Tantangan dalam Program Learning and Development

31 January 2024

Saat Anda menjalankan sebuah perusahaan pastinya wajib memperhatikan sumber daya manusia yang terdapat di dalamnya. Salah satu cara untuk mengatur dan mengembangkannya adalah dengan Program Learning and Development. Apakah itu? Berikut ini informasi lengkapnya. 

Dilansir dari laman CIPD, Program Learning and Development adalah sebuah program untuk membuat kultur dan juga lingkungan yang tepat untuk individu serta perusahaan. Program ini sendiri bertujuan untuk belajar dan perkembangan yang juga diperlukan dalam pengembangan bisnis Anda.

Anda juga harus tahu kalau Program Learning and Development ini sangat penting bagi kesuksesan sebuah perusahaan bisnis. Para karyawan akan mendapatkan bekal cara menggunakan teknologi terbaru serta juga beradaptasi dengan kondisi kerja saat ini. Bahkan, mereka juga akan bertambah kemampuan baru dan menguatkan bonding. 

Tantangan dalam Program Learning and Development

Perusahaan perlu dan harus bisa mengadakan kelas training atau workshop sebagai  Program Learning and Development. Tentunya, program ini tak hanya mendorong perkembangan karyawan, melainkan juga bisa meningkatkan performa perusahaan bisnis Anda. 

Sayangnya, untuk melakukan program ini tidaklah mudah. Pastinya ada sejumlah tantangan yang muncul selama perjalanan melakukannya. Berikut ini beberapa tantangan Program Learning and Development yang bisa Anda ketahui. 

1. Perhatian Karyawan

Tantangan pertama yang dihadapi ketika Anda mengadakan Program Learning and Development di kantor adalah kurangnya perhatian serta minat karyawan. Umumnya, mereka akan merasa overworked dan stres akan adanya program pengembangan tersebut. Bahkan, tak jarang merasa program ini mengganggu. 

Khawatirnya, para karyawan justru tidak mendapatkan manfaat dari acara perusahaan tersebut. Apalagi sekarang kelas skill banyak diberikan secara daring oleh pihak swasta. Tampaknya, akan sulit membuat mereka berada di satu ruangan selama beberapa jam untuk sebuah kelas workshop. 

2. Skala Pembelajaran dan Pengembangan 

Tentunya, pihak perusahaan harus menentukan terlebih dulu program pelatihan yang akan diberikan kepada karyawan. Biasanya, pihak HRD dan team leader akan melakukan riset soal skill yang dibutuhkan karyawan untuk ditingkatkan. Ada baiknya, kelas tersebut juga masih relate dengan job desc mereka. 

Terkadang, pihak perusahaan mengalami kesulitan mengidentifikasi jenis dan skala pengembangan. Hal tersebut karena para karyawan terlihat tidak fokus ketika diminta keterangan. Jadi, Anda tampaknya harus beberapa kali untuk menanyakannya lewat kuesioner.

3. Tingkat Empati

Selain pengembangan skill, perusahaan Anda juga disarankan untuk mengajarkan empati ke semua karyawan. Sebanyak 90% pemberi kerja mengatakan empati menjadi kunci kepemimpinan yang baik. Sayangnya, masalah empati ini sulit untuk disampaikan kepada karyawan, terutama calon manajer. 

Untuk mendapatkan empati, Anda harus mempelajari cara membangun otot memori. Sedangkan, manusia membutuhkan 10.000 jam untuk membangunnya. Hal ini kebanyakan calon pemimpin tak memiliki waktu setiap harinya untuk mengembangkan otot memori tersebut.

4. Bentuk Kelas Langsung

Sekarang ini, banyak perusahaan yang mempekerjakan karyawan secara remote dan hybrid. Bahkan setiap divisi memiliki jadwal bekerja masing-masing. Hal inilah yang kemudian menyulitkan Anda untuk mengadakan Program Learning and Development. Apalagi ada kemungkinan Anda harus mengombinasikan antara kelas online atau offline. 

Bila perusahaan Anda menerima karyawan secara remote yang berasal dari wilayah dengan zona waktu berbeda, program ini akan sulit dilakukan. Kecuali Anda membuatnya secara bertahap atau gelombang. 

5. Penyediaan Trainer

Ketika kelas Program Learning and Development sudah ada, saatnya Anda mencari trainer. Namun perlu Anda pahami, setiap orang memiliki cara belajar sendiri. Jadi, bila trainer ini cocok di karyawan  A. Belum tentu cocok di karyawan B. 

Ada baiknya Anda juga menyediakan personal trainer bagi karyawan yang membutuhkan, terutama demi peningkatan performa dan pengembangan perusahaan. 

6. Pengukuran Performa

Sebelum mengadakan Program Learning and Development, Anda harus dapat meyakinkan tim manajemen perusahaan bahwa program tersebut mendapatkan keuntungan. Pastinya, mereka akan meminta data-datanya terlebih dulu. 

Sayangnya, data-data tersebut terkadang sulit didapatkan. Hal ini karena evaluasi peningkatan performa tersebut memerlukan waktu yang cukup lama. Itu sebabnya, terkadang program seperti ini sepi peminat untuk investasi. Anda harus membuat perhitungan yang lebih dalam agar keuntungan lebih jelas. 

7. Mempertahankan Karyawan

Perusahaan Anda terkadang harus menerima kenyataan pahit soal Program Learning and Development. Anda tidak bisa mengharapkan karyawan selalu loyal terhadap perusahaan. Banyak kasus yang terjadi, karyawan resign setelah menerima pelatihan pengembangan skill. 

Hal ini membuat sejumlah perusahaan memberikan penalti kepada karyawan yang mengikuti kelas bila resign dalam waktu beberapa bulan akan mendapatkan penalti. Bisa berapa uang atau yang bersifat administrasi. Sayangnya, aturan ini juga membuat program Anda sepi peminat. 

Itu dia beberapa tantangan yang mungkin dapat dialami Anda saat mengembangkan Program Learning and Development. Pastikan untuk mempersiapkan tujuan program sesuai dengan kebutuhan bisnis Anda sebelum membuat atau menyelenggarakan program pelatihan untuk divisi tertentu.

Saat Anda menjalankan sebuah perusahaan pastinya wajib memperhatikan sumber daya manusia yang terdapat di dalamnya. Salah satu cara untuk mengatur dan mengembangkannya adalah dengan Program Learning and Development. Apakah itu? Berikut ini informasi lengkapnya. 

Dilansir dari laman CIPD, Program Learning and Development adalah sebuah program untuk membuat kultur dan juga lingkungan yang tepat untuk individu serta perusahaan. Program ini sendiri bertujuan untuk belajar dan perkembangan yang juga diperlukan dalam pengembangan bisnis Anda.

Anda juga harus tahu kalau Program Learning and Development ini sangat penting bagi kesuksesan sebuah perusahaan bisnis. Para karyawan akan mendapatkan bekal cara menggunakan teknologi terbaru serta juga beradaptasi dengan kondisi kerja saat ini. Bahkan, mereka juga akan bertambah kemampuan baru dan menguatkan bonding. 

Tantangan dalam Program Learning and Development

Perusahaan perlu dan harus bisa mengadakan kelas training atau workshop sebagai  Program Learning and Development. Tentunya, program ini tak hanya mendorong perkembangan karyawan, melainkan juga bisa meningkatkan performa perusahaan bisnis Anda. 

Sayangnya, untuk melakukan program ini tidaklah mudah. Pastinya ada sejumlah tantangan yang muncul selama perjalanan melakukannya. Berikut ini beberapa tantangan Program Learning and Development yang bisa Anda ketahui. 

1. Perhatian Karyawan

Tantangan pertama yang dihadapi ketika Anda mengadakan Program Learning and Development di kantor adalah kurangnya perhatian serta minat karyawan. Umumnya, mereka akan merasa overworked dan stres akan adanya program pengembangan tersebut. Bahkan, tak jarang merasa program ini mengganggu. 

Khawatirnya, para karyawan justru tidak mendapatkan manfaat dari acara perusahaan tersebut. Apalagi sekarang kelas skill banyak diberikan secara daring oleh pihak swasta. Tampaknya, akan sulit membuat mereka berada di satu ruangan selama beberapa jam untuk sebuah kelas workshop. 

2. Skala Pembelajaran dan Pengembangan 

Tentunya, pihak perusahaan harus menentukan terlebih dulu program pelatihan yang akan diberikan kepada karyawan. Biasanya, pihak HRD dan team leader akan melakukan riset soal skill yang dibutuhkan karyawan untuk ditingkatkan. Ada baiknya, kelas tersebut juga masih relate dengan job desc mereka. 

Terkadang, pihak perusahaan mengalami kesulitan mengidentifikasi jenis dan skala pengembangan. Hal tersebut karena para karyawan terlihat tidak fokus ketika diminta keterangan. Jadi, Anda tampaknya harus beberapa kali untuk menanyakannya lewat kuesioner.

3. Tingkat Empati

Selain pengembangan skill, perusahaan Anda juga disarankan untuk mengajarkan empati ke semua karyawan. Sebanyak 90% pemberi kerja mengatakan empati menjadi kunci kepemimpinan yang baik. Sayangnya, masalah empati ini sulit untuk disampaikan kepada karyawan, terutama calon manajer. 

Untuk mendapatkan empati, Anda harus mempelajari cara membangun otot memori. Sedangkan, manusia membutuhkan 10.000 jam untuk membangunnya. Hal ini kebanyakan calon pemimpin tak memiliki waktu setiap harinya untuk mengembangkan otot memori tersebut.

4. Bentuk Kelas Langsung

Sekarang ini, banyak perusahaan yang mempekerjakan karyawan secara remote dan hybrid. Bahkan setiap divisi memiliki jadwal bekerja masing-masing. Hal inilah yang kemudian menyulitkan Anda untuk mengadakan Program Learning and Development. Apalagi ada kemungkinan Anda harus mengombinasikan antara kelas online atau offline. 

Bila perusahaan Anda menerima karyawan secara remote yang berasal dari wilayah dengan zona waktu berbeda, program ini akan sulit dilakukan. Kecuali Anda membuatnya secara bertahap atau gelombang. 

5. Penyediaan Trainer

Ketika kelas Program Learning and Development sudah ada, saatnya Anda mencari trainer. Namun perlu Anda pahami, setiap orang memiliki cara belajar sendiri. Jadi, bila trainer ini cocok di karyawan  A. Belum tentu cocok di karyawan B. 

Ada baiknya Anda juga menyediakan personal trainer bagi karyawan yang membutuhkan, terutama demi peningkatan performa dan pengembangan perusahaan. 

6. Pengukuran Performa

Sebelum mengadakan Program Learning and Development, Anda harus dapat meyakinkan tim manajemen perusahaan bahwa program tersebut mendapatkan keuntungan. Pastinya, mereka akan meminta data-datanya terlebih dulu. 

Sayangnya, data-data tersebut terkadang sulit didapatkan. Hal ini karena evaluasi peningkatan performa tersebut memerlukan waktu yang cukup lama. Itu sebabnya, terkadang program seperti ini sepi peminat untuk investasi. Anda harus membuat perhitungan yang lebih dalam agar keuntungan lebih jelas. 

7. Mempertahankan Karyawan

Perusahaan Anda terkadang harus menerima kenyataan pahit soal Program Learning and Development. Anda tidak bisa mengharapkan karyawan selalu loyal terhadap perusahaan. Banyak kasus yang terjadi, karyawan resign setelah menerima pelatihan pengembangan skill. 

Hal ini membuat sejumlah perusahaan memberikan penalti kepada karyawan yang mengikuti kelas bila resign dalam waktu beberapa bulan akan mendapatkan penalti. Bisa berapa uang atau yang bersifat administrasi. Sayangnya, aturan ini juga membuat program Anda sepi peminat. 

Itu dia beberapa tantangan yang mungkin dapat dialami Anda saat mengembangkan Program Learning and Development. Pastikan untuk mempersiapkan tujuan program sesuai dengan kebutuhan bisnis Anda sebelum membuat atau menyelenggarakan program pelatihan untuk divisi tertentu.

Prasetiya Mulya Executive Learning Institute
Prasetiya Mulya Cilandak Campus, Building 2, #2203
Jl. R.A Kartini (TB. Simatupang), Cilandak Barat, Jakarta 12430
Indonesia
Prasetiya Mulya Executive Learning Institute
Prasetiya Mulya Cilandak Campus, Building 2, #2203
Jl. R.A Kartini (TB. Simatupang), Cilandak Barat,
Jakarta 12430
Indonesia