Metrik Bisnis yang Penting untuk Tolok Ukur Kesuksesan Entrepreneur

30 March 2023

Memulai bisnis di era digital memang sangat erat kaitannya dengan adanya tolok ukur dan indikator pengembangan bisnis. Terlepas dari perbedaan model bisnis yang sedang dijalani, keberhasilan dan efektivitas bisnisnya bisa dilakukan berdasarkan pengukuran yang sama.

Tidak terbatas pada bisnis yang fokus pada digitalisasi, pada dasarnya metrik ini berlaku bagi bisnis secara umum. Beberapa metrik mungkin lebih populer dikenali berdasarkan praktik digital marketing. Namun, hal ini secara umum bisa diterapkan untuk mengukur efektivitas dan efisiensi bisnis secara keseluruhan.

Apa itu Metrik Bisnis?

Metrik bisnis mengukur kesehatan dan efisiensi bisnis. Metrik bisnis sangat penting untuk membangun perusahaan yang sukses. Beberapa metrik dapat digunakan agar dapat menilai bagian tertentu dari suatu model bisnis. Berikut inilah metriks yang bisa dipakai untuk menghitung perkembangan bisnis.

1. Pengembalian Investasi (ROI)

Return of Investment (ROI) digunakan untuk mengukur efisiensi investasi. Metrik ini dapat digunakan untuk membandingkan berbagai investasi yang dilakukan ke dalam sebuah bisnis.

Mengukur ROI menjadi cara yang bagus untuk menunjukkan keberhasilan dari suatu bisnis. Karena bisa digunakan untuk mengukur beberapa kebutuhan operasional harian, ROI juga menjadi salah satu metrik paling populer untuk digunakan.

Anda dapat menggunakannya untuk menghitung profitabilitas tugas dan model pendapatan tertentu. Sebagai salah satu metriks yang sederhana, ROI juga lebih mudah dihitung dan dipahami. ROI juga memiliki sifat mudah dibandingkan dengan jenis investasi lainnya.

Contohnya, Anda dapat membandingkan efisiensi marketing tools dan campaign bisnis Anda. Dengan mengukur ROI, Anda dapat mempelajari hal-hal yang harus diinvestasikan lebih banyak.

2. Laba Kotor (Gross profit)

Laba kotor adalah salah satu metrik terpenting yang harus diketahui oleh seorang pebisnis. Metrik ini juga menjadi pengukuran penting yang bisa dimanfaatkan untuk menjalankan bisnis Anda sehari-hari.

Margin kotor adalah salah satu dari tiga margin laba lainnya yaitu laba operasi dan laba bersih. Laba operasi memperhitungkan semua pengeluaran yang diperlukan untuk menjalankan bisnis. Penghasilan bersih adalah garis bawah yang digunakan untuk mempertimbangkan segala hal seperti pembayaran utang dan pendapatan sekunder.

Margin kotor adalah pendapatan dikurangi biaya produksi dibagi dengan pendapatan. Margin kotor paling mudah dihitung sehingga memiliki lebih banyak kasus penggunaan dalam kehidupan sehari-hari. Anda dapat menggunakannya untuk menghitung dan membandingkan profitabilitas produk.

Jika ingin menghitung efektivitas bisnis terhadap persaingan pasar, gunakan margin kotor sebagai metriknya. Pengukuran ini dapat memberi tahu benar atau tidaknya strategi penetapanan harga sesuai dengan kondisi operasional saat ini. Anda juga bisa mengetahui apakah keseluruhan margin dapat mendukung pengeluaran lain dari bisnis.

3. Burn rate

Bagi perusahaan yang beroperasi dengan pendanaan venture capital, mengukur burn rate sangat penting. Metrik ini bermanfaat untuk digunakan sebagai indikator untuk memulai berinvestasi lebih banyak dalam penjualan.

Burn rate mengukur arus kas negatif dan dapat memberi tahu saat Anda akan kehabisan uang. Dengan cara ini pula, Anda dapat mengetahui kapan mencari sumber dana tambahan untuk bisnis Anda. Burn rate bertindak sebagai panduan untuk membantu mempertahankan operasional bisnis dan dihitung dari jumlah uang tunai yang digunakan dalam sebulan.

4. Current ratio

Current ratio digunakan untuk menguji likuiditas dan modal kerja perusahaan. Current ratio adalah aset lancar perusahaan dibagi dengan kewajibannya. Dengan menghitung current ratio, Anda akan melihat kesiapan perusahaan untuk membayar kewajiban jangka pendek seperti pajak, utang, dan pengeluaran agar dapat mencapai current ratio setinggi mungkin.

Sebuah bisnis harus menjaga current ratio di atas 1. Current ratio di bawah 1 berarti lebih banyak modal kerja diperlukan untuk meningkatkan kesehatan perusahaan. Saat rasionya terlalu tinggi, maka terlalu banyak uang tunai yang tersedia dan harus diinvestasikan untuk pertumbuhan jangka panjang.

Hal terpenting yang bisa diketahui dari rasio saat ini adalah membayar semua yang perlu dibayar dengan modal kerja yang tersedia. Current Ratio diukur dengan membagi current asset dengan liabilities.

5. Cost of Acquisition (CAC) dan Lifetime Value (LTV)

Mengetahui LTV dan CAC pelanggan adalah bagian dari informasi penting yang dapat diperoleh dari bisnis. Anda dapat menghitung biaya akuisisi dengan menjumlahkan biaya pemasaran dan penjualan, lalu membaginya dengan jumlah pelanggan yang dicapai.

Untuk menghitung lifetime value (LTV), lacak semua keuntungan yang dihasilkan oleh pelanggan dalam satu kerangka waktu yang telah dipilih dan kurangi dengan biaya akuisisi. Dengan menambahkan variabel, Anda dapat membuat versi LTV yang lebih mendetail.

Semakin banyak mengetahui tentang perilaku pelanggan, makin akurat perhitungannya. Salah satu cara lain untuk menghitung LTV adalah rata-rata pesanan dikali transaksi berulang kali rata-rata panjang pelanggan dalam bulan atau tahun.

Mengetahui LTV dan CAC memberi Anda keuntungan untuk bereaksi dengan cepat. LTV yang rendah mungkin menunjukkan repeat order yang rendah. Ingatlah bahwa LTV dan CAC diukur dalam uang. Oleh karena itu, nilainya bergantung pada sifat bisnis Anda.

Secara keseluruhan, metrik bisnis juga tidak dapat berdiri sendiri untuk mengukur keberhasilan suatu proyek. Namun, semua metrik bisa dimanfaatkan untuk saling melengkapi dan merepresentasikan kesehatan finansial dan operasional bisnis Anda.

Memulai bisnis di era digital memang sangat erat kaitannya dengan adanya tolok ukur dan indikator pengembangan bisnis. Terlepas dari perbedaan model bisnis yang sedang dijalani, keberhasilan dan efektivitas bisnisnya bisa dilakukan berdasarkan pengukuran yang sama.

Tidak terbatas pada bisnis yang fokus pada digitalisasi, pada dasarnya metrik ini berlaku bagi bisnis secara umum. Beberapa metrik mungkin lebih populer dikenali berdasarkan praktik digital marketing. Namun, hal ini secara umum bisa diterapkan untuk mengukur efektivitas dan efisiensi bisnis secara keseluruhan.

Apa itu Metrik Bisnis?

Metrik bisnis mengukur kesehatan dan efisiensi bisnis. Metrik bisnis sangat penting untuk membangun perusahaan yang sukses. Beberapa metrik dapat digunakan agar dapat menilai bagian tertentu dari suatu model bisnis. Berikut inilah metriks yang bisa dipakai untuk menghitung perkembangan bisnis.

1. Pengembalian Investasi (ROI)

Return of Investment (ROI) digunakan untuk mengukur efisiensi investasi. Metrik ini dapat digunakan untuk membandingkan berbagai investasi yang dilakukan ke dalam sebuah bisnis.

Mengukur ROI menjadi cara yang bagus untuk menunjukkan keberhasilan dari suatu bisnis. Karena bisa digunakan untuk mengukur beberapa kebutuhan operasional harian, ROI juga menjadi salah satu metrik paling populer untuk digunakan.

Anda dapat menggunakannya untuk menghitung profitabilitas tugas dan model pendapatan tertentu. Sebagai salah satu metriks yang sederhana, ROI juga lebih mudah dihitung dan dipahami. ROI juga memiliki sifat mudah dibandingkan dengan jenis investasi lainnya.

Contohnya, Anda dapat membandingkan efisiensi marketing tools dan campaign bisnis Anda. Dengan mengukur ROI, Anda dapat mempelajari hal-hal yang harus diinvestasikan lebih banyak.

2. Laba Kotor (Gross profit)

Laba kotor adalah salah satu metrik terpenting yang harus diketahui oleh seorang pebisnis. Metrik ini juga menjadi pengukuran penting yang bisa dimanfaatkan untuk menjalankan bisnis Anda sehari-hari.

Margin kotor adalah salah satu dari tiga margin laba lainnya yaitu laba operasi dan laba bersih. Laba operasi memperhitungkan semua pengeluaran yang diperlukan untuk menjalankan bisnis. Penghasilan bersih adalah garis bawah yang digunakan untuk mempertimbangkan segala hal seperti pembayaran utang dan pendapatan sekunder.

Margin kotor adalah pendapatan dikurangi biaya produksi dibagi dengan pendapatan. Margin kotor paling mudah dihitung sehingga memiliki lebih banyak kasus penggunaan dalam kehidupan sehari-hari. Anda dapat menggunakannya untuk menghitung dan membandingkan profitabilitas produk.

Jika ingin menghitung efektivitas bisnis terhadap persaingan pasar, gunakan margin kotor sebagai metriknya. Pengukuran ini dapat memberi tahu benar atau tidaknya strategi penetapanan harga sesuai dengan kondisi operasional saat ini. Anda juga bisa mengetahui apakah keseluruhan margin dapat mendukung pengeluaran lain dari bisnis.

3. Burn rate

Bagi perusahaan yang beroperasi dengan pendanaan venture capital, mengukur burn rate sangat penting. Metrik ini bermanfaat untuk digunakan sebagai indikator untuk memulai berinvestasi lebih banyak dalam penjualan.

Burn rate mengukur arus kas negatif dan dapat memberi tahu saat Anda akan kehabisan uang. Dengan cara ini pula, Anda dapat mengetahui kapan mencari sumber dana tambahan untuk bisnis Anda. Burn rate bertindak sebagai panduan untuk membantu mempertahankan operasional bisnis dan dihitung dari jumlah uang tunai yang digunakan dalam sebulan.

4. Current ratio

Current ratio digunakan untuk menguji likuiditas dan modal kerja perusahaan. Current ratio adalah aset lancar perusahaan dibagi dengan kewajibannya. Dengan menghitung current ratio, Anda akan melihat kesiapan perusahaan untuk membayar kewajiban jangka pendek seperti pajak, utang, dan pengeluaran agar dapat mencapai current ratio setinggi mungkin.

Sebuah bisnis harus menjaga current ratio di atas 1. Current ratio di bawah 1 berarti lebih banyak modal kerja diperlukan untuk meningkatkan kesehatan perusahaan. Saat rasionya terlalu tinggi, maka terlalu banyak uang tunai yang tersedia dan harus diinvestasikan untuk pertumbuhan jangka panjang.

Hal terpenting yang bisa diketahui dari rasio saat ini adalah membayar semua yang perlu dibayar dengan modal kerja yang tersedia. Current Ratio diukur dengan membagi current asset dengan liabilities.

5. Cost of Acquisition (CAC) dan Lifetime Value (LTV)

Mengetahui LTV dan CAC pelanggan adalah bagian dari informasi penting yang dapat diperoleh dari bisnis. Anda dapat menghitung biaya akuisisi dengan menjumlahkan biaya pemasaran dan penjualan, lalu membaginya dengan jumlah pelanggan yang dicapai.

Untuk menghitung lifetime value (LTV), lacak semua keuntungan yang dihasilkan oleh pelanggan dalam satu kerangka waktu yang telah dipilih dan kurangi dengan biaya akuisisi. Dengan menambahkan variabel, Anda dapat membuat versi LTV yang lebih mendetail.

Semakin banyak mengetahui tentang perilaku pelanggan, makin akurat perhitungannya. Salah satu cara lain untuk menghitung LTV adalah rata-rata pesanan dikali transaksi berulang kali rata-rata panjang pelanggan dalam bulan atau tahun.

Mengetahui LTV dan CAC memberi Anda keuntungan untuk bereaksi dengan cepat. LTV yang rendah mungkin menunjukkan repeat order yang rendah. Ingatlah bahwa LTV dan CAC diukur dalam uang. Oleh karena itu, nilainya bergantung pada sifat bisnis Anda.

Secara keseluruhan, metrik bisnis juga tidak dapat berdiri sendiri untuk mengukur keberhasilan suatu proyek. Namun, semua metrik bisa dimanfaatkan untuk saling melengkapi dan merepresentasikan kesehatan finansial dan operasional bisnis Anda.

Prasetiya Mulya Executive Learning Institute
Prasetiya Mulya Cilandak Campus, Building 2, #2203
Jl. R.A Kartini (TB. Simatupang), Cilandak Barat, Jakarta 12430
Indonesia
Prasetiya Mulya Executive Learning Institute
Prasetiya Mulya Cilandak Campus, Building 2, #2203
Jl. R.A Kartini (TB. Simatupang), Cilandak Barat,
Jakarta 12430
Indonesia