Manajemen Risiko: Pengertian, Manfaat, dan Jenisnya

08 February 2023

Dalam sebuah perusahaan, risiko sudah pasti selalu ada di setiap langkah maupun keputusan yang dibuat. Untuk itu, adanya manajemen risiko mengambil alih peran penting dalam meminimalisir atau menghindari risiko semaksimal mungkin.

Rasanya tidak wajar jika perusahaan tidak menghadapi risiko. Sebab, dalam membangun bisnis ada banyak sekali tantangan yang dihadapi untuk bisa berkembang dalam jangka waktu panjang.

Dalam perjalanannya, risiko akan selalu hadir untuk menguji ketahanan bisnis perusahaan. Terlebih, jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan yang bisa mengakibatkan bisnis perusahaan menurun, seperti adanya wabah Covid-19.

Namun, semua risiko yang ada bisa diatasi dengan baik melalui manajemen yang baik pula. Lantas, apa itu manajemen risiko? Bagaimana langkah-langkah dalam penerapannya?

Menanggapi pertanyaan di atas, mari simak artikel di bawah ini untuk memahami jawabannya!

Apa Itu Manajemen Risiko?

Secara garis besar, manajemen risiko adalah suatu proses untuk memahami, menganalisa, serta menangani segala bentuk risiko atau ketidakpastian yang terjadi dalam suatu perusahaan atau organisasi.

Masing-masing perusahaan tentu mempunyai tantangan yang berbeda-beda. Dengan begitu, otomatis penanganan risiko yang dilakukan berbeda-beda juga. 

Lalu, apa saja yang bisa dikategorikan sebagai sebuah risiko? Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, risiko identik dengan suatu hal yang penuh ketidakpastian. 

Ketidakpastian biasanya akan berujung dengan hal-hal yang merugi, baik untuk diri sendiri maupun perusahaan atau organisasi. 

Regan:2003 mengartikan risiko yaitu suatu kemungkinan yang menimbulkan kerugian atau bahaya.

Semua perusahaan tentu tidak ingin mengalami kerugian yang begitu besar terhadap bisnisnya. Pasalnya, kerugian yang dialami terus-menerus akan berpotensi membuat perusahaan bangkrut.

Salah satu upaya agar tidak terjadi seperti itu yaitu dengan mengaplikasikan manajemen dengan optimal.

Pasalnya, akan ada banyak sekali ketidakpastian yang dihadapi oleh perusahaan. Jadi, apabila Anda merupakan seorang pemilik bisnis, sebaiknya bersiap untuk mengelola risiko dengan matang.

Manfaat Manajemen Risiko

  1. Mencapai target bisnis dengan baik

Setiap target yang dibuat oleh perusahaan di awal quarter harus dipenuhi dengan maksimal supaya bisnis berkembang secara signifikan.

Akan tetapi, untuk mencapai suatu target nyatanya tidak semudah yang dibayangkan. Ada banyak sekali rintangan yang dihadapi, seperti kurangnya SDM, budget, atau faktor internal & eksternal lainnya.

Oleh karena itu, peran manajemen sangat penting agar bisa mencapai target bisnis dengan optimal. 

Dengan adanya manajemen risiko yang baik, perusahaan akan mudah mencapai targetnya karena mampu mengelola segala risiko yang dihadapi.

  1. Meminimalisir terjadinya kebangkrutan

Bangkrut menjadi sebuah kata yang ditakuti oleh semua perusahaan. Ada banyak faktor yang membuat perusahaan bisa sampai di fase ini, entah itu kurangnya investor, terlilit hutang, dan sebagainya.

Pada dasarnya, perusahaan bisa mengalami bangkrut kapan saja dan tidak ada yang tahu. Akan tetapi, semua itu bisa diminimalisir dengan baik apabila perusahaan mempunyai manajemen yang optimal.

Pasalnya, manajemen risiko membantu perusahaan Anda untuk menghindari hal-hal yang penuh ketidakpastian. Dengan begitu, perusahaan mampu melangkah dengan baik dalam setiap keputusan yang dibuat.

  1. Mendapatkan keamanan pekerjaan

Manajemen risiko memberikan kenyamanan serta keamanan bagi semua karyawan di dalamnya, terutama bagi para manajer.

Pasalnya, ia mempunyai skill mengelola risiko dengan baik sehingga mampu membuat bisnis perusahaan berjalan dengan baik.

Alhasil, semua karyawan tidak perlu terkena imbas PHK. Selain itu, manajemen yang tepat juga membantu Anda untuk meningkatkan karier dengan baik. 

Jenis-jenis Manajemen Risiko

  1. Risiko persaingan

Setiap bisnis tentu saja mempunyai persaingan yang cukup ketat. Untuk menangani hal ini, Anda perlu mengenal risiko persaingan.

Jenis yang satu ini membantu Anda untuk menganalisis serta membandingkan bisnis dengan para kompetitor. 

Sebagai contoh, Anda mempunyai bisnis di bidang travelling. Lewat manajemen risiko persaingan, Anda bisa mencari siapa saja yang menjadi kompetitor terberat serta mempelajari apa saja kelebihan serta kekurangannya. 

Selain itu, Anda juga bisa menganalisis metode marketing yang kompetitor terapkan. Dengan begitu, Anda bisa memutuskan strategi marketing seperti apa yang mampu mengalahkan kompetitor.

  1. Risiko geografis

Jenis yang satu ini mengacu kepada risiko yang berkaitan dengan bencana alam, seperti banjir, kebakaran, ataupun gempa.

Apabila letak geografis kantor perusahaan Anda berpotensi terkena banjir, maka Anda perlu mencari cara untuk meminimalisir banjir tersebut dengan baik.

  1. Risiko ketidakpastian

Ketidakpastian kerapkali menghantui bisnis perusahaan. Contoh konkritnya yaitu saat terjadinya wabah Covid-19 di seluruh dunia.

Oleh karena itu, ketidakpastian tidak bisa kita prediksi dengan matang. Salah satu cara untuk meminimalisir terjadinya kerugian yaitu melakukan risiko ketidakpastian dengan semaksimal mungkin.

Langkah-langkah Manajemen Risiko

Dalam penerapannya, Anda perlu memahami langkah-langkah di bawah ini supaya terorganisir dengan baik

  1. Mengidentifikasi risiko perusahaan

Sebelum semuanya dijalankan dengan matang, langkah pertama yang harus dilakukan yaitu mengidentifikasi risiko perusahaan.

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, tiap perusahaan mempunyai risiko yang berbeda. Kira-kira, apa yang berpotensi membuat perusahaan Anda menghadapi risiko dan mengalami kerugian?

Ada banyak cara untuk mengetahui hal tersebut, yaitu:

  • Menganalisis laporan keuangan perusahaan yaitu neraca serta mengidentifikasi kemungkinan kerugian yang terjadi pada perusahaan
  • Mengidentifikasi seluruh proses operasi perusahaan mulai dari input hingga output
  • Menginspeksi langsung ke tempat di mana aktivitas perusahaan dijalankan, kemudian mengidentifikasi kemungkinan risiko yang akan terjadi dan berujung kerugian bagi perusahaan
  • Mengevaluasi catatan buruk perusahaan di masa lalu, seperti kualitas produksi, pelayanan, maupun proses operasi dan produksi perusahaan
  • Menganalisis lingkungan sekitar perusahaan seperti komponen supplier, distributor, konsumen, hingga kompetitor
  1. Mengukur risiko

Untuk mengetahui seberapa besar risiko yang akan dihadapi oleh sebuah perusahaan, Anda perlu mengukurnya terlebih dahulu.

Ada beberapa metode yang bisa Anda lakukan untuk mengukur risiko, di antaranya:

  1. Metode sensitivitas

Metode ini banyak digunakan oleh perusahaan karena metode ini paling mudah dan ampuh dalam perhitungannya. Bahkan, hampir kebanyakan manajer perusahaan menggunakan metode sensitivitas untuk mengukur risiko.

Komponen atau variabel yang biasanya digunakan lewat metode ini yaitu risiko suku bunga, risiko, nilai tukar, risiko pasar, risiko kredit, dan risiko likuiditas.

  1. Metode volatilitas

Metode ini merupakan metode untuk mengetahui hasil di sekitar ekspektasi hasil. Dalam penerapannya biasa menggunakan jangkauan dan standar deviasi.

Penghitungan pada standar deviasi dapat dilakukan dengan menggunakan dua jenis data yaitu data historis dan data hasil peramalan.

3. Pengendalian risiko

Dalam mengendalikan risiko, Anda perlu memahami bagaimana risiko yang sedang terjadi di perusahaan dan berpotensi merugikan.

Setidaknya, ada dua cara untuk memudahkan Anda yaitu melakukan pengendalian risiko dan pembiayaan risiko.

Pengendalian risiko dapat dijalankan dengan menghindari beberapa risiko yang mungkin terjadi pada perusahaan.

Kemudian, pembiayaan risiko bisa diketahui dengan melakukan analisis terhadap keuangan perusahaan

Itu dia penjelasan mengenai definisi manajemen risiko, manfaat, jenis-jenis, serta bagaimana langkah-langkah mengaplikasikannya dalam perusahaan atau organisasi.

Perlu diperhatikan bahwa manajemen risiko mempunyai peran penting dalam perkembangan bisnis perusahaan. Jadi, sebaiknya Anda mulai memperhatikannya di awal membangun bisnis supaya mengurangi terjadinya kebangkrutan dini.

Dalam sebuah perusahaan, risiko sudah pasti selalu ada di setiap langkah maupun keputusan yang dibuat. Untuk itu, adanya manajemen risiko mengambil alih peran penting dalam meminimalisir atau menghindari risiko semaksimal mungkin.

Rasanya tidak wajar jika perusahaan tidak menghadapi risiko. Sebab, dalam membangun bisnis ada banyak sekali tantangan yang dihadapi untuk bisa berkembang dalam jangka waktu panjang.

Dalam perjalanannya, risiko akan selalu hadir untuk menguji ketahanan bisnis perusahaan. Terlebih, jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan yang bisa mengakibatkan bisnis perusahaan menurun, seperti adanya wabah Covid-19.

Namun, semua risiko yang ada bisa diatasi dengan baik melalui manajemen yang baik pula. Lantas, apa itu manajemen risiko? Bagaimana langkah-langkah dalam penerapannya?

Menanggapi pertanyaan di atas, mari simak artikel di bawah ini untuk memahami jawabannya!

Apa Itu Manajemen Risiko?

Secara garis besar, manajemen risiko adalah suatu proses untuk memahami, menganalisa, serta menangani segala bentuk risiko atau ketidakpastian yang terjadi dalam suatu perusahaan atau organisasi.

Masing-masing perusahaan tentu mempunyai tantangan yang berbeda-beda. Dengan begitu, otomatis penanganan risiko yang dilakukan berbeda-beda juga. 

Lalu, apa saja yang bisa dikategorikan sebagai sebuah risiko? Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, risiko identik dengan suatu hal yang penuh ketidakpastian. 

Ketidakpastian biasanya akan berujung dengan hal-hal yang merugi, baik untuk diri sendiri maupun perusahaan atau organisasi. 

Regan:2003 mengartikan risiko yaitu suatu kemungkinan yang menimbulkan kerugian atau bahaya.

Semua perusahaan tentu tidak ingin mengalami kerugian yang begitu besar terhadap bisnisnya. Pasalnya, kerugian yang dialami terus-menerus akan berpotensi membuat perusahaan bangkrut.

Salah satu upaya agar tidak terjadi seperti itu yaitu dengan mengaplikasikan manajemen dengan optimal.

Pasalnya, akan ada banyak sekali ketidakpastian yang dihadapi oleh perusahaan. Jadi, apabila Anda merupakan seorang pemilik bisnis, sebaiknya bersiap untuk mengelola risiko dengan matang.

Manfaat Manajemen Risiko

  1. Mencapai target bisnis dengan baik

Setiap target yang dibuat oleh perusahaan di awal quarter harus dipenuhi dengan maksimal supaya bisnis berkembang secara signifikan.

Akan tetapi, untuk mencapai suatu target nyatanya tidak semudah yang dibayangkan. Ada banyak sekali rintangan yang dihadapi, seperti kurangnya SDM, budget, atau faktor internal & eksternal lainnya.

Oleh karena itu, peran manajemen sangat penting agar bisa mencapai target bisnis dengan optimal. 

Dengan adanya manajemen risiko yang baik, perusahaan akan mudah mencapai targetnya karena mampu mengelola segala risiko yang dihadapi.

  1. Meminimalisir terjadinya kebangkrutan

Bangkrut menjadi sebuah kata yang ditakuti oleh semua perusahaan. Ada banyak faktor yang membuat perusahaan bisa sampai di fase ini, entah itu kurangnya investor, terlilit hutang, dan sebagainya.

Pada dasarnya, perusahaan bisa mengalami bangkrut kapan saja dan tidak ada yang tahu. Akan tetapi, semua itu bisa diminimalisir dengan baik apabila perusahaan mempunyai manajemen yang optimal.

Pasalnya, manajemen risiko membantu perusahaan Anda untuk menghindari hal-hal yang penuh ketidakpastian. Dengan begitu, perusahaan mampu melangkah dengan baik dalam setiap keputusan yang dibuat.

  1. Mendapatkan keamanan pekerjaan

Manajemen risiko memberikan kenyamanan serta keamanan bagi semua karyawan di dalamnya, terutama bagi para manajer.

Pasalnya, ia mempunyai skill mengelola risiko dengan baik sehingga mampu membuat bisnis perusahaan berjalan dengan baik.

Alhasil, semua karyawan tidak perlu terkena imbas PHK. Selain itu, manajemen yang tepat juga membantu Anda untuk meningkatkan karier dengan baik. 

Jenis-jenis Manajemen Risiko

  1. Risiko persaingan

Setiap bisnis tentu saja mempunyai persaingan yang cukup ketat. Untuk menangani hal ini, Anda perlu mengenal risiko persaingan.

Jenis yang satu ini membantu Anda untuk menganalisis serta membandingkan bisnis dengan para kompetitor. 

Sebagai contoh, Anda mempunyai bisnis di bidang travelling. Lewat manajemen risiko persaingan, Anda bisa mencari siapa saja yang menjadi kompetitor terberat serta mempelajari apa saja kelebihan serta kekurangannya. 

Selain itu, Anda juga bisa menganalisis metode marketing yang kompetitor terapkan. Dengan begitu, Anda bisa memutuskan strategi marketing seperti apa yang mampu mengalahkan kompetitor.

  1. Risiko geografis

Jenis yang satu ini mengacu kepada risiko yang berkaitan dengan bencana alam, seperti banjir, kebakaran, ataupun gempa.

Apabila letak geografis kantor perusahaan Anda berpotensi terkena banjir, maka Anda perlu mencari cara untuk meminimalisir banjir tersebut dengan baik.

  1. Risiko ketidakpastian

Ketidakpastian kerapkali menghantui bisnis perusahaan. Contoh konkritnya yaitu saat terjadinya wabah Covid-19 di seluruh dunia.

Oleh karena itu, ketidakpastian tidak bisa kita prediksi dengan matang. Salah satu cara untuk meminimalisir terjadinya kerugian yaitu melakukan risiko ketidakpastian dengan semaksimal mungkin.

Langkah-langkah Manajemen Risiko

Dalam penerapannya, Anda perlu memahami langkah-langkah di bawah ini supaya terorganisir dengan baik

  1. Mengidentifikasi risiko perusahaan

Sebelum semuanya dijalankan dengan matang, langkah pertama yang harus dilakukan yaitu mengidentifikasi risiko perusahaan.

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, tiap perusahaan mempunyai risiko yang berbeda. Kira-kira, apa yang berpotensi membuat perusahaan Anda menghadapi risiko dan mengalami kerugian?

Ada banyak cara untuk mengetahui hal tersebut, yaitu:

  • Menganalisis laporan keuangan perusahaan yaitu neraca serta mengidentifikasi kemungkinan kerugian yang terjadi pada perusahaan
  • Mengidentifikasi seluruh proses operasi perusahaan mulai dari input hingga output
  • Menginspeksi langsung ke tempat di mana aktivitas perusahaan dijalankan, kemudian mengidentifikasi kemungkinan risiko yang akan terjadi dan berujung kerugian bagi perusahaan
  • Mengevaluasi catatan buruk perusahaan di masa lalu, seperti kualitas produksi, pelayanan, maupun proses operasi dan produksi perusahaan
  • Menganalisis lingkungan sekitar perusahaan seperti komponen supplier, distributor, konsumen, hingga kompetitor
  1. Mengukur risiko

Untuk mengetahui seberapa besar risiko yang akan dihadapi oleh sebuah perusahaan, Anda perlu mengukurnya terlebih dahulu.

Ada beberapa metode yang bisa Anda lakukan untuk mengukur risiko, di antaranya:

  1. Metode sensitivitas

Metode ini banyak digunakan oleh perusahaan karena metode ini paling mudah dan ampuh dalam perhitungannya. Bahkan, hampir kebanyakan manajer perusahaan menggunakan metode sensitivitas untuk mengukur risiko.

Komponen atau variabel yang biasanya digunakan lewat metode ini yaitu risiko suku bunga, risiko, nilai tukar, risiko pasar, risiko kredit, dan risiko likuiditas.

  1. Metode volatilitas

Metode ini merupakan metode untuk mengetahui hasil di sekitar ekspektasi hasil. Dalam penerapannya biasa menggunakan jangkauan dan standar deviasi.

Penghitungan pada standar deviasi dapat dilakukan dengan menggunakan dua jenis data yaitu data historis dan data hasil peramalan.

3. Pengendalian risiko

Dalam mengendalikan risiko, Anda perlu memahami bagaimana risiko yang sedang terjadi di perusahaan dan berpotensi merugikan.

Setidaknya, ada dua cara untuk memudahkan Anda yaitu melakukan pengendalian risiko dan pembiayaan risiko.

Pengendalian risiko dapat dijalankan dengan menghindari beberapa risiko yang mungkin terjadi pada perusahaan.

Kemudian, pembiayaan risiko bisa diketahui dengan melakukan analisis terhadap keuangan perusahaan

Itu dia penjelasan mengenai definisi manajemen risiko, manfaat, jenis-jenis, serta bagaimana langkah-langkah mengaplikasikannya dalam perusahaan atau organisasi.

Perlu diperhatikan bahwa manajemen risiko mempunyai peran penting dalam perkembangan bisnis perusahaan. Jadi, sebaiknya Anda mulai memperhatikannya di awal membangun bisnis supaya mengurangi terjadinya kebangkrutan dini.

Prasetiya Mulya Executive Learning Institute
Prasetiya Mulya Cilandak Campus, Building 2, #2203
Jl. R.A Kartini (TB. Simatupang), Cilandak Barat, Jakarta 12430
Indonesia
Prasetiya Mulya Executive Learning Institute
Prasetiya Mulya Cilandak Campus, Building 2, #2203
Jl. R.A Kartini (TB. Simatupang), Cilandak Barat,
Jakarta 12430
Indonesia