Mengukur Motivasi Kerja Karyawan Melalui Interview Kerja

27 April 2022

Bagi para rekruter, interview merupakan sebuah hal yang krusial dalam proses perekrutan. Selain untuk mengetahui bagaimana kemampuan dan pengetahuan para kandidat tentang pekerjaan yang dilamar, namun juga untuk mengukur motivasi yang mereka miliki. 

Motivasi menjadi hal utama yang membentuk karakteristik yang harus dimiliki oleh karyawan. Ketika mereka termotivasi, performa kerja akan melebihi ekspektasi dari yang Anda bayangkan. Maka dari itu, keberhasilan perusahaan untuk meraih tujuan secara tidak langsung dipengaruhi oleh motivasi para pekerjanya. 

Bagaimana para rekruter mewawancarai kandidat tentang motivasi yang mereka punya? Apa yang didengar pewawancara saat kandidat menjawab pertanyaan wawancara kerja mereka tentang motivasi? Inilah hal-hal yang perlu dipelajari saat mendengarkan jawaban pertanyaan wawancara kandidat Anda untuk mengukur motivasi mereka.

Pertanyaan Wawancara Tentang Motivasi

Anda akan menilai beberapa faktor dan mempertimbangkan motivasi dari jawaban yang diberikan kandidat saat wawancara. Pahami apa yang dapat memotivasi kandidat, seperti bagaimana lingkungan kerja atau kultur perusahaan yang menurut mereka dapat meningkatkan motivasi kinerja. Faktor-faktor tersebut akan berpengaruh terhadap konsistensi motivasi yang dimiliki kandidat Anda.

Anda mencoba mengidentifikasi apa yang memotivasi individu yang sedang diwawancara. Motivasi dari seorang kandidat harus sesuai dengan pekerjaan yang mereka pilih. Misalnya, Anda harus mempekerjakan kandidat yang senang berinteraksi dengan orang banyak untuk mengisi posisi business development.

Rencanakan proses rekrutmen dengan matang karena momen tersebut berperan signifikan untuk mengidentifikasi karakteristik dan kemampuan calon karyawan. Ini memungkinkan Anda untuk mengarahkan pertanyaan wawancara Anda untuk mengidentifikasi kandidat yang sesuai.

Contoh Pertanyaan untuk Mengukur Motivasi Kandidat 

Berikut ini merupakan contoh pertanyaan yang dapat Anda berikan kepada kandidat untuk mengukur seberapa besar motivasi mereka dalam bekerja, antara lain:

1. Pengalaman Kerja 

Motivasi seorang kandidat dapat dilihat dari pengalaman kerja. Dari faktor ini sudah terlihat jelas terkait pentingnya motivasi calon pegawai dalam lingkungan kerja. Apakah mereka pernah mendapatkan promosi di kantor sebelumnya? Seberapa lama bertahan dengan pekerjaan di perusahaan lama mereka atau seberapa sering berpindah-pindah kantor? 

2. Interest di Luar Lingkungan Kerja

Selain bertanya tentang tujuan mendaftar pekerjaan, tanyakan juga tentang kegiatan di luar dunia kerja. Contohnya seperti hobi atau ketertarikan yang mereka punya. Orang yang termotivasi tidak hanya berkutat dengan pekerjaan saja, melainkan memiliki sisi untuk pengembangan diri selain di kantor. 

Banyak orang yang memiliki kecenderungan untuk memiliki kegiatan yang lain seperti ikut komunitas lari maraton atau belajar bahasa asing. Hal lain yang dilakukan adalah memulai inisiatif komunitas yang sesuai dengan hobinya agar bisa membuat seseorang tetap termotivasi. 

3. Pertanyaan Tentang Kegagalan

Orang yang termotivasi akan lebih tahan banting dalam menghadapi segala situasinya. Motivasi akan membantu seseorang tetap fokus dan positif, sekalipun saat dihadapkan dengan tantangan atau permasalahan yang bertubi-tubi.

Dalam wawancara, ajukan pertanyaan tentang cara menghadapi kegagalan dan cara mengatasi hambatan atau tantangan. Ketahui titik terendah yang pernah mereka alami dan perhatikan respons tentang kesadaran akan kegagalan yang pernah mereka alami. 

4. Faktor Lingkungan Kerja 

Apa yang diyakini kandidat untuk memotivasi diri dan rekan kerja mereka? Bagaimana cara untuk memberi motivasi dalam lingkungan kerja? Pandangan ini akan memberitahu Anda tentang prioritas kandidat dan cara pandang terhadap motivasi kinerja mereka.

Anda akan mempelajari apa yang dibutuhkan di lingkungan kerja agar kandidat tersebut termotivasi. Jika preferensi lingkungan kandidat tidak sesuai dengan budaya dan lingkungan perusahaan Anda, maka kandidat tersebut tidak akan cocok untuk bekerja disana. 

5. Gestur Saat Interview

Isi jawaban kandidat sangat penting untuk menilai motivasinya. Namun, komunikasi nonverbal juga harus Anda perhatikan karena sama pentingnya. Carilah antusiasme calon karyawan dari cara berbicara dan rasa keterlibatan dalam bahasa tubuhnya. 

Biasanya hal ini dapat terlihat dari cara seseorang mencondongkan tubuh ke depan, menatap dengan percaya diri, dan kemampuan improvisasi pada saat interview. Gestur tersebut memberi tanda antusiasme yang tinggi dari kandidat tersebut.

Untuk mengukur atribut pribadi yang membantu mengidentifikasi bagaimana seseorang akan berperilaku dalam peran tertentu, Anda dapat mengadaptasi CALIPER Profiling. Hal tersebut merupakan Online Potential Assessment yang bisa dipelajari melalui pelatihan On Demand Assessment Program bagi karyawan di perusahaan Anda.

Bagi para rekruter, interview merupakan sebuah hal yang krusial dalam proses perekrutan. Selain untuk mengetahui bagaimana kemampuan dan pengetahuan para kandidat tentang pekerjaan yang dilamar, namun juga untuk mengukur motivasi yang mereka miliki. 

Motivasi menjadi hal utama yang membentuk karakteristik yang harus dimiliki oleh karyawan. Ketika mereka termotivasi, performa kerja akan melebihi ekspektasi dari yang Anda bayangkan. Maka dari itu, keberhasilan perusahaan untuk meraih tujuan secara tidak langsung dipengaruhi oleh motivasi para pekerjanya. 

Bagaimana para rekruter mewawancarai kandidat tentang motivasi yang mereka punya? Apa yang didengar pewawancara saat kandidat menjawab pertanyaan wawancara kerja mereka tentang motivasi? Inilah hal-hal yang perlu dipelajari saat mendengarkan jawaban pertanyaan wawancara kandidat Anda untuk mengukur motivasi mereka.

Pertanyaan Wawancara Tentang Motivasi

Anda akan menilai beberapa faktor dan mempertimbangkan motivasi dari jawaban yang diberikan kandidat saat wawancara. Pahami apa yang dapat memotivasi kandidat, seperti bagaimana lingkungan kerja atau kultur perusahaan yang menurut mereka dapat meningkatkan motivasi kinerja. Faktor-faktor tersebut akan berpengaruh terhadap konsistensi motivasi yang dimiliki kandidat Anda.

Anda mencoba mengidentifikasi apa yang memotivasi individu yang sedang diwawancara. Motivasi dari seorang kandidat harus sesuai dengan pekerjaan yang mereka pilih. Misalnya, Anda harus mempekerjakan kandidat yang senang berinteraksi dengan orang banyak untuk mengisi posisi business development.

Rencanakan proses rekrutmen dengan matang karena momen tersebut berperan signifikan untuk mengidentifikasi karakteristik dan kemampuan calon karyawan. Ini memungkinkan Anda untuk mengarahkan pertanyaan wawancara Anda untuk mengidentifikasi kandidat yang sesuai.

Contoh Pertanyaan untuk Mengukur Motivasi Kandidat 

Berikut ini merupakan contoh pertanyaan yang dapat Anda berikan kepada kandidat untuk mengukur seberapa besar motivasi mereka dalam bekerja, antara lain:

1. Pengalaman Kerja 

Motivasi seorang kandidat dapat dilihat dari pengalaman kerja. Dari faktor ini sudah terlihat jelas terkait pentingnya motivasi calon pegawai dalam lingkungan kerja. Apakah mereka pernah mendapatkan promosi di kantor sebelumnya? Seberapa lama bertahan dengan pekerjaan di perusahaan lama mereka atau seberapa sering berpindah-pindah kantor? 

2. Interest di Luar Lingkungan Kerja

Selain bertanya tentang tujuan mendaftar pekerjaan, tanyakan juga tentang kegiatan di luar dunia kerja. Contohnya seperti hobi atau ketertarikan yang mereka punya. Orang yang termotivasi tidak hanya berkutat dengan pekerjaan saja, melainkan memiliki sisi untuk pengembangan diri selain di kantor. 

Banyak orang yang memiliki kecenderungan untuk memiliki kegiatan yang lain seperti ikut komunitas lari maraton atau belajar bahasa asing. Hal lain yang dilakukan adalah memulai inisiatif komunitas yang sesuai dengan hobinya agar bisa membuat seseorang tetap termotivasi. 

3. Pertanyaan Tentang Kegagalan

Orang yang termotivasi akan lebih tahan banting dalam menghadapi segala situasinya. Motivasi akan membantu seseorang tetap fokus dan positif, sekalipun saat dihadapkan dengan tantangan atau permasalahan yang bertubi-tubi.

Dalam wawancara, ajukan pertanyaan tentang cara menghadapi kegagalan dan cara mengatasi hambatan atau tantangan. Ketahui titik terendah yang pernah mereka alami dan perhatikan respons tentang kesadaran akan kegagalan yang pernah mereka alami. 

4. Faktor Lingkungan Kerja 

Apa yang diyakini kandidat untuk memotivasi diri dan rekan kerja mereka? Bagaimana cara untuk memberi motivasi dalam lingkungan kerja? Pandangan ini akan memberitahu Anda tentang prioritas kandidat dan cara pandang terhadap motivasi kinerja mereka.

Anda akan mempelajari apa yang dibutuhkan di lingkungan kerja agar kandidat tersebut termotivasi. Jika preferensi lingkungan kandidat tidak sesuai dengan budaya dan lingkungan perusahaan Anda, maka kandidat tersebut tidak akan cocok untuk bekerja disana. 

5. Gestur Saat Interview

Isi jawaban kandidat sangat penting untuk menilai motivasinya. Namun, komunikasi nonverbal juga harus Anda perhatikan karena sama pentingnya. Carilah antusiasme calon karyawan dari cara berbicara dan rasa keterlibatan dalam bahasa tubuhnya. 

Biasanya hal ini dapat terlihat dari cara seseorang mencondongkan tubuh ke depan, menatap dengan percaya diri, dan kemampuan improvisasi pada saat interview. Gestur tersebut memberi tanda antusiasme yang tinggi dari kandidat tersebut.

Untuk mengukur atribut pribadi yang membantu mengidentifikasi bagaimana seseorang akan berperilaku dalam peran tertentu, Anda dapat mengadaptasi CALIPER Profiling. Hal tersebut merupakan Online Potential Assessment yang bisa dipelajari melalui pelatihan On Demand Assessment Program bagi karyawan di perusahaan Anda.

Prasetiya Mulya Executive Learning Institute
Prasetiya Mulya Cilandak Campus, Building 2, #2203
Jl. R.A Kartini (TB. Simatupang), Cilandak Barat, Jakarta 12430
Indonesia
Prasetiya Mulya Executive Learning Institute
Prasetiya Mulya Cilandak Campus, Building 2, #2203
Jl. R.A Kartini (TB. Simatupang), Cilandak Barat,
Jakarta 12430
Indonesia