Beranda
>
Gagasan
>
Artikel

Mengenal KPI dalam Digital Marketing


08 February 2022
8-Feb-Sohibi-KPI (1).jpg

Key Performance Indicator (KPI) adalah alat ukur untuk melihat apakah aspek kinerja bisnis dan aktivitas pemasaran Anda bekerja sesuai dengan tujuan yang Anda inginkan. KPI dapat dikaitkan dengan seluruh bisnis Anda, mulai dari kinerja karyawan hingga penjualan.

Indikator hasilnya bisa berbeda tergantung bagaimana Anda mau memperlihatkannya. Ini bisa dilihat ketika Anda mempresentasikan perhitungan ini. Saat berhadapan pada direksi, Anda akan berfokus pada pendapatan penjualan. Namun, pada eksekutif media sosial, Anda akan berfokus pada interaksi sosial, atau cost per thousand impressions (CPM) pada budget iklan Anda.

Ada beberapa istilah dalam digital marketing yang sering muncul di KPI yang perlu diketahui:

1. Conversion rate

Conversion rate adalah persentase pengunjung yang melakukan tindakan sehingga dapat menjadi pelanggan Anda. Mengarahkan pengunjung ke apa yang mereka cari dengan cara mengoptimalkan messaging, konten, dan tata letak halaman, Anda dapat meningkatkan conversion rate website Anda.

2. A/B Testing

Untuk mengetahui metode pemasaran apa yang cocok untuk digunakan, Anda bisa melakukan A/B testing. Ini adalah sebuah eksperimen di mana dua versi campaign atau konten berbeda diuji pada audiens. Lalu, dilihat mana yang bekerja lebih baik.

A/B testing bisa digunakan untuk jenis bisnis mana pun, baik B2C, B2B, atau apakah Anda menawarkan produk atau jasa, Anda dapat menggunakan A/B testing untuk mempelajari lebih lanjut tentang audiens Anda.

3. Organic traffic

Memiliki budget iklan adalah suatu hal yang bagus, tetapi tidak semua perusahan memiliki ini. Terutama untuk para pembisnis baru. Mereka biasanya tidak memiliki budget iklan. Kunjungan yang masuk ke website mereka adalah hasil dari pencarian yang organik, bukan dari iklan berbayar. Walau angka kunjungan biasanya kecil, hal ini belum tentu berarti buruk. Manfaatkan rujukan, konten, pemasaran, dan SEO untuk meningkatkan kunjungan.

4. SEO (Search Engine Optimization)

SEO (search engine optimization) membantu pengunjung untuk menemukan apa yang mereka cari. SEO dapat meningkatkan traffic website Anda, sehingga search engine diharapkan bisa memilih menampilkan konten Anda di hasil percarian. Untuk itu, selain konten yang menarik, SEO harus memperhatikan URL, title tag, headings, dan links.

5. Bounce rate

Bounce rate adalah persentase kunjungan ke website, tanpa melakukan apa-apa. Artinya, pengunjung langsung keluar setelah melihat hanya satu halaman yang ada di website. Hal ini bisa terjadi karena pengunjung merasa konten kurang menarik atau terlalu banyak iklan.

Untuk menangani masalah ini, Anda dapat meningkatkan kampanye pemasaran, perbarui konten website, dan kurangi iklan. Lalu, pilihlah kata-kata iklan yang efektif dan benar. Sebab, pengunjung akan merasa frustasi ketika mencari barang atau jasa, tetapi saat mencarinya di internet justru dirujuk ke website yang tidak ada hubungannya dengan apa yang sedang mereka cari.

6. Engagement rate

Engagement rate adalah alat ukur kinerja konten di media sosial untuk mengetahui tinggi atau rendahnya interaksi followers pada suatu konten, seperti likes, share, dan comment. Engagement rate dihitung dengan mengambil jumlah total interaksi per posting dibagi dengan jumlah followers.

Engagement rate sangatlah penting untuk melihat kinerja dan jenis konten apa yang Anda publish. Semakin tinggi engagement rate maka semakin tinggi pula konten yang disukai oleh followers Anda.

Secara umum, biasanya KPI diaplikasikan untuk tim yang bersangkutan. Tidak hanya itu, Anda juga membutuhkan suatu metrik yang bisa dipantau secara riil sebagai indikator keberhasilan dari bisnis yang sedang dijalani. Oleh karena itu, indikator penilaian ini sangat penting untuk dipahami oleh pegiat marketing baik sebagai karyawan ataupun pebisnis.

ARTIKEL TERKAIT