Menggali Inspirasi: Bagaimana Seorang Project Manager Mendapatkan Pencerahan dari Event Olahraga

13 February 2024

Tanpa terasa waktu berlalu sejak awal tahun 2024, beberapa rencana kerja yang sudah disusun tahun lalu satu persatu sudah mulai dilaksanakan. Jika anda adalah salah satu yang mendapatkan tanggung jawab sebagai project manager, tentu anda ingin tujuan proyek anda dapat tercapai sesuai dengan rencana yang sudah dibuat. Dalam sebuah proyek, terkadang berbagai tantangan dan lingkungan kerja yang dinamis, sering kali membutuhkan suatu pendekatan kreatif dan perspektif baru untuk dapat mencapai kesuksesan. Meskipun wawasan mengenai project management banyak terdapat di literatur bisnis dan best-practice di industri, namun ternyata ada beberapa hal yang berkaitan dengan project management yang bisa dipelajari dari dunia olahraga. 

Seorang kawan, sebut saja namanya Eka. Project manager yang bertugas mengawal sebuah proyek besar pembangunan kawasan industri terpadu dalam skala Nasional, bercerita kepada saya bagaimana Ia mendapatkan sebuah pelajaran berharga dari sebuah Event olahraga yang diikutinya, yaitu lari Marathon. Ia bukanlah seorang pelari professional, ia mengenal olahraga lari setelah mulai rutin berolahraga di masa pandemi. Olahraga yang dirutinkan pertama kali adalah bersepeda, namun seiring pandemi mereda, banyak teman-temannya yang akhirnya beralih ke cabang olahraga lari. Setelah mulai menekuni olahraga lari, ia mulai memberanikan diri untuk mengikuti beberapa event lari jarak jauh secara bertahap mulai dari jarak 5 km, 10 km, Half Marathon (21,1 km), dan baru saja ia berhasil menyelesaikan Full Marathon perdananya di event marathon di Singapura, lari jarak jauh dengan jarak 42,2 km.

Dalam kisahnya, ia menyampaikan beberapa hal yang bisa diambil sebagai pelajaran dalam usahanya menyelesaikan full marathon perdananya ini, dan menurutnya apa yang didapat dari pembelajaran itu berkaitan erat dengan apa yang kerap dihadapi dalam pekerjaannya sehari-hari. Beberapa pelajaran itu antara lain adalah sebagai berikut:

  1. Strategi dan Perencanaan

Untuk dapat menuntaskan 42,2 km tanpa mengalami cedera atau kelelahan yang hebat, seorang pelari marathon perlu memiliki strategi, dan perencanaan yang matang jauh sebelum jadwal event berlangsung. Demikian juga halnya dengan seorang project manager. Sebelum memulai proyek, minimal manajer proyek harus mengembangkan strategi yang komprehensif, mengantisipasi risiko, dan merencanakan kontinjensi untuk menavigasi lanskap proyek yang kompleks. Belajar dari persiapan fisik dan mental untuk menyelesaikan full marathon perdananya, Eka memutuskan untuk menyempurnakan strategi proyeknya, melakukan penilaian risiko secara menyeluruh, dan beradaptasi dengan keadaan yang berubah-ubah dengan ketangkasan dan pandangan jauh ke depan.

  1. Optimasi Performa

Para atlet lari marathon saat ini banyak menyempurnakan teknik mereka dan memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan kinerja. Seperti Eka yang selalu memantau data performa larinya melalui data analytics yang didapat dari smart watch yang digunakan saat berlari, Ia kemudian merefleksikan pentingnya optimalisasi kinerja dalam proyek dengan mulai mengoptimalkan fitur yang ada dalam software project management yang digunakan, hingga menganalisis data dan metrik, Eka menyadari hal tersebut mutlak diperlukan untuk mendorong efisiensi dan efektivitas proyek. Dia berkomitmen untuk memantau kinerja proyek dengan cermat, mengidentifikasi area untuk perbaikan, dan menerapkan continuous improvement di seluruh project lifecycle.

  1. Daya tahan dan Kegigihan

Seorang pelari maraton akan mendorong batas daya tahan dan daya juang diri mereka sendiri hingga sejauh 42,2 km. Hal ini mengingatkan Eka akan pentingnya daya tahan dan kegigihan dalam menyelesaikan suatu proyek. Sama seperti pelari maraton yang menghadapi tantangan fisik dan mental di sepanjang lintasan, tim proyek juga akan menghadapi berbagai macam rintangan, kemunduran, dan tenggat waktu yang ketat. Eka menyadari perlunya memupuk daya tahan dan kegigihan untuk tetap fokus pada tujuan jangka panjang, dan bertahan melalui kesulitan untuk menyelesaikan proyek yang dijalankan hingga selesai.

  1. Kerjasama dan Kolaborasi

Ketika awal mulai menekuni olahraga lari, Eka bergabung dengan komunitas lari yang ada di circle pertemanannya. Hal ini membuatnya lebih menyadari peran penting kerja sama tim dan kolaborasi dalam kesuksesan proyek. Sama seperti komunitas lari yang meskipun terkadang menyebalkan, namun peran mereka signifikan dalam memberikan dukungan dan menyemangati Eka untuk terus improve dan tidak mudah menyerah saat menjalani full-marathon pertamanya. Sama halnya dengan apa yang terjadi di proyek terutama di lapangan, anggota tim proyek harus bekerja sama, berkomunikasi secara efektif, dan saling mendukung untuk mencapai tujuan bersama. Eka juga semakin menyadari akan pentingnya membina budaya tim yang kolaboratif, memanfaatkan kekuatan masing-masing anggota, dan menyelaraskan upaya untuk mencapai tujuan bersama.

  1. Disiplin dan Motivasi 

Terinspirasi oleh semangat dan dedikasi para pelatih dalam komunitas lari yang mampu menggali dan memaksimalkan potensi para anggota untuk bisa mencapai targetnya masing-masing agar mampu finish strong, Eka menegaskan kembali peran penting kepemimpinan dan motivasi dalam manajemen proyek. Sama seperti para pelatih yang menginspirasi dan memacu anggota mereka untuk mengatasi rintangan dan mencapai target pribadi, manajer proyek harus memimpin dengan memberi contoh, mengomunikasikan visi dan tujuan, dan memotivasi tim mereka untuk memberikan hasil yang luar biasa. Setelah finish full-marathon pertamanya ini, Eka bertekad untuk menginspirasi timnya, memberikan panduan dan dukungan, serta merayakan pencapaian dan prestasi di sepanjang perjalanan proyek.

Ketika Eka merefleksikan pelajaran yang dipetik dari acara olahraga tersebut, ia sepertinya mulai banyak menyadari kekuatan transformatif dari inspirasi yang didapat dari berbagai sumber di luar ranah project management tradisional. Dengan merangkul prinsip-prinsip ketahanan, kerja sama tim, strategi, optimalisasi kinerja, dan kepemimpinan yang diperoleh dari dunia olahraga, seorang project manager seperti Eka dapat meningkatkan kemampuan mereka, mendorong inovasi, dan memimpin tim mereka menuju kemenangan dalam lanskap project management yang semakin yang kompetitif.

 

Gardhika Waskita Pakqi
Resident Assessor
prasmul-eli Assessment Services

Tanpa terasa waktu berlalu sejak awal tahun 2024, beberapa rencana kerja yang sudah disusun tahun lalu satu persatu sudah mulai dilaksanakan. Jika anda adalah salah satu yang mendapatkan tanggung jawab sebagai project manager, tentu anda ingin tujuan proyek anda dapat tercapai sesuai dengan rencana yang sudah dibuat. Dalam sebuah proyek, terkadang berbagai tantangan dan lingkungan kerja yang dinamis, sering kali membutuhkan suatu pendekatan kreatif dan perspektif baru untuk dapat mencapai kesuksesan. Meskipun wawasan mengenai project management banyak terdapat di literatur bisnis dan best-practice di industri, namun ternyata ada beberapa hal yang berkaitan dengan project management yang bisa dipelajari dari dunia olahraga. 

Seorang kawan, sebut saja namanya Eka. Project manager yang bertugas mengawal sebuah proyek besar pembangunan kawasan industri terpadu dalam skala Nasional, bercerita kepada saya bagaimana Ia mendapatkan sebuah pelajaran berharga dari sebuah Event olahraga yang diikutinya, yaitu lari Marathon. Ia bukanlah seorang pelari professional, ia mengenal olahraga lari setelah mulai rutin berolahraga di masa pandemi. Olahraga yang dirutinkan pertama kali adalah bersepeda, namun seiring pandemi mereda, banyak teman-temannya yang akhirnya beralih ke cabang olahraga lari. Setelah mulai menekuni olahraga lari, ia mulai memberanikan diri untuk mengikuti beberapa event lari jarak jauh secara bertahap mulai dari jarak 5 km, 10 km, Half Marathon (21,1 km), dan baru saja ia berhasil menyelesaikan Full Marathon perdananya di event marathon di Singapura, lari jarak jauh dengan jarak 42,2 km.

Dalam kisahnya, ia menyampaikan beberapa hal yang bisa diambil sebagai pelajaran dalam usahanya menyelesaikan full marathon perdananya ini, dan menurutnya apa yang didapat dari pembelajaran itu berkaitan erat dengan apa yang kerap dihadapi dalam pekerjaannya sehari-hari. Beberapa pelajaran itu antara lain adalah sebagai berikut:

  1. Strategi dan Perencanaan

Untuk dapat menuntaskan 42,2 km tanpa mengalami cedera atau kelelahan yang hebat, seorang pelari marathon perlu memiliki strategi, dan perencanaan yang matang jauh sebelum jadwal event berlangsung. Demikian juga halnya dengan seorang project manager. Sebelum memulai proyek, minimal manajer proyek harus mengembangkan strategi yang komprehensif, mengantisipasi risiko, dan merencanakan kontinjensi untuk menavigasi lanskap proyek yang kompleks. Belajar dari persiapan fisik dan mental untuk menyelesaikan full marathon perdananya, Eka memutuskan untuk menyempurnakan strategi proyeknya, melakukan penilaian risiko secara menyeluruh, dan beradaptasi dengan keadaan yang berubah-ubah dengan ketangkasan dan pandangan jauh ke depan.

  1. Optimasi Performa

Para atlet lari marathon saat ini banyak menyempurnakan teknik mereka dan memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan kinerja. Seperti Eka yang selalu memantau data performa larinya melalui data analytics yang didapat dari smart watch yang digunakan saat berlari, Ia kemudian merefleksikan pentingnya optimalisasi kinerja dalam proyek dengan mulai mengoptimalkan fitur yang ada dalam software project management yang digunakan, hingga menganalisis data dan metrik, Eka menyadari hal tersebut mutlak diperlukan untuk mendorong efisiensi dan efektivitas proyek. Dia berkomitmen untuk memantau kinerja proyek dengan cermat, mengidentifikasi area untuk perbaikan, dan menerapkan continuous improvement di seluruh project lifecycle.

  1. Daya tahan dan Kegigihan

Seorang pelari maraton akan mendorong batas daya tahan dan daya juang diri mereka sendiri hingga sejauh 42,2 km. Hal ini mengingatkan Eka akan pentingnya daya tahan dan kegigihan dalam menyelesaikan suatu proyek. Sama seperti pelari maraton yang menghadapi tantangan fisik dan mental di sepanjang lintasan, tim proyek juga akan menghadapi berbagai macam rintangan, kemunduran, dan tenggat waktu yang ketat. Eka menyadari perlunya memupuk daya tahan dan kegigihan untuk tetap fokus pada tujuan jangka panjang, dan bertahan melalui kesulitan untuk menyelesaikan proyek yang dijalankan hingga selesai.

  1. Kerjasama dan Kolaborasi

Ketika awal mulai menekuni olahraga lari, Eka bergabung dengan komunitas lari yang ada di circle pertemanannya. Hal ini membuatnya lebih menyadari peran penting kerja sama tim dan kolaborasi dalam kesuksesan proyek. Sama seperti komunitas lari yang meskipun terkadang menyebalkan, namun peran mereka signifikan dalam memberikan dukungan dan menyemangati Eka untuk terus improve dan tidak mudah menyerah saat menjalani full-marathon pertamanya. Sama halnya dengan apa yang terjadi di proyek terutama di lapangan, anggota tim proyek harus bekerja sama, berkomunikasi secara efektif, dan saling mendukung untuk mencapai tujuan bersama. Eka juga semakin menyadari akan pentingnya membina budaya tim yang kolaboratif, memanfaatkan kekuatan masing-masing anggota, dan menyelaraskan upaya untuk mencapai tujuan bersama.

  1. Disiplin dan Motivasi 

Terinspirasi oleh semangat dan dedikasi para pelatih dalam komunitas lari yang mampu menggali dan memaksimalkan potensi para anggota untuk bisa mencapai targetnya masing-masing agar mampu finish strong, Eka menegaskan kembali peran penting kepemimpinan dan motivasi dalam manajemen proyek. Sama seperti para pelatih yang menginspirasi dan memacu anggota mereka untuk mengatasi rintangan dan mencapai target pribadi, manajer proyek harus memimpin dengan memberi contoh, mengomunikasikan visi dan tujuan, dan memotivasi tim mereka untuk memberikan hasil yang luar biasa. Setelah finish full-marathon pertamanya ini, Eka bertekad untuk menginspirasi timnya, memberikan panduan dan dukungan, serta merayakan pencapaian dan prestasi di sepanjang perjalanan proyek.

Ketika Eka merefleksikan pelajaran yang dipetik dari acara olahraga tersebut, ia sepertinya mulai banyak menyadari kekuatan transformatif dari inspirasi yang didapat dari berbagai sumber di luar ranah project management tradisional. Dengan merangkul prinsip-prinsip ketahanan, kerja sama tim, strategi, optimalisasi kinerja, dan kepemimpinan yang diperoleh dari dunia olahraga, seorang project manager seperti Eka dapat meningkatkan kemampuan mereka, mendorong inovasi, dan memimpin tim mereka menuju kemenangan dalam lanskap project management yang semakin yang kompetitif.

 

Gardhika Waskita Pakqi
Resident Assessor
prasmul-eli Assessment Services

Prasetiya Mulya Executive Learning Institute
Prasetiya Mulya Cilandak Campus, Building 2, #2203
Jl. R.A Kartini (TB. Simatupang), Cilandak Barat, Jakarta 12430
Indonesia
Prasetiya Mulya Executive Learning Institute
Prasetiya Mulya Cilandak Campus, Building 2, #2203
Jl. R.A Kartini (TB. Simatupang), Cilandak Barat,
Jakarta 12430
Indonesia