Beranda
>
Gagasan
>
Artikel

Pentingnya Berpikir Kritis Dalam Bisnis

Banner-Article-Juli-10.jpg

Seperti banyak masalah dalam bisnis, kepemimpinan dalam sebuah perusahaan menentukan cara seluruh organisasi bertindak. Jika para pemimpin memiliki ide-ide bagus, tapi tidak mengikuti proses berpikir kritis, tim mereka tidak akan menerima ide-ide tersebut sehingga perusahaan menderita. Hal ini menjadi penyebab pentingnya keterampilan berpikir kritis untuk komunikasi yang positif.

Critical thinking atau keterampilan berpikir kritis dapat memandu bisnis Anda menuju kesuksesan. Namun, untuk benar-benar memaksimalkan manfaat pemecahan masalah dari pemikiran kritis, penting untuk mengajarkan keterampilan ini kepada seluruh tim. Pemikiran kritis harus menjadi keterampilan dasar kedua bagi semua orang yang terlibat dalam bisnis.

Apa itu Critical Thinking?

Critical thinking atau berpikir kritis adalah kemampuan untuk memecahkan masalah secara efektif dengan mengumpulkan informasi secara sistematis tentang suatu masalah, menghasilkan gagasan lebih lanjut dengan melibatkan berbagai perspektif, megevaluasi informasi menggunakan logika dan memastikan semua orang yang ada di dalamnya terlibat. 

Meskipun berpikir kritis tampak sesederhana melangkah mundur dan menggunakan proses berpikir formal daripada bereaksi secara naluriah t, sebenarnya ini adalah tugas yang lebih menantang. Tujuan utama berpikir kritis adalah memastikan Anda memiliki jawaban terbaik untuk suatu masalah. Selain itu, Anda juga perlu mendapatkan dukungan maksimum dari semua pihak yang terlibat agar lebih menghemat waktu dan tekanan pada bisnis Anda.

Mengapa Berpikir Kritis Penting di Tempat Kerja?

Pemikiran kritis adalah salah satu keterampilan karier yang paling dicari oleh pemberi kerja saat mencoba menarik dan mempertahankan karyawan terbaia, dan pemberi kerja percaya bahwa keterampilan berpikir kritis akan semakin diperlukan di tahun-tahun mendatang. Pemikiran kritis di tempat kerja menjamin penyelesaian masalah yang objektif dan efisien.

Anggota tim yang menggunakan pemikiran kritis akan mampu menghubungkan ide, menemukan kesalahan dan inkonsistensi, dan paling sering membuat keputusan terbaik. Karyawan dengan pemikiran kritis juga lebih mungkin untuk mencapai hal-hal berikut:

  • Menganalisis informasi
  • Berpikir outside the box
  • Memiliki solusi yang kreatif terhadap masalah mendadak
  • Menyusun pemikiran, rencana sistematis
  • Membutuhkan lebih sedikit pengawasan

Apa itu Keterampilan Berpikir Kritis?

Berpikir kritis adalah soft skill yang terdiri dari beberapa kemampuan dan atribut interpersonal dan analitis. Berikut adalah beberapa keterampilan berpikir kritis penting yang dapat mendukung kesuksesan tenaga kerja:

Pengamatan

Karyawan dengan pemikiran kritis dapat dengan mudah merasakan dan mengidentifikasi masalah yang ada, bahkan memprediksi potensi masalah berdasarkan pengalaman dan persepsi yang tajam. Mereka bersedia merangkul banyak sudut pandang dan melihat gambaran besarnya.

Pemikiran Analitis

Pemikir analitis mengumpulkan data dari berbagai sumber, menolak bias, dan mengajukan pertanyaan yang bijaksana. Saat mendekati suatu masalah, mereka mengumpulkan dan memeriksa ulang fakta, menilai penelitian secara independen, dan menyaring informasi untuk menentukan hal yang akurat dan dapat menyelesaikan masalah.

Keterbukaan Pikiran

Karyawan yang menunjukkan pemikiran kritis berpikiran terbuka, tidak takut untuk mempertimbangkan pendapat dan informasi yang berbeda dari keyakinan dan asumsi mereka. Mereka mendengarkan rekan kerja; mereka dapat melepaskan bias pribadi dan menyadari bahwa solusi masalah dapat datang dari sumber yang tidak terduga.

Sikap Pemecah Masalah

Pemikir kritis memiliki sikap positif terhadap pemecahan masalah dan mencari solusi optimal untuk masalah yang telah mereka identifikasi dan analisis. Mereka biasanya proaktif dan bersedia memberikan saran berdasarkan semua informasi yang mereka terima.

Komunikasi

Pemikir kritis menunjukkan keterampilan komunikasi yang sangat baik dan dapat memberikan argumen dan bukti pendukung yang memperkuat keputusan untuk memastikan seluruh tim berada di halaman yang sama.

Apa Manfaat Berpikir Kritis di Tempat Kerja?

Ketika karyawan dilatih dalam pemikiran kritis, mereka belajar untuk memperlambat langkah dan mengumpulkan informasi penting sebelum mengambil keputusan. Seiring dengan pengurangan kesalahan dalam pengambilan keputusan, pemikiran kritis di tempat kerja membawa manfaat berikut:

Berpikir kritis meningkatkan komunikasi

Ketika karyawan berpikir lebih jernih dan tidak terpengaruh oleh emosi, mereka berkomunikasi dengan lebih baik.

Berpikir kritis meningkatkan kecerdasan emosional

Karyawan yang berpikir kritis tidak terlalu rentan terhadap keputusan yang gegabah dan digerakkan oleh emosi. Mereka meluangkan waktu untuk menganalisis situasi dan membuat keputusan yang paling tepat sambil memperhatikan dan menghormati dampak emosional dan etika yang ada.

Berpikir kritis mendorong kreativitas

Pemikir kritis terbuka terhadap ide dan perspektif baru dan mengumpulkan sejumlah besar informasi saat menghadapi keputusan. Karena itu, mereka lebih cenderung menghasilkan solusi kreatif. Mereka juga penasaran dan tidak segan-segan mengajukan pertanyaan terbuka.

Berpikir kritis menghemat waktu dan uang

Dengan mendorong pemikiran kritis di tempat kerja, Anda meminimalkan kebutuhan akan pengawasan, menangkap potensi masalah lebih awal, meningkatkan kemandirian dan inisiatif, dan membebaskan manajer untuk fokus pada tugas lain. Semua ini membantu perusahaan Anda menghemat waktu dan sumber daya yang berharga.

Pemikiran kritis yang sukses terjadi selama krisis, bukan setelahnya. Contohnya, saat pelanggan memiliki pengalaman buruk di restoran, pramusaji yang menggunakan keterampilan berpikir kritis akan lebih mungkin menemukan solusi untuk menghemat interaksi seperti menawarkan hidangan pembuka atau diskon gratis. Hal Ini dapat menyelamatkan hubungan pelanggan yang diperoleh dengan susah payah dengan menggunakan biaya marketing.

Anda juga harus menyadari tanda-tanda kurangnya pemikiran kritis. Perusahaan yang mengubah strategi dengan cepat, berpindah dari satu hal ke hal berikutnya, cenderung tidak terlibat dalam pemikiran kritis. Ini juga terjadi pada perusahaan yang tampaknya memiliki ide bagus tetapi kesulitan mengeksekusinya.

Saat pemikiran kritis diterapkan secara aktif dalam suatu perusahaan, kesalahan bisa diminimalisasi dan kinerja operasional berjalan lebih mulus. Dengan pelatihan, waktu, dan kesabaran, pemikiran kritis dapat menjadi keterampilan dasar bagi semua orang yang terlibat. Perusahaan juga dapat menghemat uang, waktu, tenaga jika dihadapkan dengan konflik dan menyelesaikannya dengan pemikiran kritis.

ARTIKEL TERKAIT