Beranda
>
Gagasan
>
Artikel

Menghitung Biaya Awal untuk Memulai Bisnis

Banner-Article-May-BiayaStartup.jpg

Banyak alasan yang membuat seseorang memulai bisnis. Kepemilikan bisnis memberi rasa ‘aman’ untuk masa depan, terutama bagi masa depan keluarga. Tidak sedikit orang yang menciptakan bisnis untuk membantu mengamankan masa pensiun atau warisan mereka kepada anak-anaknya.

Membangun bisnis sering kali ditujukan untuk kepentingan jangka panjang. Oleh karena itu, persiapan dalam membangun sebuah bisnis juga harus dilakukan dengan persiapan yang matang. Persiapan tersebut mencakup perencanaan operasional, sumber daya, dan juga biaya.

Berapa banyak uang yang dibutuhkan untuk memulai bisnis Anda? Menghitung biaya awal untuk bisnis memungkinkan Anda untuk mengakses program pendanaan, menarik investor, dan memperkirakan waktu perusahaan mencapai profit. Berikut ini cara menghitung biaya awal saat Anda memulai bisnis.

1. Hitung Biaya Awal Bisnis Anda Sebelum Dijalankan

Salah satu kunci bisnis yang sukses adalah persiapan. Sebelum menjalankan bisnis, Anda akan memiliki beberapa tagihan yang harus dibayar. Memahami pengeluaran bisnis Anda akan membantu memulai dengan sukses.

Menghitung biaya awal bisnis akan membantu untuk:

  • Memperkirakan keuntungan

  • Melakukan break even analysis atau analisis titik impas

  • Pinjaman aman

  • Menarik investor

  • Menghemat uang dengan potongan pajak

2. Identifikasi Pengeluaran Awal Anda

Sebagian besar bisnis termasuk dalam salah satu dari tiga kategori, yaitu bisnis yang memiliki toko fisik (brick-and-mortar), bisnis online, dan bisnis penyedia jasa/layanan. Anda akan menghadapi biaya awal yang berbeda tergantung pada jenis bisnisnya.

Terdapat biaya awal umum yang mungkin akan Anda keluarkan apapun kondisinya. Berikut adalah beberapa daftarnya dan pastikan untuk menambahkan pengeluaran khusus dari bisnis Anda:

  • Ruang atau gedung kantor

  • Peralatan dan perlengkapan

  • Komunikasi

  • Perizinan

  • Asuransi

  • Pengacara dan akuntan

  • Inventaris

  • Gaji karyawan

  • Iklan dan pemasaran

  • Riset pasar

  • Materi pemasaran tercetak

  • Membuat situs/website

3. Perkirakan Berapa Biaya yang Akan Anda Keluarkan

Setelah memiliki daftar pengeluaran, Anda dapat memperkirakan berapa biaya yang sebenarnya. Beberapa pengeluaran akan memiliki biaya dengan jumlah pasti, contohnya pengeluaran terkait perizinan yang cenderung memiliki biaya jelas dan informasinya terbuka bagi semua kalangan. 

Anda mungkin harus memperkirakan biaya lain yang kurang pasti, seperti gaji karyawan. Mencari tahu melalui internet dan berdiskusi secara langsung dengan mentor, vendor, serta penyedia layanan untuk melihat berapa biaya yang dikeluarkan oleh bisnis atau perusahaan serupa dengan milik Anda.

4. Tambahkan Pengeluaran Anda untuk Gambaran Keuangan Lengkap

Setelah Anda mengidentifikasi pengeluaran bisnis Anda dan berapa biayanya, Anda harus mengatur mana pengeluaran yang menjadi biaya satu kali dan biaya bulanan. Menambahkan biaya satu kali dan bulanan dapat memberikan gambaran atas jumlah modal yang diperlukan dan estimasi kebutuhannya.

Biaya satu kali merupakan pengeluaran awal yang diperlukan untuk memulai bisnis. Membeli peralatan utama, mempekerjakan desainer logo, dan membayar perizinan biasanya dianggap juga sebagai biaya satu kali. 

Biasanya, keperluan pembayaran pajak juga termasuk dalam biaya satu kali di awal. Namun, pastikan untuk selalu mencari informasi yang akurat untuk mengetahui pembayaran pajak pada waktu berikutnya. Hal ini penting karena segala hal terkait dengan adanya informasi perihal pemotongan pajak sehingga dapat menghemat pengeluaran bisnis Anda.

Biaya bulanan biasanya mencakup hal-hal seperti gaji, sewa, dan tagihan listrik. Setidaknya, Anda menghitung satu tahun biaya bulanan. Namun, akan lebih baik lagi jika dihitung dan disiapkan biayanya suntuk periode lima tahun.

5. Gunakan Perhitungan Biaya Awal untuk Mendapatkan Pendanaan

Pembuatan laporan formal tentang perkiraan biaya awal bisnis atau perusahaan yang akan Anda rintis adalah sebuah keputusan yang bijak. Laporan formal tersebut dapat dibuat dalam format yang jelas serta mudah dipahami, terutama bagi pihak yang akan Anda tuju dalam hal pendanaan.

Investor dan pemberi pinjaman akan membandingkan biaya yang sekiranya akan dihadapi dengan pendapatan yang diproyeksikan, serta menentukan potensi bisnis atau perusahaan Anda untuk mendapatkan keuntungan.

Langkah-langkah tersebut dapat menjadikan bisnis atau perusahaan Anda menjadi lebih siap dengan kemungkinan yang dapat terjadi di kemudian hari. Dapat dikatakan bahwa akuntansi menjadi “bahasa bisnis” yang dapat dipahami melalui program Finance for Non-Finance Professional.

Meski tidak memiliki latar belakang akuntansi, Anda bisa mempelajari konsep dasar profit, cash flow, dan time value for money melalui latihan dan simulasi praktis. Tujuan pelatihan ini diharapkan mampu membuat para pimpinan perusahaan agar lebih fokus pada pencapaian tujuan perusahaan, tidak hanya kegiatan operasionalnya saja.

ARTIKEL TERKAIT