Penerapan Conversational Marketing dalam Brand Strategy

22 January 2024

Cara sebuah brand berinteraksi dengan pelanggan menjadi penentu untuk bisa membantu mereka membuat keputusan. Tidak hanya bisa menjadi strategi untuk membeli produk, Anda juga perlu memastikan adanya dukungan pelanggan dan tingkat retensi yang baik.

Memperkuat relasi dengan prospek pelanggan bisa dilakukan dengan berbagai cara, bahkan saat mereka baru datang mencari informasi produk di website. Karena itu, penting untuk menerapkan conversational marketing dalam berbagai channel yang Anda sediakan sebagai representasi dari brand.

Pengertian Conversational Marketing

Conversational marketing adalah upaya pemasaran yang melibatkan pelanggan melalui komunikasi dua arah dalam percakapan real-time. Upaya ini memungkinkan adanya keterlibatan yang lebih cepat untuk mendorong peningkatan kecepatan melalui customer journey.

Drift, sebuah perusahaan sales dan marketing menciptakannya untuk mengubah cara perusahaan berkomunikasi dengan prospek dan pelanggan mereka. Hal ini memungkinkan tim untuk berkomunikasi lebih cepat dengan pengunjung website mereka dan pada akhirnya memberikan jawaban yang dibutuhkan para pengunjung tersebut secara tepat waktu.

Manfaat Conversational Marketing

Conversational marketing menciptakan pengalaman autentik antara sebuah brand dengan konsumen dengan tujuan membangun relasi dasar yang lebih kuat antara kedua pihak. Tak hanya itu, berikut ini manfaat conversational marketing yang bisa didapatkan oleh brand.

1. Memanusiakan customer journey

Conversational marketing memberi kemampuan pada tim sales untuk membangun relasi yang manusiawi dengan prospek pelanggan. Hal ini dapat memulai relasi dengan hal yang positif, terutama untuk lebih menyesuaikan percakapan dengan para pengguna.

2. Meningkatkan engagement

Komunikasi tatap muka dengan suatu brand memberi perasaan pada konsumen bahwa mereka mempunyai akses langsung terhadap channel bantuan yang diperlukan. Hal ini dapat meningkatkan engagement dari calon pelanggan yang sebelumnya mungkin belum merasa butuh informasi atau dukungan.

3. Meningkatkan funnel penjualan

Conversational marketing dapat menjadi taktik yang diterapkan bisnis untuk mengidentifikasi prospek berkualitas dengan cepat. Melalui percakapan, hal ini dapat menghasilkan peningkatan konversi dan memperpendek siklus penjualan.

4. Membentuk rekomendasi produk

Anda bisa merekomendasikan produk atau layanan dengan cepat. Melalui masukan atau komentar dari konsumen, tim sales dapat mengarahkan konsumen dengan cepat ke produk atau layanan yang yang mungkin sesuai dengan kebutuhan mereka. Dengan data tentang riwayat pembelian sebelumnya, chatbot juga dapat muncul untuk membuat rekomendasi.

5. Menjaga relasi dengan pelanggan

Merespons masalah atau memberi informasi dengan cepat tentang produk dan layanan lain memberikan perasaan positif bagi pelanggan. Hal ini juga akan berdampak positif atas meningkatnya retensi pelanggan dan pertumbuhan pendapatan dari waktu ke waktu.

6. Menanggapi secara real-time

Mengirimkan keluhan pelanggan dan menunggu kabar dapat menjadi pengalaman yang rumit dan membuat frustasi. Kemampuan merespons secara real-time dapat mengurangi penyelesaian suatu masalah. Selain itu, kamu juga dapat menghasilkan lebih banyak penjualan dari prospek baru, terutama saat memproses pengambilan keputusan pelanggan.

7. Mengumpulkan data penting pelanggan

Saat berhadapan dengan mekanisme penangkapan prospek statis seperti formulir, ada banyak data yang dikumpulkan sebagai prospek bisnis. Namun, pengumpulan titik data ini dapat dijadikan pengalaman interaktif. Poin data yang dikumpulkan akan dibagikan secara organik melalui percakapan dan dikumpulkan dalam tools CRM.

Contoh Conversational Marketing

Saat memulai perencanaan strategis, penting untuk mengingat tujuan dan cara organisasi akan mencapainya melalui upaya tersebut. Siklus perencanaan, implementasi, pengujian, dan optimalisasi akan membantu keberhasilan program. Berikut adalah beberapa strategi umum dan praktik terbaik untuk meluncurkan conversational marketing yang efektif.

1. Menentukan channel komunikasi yang efektif

Fitur chatbot di website adalah cara terbaik untuk memulai conversational marketing dengan audiens. Namun, sebagian besar perusahaan menerapkan lebih banyak multichannel campaign. Anda dapat memilih channel yang memiliki kemampuan membalas percakapan dan memudahkan pengguna berinteraksi melalui beberapa channel berikut ini.

  • Customer chat yang disediakan dari website atau media sosial
  • Email survey untuk mendapatkan feedback spesifik dari pelanggan
  • Postingan media sosial untuk mengenalkan produk, fitur, atau iklan lainnya

2. Membuat analytics tracking

Pastikan ada tujuan untuk menyimpan percakapan obrolan atau data tentang prospek pelanggan yang mengirimkan informasi melalui channel tersebut. Teknologi yang digunakan akan memberikan insight yang dibutuhkan tim marketing untuk menyimpan data. Namun, penting untuk menggunakan informasi ini untuk mengukur keberhasilan poin percakapan atau mengidentifikasi kesenjangan yang memerlukan optimalisasi tersebut.

3. Membuat personalisasi pelanggan

Dengan lebih banyak informasi yang dikumpulkan melalui metode conversational marketing, sebuah brand dapat menciptakan experience yang lebih personal. Jika sebuah webiste mendeteksi kunjungan dari pelanggan lama, percakapan dengan mereka akan sedikit berbeda dengan user yang baru.

4. Membangun persona yang berbeda

Jika suatu produk dijual ke kelompok persona yang berbeda, setiap kelompok harus memiliki keunikan. Misalnya, perusahaan menjual software yang berbeda untuk departemen yang berbeda sehingga setiap bagian produk software di website harus memiliki conversational experience yang berbeda. 

Itulah berbagai informasi terkait conversational marketing yang bisa diterapkan dalam pengembangan produk Anda. Mengeksplorasi hal ini bisa menjadi bagian dari Strategic Brand Management agar Anda mampu menjamin kualitas, konsistensi, kompetensi, dan reliabilitas pelanggan terhadap brand.

Cara sebuah brand berinteraksi dengan pelanggan menjadi penentu untuk bisa membantu mereka membuat keputusan. Tidak hanya bisa menjadi strategi untuk membeli produk, Anda juga perlu memastikan adanya dukungan pelanggan dan tingkat retensi yang baik.

Memperkuat relasi dengan prospek pelanggan bisa dilakukan dengan berbagai cara, bahkan saat mereka baru datang mencari informasi produk di website. Karena itu, penting untuk menerapkan conversational marketing dalam berbagai channel yang Anda sediakan sebagai representasi dari brand.

Pengertian Conversational Marketing

Conversational marketing adalah upaya pemasaran yang melibatkan pelanggan melalui komunikasi dua arah dalam percakapan real-time. Upaya ini memungkinkan adanya keterlibatan yang lebih cepat untuk mendorong peningkatan kecepatan melalui customer journey.

Drift, sebuah perusahaan sales dan marketing menciptakannya untuk mengubah cara perusahaan berkomunikasi dengan prospek dan pelanggan mereka. Hal ini memungkinkan tim untuk berkomunikasi lebih cepat dengan pengunjung website mereka dan pada akhirnya memberikan jawaban yang dibutuhkan para pengunjung tersebut secara tepat waktu.

Manfaat Conversational Marketing

Conversational marketing menciptakan pengalaman autentik antara sebuah brand dengan konsumen dengan tujuan membangun relasi dasar yang lebih kuat antara kedua pihak. Tak hanya itu, berikut ini manfaat conversational marketing yang bisa didapatkan oleh brand.

1. Memanusiakan customer journey

Conversational marketing memberi kemampuan pada tim sales untuk membangun relasi yang manusiawi dengan prospek pelanggan. Hal ini dapat memulai relasi dengan hal yang positif, terutama untuk lebih menyesuaikan percakapan dengan para pengguna.

2. Meningkatkan engagement

Komunikasi tatap muka dengan suatu brand memberi perasaan pada konsumen bahwa mereka mempunyai akses langsung terhadap channel bantuan yang diperlukan. Hal ini dapat meningkatkan engagement dari calon pelanggan yang sebelumnya mungkin belum merasa butuh informasi atau dukungan.

3. Meningkatkan funnel penjualan

Conversational marketing dapat menjadi taktik yang diterapkan bisnis untuk mengidentifikasi prospek berkualitas dengan cepat. Melalui percakapan, hal ini dapat menghasilkan peningkatan konversi dan memperpendek siklus penjualan.

4. Membentuk rekomendasi produk

Anda bisa merekomendasikan produk atau layanan dengan cepat. Melalui masukan atau komentar dari konsumen, tim sales dapat mengarahkan konsumen dengan cepat ke produk atau layanan yang yang mungkin sesuai dengan kebutuhan mereka. Dengan data tentang riwayat pembelian sebelumnya, chatbot juga dapat muncul untuk membuat rekomendasi.

5. Menjaga relasi dengan pelanggan

Merespons masalah atau memberi informasi dengan cepat tentang produk dan layanan lain memberikan perasaan positif bagi pelanggan. Hal ini juga akan berdampak positif atas meningkatnya retensi pelanggan dan pertumbuhan pendapatan dari waktu ke waktu.

6. Menanggapi secara real-time

Mengirimkan keluhan pelanggan dan menunggu kabar dapat menjadi pengalaman yang rumit dan membuat frustasi. Kemampuan merespons secara real-time dapat mengurangi penyelesaian suatu masalah. Selain itu, kamu juga dapat menghasilkan lebih banyak penjualan dari prospek baru, terutama saat memproses pengambilan keputusan pelanggan.

7. Mengumpulkan data penting pelanggan

Saat berhadapan dengan mekanisme penangkapan prospek statis seperti formulir, ada banyak data yang dikumpulkan sebagai prospek bisnis. Namun, pengumpulan titik data ini dapat dijadikan pengalaman interaktif. Poin data yang dikumpulkan akan dibagikan secara organik melalui percakapan dan dikumpulkan dalam tools CRM.

Contoh Conversational Marketing

Saat memulai perencanaan strategis, penting untuk mengingat tujuan dan cara organisasi akan mencapainya melalui upaya tersebut. Siklus perencanaan, implementasi, pengujian, dan optimalisasi akan membantu keberhasilan program. Berikut adalah beberapa strategi umum dan praktik terbaik untuk meluncurkan conversational marketing yang efektif.

1. Menentukan channel komunikasi yang efektif

Fitur chatbot di website adalah cara terbaik untuk memulai conversational marketing dengan audiens. Namun, sebagian besar perusahaan menerapkan lebih banyak multichannel campaign. Anda dapat memilih channel yang memiliki kemampuan membalas percakapan dan memudahkan pengguna berinteraksi melalui beberapa channel berikut ini.

  • Customer chat yang disediakan dari website atau media sosial
  • Email survey untuk mendapatkan feedback spesifik dari pelanggan
  • Postingan media sosial untuk mengenalkan produk, fitur, atau iklan lainnya

2. Membuat analytics tracking

Pastikan ada tujuan untuk menyimpan percakapan obrolan atau data tentang prospek pelanggan yang mengirimkan informasi melalui channel tersebut. Teknologi yang digunakan akan memberikan insight yang dibutuhkan tim marketing untuk menyimpan data. Namun, penting untuk menggunakan informasi ini untuk mengukur keberhasilan poin percakapan atau mengidentifikasi kesenjangan yang memerlukan optimalisasi tersebut.

3. Membuat personalisasi pelanggan

Dengan lebih banyak informasi yang dikumpulkan melalui metode conversational marketing, sebuah brand dapat menciptakan experience yang lebih personal. Jika sebuah webiste mendeteksi kunjungan dari pelanggan lama, percakapan dengan mereka akan sedikit berbeda dengan user yang baru.

4. Membangun persona yang berbeda

Jika suatu produk dijual ke kelompok persona yang berbeda, setiap kelompok harus memiliki keunikan. Misalnya, perusahaan menjual software yang berbeda untuk departemen yang berbeda sehingga setiap bagian produk software di website harus memiliki conversational experience yang berbeda. 

Itulah berbagai informasi terkait conversational marketing yang bisa diterapkan dalam pengembangan produk Anda. Mengeksplorasi hal ini bisa menjadi bagian dari Strategic Brand Management agar Anda mampu menjamin kualitas, konsistensi, kompetensi, dan reliabilitas pelanggan terhadap brand.

Prasetiya Mulya Executive Learning Institute
Prasetiya Mulya Cilandak Campus, Building 2, #2203
Jl. R.A Kartini (TB. Simatupang), Cilandak Barat, Jakarta 12430
Indonesia
Prasetiya Mulya Executive Learning Institute
Prasetiya Mulya Cilandak Campus, Building 2, #2203
Jl. R.A Kartini (TB. Simatupang), Cilandak Barat,
Jakarta 12430
Indonesia