Pertanyaan Interview untuk Menggali Soft Skill

28 December 2022

Lebih dari separuh hiring managers setuju bahwa mengevaluasi soft skill adalah salah satu tugas terberat dalam proses rekrutmen. Hal ini karena Anda perlu menentukan kandidat dengan kepribadian yang sesuai ekspektasi dan budaya perusahaan atau tidak.

Untuk mengetahui itu, pertanyaan-pertanyan mengenai kepribadian dan perilaku perlu diajukan. Jawaban dari pertanyaan-pertanyaan tersebut akan menunjukan kinerja kandidat dalam peran dan lingkungan baru. Oleh karena itu, penting bagi Anda selaku hiring managers untuk bertanya mengenai kepribadian dan perilaku kandidat dalam lingkungan profesional.

Pertanyaan interview untuk kandidat

Ketika menggali soft skill kandidat, Anda harus berfokus pada dua bidang, yaitu kesadaran diri dan intuisi. Kesadaran diri dapat membantu Anda melihat kandidat adalah orang yang bertanggung jawab atas tugasnya atau tidak, sementara intuisi akan membantu Anda melihat empati dan kerja sama kandidat nanti di dalam kelompok. Untuk mengetahui soft skill kandidat, berikut beberapa pertanyaan yang dapat Anda ajukan.

1. Menguji Kemampuan Beradaptasi

“Beritahu kami tentang tugas yang harus Anda lakukan, tetapi belum pernah Anda lakukan sebelumnya. Bagaimana reaksi Anda dan apa yang Anda pelajari?”

Kandidat yang memiliki sifat tersebut menunjukan bahwa walaupun bekerja di bawah tekanan, kandidat akan tetap tenang dan bersedia mencoba hal-hal baru untuk menjalankan tugasnya. Kandidat akan dengan cepat membaca situasi dan beradaptasi dengan gaya kerja yang diberikan. Tidak hanya itu, dibandingkan dengan yang lain, kandidat seperti ini juga cenderung memberikan solusi yang efektif ketika ada masalah.

2. Memahami Budaya Kerja

“Menurut Anda, apa tiga aspek paling penting dari pekerjaan?”

Budaya merupakan cerminan dari nilai inti dan misi perusahaan. Idealnya, Anda menginginkan kandidat yang dapat menyesuaikan diri dengan budaya perusahaan. Satu hal yang perlu dicatat adalah tidak ada budaya benar atau salah dalam sebuah perusahaan. 

Sementara itu, mempekerjakan karyawan yang mudah menyesuaikan diri dengan baik akan meningkatkan peluang keberhasilan perusahaan. Agar kandidat mengerti tentang budaya perusahaan, sebelum melakukan proses interview berikan gambaran singkat mengenai profile, visi, dan misi perusahaan.

3. Menilai Kemampuan Bekerjasama

“Apakah Anda pernah bekerja dengan seseorang yang sulit? Bagaimana cara Anda menangani situasi bekerja saat itu?”

Dalam menyelesaikan masalah, lingkungan kerja menekankan kerja sama tim. Sekali pun itu pekerjaan teknis, kemampuan untuk berinteraksi dan berkomunikasi sangat penting dalam menyelesaikan pekerjaan. Oleh karena itu, penting bagi Anda untuk menilai kemampuan kandidat dalam hubungan bekerja dengan orang lain. Kandidat yang Anda interview harus dapat membuktikan bahwa mereka dapat bekerja dengan orang lain di perusahaan.

4. Menilai Kemampuan Leadership

“Apakah Anda pernah berada dalam situasi yang tidak berjalan sesuai dengan rencana? Bagaimana reaksi Anda dan apa hasilnya?”

Ketika mengalami kesalahan, Anda menginginkan seseorang yang proaktif terhadap solusi. Pertanyaan tersebut membantu Anda untuk mengevaluasi kemampuan leadership kandidat. Namun, perlu diingat bahwa kepemimpinan tidak selalu tentang mengorganisir dan mengelola orang lain. 

Kepemimpinan juga berarti mampu menjadi contoh yang baik bagi orang lain. Karena ketika melakukan proses rekrutmen, Anda ingin mempekerjakan kandidat yang dapat menunjukan kemampuan untuk menjaga dan menginspirasi rekan kerja mereka.

5. Mengukur Pengambilan Keputusan

“Ketika manajer tidak ada, bagaimana cara Anda menangani masalah yang urgen?”

Selain untuk mencari orang yang dirasa mampu untuk mengisi posisi kosong, penting juga bagi Anda melihat potensi perkembangan kandidat. Pertanyaan tersebut akan membantu Anda untuk mengukur kemampuan kandidat dalam mengambil keputusan. Ketika berada dalam situasi seperti itu, karyawan kompeten tahu yang harus dilakukan.

6. Menentukan Prioritas

“Bagaimana cara Anda menangani beberapa pekerjaan secara bersamaan?”

Menguji kemampuan kandidat dalam menentukan prioritas, ajukan pertanyaan tersebut. Itu juga digunakan untuk mengetahui keterampilan manajemen waktu kandidat ketika menghadapi serangkaian pekerjaan sekaligus. Selain harus mampu beradaptasi, dapat mengatasi stres, dan mengelola distraksi, karyawan juga harus mampu mengatur beban kerja dan mengikuti deadline. 

7. Kemampuan Pemecahan Masalah

“Bisakah Anda memberitahu kami tentang tantangan yang belum pernah Anda alami sebelumnya. Bagaimana cara Anda menghadapinya?”

Dalam seluruh bidang dan lingkungan profesional, kedua soft skill ini sangatlah penting. Karena akan selalu ada tantangan dalam lingkungan profesional, dan kandidat harus berkata jujur dalam menjelaskan cara dalam mengatasi masalah tersebut. Dengan begitu, Anda akan mengetahui kandidat yang kompeten.

8. Menguji Keterampilan Komunikasi

“Bagaimana cara Anda menjelaskan topik kompleks kepada klien atau rekan kerja?”

Pertanyaan ini diajukan dengan tujuan untuk menguji keterampilan komunikasi kandidat. Komunikasi adalah salah satu soft skill penting yang harus dimiliki oleh semua karyawan. Seorang kandidat mungkin menonjol dalam satu pekerjaan, tetapi itu belum tentu mampu membantu kepentingan tim. Terutama ketika mereka tidak dapat berkomunikasi dengan baik.

9. Menilai Respons terhadap Kritik 

“Bagi Anda, apa arti kritik konstruktif?”

Ada banyak orang yang tidak suka dikritik. Sementara itu kritik sangatlah penting bagi kemajuan karyawan. Jawaban yang diberikan kandidat dapat menjadi cermin cara mereka nanti menanggapi dan menyikapi kritik. Dapat menerima kritik adalah faktor penting dalam bekerja. Karena dengan kritik karyawan akan tahu hal-hal yang dapat diperbaiki untuk kemajuan individu dan bersama.

10. Menilai Kejujuran Karyawan

“Apakah Anda pernah bersikap jujur, tetapi berakhir menjadi masalah?”

Dalam berbagai hal, memiliki karyawan yang jujur bermanfaat bagi perusahaan. Oleh karena itu, salah satu soft skill yang harus dievaluasi adalah kejujuran. Ini dilakukan untuk mengetahui apabila pengalaman dan kemampuan yang mereka katakan adalah benar. Seorang berani mengakui kesalahan adalah pekerja keras. Ketika menjalankan tugas, mereka akan berusaha dan memberikan yang terbaik. 

Berbeda dengan hard skill, soft skill tidak dapat diukur, sehingga untuk mengidentifikasinya sulit dan memakan waktu. Namun, keterampilan ini sangatlah penting untuk membangun tim yang lebih kohesif, meningkatkan retensi karyawan, dan mengurangi biaya rekrutmen. Oleh karena itu, untuk menemukan kandidat yang sesuai identifikasi kepribadian kandidat lebih dalam.

Lebih dari separuh hiring managers setuju bahwa mengevaluasi soft skill adalah salah satu tugas terberat dalam proses rekrutmen. Hal ini karena Anda perlu menentukan kandidat dengan kepribadian yang sesuai ekspektasi dan budaya perusahaan atau tidak.

Untuk mengetahui itu, pertanyaan-pertanyan mengenai kepribadian dan perilaku perlu diajukan. Jawaban dari pertanyaan-pertanyaan tersebut akan menunjukan kinerja kandidat dalam peran dan lingkungan baru. Oleh karena itu, penting bagi Anda selaku hiring managers untuk bertanya mengenai kepribadian dan perilaku kandidat dalam lingkungan profesional.

Pertanyaan interview untuk kandidat

Ketika menggali soft skill kandidat, Anda harus berfokus pada dua bidang, yaitu kesadaran diri dan intuisi. Kesadaran diri dapat membantu Anda melihat kandidat adalah orang yang bertanggung jawab atas tugasnya atau tidak, sementara intuisi akan membantu Anda melihat empati dan kerja sama kandidat nanti di dalam kelompok. Untuk mengetahui soft skill kandidat, berikut beberapa pertanyaan yang dapat Anda ajukan.

1. Menguji Kemampuan Beradaptasi

“Beritahu kami tentang tugas yang harus Anda lakukan, tetapi belum pernah Anda lakukan sebelumnya. Bagaimana reaksi Anda dan apa yang Anda pelajari?”

Kandidat yang memiliki sifat tersebut menunjukan bahwa walaupun bekerja di bawah tekanan, kandidat akan tetap tenang dan bersedia mencoba hal-hal baru untuk menjalankan tugasnya. Kandidat akan dengan cepat membaca situasi dan beradaptasi dengan gaya kerja yang diberikan. Tidak hanya itu, dibandingkan dengan yang lain, kandidat seperti ini juga cenderung memberikan solusi yang efektif ketika ada masalah.

2. Memahami Budaya Kerja

“Menurut Anda, apa tiga aspek paling penting dari pekerjaan?”

Budaya merupakan cerminan dari nilai inti dan misi perusahaan. Idealnya, Anda menginginkan kandidat yang dapat menyesuaikan diri dengan budaya perusahaan. Satu hal yang perlu dicatat adalah tidak ada budaya benar atau salah dalam sebuah perusahaan. 

Sementara itu, mempekerjakan karyawan yang mudah menyesuaikan diri dengan baik akan meningkatkan peluang keberhasilan perusahaan. Agar kandidat mengerti tentang budaya perusahaan, sebelum melakukan proses interview berikan gambaran singkat mengenai profile, visi, dan misi perusahaan.

3. Menilai Kemampuan Bekerjasama

“Apakah Anda pernah bekerja dengan seseorang yang sulit? Bagaimana cara Anda menangani situasi bekerja saat itu?”

Dalam menyelesaikan masalah, lingkungan kerja menekankan kerja sama tim. Sekali pun itu pekerjaan teknis, kemampuan untuk berinteraksi dan berkomunikasi sangat penting dalam menyelesaikan pekerjaan. Oleh karena itu, penting bagi Anda untuk menilai kemampuan kandidat dalam hubungan bekerja dengan orang lain. Kandidat yang Anda interview harus dapat membuktikan bahwa mereka dapat bekerja dengan orang lain di perusahaan.

4. Menilai Kemampuan Leadership

“Apakah Anda pernah berada dalam situasi yang tidak berjalan sesuai dengan rencana? Bagaimana reaksi Anda dan apa hasilnya?”

Ketika mengalami kesalahan, Anda menginginkan seseorang yang proaktif terhadap solusi. Pertanyaan tersebut membantu Anda untuk mengevaluasi kemampuan leadership kandidat. Namun, perlu diingat bahwa kepemimpinan tidak selalu tentang mengorganisir dan mengelola orang lain. 

Kepemimpinan juga berarti mampu menjadi contoh yang baik bagi orang lain. Karena ketika melakukan proses rekrutmen, Anda ingin mempekerjakan kandidat yang dapat menunjukan kemampuan untuk menjaga dan menginspirasi rekan kerja mereka.

5. Mengukur Pengambilan Keputusan

“Ketika manajer tidak ada, bagaimana cara Anda menangani masalah yang urgen?”

Selain untuk mencari orang yang dirasa mampu untuk mengisi posisi kosong, penting juga bagi Anda melihat potensi perkembangan kandidat. Pertanyaan tersebut akan membantu Anda untuk mengukur kemampuan kandidat dalam mengambil keputusan. Ketika berada dalam situasi seperti itu, karyawan kompeten tahu yang harus dilakukan.

6. Menentukan Prioritas

“Bagaimana cara Anda menangani beberapa pekerjaan secara bersamaan?”

Menguji kemampuan kandidat dalam menentukan prioritas, ajukan pertanyaan tersebut. Itu juga digunakan untuk mengetahui keterampilan manajemen waktu kandidat ketika menghadapi serangkaian pekerjaan sekaligus. Selain harus mampu beradaptasi, dapat mengatasi stres, dan mengelola distraksi, karyawan juga harus mampu mengatur beban kerja dan mengikuti deadline. 

7. Kemampuan Pemecahan Masalah

“Bisakah Anda memberitahu kami tentang tantangan yang belum pernah Anda alami sebelumnya. Bagaimana cara Anda menghadapinya?”

Dalam seluruh bidang dan lingkungan profesional, kedua soft skill ini sangatlah penting. Karena akan selalu ada tantangan dalam lingkungan profesional, dan kandidat harus berkata jujur dalam menjelaskan cara dalam mengatasi masalah tersebut. Dengan begitu, Anda akan mengetahui kandidat yang kompeten.

8. Menguji Keterampilan Komunikasi

“Bagaimana cara Anda menjelaskan topik kompleks kepada klien atau rekan kerja?”

Pertanyaan ini diajukan dengan tujuan untuk menguji keterampilan komunikasi kandidat. Komunikasi adalah salah satu soft skill penting yang harus dimiliki oleh semua karyawan. Seorang kandidat mungkin menonjol dalam satu pekerjaan, tetapi itu belum tentu mampu membantu kepentingan tim. Terutama ketika mereka tidak dapat berkomunikasi dengan baik.

9. Menilai Respons terhadap Kritik 

“Bagi Anda, apa arti kritik konstruktif?”

Ada banyak orang yang tidak suka dikritik. Sementara itu kritik sangatlah penting bagi kemajuan karyawan. Jawaban yang diberikan kandidat dapat menjadi cermin cara mereka nanti menanggapi dan menyikapi kritik. Dapat menerima kritik adalah faktor penting dalam bekerja. Karena dengan kritik karyawan akan tahu hal-hal yang dapat diperbaiki untuk kemajuan individu dan bersama.

10. Menilai Kejujuran Karyawan

“Apakah Anda pernah bersikap jujur, tetapi berakhir menjadi masalah?”

Dalam berbagai hal, memiliki karyawan yang jujur bermanfaat bagi perusahaan. Oleh karena itu, salah satu soft skill yang harus dievaluasi adalah kejujuran. Ini dilakukan untuk mengetahui apabila pengalaman dan kemampuan yang mereka katakan adalah benar. Seorang berani mengakui kesalahan adalah pekerja keras. Ketika menjalankan tugas, mereka akan berusaha dan memberikan yang terbaik. 

Berbeda dengan hard skill, soft skill tidak dapat diukur, sehingga untuk mengidentifikasinya sulit dan memakan waktu. Namun, keterampilan ini sangatlah penting untuk membangun tim yang lebih kohesif, meningkatkan retensi karyawan, dan mengurangi biaya rekrutmen. Oleh karena itu, untuk menemukan kandidat yang sesuai identifikasi kepribadian kandidat lebih dalam.

Prasetiya Mulya Executive Learning Institute
Prasetiya Mulya Cilandak Campus, Building 2, #2203
Jl. R.A Kartini (TB. Simatupang), Cilandak Barat, Jakarta 12430
Indonesia
Prasetiya Mulya Executive Learning Institute
Prasetiya Mulya Cilandak Campus, Building 2, #2203
Jl. R.A Kartini (TB. Simatupang), Cilandak Barat,
Jakarta 12430
Indonesia