Skill Based Talent Management dan Implementasinya dalam Bisnis

20 November 2023

Kesuksesan dari sebuah bisnis pada dasarnya memerlukan kemampuan yang baik dari para karyawannya. Berbeda dengan rekrutmen tradisional, skill-based talent management berfokus pada kemampuan yang dimiliki karyawan, bukan hanya jabatannya saja.

Pendekatan baru ini memungkinkan perusahaan untuk dapat membuat keputusan rekrutmen yang lebih baik. Karyawan akan ditempatkan pada posisi yang dikuasainya.

Bisnis selalu mencari cara untuk mendapatkan dan mengembangkan kemampuan karyawan untuk mencapai tujuan. Namun, meningkatnya permintaan atas keterampilan yang dimiliki karyawan juga menjadi tantangan bagi banyak industri sehingga cara mengelola tenaga kerja harus diubah.

Pengertian Skill-based Talent Management

Skill-based talent management berfokus pada keahlian karyawan, bukan peran atau posisi mereka di perusahaan. Meskipun tampak seperti perubahan kecil, skill-based talent management dapat mendefinisikan kembali cara bisnis menetapkan tugas, merancang program pelatihan, dan menilai karyawan baru.

Dalam beberapa tahun terakhir, tren pengelolaan tenaga kerja melalui prisma keahlian karyawan telah mendapatkan momentum yang signifikan. Pesatnya perkembangan teknologi dan perubahan dunia kerja berdampak pada kekurangan keterampilan yang signifikan di seluruh dunia.

Penerapan skill-based talent management sangat penting untuk mengatasi kekurangan keterampilan. Perusahaan memerlukan pendekatan yang tangkas dan berpusat pada karyawan dalam manajemen tenaga kerja dengan fokus pada penilaian keterampilannya. 

Pendekatan ini menawarkan kemampuan beradaptasi, keputusan perekrutan yang lebih baik, dan program pelatihan yang dipersonalisasi. Dengan begitu, perusahaan dapat mengoptimalkan tenaga kerja dan membuat perusahaan tetap kompetitif.

Cara Mengimplementasikan Skill-based Talent Management

Melakukan evaluasi karyawan berdasarkan keahliannya dapat membantu menyamakan kedudukan. Perusahaan akan mengidentifikasi bakat karyawan dengan lebih baik sehingga talenta karyawan lebih beragam dan rekrutmen berlangsung lebih efektif.

Proses pembelajaran dan pengembangan diri juga harus menjadi bagian dari budaya perusahaan. Dengan begitu, karyawan akan terus termotivasi dan bisa terus berinovasi. Untuk dapat mengimplementasikan skill-based talent management, berikut tahapannya.

1. Identifikasi keterampilan yang dibutuhkan

Pahami cara bisnis berjalan dan keterampilan yang penting untuk kesuksesan Anda. Ketahui perilaku ideal karyawan dan nilai-nilai yang bisa berdampak positif bagi bisnis. Dengan melakukan identifikasi keterampilan, pengelolaan tenaga kerja akan menjadi lebih efektif.

2. Nilai keterampilan tenaga kerja

Anda perlu menentukan keterampilan karyawan yang ada dan melihat kesenjangannya. Jika sudah memahami kesenjangan (skill gap), Anda bisa mencari potensi untuk mengisi kekosongan tersebut. Lakukan analisis dengan melakukan survei dan wawancara karyawan, atau pendekatan yang lebih analitis berdasarkan KPI dan metrik kinerja.

3. Mengembangkan pelatihan yang terarah

Setelah mengetahui kesenjangan antara keterampilan yang diinginkan dari tenaga kerja dengan yang Anda miliki saat ini, kembangkan program learning and development yang ditargetkan untuk memenuhi kebutuhan bisnis.

Artinya, pengalaman belajar yang dipersonalisasi dan disesuaikan untuk setiap karyawan berdasarkan keahlian yang mereka miliki. Tidak hanya itu, Anda juga bisa menyesuaikan cara belajar, tempat yang potensial, dan peluang pertumbuhan yang paling bermanfaat bagi perusahaan.

4. Mengukur efektivitas program

Meskipun Anda menilai keberhasilan transisi ke pendekatan berbasis keterampilan secara subyektif, sebaiknya tetap gunakan metrik kinerja untuk membuat keputusan berdasarkan data. Dengan mengukur output masing-masing karyawan dan organisasi, Anda dapat menentukan kelayakan skill-based talent management untuk diinvestasikan di perusahaan.

5. Menilai dan memperbarui strategi manajemen bakat Anda

Penilaian ini tidak boleh dilakukan satu kali saja. Kondisi pasar dan bisnis yang beroperasi di dalamnya terus berubah. Anda harus terus menilai dan memperbarui strategi manajemen bakat Anda untuk memastikan kesuksesan. Memastikan mereka tetap relevan dan selaras dengan tujuan bisnis saat ini.

Berfokus pada keterampilan dibandingkan posisi seseorang memungkinkan bisnis mengerahkan para karyawan untuk mendapat terbaik. Anda dapat menilai seseorang berdasarkan meritokrasi secara real-time, bukan pencapaian di masa lalu.

Selain itu, perusahaan dapat mengelola tenaga kerja dan merancang program pelatihan berdasarkan keterampilan yang dimiliki saat ini dan ingin mereka peroleh di masa depan.

Perusahaan yang telah menerapkan skill-based talent management merasakan manfaat yang signifikan dari kesiapan organisasi. Tenaga kerja mereka dapat bekerja dengan lebih efektif meskipun bisnis sedang mengalami perubahan signifikan karena ketangkasan tenaga kerjanya.

Kesuksesan dari sebuah bisnis pada dasarnya memerlukan kemampuan yang baik dari para karyawannya. Berbeda dengan rekrutmen tradisional, skill-based talent management berfokus pada kemampuan yang dimiliki karyawan, bukan hanya jabatannya saja.

Pendekatan baru ini memungkinkan perusahaan untuk dapat membuat keputusan rekrutmen yang lebih baik. Karyawan akan ditempatkan pada posisi yang dikuasainya.

Bisnis selalu mencari cara untuk mendapatkan dan mengembangkan kemampuan karyawan untuk mencapai tujuan. Namun, meningkatnya permintaan atas keterampilan yang dimiliki karyawan juga menjadi tantangan bagi banyak industri sehingga cara mengelola tenaga kerja harus diubah.

Pengertian Skill-based Talent Management

Skill-based talent management berfokus pada keahlian karyawan, bukan peran atau posisi mereka di perusahaan. Meskipun tampak seperti perubahan kecil, skill-based talent management dapat mendefinisikan kembali cara bisnis menetapkan tugas, merancang program pelatihan, dan menilai karyawan baru.

Dalam beberapa tahun terakhir, tren pengelolaan tenaga kerja melalui prisma keahlian karyawan telah mendapatkan momentum yang signifikan. Pesatnya perkembangan teknologi dan perubahan dunia kerja berdampak pada kekurangan keterampilan yang signifikan di seluruh dunia.

Penerapan skill-based talent management sangat penting untuk mengatasi kekurangan keterampilan. Perusahaan memerlukan pendekatan yang tangkas dan berpusat pada karyawan dalam manajemen tenaga kerja dengan fokus pada penilaian keterampilannya. 

Pendekatan ini menawarkan kemampuan beradaptasi, keputusan perekrutan yang lebih baik, dan program pelatihan yang dipersonalisasi. Dengan begitu, perusahaan dapat mengoptimalkan tenaga kerja dan membuat perusahaan tetap kompetitif.

Cara Mengimplementasikan Skill-based Talent Management

Melakukan evaluasi karyawan berdasarkan keahliannya dapat membantu menyamakan kedudukan. Perusahaan akan mengidentifikasi bakat karyawan dengan lebih baik sehingga talenta karyawan lebih beragam dan rekrutmen berlangsung lebih efektif.

Proses pembelajaran dan pengembangan diri juga harus menjadi bagian dari budaya perusahaan. Dengan begitu, karyawan akan terus termotivasi dan bisa terus berinovasi. Untuk dapat mengimplementasikan skill-based talent management, berikut tahapannya.

1. Identifikasi keterampilan yang dibutuhkan

Pahami cara bisnis berjalan dan keterampilan yang penting untuk kesuksesan Anda. Ketahui perilaku ideal karyawan dan nilai-nilai yang bisa berdampak positif bagi bisnis. Dengan melakukan identifikasi keterampilan, pengelolaan tenaga kerja akan menjadi lebih efektif.

2. Nilai keterampilan tenaga kerja

Anda perlu menentukan keterampilan karyawan yang ada dan melihat kesenjangannya. Jika sudah memahami kesenjangan (skill gap), Anda bisa mencari potensi untuk mengisi kekosongan tersebut. Lakukan analisis dengan melakukan survei dan wawancara karyawan, atau pendekatan yang lebih analitis berdasarkan KPI dan metrik kinerja.

3. Mengembangkan pelatihan yang terarah

Setelah mengetahui kesenjangan antara keterampilan yang diinginkan dari tenaga kerja dengan yang Anda miliki saat ini, kembangkan program learning and development yang ditargetkan untuk memenuhi kebutuhan bisnis.

Artinya, pengalaman belajar yang dipersonalisasi dan disesuaikan untuk setiap karyawan berdasarkan keahlian yang mereka miliki. Tidak hanya itu, Anda juga bisa menyesuaikan cara belajar, tempat yang potensial, dan peluang pertumbuhan yang paling bermanfaat bagi perusahaan.

4. Mengukur efektivitas program

Meskipun Anda menilai keberhasilan transisi ke pendekatan berbasis keterampilan secara subyektif, sebaiknya tetap gunakan metrik kinerja untuk membuat keputusan berdasarkan data. Dengan mengukur output masing-masing karyawan dan organisasi, Anda dapat menentukan kelayakan skill-based talent management untuk diinvestasikan di perusahaan.

5. Menilai dan memperbarui strategi manajemen bakat Anda

Penilaian ini tidak boleh dilakukan satu kali saja. Kondisi pasar dan bisnis yang beroperasi di dalamnya terus berubah. Anda harus terus menilai dan memperbarui strategi manajemen bakat Anda untuk memastikan kesuksesan. Memastikan mereka tetap relevan dan selaras dengan tujuan bisnis saat ini.

Berfokus pada keterampilan dibandingkan posisi seseorang memungkinkan bisnis mengerahkan para karyawan untuk mendapat terbaik. Anda dapat menilai seseorang berdasarkan meritokrasi secara real-time, bukan pencapaian di masa lalu.

Selain itu, perusahaan dapat mengelola tenaga kerja dan merancang program pelatihan berdasarkan keterampilan yang dimiliki saat ini dan ingin mereka peroleh di masa depan.

Perusahaan yang telah menerapkan skill-based talent management merasakan manfaat yang signifikan dari kesiapan organisasi. Tenaga kerja mereka dapat bekerja dengan lebih efektif meskipun bisnis sedang mengalami perubahan signifikan karena ketangkasan tenaga kerjanya.

Prasetiya Mulya Executive Learning Institute
Prasetiya Mulya Cilandak Campus, Building 2, #2203
Jl. R.A Kartini (TB. Simatupang), Cilandak Barat, Jakarta 12430
Indonesia
Prasetiya Mulya Executive Learning Institute
Prasetiya Mulya Cilandak Campus, Building 2, #2203
Jl. R.A Kartini (TB. Simatupang), Cilandak Barat,
Jakarta 12430
Indonesia