Panduan Bekerja untuk Product Manager dengan Cara Remote

06 December 2023

Banyak pertanyaan dan ketidakpastian yang muncul bagi para pengubah karier yang bekerja di dunia teknologi. Tren bekerja di dunia teknologi untuk bekerja dari jarak jauh (remote) juga meningkat. Namun, tentunya ada tantangan yang bisa mempengaruhi cara kerja harian.

Selain gaji, daya tarik dari bekerja secara remote adalah waktu kerja yang fleksibel. Namun, peran product manager tentu memiliki tantangan tersendiri jika dilakukan dari jarak jauh. Diperlukan adanya keahlian dan dukungan tools yang mendukung pekerjaan tetap efisien.

Terlepas dari berbagai manfaat dan keuntungan yang bisa dicapai, product manager yang bekerja remote juga harus siap menghadapi tantangannya. Berikut ini panduan bekerja yang bisa disiapkan seorang product manager saat bekerja secara remote.

Skill yang Dibutuhkan Remote Product Manager

Bekerja secara remote membutuhkan banyak dukungan tools yang mumpuni. Namun, di saat bersamaan para product manager juga harus memiliki skill berikut ini.

1. Keahlian teknikal

Semua product manager (PM) harus mampu berinteraksi secara efisien dengan tim development. Seorang PM setidaknya harus memahami nuansa teknis untuk dapat mengkomunikasikan ide dengan tepat meskipun tidak mengerti coding.

2. Pemahaman desain user experience (UX)

Terlepas dari lingkungan kerja, hal mendasar yang harus dipahami PM adalah UX. Hal ini termasuk memastikan setiap produk digital memenuhi basis pengguna online yang makin tinggi, selaras dengan preferensinya di dunia digital.

3. Interpretasi data

Seorang PM juga harus mampu menyaring serangkaian metrik dan menganalisis suatu perilaku sebelum mengambil keputusan. Penting untuk memiliki kemampuan untuk mengurai dan menafsirkan data yang selaras dengan kebutuhan user dan tujuan bisnis.

4. Berpikir kritis

PM juga selalu mengarahkan keputusan yang kompleks. Penting untuk dapat melakukan evaluasi atas faktor-faktor yang terkait dengan keputusan produk dan memastikan setiap strategi berjalan efektif untuk diterapkan dalam skala global.

5. Kemampuan komunikasi

Dalam ruang kerja digital, seorang PM juga harus mampu memilih channel yang sesuai untuk berkomunikasi. Hal ini berkaitan dengan ketepatan dan kejelasan saat menyampaikan pesan pada tim yang terlibat.

Cara Menjadi Seorang Remote Product Manager

Peran seorang product manager yang dilakukan secara remote tentu akan berbeda dan mungkin terasa menakutkan. Namun, Anda perlu berhasil menguasainya terutama jika berada dalam dunia digital. Berikut inilah cara kerja menjadi remote product manager.

1. Menentukan batasan pekerjaan (work-life boundaries)

Meski terkesan klise, batasan dalam pekerjaan sangat penting saat remote. Kamu bisa mengatur ketersediaan kamu saat bekerja dan menentukan prioritas setiap minggunya.

Fungsi Slack atau Google Chat memang sangat membantu untuk berkolaborasi dan berkomunikasi saat bekerja, tapi juga bisa mengganggu. Karena itu, bisa saja Anda menentukan satu hari untuk tidak memeriksanya dan hanya fokus bekerja.

2. Komunikasikan segala hal

Tantangan terbesar dalam kerja remote adalah memastikan bahwa semuanya disampaikan dengan baik. Hal ini mungkin akan terkesan berlebihan, tapi setiap anggota tim harus memahami keputusan yang diambil beserta rekam jejak alasannya.

Hal-hal seperti ini bisa dilakukan melalui sebuah sistem wiki yang bisa diakses oleh semua anggota tim. Setiap ada perubahan, pastikan pula semua mendapat info melalui group chat.

3. Riset produk jarak jauh

Anda juga perlu memikirkan cara untuk melakukan proses riset produk. Peserta riset yang mungkin merasa terintimidasi jika terlalu banyak orang terlibat. Hal ini bisa diatasi dengan mengadakan sesi menonton bersama setelah sesi interview selesai. Gunakan alat kolaborasi jarak jauh seperti Trello dan Mural untuk mencatat analisis dari sesi riset tersebut.

4. Membuat presentasi interaktif

Anda juga sudah bisa memanfaatkan berbagai fitur pada aplikasi video conference untuk menjelaskan sebuah presentasi dengan jelas dan efisien. Anda bisa memanfaatkan diagram, tabel, atau gambar yang bisa menarik secara visual.

Fitur reaction juga bisa menjadi salah satu sarana komunikasi yang interaktif bagi para peserta yang terlibat. Hal ini bisa dimanfaatkan untuk memastikan mereka mengerti tentang topik yang diangkat. Mereka juga bisa memberi respons jika membutuhkan klarifikasi.

5. Berbagi informasi dan akuntabilitas

Melansir dari artikel Atlassian berjudul “How to thrive in remote product management,” disebutkan bahwa mereka mengadakan meeting mingguan dengan semua perwakilan tim. Tujuannya memastikan setiap tim dapat bertanggung jawab atas peran masing-masing.

Dalam sesi tersebut, disebutkan berbagai pencapaian, tantangan, dan kekhawatiran yang mungkin muncul sebagai tantangan operasional. Pada kesempatan tersebut, semua pihak yang bersinggungan bisa terinfo secara singkat untuk membahasnya di sesi pertemuan lain.

Secara umum, product manager harus memiliki kecakapan untuk membagi peran dan aktif berkontribusi dalam proses development. Hal terpenting adalah fokus komunikasinya harus didasarkan atas kebutuhan user dan tujuan yang ingin dicapai oleh organisasi.

Banyak pertanyaan dan ketidakpastian yang muncul bagi para pengubah karier yang bekerja di dunia teknologi. Tren bekerja di dunia teknologi untuk bekerja dari jarak jauh (remote) juga meningkat. Namun, tentunya ada tantangan yang bisa mempengaruhi cara kerja harian.

Selain gaji, daya tarik dari bekerja secara remote adalah waktu kerja yang fleksibel. Namun, peran product manager tentu memiliki tantangan tersendiri jika dilakukan dari jarak jauh. Diperlukan adanya keahlian dan dukungan tools yang mendukung pekerjaan tetap efisien.

Terlepas dari berbagai manfaat dan keuntungan yang bisa dicapai, product manager yang bekerja remote juga harus siap menghadapi tantangannya. Berikut ini panduan bekerja yang bisa disiapkan seorang product manager saat bekerja secara remote.

Skill yang Dibutuhkan Remote Product Manager

Bekerja secara remote membutuhkan banyak dukungan tools yang mumpuni. Namun, di saat bersamaan para product manager juga harus memiliki skill berikut ini.

1. Keahlian teknikal

Semua product manager (PM) harus mampu berinteraksi secara efisien dengan tim development. Seorang PM setidaknya harus memahami nuansa teknis untuk dapat mengkomunikasikan ide dengan tepat meskipun tidak mengerti coding.

2. Pemahaman desain user experience (UX)

Terlepas dari lingkungan kerja, hal mendasar yang harus dipahami PM adalah UX. Hal ini termasuk memastikan setiap produk digital memenuhi basis pengguna online yang makin tinggi, selaras dengan preferensinya di dunia digital.

3. Interpretasi data

Seorang PM juga harus mampu menyaring serangkaian metrik dan menganalisis suatu perilaku sebelum mengambil keputusan. Penting untuk memiliki kemampuan untuk mengurai dan menafsirkan data yang selaras dengan kebutuhan user dan tujuan bisnis.

4. Berpikir kritis

PM juga selalu mengarahkan keputusan yang kompleks. Penting untuk dapat melakukan evaluasi atas faktor-faktor yang terkait dengan keputusan produk dan memastikan setiap strategi berjalan efektif untuk diterapkan dalam skala global.

5. Kemampuan komunikasi

Dalam ruang kerja digital, seorang PM juga harus mampu memilih channel yang sesuai untuk berkomunikasi. Hal ini berkaitan dengan ketepatan dan kejelasan saat menyampaikan pesan pada tim yang terlibat.

Cara Menjadi Seorang Remote Product Manager

Peran seorang product manager yang dilakukan secara remote tentu akan berbeda dan mungkin terasa menakutkan. Namun, Anda perlu berhasil menguasainya terutama jika berada dalam dunia digital. Berikut inilah cara kerja menjadi remote product manager.

1. Menentukan batasan pekerjaan (work-life boundaries)

Meski terkesan klise, batasan dalam pekerjaan sangat penting saat remote. Kamu bisa mengatur ketersediaan kamu saat bekerja dan menentukan prioritas setiap minggunya.

Fungsi Slack atau Google Chat memang sangat membantu untuk berkolaborasi dan berkomunikasi saat bekerja, tapi juga bisa mengganggu. Karena itu, bisa saja Anda menentukan satu hari untuk tidak memeriksanya dan hanya fokus bekerja.

2. Komunikasikan segala hal

Tantangan terbesar dalam kerja remote adalah memastikan bahwa semuanya disampaikan dengan baik. Hal ini mungkin akan terkesan berlebihan, tapi setiap anggota tim harus memahami keputusan yang diambil beserta rekam jejak alasannya.

Hal-hal seperti ini bisa dilakukan melalui sebuah sistem wiki yang bisa diakses oleh semua anggota tim. Setiap ada perubahan, pastikan pula semua mendapat info melalui group chat.

3. Riset produk jarak jauh

Anda juga perlu memikirkan cara untuk melakukan proses riset produk. Peserta riset yang mungkin merasa terintimidasi jika terlalu banyak orang terlibat. Hal ini bisa diatasi dengan mengadakan sesi menonton bersama setelah sesi interview selesai. Gunakan alat kolaborasi jarak jauh seperti Trello dan Mural untuk mencatat analisis dari sesi riset tersebut.

4. Membuat presentasi interaktif

Anda juga sudah bisa memanfaatkan berbagai fitur pada aplikasi video conference untuk menjelaskan sebuah presentasi dengan jelas dan efisien. Anda bisa memanfaatkan diagram, tabel, atau gambar yang bisa menarik secara visual.

Fitur reaction juga bisa menjadi salah satu sarana komunikasi yang interaktif bagi para peserta yang terlibat. Hal ini bisa dimanfaatkan untuk memastikan mereka mengerti tentang topik yang diangkat. Mereka juga bisa memberi respons jika membutuhkan klarifikasi.

5. Berbagi informasi dan akuntabilitas

Melansir dari artikel Atlassian berjudul “How to thrive in remote product management,” disebutkan bahwa mereka mengadakan meeting mingguan dengan semua perwakilan tim. Tujuannya memastikan setiap tim dapat bertanggung jawab atas peran masing-masing.

Dalam sesi tersebut, disebutkan berbagai pencapaian, tantangan, dan kekhawatiran yang mungkin muncul sebagai tantangan operasional. Pada kesempatan tersebut, semua pihak yang bersinggungan bisa terinfo secara singkat untuk membahasnya di sesi pertemuan lain.

Secara umum, product manager harus memiliki kecakapan untuk membagi peran dan aktif berkontribusi dalam proses development. Hal terpenting adalah fokus komunikasinya harus didasarkan atas kebutuhan user dan tujuan yang ingin dicapai oleh organisasi.

Prasetiya Mulya Executive Learning Institute
Prasetiya Mulya Cilandak Campus, Building 2, #2203
Jl. R.A Kartini (TB. Simatupang), Cilandak Barat, Jakarta 12430
Indonesia
Prasetiya Mulya Executive Learning Institute
Prasetiya Mulya Cilandak Campus, Building 2, #2203
Jl. R.A Kartini (TB. Simatupang), Cilandak Barat,
Jakarta 12430
Indonesia