Semua orang tahu bahwa membuat kesan pertama itu penting, terlebih dalam bisnis. Karena sebelum melakukan pembelian audiens akan menilai sebuah brand. Jika cocok, mereka akan membeli produk, dan jika tidak mereka akan pergi ke pesaing Anda. Di sini brand image sangat berperan penting untuk menarik pembeli.
Brand image adalah sebuah persepsi audiens terhadap sebuah brand. Persepsi tersebut muncul dari interaksi dan pengalaman mereka dengan brand ataupun keyakinan dan harapan yang pelanggan miliki terhadap brand. Tidak hanya pada pelanggan, brand image juga melibatkan audiens yang tidak membeli dan menggunakan produk Anda.
Berbeda halnya dengan brand identity, brand image merupakan persepsi akhir yang dipegang konsumen atas sebuah brand. Brand identity merupakan cara komunikasi perusahaan tentang identitas dirinya dengan asosiasi yang ingin dibentuk pada pelanggan terlepas dari apa pun yang menjadi hasil akhirnya. Sebuah perusahaan dapat mengontrol brand identity dan berusaha menyelaraskannya dengan brand image di benak konsumen.
Bukan hanya tentang logo dan produk bisnis Anda, brand image dapat dilambangkan dari cara brand menjalankan bisnis, seperti interaksi dengan audiens. Berbeda audiens, maka berbeda juga brand image yang dirasakan.
Oleh karena itu, pembangunan brand image secara konsisten sangatlah penting untuk menjaga kepercayaan audiens pada brand. Agar lebih jelas, berikut keuntungan dan cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan brand image.
Sama seperti bertemu dengan seseorang, akan muncul beberapa penilaian kepribadian yang membentuk persepsi dalam pikiran. Demikian pula ketika audiens melihat, mendengar, dan berinteraksi dengan suatu brand. Sebelum menggunakan suatu produk, calon pembeli akan menilai sebuah brand.
Ada berbagai faktor yang mempengaruhi penilaian tersebut, seperti cara pelayan menyambut pengunjung, cara pelayan berpakaian, kebersihan toko, website, dan lain-lain. Meskipun terlihat sederhana, detail kecil seperti itu sering menjadi tolak ukur keputusan audiens untuk membeli produk suatu brand.
Misalnya, meskipun cara pelayan menyambut pengunjung tidak dapat meningkatkan penjualan secara langsung, perilaku pelayan dapat membangun kesan pada pengunjung, Oleh karena itu, daripada menyapa pengunjung secara lesu, dan tidak bersahabat minta pelayan Anda untuk menyapa pengunjung dengan nada yang lebih ramah dan ceria. Jika perlu buatlah sapaan yang sesuai dengan citra brand, sehingga menjadi ciri khas. Dengan begitu, brand akan memberi kesan baik, dan mudah diingat.
Meski dilihat dari jauh gadget dari brand Apple, perhiasaan dari Tiffany dan Co, atau sekaleng Coca-Cola mudah dikenali audiens. Ini mungkin terasa sederhana, tetapi dibutuhkan banyak faktor untuk membuat brand dikenal audiens.
Kemudahan tersebut bukan hanya tentang logo atau slogan, brand image juga berkaitan dengan elemen visual dan gabungan dari kecepatan, keandalan, dan kualitas. Oleh karena itu, jika Anda tidak berusaha menjaga interaksi audiens dengan brand, akan sangat sulit bagi Anda untuk meningkatkan brand image.
Doronglah karyawan untuk membangun hubungan dengan pembeli dan peduli dengan hal-hal yang terjadi pada pembeli seakan mereka adalah bagian dari teman atau keluarga Anda. Posisikan karyawan Anda sebagai perpanjangan tangan antara brand dengan pembeli.
Bayangkan jika Anda berjalan ke dalam restoran dan melihat pramusaji mengenakan pakaian berbeda atau department store dengan pramuniaga tanpa name tag. Jika melihat situasi itu, kepada siapa Anda dapat meminta bantuan? Semuanya mungkin akan berjalan lancar, tapi keseragaman dan keteraturan dapat menunjukan bahwa Anda tahu cara menjalankan bisnis.
Bahkan hal-hal sederhana tersebut dapat memberi sinyal kepada audiens bahwa bisnis yang Anda bangun tidak dibuat kemarin sore. Untuk menunjukan bisnis yang profesional, Anda dapat memulai dengan membuat email resmi. Buat email dengan domain brand, bukan dengan outlook, hotmail, yahoo, ataupun gmail. Setelah itu, Anda dapat membuat website resmi, packing produk, dan menjalankan layanan customer service yang baik.
Percaya atau tidak, brand image berperan besar dalam kredibilitas dan ekuitas bisnis. Jika Anda secara konsisten berusaha mempertahankan brand image bisnis, baik itu lewat kualitas atau kemasan produk, cara-cara tersebut berkontribusi dalam membangun relasi dengan pembeli.
Tidak hanya itu, brand image juga dapat menjadi bukti bahwa brand mendengarkan keinginan pembeli. Dengan melakukan hal tersebut, maka brand Anda akan lebih mudah menjangkau pembeli.
Untuk menunjukan kredibilitas dan ekuitas tersebut maka tingkatkan layanan. Latih karyawan untuk lebih sigap dalam merespon keluhan pembeli, meredam emosi pembeli, dan memberikan jalan keluar yang menyenangkan kedua belah pihak. Diskusikan nilai-nilai brand dan kode budaya perusahaan kepada karyawan. Dengan begitu, semua orang dalam tim Anda dapat bekerja sesuai yang diharapkan.
Brand image turut mempengaruhi keputusan audiens untuk membeli suatu produk. Karena tidak hanya produk, tanpa disadari sebetulnya pembeli juga membeli nilai dan budaya yang dijunjung oleh brand. Hal tersebut kemudian menjadi simbol dukungan dari pembeli pada nilai dan budaya sebuah brand.
Oleh karena itu, sebagai pelaku bisnis Anda disarankan untuk memikirkan brand image secara keseluruhan. Nilai dan budaya yang berlaku dalam masyarakat dapat menjadi nyawa dari sebuah brand yang langgeng. Melalui program Strategic Brand Management, para eksekutif perusahaan akan dilatih melakukan diferensiasi pasar untuk positioning brand yang tepat di pasaran. Hal ini ditujukan sebagai aset yang bernilai bagi bisnis Anda di masa mendatang.