Pengaruh Teknologi AI dalam Penggunaan Kartu Kredit

06 July 2023

Kartu kredit telah menjadi salah satu alat pembayaran pribadi yang dapat diandalkan dalam beberapa dekade terakhir. Metode pembayaran dengan kartu kredit juga menjadi alternatif praktis untuk para pemilik bisnis. Selain itu, kartu kredit juga menawarkan berbagai potensi kerja sama yang bisa menguntungkan bisnis.

Seiring dengan perkembangan jaman, terdapat beberapa teknologi baru yang digunakan dengan tujuan efektivitas kinerja dalam berbagai bidang. Munculnya kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) adalah salah satu bentuk kemajuan teknologi yang juga digunakan dalam industri finansial. AI adalah perkembangan menarik yang akan berdampak signifikan pada konsumen dan lembaga keuangan.

Pengaruh AI untuk Pengguna Kartu Kredit

AI adalah istilah umum untuk setiap program komputer yang dapat berpikir dan berperilaku seperti manusia. Teknologi ini akan mempengaruhi tren penggunaan kartu kredit baik bagi bisnis maupun para pengguna personal. 

Peran AI juga akan mempengaruhi kemampuan penyedia layanan kartu kredit dalam membuat prediksi dan keputusan yang akurat berdasarkan analisis data konsumen, seperti kebiasaan belanja, demografi, dan berbagai faktor lainnya. Berikut pengaruh AI dalam penggunaan kartu kredit.

  1. Penawaran, Promosi, dan Hadiah

Dengan menggunakan AI, perusahaan yang menawarkan fungsi kartu kredit akan dapat menganalisis kebiasaan belanja konsumen dan memberikan penawaran serta promosi berdasarkan perilaku masing-masing nasabah. Hal ini kemudian akan meningkatkan kepuasaan dan loyalitas pelanggan. 

Misalnya, sistem AI dapat menemukan bahwa nasabah sering menggunakan kartu kreditnya untuk melakukan perjalanan antarkota atau bahkan luar negeri. Hasil analisa yang diberikan oleh AI adalah memberikan penawaran untuk potongan harga tiket pesawat dan juga menginap di hotel.

  1. Mendeteksi Penipuan

Belanja online memang sudah dilakukan oleh banyak orang, tetapi tidak sedikit orang yang memanfaatkan hal ini untuk melakukan penipuan. Penipuan dapat dilakukan berbagai cara, dari mulai toko fiktif, barang tidak dikirim, sampai dengan pembobolan kartu kredit.

Sistem AI dapat menganalisis jutaan transaksi dengan sangat cepat, yang dapat memungkinkan bank dan perusahaan kartu kredit mendeteksi aktivitas penipuan dengan cepat. Hal ini akan membantu mengurangi jumlah transaksi penipuan dan melindungi nasabah dari pencurian identitas. 

Selain itu, AI dapat belajar dari pola perilaku konsumen dan mendeteksi jika ada kebiasaan yang berbeda dari biasanya, AI juga akan secara otomatis menandai aktivitas yang mencurigakan. Dengan menganalisis data masa lalu yang terkait dengan aktivitas penipuan, algoritma AI dapat dilatih untuk mengenali pola tertentu yang dapat mengindikasikan upaya penipuan di masa mendatang. 

Dengan cara itu, lembaga keuangan dapat menyadari adanya potensi aktivitas penipuan jauh lebih cepat daripada jika mengandalkan metode manual. Hal ini juga membantu memastikan bahwa setiap aktivitas penipuan yang berpotensi dapat terdeteksi sebelum mengakibatkan kerugian yang serius.

  1. Penilaian Kredit yang Lebih Akurat

AI memiliki potensi untuk merevolusi cara penghitungan skor kredit. AI dapat mengidentifikasi pola dan tren yang mungkin tidak bisa dilihat oleh analisis manusia. Misalnya, AI dapat mendeteksi perubahan halus dalam perilaku keuangan bisnis atau seseorang dari waktu ke waktu.

Hal ini akan membantu membuat prediksi perubahan yang dapat mempengaruhi kelayakan kredit mereka di masa depan. Informasi ini dapat digunakan untuk memberikan rekomendasi yang dipersonalisasi untuk meningkatkan skor kredit seperti melunasi utang atau membuat rekam jejak pembayaran tepat waktu.

Selain itu, AI juga dapat membantu bank atau pemberi pinjaman untuk membuat keputusan yang lebih tepat dengan memberi mereka gambaran skor kredit yang lebih akurat. AI juga dapat membantu pihak yang memiliki riwayat kredit terbatas atau bahkan tanpa riwayat kredit sama sekali. 

Pemberi pinjaman dapat menggunakan data alternatif seperti riwayat pekerjaan dan perilaku online mereka untuk menentukan apakah akan memperpanjang pinjaman atau penawaran kartu kredit. AI juga dapat memantau perilaku peminjam dan memberikan nasihat keuangan sesuai kesehatan keuangan.

  1. Customer Service

Customer service chatbots atau chatbots pelayanan pelanggan dengan basis AI sudah digunakan oleh banyak perusahaan dan teknologi tersebut berkembang dengan cepat. Ini akan memberikan pengalaman yang lebih efisien bagi pelanggan yang memiliki masalah atau pertanyaan dengan kartu kredit mereka. 

Chatbots berbasis AI dapat belajar dari interaksi sebelumnya dan terus meningkatkan respons mereka. Perbankan telah mulai melakukan peralihan dari layanan tatap muka ke cabang menjadi perbankan digital online karena chatbots telah menjadi teknologi yang paling banyak diadopsi. 

  1. Analisis Prediktif

Dalam melakukan analisis, AI memiliki kemampuan menganalisis kumpulan data besar. Praktiknya, fungsi AI dapat memberikan wawasan tentang pola perilaku konsumen. Informasi ini dapat digunakan oleh perusahaan kartu kredit untuk memprediksi produk dan layanan mana yang dapat berhasil di pasar dan memungkinkan mereka untuk tetap berada di posisi terdepan dalam persaingan.

Penting bagi nasabah untuk dapat membandingkan dan menemukan kartu kredit terbaik bagi kebutuhan mereka. Di sisi lain, AI dapat membandingkan fitur-fitur seperti biaya tahunan, program hadiah, dan suku bunga dengan cepat agar Anda bisa menemukan produk yang paling sesuai dengan keuangan pribadi.

Perubahan yang terjadi karena AI tidak hanya berdampak bagi perbankan atau perusahaan kartu kredit, tetapi juga diharapkan dapat memberikan keuntungan dalam menata keuangannya. Hal ini juga akan berpengaruh pada sektor industri di antaranya persaingan dalam efisiensi tenaga kerja, penawaran kerja sama dengan pebisnis sebagai vendor kerja sama, dan sebagainya.

Kartu kredit telah menjadi salah satu alat pembayaran pribadi yang dapat diandalkan dalam beberapa dekade terakhir. Metode pembayaran dengan kartu kredit juga menjadi alternatif praktis untuk para pemilik bisnis. Selain itu, kartu kredit juga menawarkan berbagai potensi kerja sama yang bisa menguntungkan bisnis.

Seiring dengan perkembangan jaman, terdapat beberapa teknologi baru yang digunakan dengan tujuan efektivitas kinerja dalam berbagai bidang. Munculnya kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) adalah salah satu bentuk kemajuan teknologi yang juga digunakan dalam industri finansial. AI adalah perkembangan menarik yang akan berdampak signifikan pada konsumen dan lembaga keuangan.

Pengaruh AI untuk Pengguna Kartu Kredit

AI adalah istilah umum untuk setiap program komputer yang dapat berpikir dan berperilaku seperti manusia. Teknologi ini akan mempengaruhi tren penggunaan kartu kredit baik bagi bisnis maupun para pengguna personal. 

Peran AI juga akan mempengaruhi kemampuan penyedia layanan kartu kredit dalam membuat prediksi dan keputusan yang akurat berdasarkan analisis data konsumen, seperti kebiasaan belanja, demografi, dan berbagai faktor lainnya. Berikut pengaruh AI dalam penggunaan kartu kredit.

  1. Penawaran, Promosi, dan Hadiah

Dengan menggunakan AI, perusahaan yang menawarkan fungsi kartu kredit akan dapat menganalisis kebiasaan belanja konsumen dan memberikan penawaran serta promosi berdasarkan perilaku masing-masing nasabah. Hal ini kemudian akan meningkatkan kepuasaan dan loyalitas pelanggan. 

Misalnya, sistem AI dapat menemukan bahwa nasabah sering menggunakan kartu kreditnya untuk melakukan perjalanan antarkota atau bahkan luar negeri. Hasil analisa yang diberikan oleh AI adalah memberikan penawaran untuk potongan harga tiket pesawat dan juga menginap di hotel.

  1. Mendeteksi Penipuan

Belanja online memang sudah dilakukan oleh banyak orang, tetapi tidak sedikit orang yang memanfaatkan hal ini untuk melakukan penipuan. Penipuan dapat dilakukan berbagai cara, dari mulai toko fiktif, barang tidak dikirim, sampai dengan pembobolan kartu kredit.

Sistem AI dapat menganalisis jutaan transaksi dengan sangat cepat, yang dapat memungkinkan bank dan perusahaan kartu kredit mendeteksi aktivitas penipuan dengan cepat. Hal ini akan membantu mengurangi jumlah transaksi penipuan dan melindungi nasabah dari pencurian identitas. 

Selain itu, AI dapat belajar dari pola perilaku konsumen dan mendeteksi jika ada kebiasaan yang berbeda dari biasanya, AI juga akan secara otomatis menandai aktivitas yang mencurigakan. Dengan menganalisis data masa lalu yang terkait dengan aktivitas penipuan, algoritma AI dapat dilatih untuk mengenali pola tertentu yang dapat mengindikasikan upaya penipuan di masa mendatang. 

Dengan cara itu, lembaga keuangan dapat menyadari adanya potensi aktivitas penipuan jauh lebih cepat daripada jika mengandalkan metode manual. Hal ini juga membantu memastikan bahwa setiap aktivitas penipuan yang berpotensi dapat terdeteksi sebelum mengakibatkan kerugian yang serius.

  1. Penilaian Kredit yang Lebih Akurat

AI memiliki potensi untuk merevolusi cara penghitungan skor kredit. AI dapat mengidentifikasi pola dan tren yang mungkin tidak bisa dilihat oleh analisis manusia. Misalnya, AI dapat mendeteksi perubahan halus dalam perilaku keuangan bisnis atau seseorang dari waktu ke waktu.

Hal ini akan membantu membuat prediksi perubahan yang dapat mempengaruhi kelayakan kredit mereka di masa depan. Informasi ini dapat digunakan untuk memberikan rekomendasi yang dipersonalisasi untuk meningkatkan skor kredit seperti melunasi utang atau membuat rekam jejak pembayaran tepat waktu.

Selain itu, AI juga dapat membantu bank atau pemberi pinjaman untuk membuat keputusan yang lebih tepat dengan memberi mereka gambaran skor kredit yang lebih akurat. AI juga dapat membantu pihak yang memiliki riwayat kredit terbatas atau bahkan tanpa riwayat kredit sama sekali. 

Pemberi pinjaman dapat menggunakan data alternatif seperti riwayat pekerjaan dan perilaku online mereka untuk menentukan apakah akan memperpanjang pinjaman atau penawaran kartu kredit. AI juga dapat memantau perilaku peminjam dan memberikan nasihat keuangan sesuai kesehatan keuangan.

  1. Customer Service

Customer service chatbots atau chatbots pelayanan pelanggan dengan basis AI sudah digunakan oleh banyak perusahaan dan teknologi tersebut berkembang dengan cepat. Ini akan memberikan pengalaman yang lebih efisien bagi pelanggan yang memiliki masalah atau pertanyaan dengan kartu kredit mereka. 

Chatbots berbasis AI dapat belajar dari interaksi sebelumnya dan terus meningkatkan respons mereka. Perbankan telah mulai melakukan peralihan dari layanan tatap muka ke cabang menjadi perbankan digital online karena chatbots telah menjadi teknologi yang paling banyak diadopsi. 

  1. Analisis Prediktif

Dalam melakukan analisis, AI memiliki kemampuan menganalisis kumpulan data besar. Praktiknya, fungsi AI dapat memberikan wawasan tentang pola perilaku konsumen. Informasi ini dapat digunakan oleh perusahaan kartu kredit untuk memprediksi produk dan layanan mana yang dapat berhasil di pasar dan memungkinkan mereka untuk tetap berada di posisi terdepan dalam persaingan.

Penting bagi nasabah untuk dapat membandingkan dan menemukan kartu kredit terbaik bagi kebutuhan mereka. Di sisi lain, AI dapat membandingkan fitur-fitur seperti biaya tahunan, program hadiah, dan suku bunga dengan cepat agar Anda bisa menemukan produk yang paling sesuai dengan keuangan pribadi.

Perubahan yang terjadi karena AI tidak hanya berdampak bagi perbankan atau perusahaan kartu kredit, tetapi juga diharapkan dapat memberikan keuntungan dalam menata keuangannya. Hal ini juga akan berpengaruh pada sektor industri di antaranya persaingan dalam efisiensi tenaga kerja, penawaran kerja sama dengan pebisnis sebagai vendor kerja sama, dan sebagainya.

Prasetiya Mulya Executive Learning Institute
Prasetiya Mulya Cilandak Campus, Building 2, #2203
Jl. R.A Kartini (TB. Simatupang), Cilandak Barat, Jakarta 12430
Indonesia
Prasetiya Mulya Executive Learning Institute
Prasetiya Mulya Cilandak Campus, Building 2, #2203
Jl. R.A Kartini (TB. Simatupang), Cilandak Barat,
Jakarta 12430
Indonesia