Pentingnya Pengalaman Kandidat Selama Proses Rekrutmen

25 October 2023

Proses rekrutmen merupakan waktu terbaik untuk saling mengenal antara kandidat dan recruiter. Agar hasilnya sesuai kebutuhan, rekrutmen harus dilakukan dengan langkah-langkah yang tepat. Rekrutmen juga menjadi proses awal yang juga mempengaruhi keputusan kandidat sebelum bekerja di perusahaan.

Karena itu, penting bagi setiap recruiter untuk memperhatikan setiap proses selama rekrutmen berlangsung. Kandidat yang baik memang cukup mudah terlihat dari resume, tapi menyiapkan pengalaman kandidat dalam menjalani proses rekrutmen bukan hal yang mudah. Berikut ini alasan dan cara mengukur pengalaman kandidat selama proses rekrutmen.

Apa pentingnya pengalaman rekrutmen kandidat?

Sama halnya dengan kepuasan pelanggan, pengalaman bekerja dan rekrutmen kandidat juga sangat penting karena berpengaruh terhadap kinerja perusahaan.

Customer experience yang diberikan terhadap suatu produk atau jasa juga berpengaruh terhadap kesan orang terhadap perusahaan. Tidak menutup kemungkinan bahwa pelanggan setia perusahaan Anda adalah salah satu kandidat yang akan bekerja di perusahaan.

Pengalaman buruk dalam proses rekrutmen tentunya dapat mengubah persepsi kandidat terhadap perusahaan. Hal ini akan berdampak menurunkan kepercayaan kandidat terhadap perusahaan sebagai tempat bekerja sekaligus sebagai brand. 

Berdasarkan laporan Talent Trends 2021, 9 dari 10 responden yang disurvey mengalami pengalaman tidak menyenangkan selama tahap wawancara. Setidaknya, separuh dari mereka menyatakan ketidakpuasan yang mempengaruhi keputusan mereka untuk menerima tawaran pekerjaan.

Ketika kandidat mendapat banyak tawaran pekerjaan, mereka cenderung memilih perusahaan yang membuat mereka merasa diterima selama pengalaman wawancara. Keputusan ini tetap diambil meski sering kali tawaran tersebut belum tentu memberikan gaji terbaik.

Cara Membuat Pengalaman Kandidat yang Menyenangkan

Untuk bisa memberikan pengalaman yang menyenangkan bagi para kandidat pelamar kerja, berikut beberapa hal yang penting untuk diperhatikan selama proses rekrutmen.

  1. Membuat proses lamaran yang nyaman

Menciptakan pengalaman kandidat yang baik mengharuskan perusahaan meninjau proses perekrutan mulai dari pra-pendaftaran hingga orientasi. Untuk memulai, buatlah proses pencarian kerja kandidat Anda senyaman mungkin.

Artinya, pastikan bahwa karier dan deskripsi pekerjaannya jelas dan langsung pada intinya untuk menjaga proses rekrutmen tetap lancar.

  1. Selaraskan cara komunikasi tim HR

Komunikasi antara tim HR dengan pelamar berpengaruh terhadap persona kandidat terhadap perusahaan. Contoh kecilnya adalah panggilan wawancara atau interview di tahap pertama proses rekrutmen.

Saat mendapatkan panggilan dari sebuah perusahaan, tim HR akan menjadi frontliner yang merepresentasikan brand. Karena itu, pastikan bahwa semua value yang diyakini oleh brand ikut direfleksikan dengan baik oleh tim HR.

  1. Transparansi proses wawancara

Dalam beberapa situasi, tahap wawancara mungkin terasa sulit dikendalikan. Bagi para kandidat, biasanya karena ada tiga hal dirasakan secara umum, yaitu:

  • kurang ada tindak lanjut setelah wawancara, 
  • kurangnya transparansi mengenai ekspektasi pekerjaan, dan 
  • proses wawancara yang panjang dan membosankan.

Saat merasa tidak tahu apa-apa akibat kurangnya komunikasi, mereka akan merasa tidak nyaman dan bahkan kebingungan.

Selain itu, hargai waktu kandidat dengan jumlah pertanyaan wawancara yang tepat. Anda juga perlu memberi kabar pada keseluruhan pengalaman rekrutmen yang sedang mereka jalani.

Menurut pengawasan Google terhadap proses perekrutannya, empat wawancara sudah lebih dari cukup untuk membuat keputusan perekrutan yang tepat. Hal yang harus dilakukan adalah mengajukan pertanyaan yang tepat.

Mereka yang berhasil lolos harus terus mendapat informasi terbaru tentang tahap wawancara selanjutnya. Informasi tersebut dapat berupa orang yang akan melaksanakan wawancara atau tugas tes apa yang dilakukan.

  1. Respons setelah wawancara

Cara perusahaan memberi kabar setelah wawancara juga mempengaruhi pengalaman rekrutmen kandidat secara signifikan.

Penting bagi perusahaan untuk memberikan feedback yang jelas dan tepat waktu. Apakah tawaran pekerjaan tersebut akan diberikan kepada kandidatnya atau tidak?

Umumnya, setiap kandidat akan saling berkomunikasi, terutama jika mereka berasal dari industri yang sama. Terlebih lagi jika Anda ingin mereka merekomendasikan perusahaan Anda kepada orang lain, atau bahkan melamar pekerjaan lain di masa mendatang.

Kandidat yang ditolak dan memiliki pengalaman buruk mungkin akan menceritakan pengalaman itu kepada orang lain. Hal ini akan menciptakan publisitas negatif yang akan mempengaruhi kemampuan Anda untuk menarik calon karyawan potensial di masa yang akan datang.

Glassdoor juga menemukan bahwa penggunanya membaca setidaknya enam ulasan sebelum membentuk opini tentang suatu perusahaan. Selain itu, 70% pencari kerja kini membaca ulasan sebelum mengambil keputusan karier.

Konsistensi sikap yang dimiliki tim HR dari tahap awal sampai saat kandidat resmi bergabung dengan tim merupakan bentuk penghargaan perusahaan terhadap karyawannya. Karena itulah, pengalaman kandidat selama proses rekrutmen hingga bekerja juga penting bagi kesuksesan perusahaan.

Proses rekrutmen merupakan waktu terbaik untuk saling mengenal antara kandidat dan recruiter. Agar hasilnya sesuai kebutuhan, rekrutmen harus dilakukan dengan langkah-langkah yang tepat. Rekrutmen juga menjadi proses awal yang juga mempengaruhi keputusan kandidat sebelum bekerja di perusahaan.

Karena itu, penting bagi setiap recruiter untuk memperhatikan setiap proses selama rekrutmen berlangsung. Kandidat yang baik memang cukup mudah terlihat dari resume, tapi menyiapkan pengalaman kandidat dalam menjalani proses rekrutmen bukan hal yang mudah. Berikut ini alasan dan cara mengukur pengalaman kandidat selama proses rekrutmen.

Apa pentingnya pengalaman rekrutmen kandidat?

Sama halnya dengan kepuasan pelanggan, pengalaman bekerja dan rekrutmen kandidat juga sangat penting karena berpengaruh terhadap kinerja perusahaan.

Customer experience yang diberikan terhadap suatu produk atau jasa juga berpengaruh terhadap kesan orang terhadap perusahaan. Tidak menutup kemungkinan bahwa pelanggan setia perusahaan Anda adalah salah satu kandidat yang akan bekerja di perusahaan.

Pengalaman buruk dalam proses rekrutmen tentunya dapat mengubah persepsi kandidat terhadap perusahaan. Hal ini akan berdampak menurunkan kepercayaan kandidat terhadap perusahaan sebagai tempat bekerja sekaligus sebagai brand. 

Berdasarkan laporan Talent Trends 2021, 9 dari 10 responden yang disurvey mengalami pengalaman tidak menyenangkan selama tahap wawancara. Setidaknya, separuh dari mereka menyatakan ketidakpuasan yang mempengaruhi keputusan mereka untuk menerima tawaran pekerjaan.

Ketika kandidat mendapat banyak tawaran pekerjaan, mereka cenderung memilih perusahaan yang membuat mereka merasa diterima selama pengalaman wawancara. Keputusan ini tetap diambil meski sering kali tawaran tersebut belum tentu memberikan gaji terbaik.

Cara Membuat Pengalaman Kandidat yang Menyenangkan

Untuk bisa memberikan pengalaman yang menyenangkan bagi para kandidat pelamar kerja, berikut beberapa hal yang penting untuk diperhatikan selama proses rekrutmen.

  1. Membuat proses lamaran yang nyaman

Menciptakan pengalaman kandidat yang baik mengharuskan perusahaan meninjau proses perekrutan mulai dari pra-pendaftaran hingga orientasi. Untuk memulai, buatlah proses pencarian kerja kandidat Anda senyaman mungkin.

Artinya, pastikan bahwa karier dan deskripsi pekerjaannya jelas dan langsung pada intinya untuk menjaga proses rekrutmen tetap lancar.

  1. Selaraskan cara komunikasi tim HR

Komunikasi antara tim HR dengan pelamar berpengaruh terhadap persona kandidat terhadap perusahaan. Contoh kecilnya adalah panggilan wawancara atau interview di tahap pertama proses rekrutmen.

Saat mendapatkan panggilan dari sebuah perusahaan, tim HR akan menjadi frontliner yang merepresentasikan brand. Karena itu, pastikan bahwa semua value yang diyakini oleh brand ikut direfleksikan dengan baik oleh tim HR.

  1. Transparansi proses wawancara

Dalam beberapa situasi, tahap wawancara mungkin terasa sulit dikendalikan. Bagi para kandidat, biasanya karena ada tiga hal dirasakan secara umum, yaitu:

  • kurang ada tindak lanjut setelah wawancara, 
  • kurangnya transparansi mengenai ekspektasi pekerjaan, dan 
  • proses wawancara yang panjang dan membosankan.

Saat merasa tidak tahu apa-apa akibat kurangnya komunikasi, mereka akan merasa tidak nyaman dan bahkan kebingungan.

Selain itu, hargai waktu kandidat dengan jumlah pertanyaan wawancara yang tepat. Anda juga perlu memberi kabar pada keseluruhan pengalaman rekrutmen yang sedang mereka jalani.

Menurut pengawasan Google terhadap proses perekrutannya, empat wawancara sudah lebih dari cukup untuk membuat keputusan perekrutan yang tepat. Hal yang harus dilakukan adalah mengajukan pertanyaan yang tepat.

Mereka yang berhasil lolos harus terus mendapat informasi terbaru tentang tahap wawancara selanjutnya. Informasi tersebut dapat berupa orang yang akan melaksanakan wawancara atau tugas tes apa yang dilakukan.

  1. Respons setelah wawancara

Cara perusahaan memberi kabar setelah wawancara juga mempengaruhi pengalaman rekrutmen kandidat secara signifikan.

Penting bagi perusahaan untuk memberikan feedback yang jelas dan tepat waktu. Apakah tawaran pekerjaan tersebut akan diberikan kepada kandidatnya atau tidak?

Umumnya, setiap kandidat akan saling berkomunikasi, terutama jika mereka berasal dari industri yang sama. Terlebih lagi jika Anda ingin mereka merekomendasikan perusahaan Anda kepada orang lain, atau bahkan melamar pekerjaan lain di masa mendatang.

Kandidat yang ditolak dan memiliki pengalaman buruk mungkin akan menceritakan pengalaman itu kepada orang lain. Hal ini akan menciptakan publisitas negatif yang akan mempengaruhi kemampuan Anda untuk menarik calon karyawan potensial di masa yang akan datang.

Glassdoor juga menemukan bahwa penggunanya membaca setidaknya enam ulasan sebelum membentuk opini tentang suatu perusahaan. Selain itu, 70% pencari kerja kini membaca ulasan sebelum mengambil keputusan karier.

Konsistensi sikap yang dimiliki tim HR dari tahap awal sampai saat kandidat resmi bergabung dengan tim merupakan bentuk penghargaan perusahaan terhadap karyawannya. Karena itulah, pengalaman kandidat selama proses rekrutmen hingga bekerja juga penting bagi kesuksesan perusahaan.

Prasetiya Mulya Executive Learning Institute
Prasetiya Mulya Cilandak Campus, Building 2, #2203
Jl. R.A Kartini (TB. Simatupang), Cilandak Barat, Jakarta 12430
Indonesia
Prasetiya Mulya Executive Learning Institute
Prasetiya Mulya Cilandak Campus, Building 2, #2203
Jl. R.A Kartini (TB. Simatupang), Cilandak Barat,
Jakarta 12430
Indonesia