak jauh, poster virtual atau profil tiruan di sosial media juga dapat menjadi representasi dari persona produk ini. Kuncinya adalah membuat persona tampak seperti pengguna sungguhan yang dirujuk oleh tim Anda selama mengerjakan produk.

Selain mengenalkan persona produk, Anda juga perlu menjelaskan alasan menggunakan profil ini sebagai rujukan. Pada dasarnya, persona produk adalah teknik desain. Pemangku kepentingan di luar tim produk mungkin tidak tahu secara detail apa itu persona dan mengapa tim Anda harus menggunakannya. Jelaskan tujuan dan fungsi persona produk yang digunakan sebagai acuan dan rujukan dalam menentukan prioritas dan keputusan desain untuk produk di perusahaan Anda.

Jika kelima langkah desain produk ini diimpelementasikan secara optimal, kebutuhan pengguna dapat lebih mudah dijawab. Dalam jangka panjang, menjaga agar produk tetap konsisten berbasis pada kepuasaan pengguna, maka loyalitas pengguna akan tumbuh. Dengan begitu, tujuan bisnis juga dapat tercapai lebih efektif.

Prasetiya Mulya Executive Learning Institute
Prasetiya Mulya Cilandak Campus, Building 2, #2203
Jl. R.A Kartini (TB. Simatupang), Cilandak Barat, Jakarta 12430
Indonesia
Prasetiya Mulya Executive Learning Institute
Prasetiya Mulya Cilandak Campus, Building 2, #2203
Jl. R.A Kartini (TB. Simatupang), Cilandak Barat,
Jakarta 12430
Indonesia