Apapun pekerjaan Anda, kemampuan berdiskusi adalah kemampuan dasar yang harus dimiliki. Diskusi membantu Anda memproses informasi, tapi sebagian orang mungkin tidak cocok untuk melakukan diskusi.
Terlepas dari betapa pintar dan cerdasnya seseorang, ide-ide baru dapat tertutup oleh pengetahuan kolektif tim. Kabar baiknya, diskusi bukanlah satu-satunya teknik berbagi pikiran yang dapat Anda lakukan. Anda dapat meningkatkan kemampuan analisis melalui berbagai alternatif cara diskusi.
Diskusi kelompok sering kali gagal untuk membuat seluruh anggota tim terlibat, berbeda dengan brainstorming. Seberapa pun kecil ide yang disampaikan, brainstorming memastikan seluruh anggota untuk terlibat.
Untuk memecahkan masalah dan menghasilkan ide-ide inovatif, brainstorming mendorong kolaborasi terbuka dan berkelanjutan. Oleh karena itu, gunakan teknik-teknik brainstorming berikut ini sebagai alternatif diskusi:
Ketika ingin mengambil keputusan, cobalah melakukan analisis strengths, weakness, opportunities, dan threats atau yang biasa dengan SWOT. Ini dilakukan untuk mempertimbangkan kemungkinan atau pro kontra yang akan terjadi jika keputusan tersebut diambil.
Setiap kali melakukan brainstorming sebuah ide, artinya Anda sudah menganalisis keempat hal tersebut. Misalnya, jika Anda sedang berdiskusi untuk membeli mobil, SWOT akan seperti ini:
Seperti namanya, mind mapping adalah cara yang efektif untuk 'memetakan' ide-ide Anda. Ketika membuat mind mapping, mulailah dengan ide utama. Dengan cara-cara yang kreatif, Anda dapat membagi ide utama atau pusat tersebut ke berbagai cabang.
Nantinya, ide-ide yang keluar dari ide utama tersebut disebut dengan “cabang” yang lebih mengerucut sehingga Anda akan lebih fokus. Jumlahnya juga tidak terbatas karena pada akhirnya akan mengacu pada ide utama. Meskipun sangat mirip dengan mind mapping, cara ini sering dianggap lebih mudah dan membantu Anda untuk lebih fokus pada tujuan utama.
Starbursting adalah teknik brainstorming berbasis visual lain yang paling banyak digunakan. Berfokus pada enam kategori utama, teknik ini berfungsi untuk mengembangkan strategi bisnis seputar produk atau layanan baru. Keenam kategori tersebut, yaitu menjabarkan 5W+1H: siapa, apa, di mana, kapan, mengapa, dan bagaimana.
Untuk detail dari kategori ini, terserah Anda dan tim. Anda memiliki banyak ruang untuk masing-masing kategori. Isi detail setiap kategori sampai Anda rasa cukup. Oleh karena itu, jangan membatasi diri pada satu jawaban per kategori. Nantinya, keenam kategori ini membentuk poin bintang dengan produk atau layanan di tengahnya.
Tidak memerlukan kesenian, model, atau kategori berlebih lainnya, penulisan otak hanya memerlukan Anda untuk menulis dan sharing. Di sini, Anda mulai dengan menulis peluang bisnis atau ide di selembar kertas. Anda akan meneruskan kertas tersebut ke orang berikutnya yang berada di ruangan yang sama.
Orang tersebut kemudian membaca ide tersebut dalam hati, setelah itu dia akan menambahkan ide terkait gagasan tersebut, dan seterusnya. Setelah proses ini selesai, dan setiap orang menambahkan pemikiran mereka ke dalam konsep ide, Anda telah membuka kesempatan untuk berdiskusi tentang ide-ide ini. Dibandingkan dengan brainstorming lainya, teknik ini memiliki beberapa manfaat, yaitu:
Memberi setiap orang kesempatan untuk berkontribusi dalam mencari solusi, teknik ini sangat membantu para introvert yang sering merasa terabaikan selama meeting.
Untuk dapat berpikir tentang pemecahan masalah, di dalam teknik ini Anda disarankan untuk 'menggunakan' topi pemikiran. Tidak hanya menggunakan satu topi pemikiran metaforis, teknik ini memiliki enam pemikiran individu yang mewakili perspektif yang berbeda-beda.
Ada berbagai macam teknik alternatif dalam berdiskusi. Semuanya digunakan untuk membantu Anda melihat segala sesuatu dari semua sudut dan perspektif yang berbeda. Dalam kondisi tersebut, baik manajer maupun karyawan memainkan peranan penting dalam membangun brainstorming berkualitas di tempat kerja.