Pengertian Business Succession Planning dan Cara Melakukannya

22 November 2023

Pemilik bisnis kecil biasanya melupakan rencana di masa yang akan datang. Mungkin Anda belum memikirkan tentang rencana untuk mengalihkan kepemilikan atau menunjuk anggota keluarga untuk mengambil alih bisnis setelah Anda memutuskan untuk pergi.

Tidak masalah jika Anda baru memikirkannya saat ini. Anda selalu bisa memulai rencana ekspansi sebagai pemilik bisnis. Begitu pula dalam sebuah operasional perusahaan, perlu ada rencana suksesi yang solid untuk dapat mencegah terjadinya kegagalan. Anda bisa menyiapkan talent dengan potensi yang berbakat dan siap untuk mengambil alih.

Apa Itu Rencana Suksesi Bisnis?

Rencana suksesi (succession planning) merupakan proses penentuan terkait pengambilalihan sebuah bisnis di masa depan saat Anda pensiun atau terjadi hal yang tidak terduga. Proses ini biasanya erat kaitannya untuk bisnis kecil yang dikelola keluarga.

Namun, succession planning mungkin juga muncul dalam ruang lingkup organisasi atau perusahaan. Fokusnya ditujukan untuk mempertahankan talenta yang ada agar mampu mengisi kekosongan posisi krusial dalam organisasi.

Para pemimpin bisnis dan praktisi human resource percaya bahwa rencana suksesi adalah proses yang kompleks dan membutuhkan sistem canggih bagi perusahaan besar. Namun, program manajemen karyawan di organisasi kecil cenderung bisa dilakukan secara formal dan lebih terstruktur.

Cara Melakukan Succession Planning

Menyiapkan pemimpin yang dapat mengambil alih perusahaan bisa membantu bisnis Anda untuk merekrut pekerja yang potensial. Tanpa harus melakukan proses yang rumit, berikut ini cara untuk dapat melakukan succession planning di perusahaan Anda.

1. Proaktif dengan sebuah rencana

Anda mungkin sudah mengetahui bahwa karyawan berprestasi akan sulit digantikan. Meski begitu, pensiun adalah rencana yang paling mungkin terjadi saat karyawan tersebut sudah lanjut usia. Karena itulah, perlu disiapkan rencana agar tidak panik saat waktunya tiba.

2. Tentukan kandidat suksesi

Setelah Anda memahami efek riak yang mungkin ditimbulkan saat seorang karyawan pergi dari perusahaan, pilihlah anggota tim yang berpotensi menduduki posisi itu.

Penerus suatu jabatan mungkin orang yang berada di urutan berikutnya dalam bagan organisasi, tapi jangan abaikan potensi karyawan lain yang menjanjikan. Carilah orang-orang yang menunjukkan skill potensial untuk berkembang di posisi yang lebih tinggi, terlepas dari jabatan mereka saat ini.

Jangan hanya berasumsi bahwa Anda mengetahui cara pandang karyawan untuk tujuan karier mereka. Anda mungkin memikirkan seseorang untuk peran manajemen senior, tetapi mereka tidak tertarik dengan ide tersebut. Ingatlah untuk selalu membicarakan rencana suksesi dengan orang yang bersangkutan agar pengalihan tanggung jawab berlangsung baik.

3. Tingkatkan professional development

Idealnya, Anda perlu berinvestasi dalam pengembangan karier kandidat yg terpilih sebagai bagian dari suksesi. Kesiapan para kandidat perlu ditingkatkan agar mereka mendapat pengetahuan dan pengalaman tambahan. Salah satu caranya adalah memberikan mentor yang bisa memberikan skill kepemimpinan seperti komunikasi, empati, dan diplomasi.

4. Uji coba rencana suksesi Anda

Kemampuan kandidat suksesi sebaiknya diuji sesegera mungkin sebelum perusahaan berada dalam situasi krisis. Mintalah kandidat penerus untuk memikul beberapa tanggung jawab dari manajer yang sedang berlibur atau lakukan rotasi untuk sementara waktu.

Pengalaman yang diberikan pada karyawan dapat diterima sebagai salah satu tantangan atau kesempatan untuk berkembang. Di sisi lain, perusahaan bisa menilai kemampuan karyawan tersebut dan menyiapkan pelatihan untuk skill gap yang masih perlu diatasi.

5. Integrasikan suksesi pada proses rekrutmen

Untuk dapat menyiapkan kandidat suksesi yang potensial, Anda sebaiknya juga menyiapkan karyawan sejak proses perekrutannya. Ketahui skill gap yang mungkin harus disempurnakan saat Anda merekrut karyawan dengan posisi potensial dalam organisasi.

Secara umum, perlu dipahami bahwa tenaga kerja bukanlah aset tetap yang bisa selalu ada untuk perusahaan. Sebagai pelaku bisnis, Anda harus selalu siap untuk dapat menyiapkan strategi saat ada karyawan yang resign atau pensiun.

Anda bisa mengasah kemampuan dari para kandidat suksesi untuk menghadapi situasi yang dinamis melalui program Strategic Business Analysis. Kandidat suksesi yang potensial akan mengasah kemampuannya agar bisa bersikap tangkas sehingga bisa bersaing dan mempertahankan bisnis di masa yang akan datang.

Pemilik bisnis kecil biasanya melupakan rencana di masa yang akan datang. Mungkin Anda belum memikirkan tentang rencana untuk mengalihkan kepemilikan atau menunjuk anggota keluarga untuk mengambil alih bisnis setelah Anda memutuskan untuk pergi.

Tidak masalah jika Anda baru memikirkannya saat ini. Anda selalu bisa memulai rencana ekspansi sebagai pemilik bisnis. Begitu pula dalam sebuah operasional perusahaan, perlu ada rencana suksesi yang solid untuk dapat mencegah terjadinya kegagalan. Anda bisa menyiapkan talent dengan potensi yang berbakat dan siap untuk mengambil alih.

Apa Itu Rencana Suksesi Bisnis?

Rencana suksesi (succession planning) merupakan proses penentuan terkait pengambilalihan sebuah bisnis di masa depan saat Anda pensiun atau terjadi hal yang tidak terduga. Proses ini biasanya erat kaitannya untuk bisnis kecil yang dikelola keluarga.

Namun, succession planning mungkin juga muncul dalam ruang lingkup organisasi atau perusahaan. Fokusnya ditujukan untuk mempertahankan talenta yang ada agar mampu mengisi kekosongan posisi krusial dalam organisasi.

Para pemimpin bisnis dan praktisi human resource percaya bahwa rencana suksesi adalah proses yang kompleks dan membutuhkan sistem canggih bagi perusahaan besar. Namun, program manajemen karyawan di organisasi kecil cenderung bisa dilakukan secara formal dan lebih terstruktur.

Cara Melakukan Succession Planning

Menyiapkan pemimpin yang dapat mengambil alih perusahaan bisa membantu bisnis Anda untuk merekrut pekerja yang potensial. Tanpa harus melakukan proses yang rumit, berikut ini cara untuk dapat melakukan succession planning di perusahaan Anda.

1. Proaktif dengan sebuah rencana

Anda mungkin sudah mengetahui bahwa karyawan berprestasi akan sulit digantikan. Meski begitu, pensiun adalah rencana yang paling mungkin terjadi saat karyawan tersebut sudah lanjut usia. Karena itulah, perlu disiapkan rencana agar tidak panik saat waktunya tiba.

2. Tentukan kandidat suksesi

Setelah Anda memahami efek riak yang mungkin ditimbulkan saat seorang karyawan pergi dari perusahaan, pilihlah anggota tim yang berpotensi menduduki posisi itu.

Penerus suatu jabatan mungkin orang yang berada di urutan berikutnya dalam bagan organisasi, tapi jangan abaikan potensi karyawan lain yang menjanjikan. Carilah orang-orang yang menunjukkan skill potensial untuk berkembang di posisi yang lebih tinggi, terlepas dari jabatan mereka saat ini.

Jangan hanya berasumsi bahwa Anda mengetahui cara pandang karyawan untuk tujuan karier mereka. Anda mungkin memikirkan seseorang untuk peran manajemen senior, tetapi mereka tidak tertarik dengan ide tersebut. Ingatlah untuk selalu membicarakan rencana suksesi dengan orang yang bersangkutan agar pengalihan tanggung jawab berlangsung baik.

3. Tingkatkan professional development

Idealnya, Anda perlu berinvestasi dalam pengembangan karier kandidat yg terpilih sebagai bagian dari suksesi. Kesiapan para kandidat perlu ditingkatkan agar mereka mendapat pengetahuan dan pengalaman tambahan. Salah satu caranya adalah memberikan mentor yang bisa memberikan skill kepemimpinan seperti komunikasi, empati, dan diplomasi.

4. Uji coba rencana suksesi Anda

Kemampuan kandidat suksesi sebaiknya diuji sesegera mungkin sebelum perusahaan berada dalam situasi krisis. Mintalah kandidat penerus untuk memikul beberapa tanggung jawab dari manajer yang sedang berlibur atau lakukan rotasi untuk sementara waktu.

Pengalaman yang diberikan pada karyawan dapat diterima sebagai salah satu tantangan atau kesempatan untuk berkembang. Di sisi lain, perusahaan bisa menilai kemampuan karyawan tersebut dan menyiapkan pelatihan untuk skill gap yang masih perlu diatasi.

5. Integrasikan suksesi pada proses rekrutmen

Untuk dapat menyiapkan kandidat suksesi yang potensial, Anda sebaiknya juga menyiapkan karyawan sejak proses perekrutannya. Ketahui skill gap yang mungkin harus disempurnakan saat Anda merekrut karyawan dengan posisi potensial dalam organisasi.

Secara umum, perlu dipahami bahwa tenaga kerja bukanlah aset tetap yang bisa selalu ada untuk perusahaan. Sebagai pelaku bisnis, Anda harus selalu siap untuk dapat menyiapkan strategi saat ada karyawan yang resign atau pensiun.

Anda bisa mengasah kemampuan dari para kandidat suksesi untuk menghadapi situasi yang dinamis melalui program Strategic Business Analysis. Kandidat suksesi yang potensial akan mengasah kemampuannya agar bisa bersikap tangkas sehingga bisa bersaing dan mempertahankan bisnis di masa yang akan datang.

Prasetiya Mulya Executive Learning Institute
Prasetiya Mulya Cilandak Campus, Building 2, #2203
Jl. R.A Kartini (TB. Simatupang), Cilandak Barat, Jakarta 12430
Indonesia
Prasetiya Mulya Executive Learning Institute
Prasetiya Mulya Cilandak Campus, Building 2, #2203
Jl. R.A Kartini (TB. Simatupang), Cilandak Barat,
Jakarta 12430
Indonesia