Penerapan Neuro Leadership dalam Lingkungan Kerja

10 January 2024

Neuroleadership merupakan cara kepemimpinan yang berbasis pada saraf dan otak. Ilmu ini mengedepankan praktik kepemimpinan yang mendorong seorang pemimpin menciptakan sebuah lingkungan kerja yang melibatkan kinerja dan kepuasan banyak orang. Cara ini  nantinya akan membuat setiap orang bisa lebih produktif sekaligus mengedepankan hasil dari setiap pekerjaannya.

Sayangnya, kondisi perekonomian dan bisnis yang ada sekarang sangat berbeda. Perubahan bisa terjadi sangat cepat sehingga mempengaruhi banyak kebiasan banyak individu yang pada akhirnya mempengaruhi bisnis. Mengedepankan ilmu tentang saraf bisa membantu Anda dan tim bisa bekerja dengan lebih baik.

Cara penerapan neuroleadership dalam lingkungan kerja adalah mencoba membangun hubungan antar individu di dalamnya. Selain itu, menggali kreativitas untuk terus berinovasi juga jadi dasar-dasar kepemimpinan berbasis neuro.

Cara Menerapkan Neuro Leadership dalam Lingkungan Kerja

Menerapkan dasar-dasar kepemimpinan berbasis neuro di lingkungan kerja tentunya perlu mengedepankan aspek individu. Sebagai pemimpin, Anda harus bisa terkoneksi dan terlibat dalam setiap pekerjaan. Berikut penerapan neuro leadership dalam lingkungan kerja yang bisa Anda terapkan.

1. Memberikan pola pikir yang tangguh

Pemimpin yang mengedepankan neuroleadership perlu mendorong setiap individu di timnya untuk lebih memikirkan diri sendiri. Mereka harus tetap bisa mengatur waktu untuk menyelesaikan pekerjaan dengan baik. Di sisi lain, perlu ada pengaturan emosi dengan tetap olahraga dan rekreasi.

Alih-alih memberikan tugas yang menumpuk, cobalah meminta mereka untuk menyelesaikan tugas satu per satu. Lebih baik lagi jika Anda membantu mereka untuk menentukan prioritas.

2. Mendorong untuk memberikan ide

Individu bisa terlihat dari cara pandang pemimpinnya. Karena itu, Andalah yang perlu maju lebih dulu untuk memberikan contoh, ide, dan inovasi baru yang bisa dibuat. Secara tidak langsung, ini akan membuat setiap individu dalam tim terdorong untuk melakukannya juga.

Sebagai contoh, Anda bisa mengajak mereka untuk membawa sebuah ide dalam setiap meeting. Lalu, minta masing-masing menyampaikan idenya, termasuk Anda juga. Lanjutkan diskusi dengan membahas setiap ide yang ada.

3. Membangun hubungan dengan setiap individu

Sudah sewajarnya para pemimpin membangun sebuah hubungan profesional dengan setiap individu dalam tim, bukan hanya pada beberapa orang saja. Di sisi lain, Anda juga perlu menurunkan dinding antara atasan dan bawahan dalam beberapa momen. Hubungan seperti inilah yang akan memberikan chemistry baik untuk memajukan bisnis.

Cara terbaik memang melakukan penilaian satu per satu dalam tim secara dua arah. Sebagai pemimpin, Anda pun perlu tahu kekurangan dan mau memperbaikinya.

4. Melibatkan lebih banyak orang

Dalam satu tim, sebaiknya tidak ada satu orang yang bisa diandalkan. Kalau memang ada individu yang bisa diandalkan, berarti ada orang lain yang tidak bisa diandalkan. Kondisi ini malah akan membuat ketimpangan di dalam tim yang pada akhirnya bisa mempengaruhi kinerja dan performa perusahaan.

Karena itu, Anda perlu melibatkan lebih banyak orang dalam setiap projek. Bagi pekerjaan kepada setiap individu sehingga mereka bisa memiliki tanggung jawab. Lebih baik lagi jika Anda mau merotasi pekerjaan tersebut ke orang lain supaya memberikan pengalaman yang sama pada setiap individu.

Langkah ini membuat setiap orang merasa dipercaya dan bisa diandalkan. Secara tidak langsung, cara ini membuat setiap orang mau melakukan sesuatu yang terbaik.

5. Memberikan kesiapan untuk setiap individu

Anda harus menyadari bahwa siapa pun bisa tergantikan oleh orang lain. Karena itu, tugas pemimpin yang mengedepankan neuroleadership adalah mempersiapkan pemimpin selanjutnya. Caranya dengan memberikan keleluasaan bagi setiap individu dalam mengembangkan diri.

Langkah ini termasuk ke dalam bentuk menjalin koneksi dan melibatkan mereka dalam segala urusan bisnis. Orang-orang yang merasa dilatih akan bertahan lebih lama dalam perusahaan dan memberikan semua kemampuan mereka. Selain itu, cara ini juga membuat seseorang merasa puas akan lingkungan kerja mereka.

Itu dia sejumlah cara berbasis neuro leadership yang bisa diterapkan di lingkungan kerja. Untuk mendapatkan strategi terbaik dalam kepemimpinan berbasis saraf, ikuti Program Neuro Leadership. Program ini memberikan pelatihan mulai dari pengantar hingga praktik yang bisa diterapkan di tempat kerja.

Neuroleadership merupakan cara kepemimpinan yang berbasis pada saraf dan otak. Ilmu ini mengedepankan praktik kepemimpinan yang mendorong seorang pemimpin menciptakan sebuah lingkungan kerja yang melibatkan kinerja dan kepuasan banyak orang. Cara ini  nantinya akan membuat setiap orang bisa lebih produktif sekaligus mengedepankan hasil dari setiap pekerjaannya.

Sayangnya, kondisi perekonomian dan bisnis yang ada sekarang sangat berbeda. Perubahan bisa terjadi sangat cepat sehingga mempengaruhi banyak kebiasan banyak individu yang pada akhirnya mempengaruhi bisnis. Mengedepankan ilmu tentang saraf bisa membantu Anda dan tim bisa bekerja dengan lebih baik.

Cara penerapan neuroleadership dalam lingkungan kerja adalah mencoba membangun hubungan antar individu di dalamnya. Selain itu, menggali kreativitas untuk terus berinovasi juga jadi dasar-dasar kepemimpinan berbasis neuro.

Cara Menerapkan Neuro Leadership dalam Lingkungan Kerja

Menerapkan dasar-dasar kepemimpinan berbasis neuro di lingkungan kerja tentunya perlu mengedepankan aspek individu. Sebagai pemimpin, Anda harus bisa terkoneksi dan terlibat dalam setiap pekerjaan. Berikut penerapan neuro leadership dalam lingkungan kerja yang bisa Anda terapkan.

1. Memberikan pola pikir yang tangguh

Pemimpin yang mengedepankan neuroleadership perlu mendorong setiap individu di timnya untuk lebih memikirkan diri sendiri. Mereka harus tetap bisa mengatur waktu untuk menyelesaikan pekerjaan dengan baik. Di sisi lain, perlu ada pengaturan emosi dengan tetap olahraga dan rekreasi.

Alih-alih memberikan tugas yang menumpuk, cobalah meminta mereka untuk menyelesaikan tugas satu per satu. Lebih baik lagi jika Anda membantu mereka untuk menentukan prioritas.

2. Mendorong untuk memberikan ide

Individu bisa terlihat dari cara pandang pemimpinnya. Karena itu, Andalah yang perlu maju lebih dulu untuk memberikan contoh, ide, dan inovasi baru yang bisa dibuat. Secara tidak langsung, ini akan membuat setiap individu dalam tim terdorong untuk melakukannya juga.

Sebagai contoh, Anda bisa mengajak mereka untuk membawa sebuah ide dalam setiap meeting. Lalu, minta masing-masing menyampaikan idenya, termasuk Anda juga. Lanjutkan diskusi dengan membahas setiap ide yang ada.

3. Membangun hubungan dengan setiap individu

Sudah sewajarnya para pemimpin membangun sebuah hubungan profesional dengan setiap individu dalam tim, bukan hanya pada beberapa orang saja. Di sisi lain, Anda juga perlu menurunkan dinding antara atasan dan bawahan dalam beberapa momen. Hubungan seperti inilah yang akan memberikan chemistry baik untuk memajukan bisnis.

Cara terbaik memang melakukan penilaian satu per satu dalam tim secara dua arah. Sebagai pemimpin, Anda pun perlu tahu kekurangan dan mau memperbaikinya.

4. Melibatkan lebih banyak orang

Dalam satu tim, sebaiknya tidak ada satu orang yang bisa diandalkan. Kalau memang ada individu yang bisa diandalkan, berarti ada orang lain yang tidak bisa diandalkan. Kondisi ini malah akan membuat ketimpangan di dalam tim yang pada akhirnya bisa mempengaruhi kinerja dan performa perusahaan.

Karena itu, Anda perlu melibatkan lebih banyak orang dalam setiap projek. Bagi pekerjaan kepada setiap individu sehingga mereka bisa memiliki tanggung jawab. Lebih baik lagi jika Anda mau merotasi pekerjaan tersebut ke orang lain supaya memberikan pengalaman yang sama pada setiap individu.

Langkah ini membuat setiap orang merasa dipercaya dan bisa diandalkan. Secara tidak langsung, cara ini membuat setiap orang mau melakukan sesuatu yang terbaik.

5. Memberikan kesiapan untuk setiap individu

Anda harus menyadari bahwa siapa pun bisa tergantikan oleh orang lain. Karena itu, tugas pemimpin yang mengedepankan neuroleadership adalah mempersiapkan pemimpin selanjutnya. Caranya dengan memberikan keleluasaan bagi setiap individu dalam mengembangkan diri.

Langkah ini termasuk ke dalam bentuk menjalin koneksi dan melibatkan mereka dalam segala urusan bisnis. Orang-orang yang merasa dilatih akan bertahan lebih lama dalam perusahaan dan memberikan semua kemampuan mereka. Selain itu, cara ini juga membuat seseorang merasa puas akan lingkungan kerja mereka.

Itu dia sejumlah cara berbasis neuro leadership yang bisa diterapkan di lingkungan kerja. Untuk mendapatkan strategi terbaik dalam kepemimpinan berbasis saraf, ikuti Program Neuro Leadership. Program ini memberikan pelatihan mulai dari pengantar hingga praktik yang bisa diterapkan di tempat kerja.

Prasetiya Mulya Executive Learning Institute
Prasetiya Mulya Cilandak Campus, Building 2, #2203
Jl. R.A Kartini (TB. Simatupang), Cilandak Barat, Jakarta 12430
Indonesia
Prasetiya Mulya Executive Learning Institute
Prasetiya Mulya Cilandak Campus, Building 2, #2203
Jl. R.A Kartini (TB. Simatupang), Cilandak Barat,
Jakarta 12430
Indonesia