Beranda
>
Gagasan
>
Artikel

Waktu untuk Mencapai Profit Bagi Start-Up

Banner-Article-Juli-20.jpg

Salah satu tujuan dalam memulai bisnis adalah mendapatkan keuntungan atau profitability. Keuntungan dapat membantu sebuah bisnis untuk menarik investor, mengembangkan bisnis, dan juga mengakuisisi bisnis. Hal ini menjadi salah satu tujuan dalam menjalankan start-up. Waktu yang dibutuhkan untuk mencapai keuntungan akan berbeda dari satu startup  dengan startup lainnya.

Faktor yang mempengaruhi pencapaian keuntungan antara lain sifat dari bisnis itu sendiri, sektor yang dijalankan, serta modal dan biaya awal. Sebagai pengusaha, Anda dapat mengambil pendapatan dari perusahaan bahkan ketika perusahaan tersebut merugi di atas kertas, sementara investor dapat memperoleh keuntungan jika mereka dibayar kembali dengan tingkat bunga tetap atas investasi mereka.

Profit vs Growth

Saat bisnis belum menghasilkan keuntungan, bukan berarti perusahaan Anda tidak berkembang atau memiliki performa yang buruk. Pada kenyataannya, beberapa startup yang terkenal tidak menghasilkan keuntungan dan beberapa lainnya membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk bisa mendapatkan keuntungan atas bisnis yang dijalankan. 

Contohnya, Facebook yang baru menghasilkan keuntungan di tahun 2009 yakni lima tahun setelah didirikan atau Amazon yang didirikan pada tahun 1994 baru memberikan keuntungan pada tahun 2001. Kedua perusahaan tersebut fokus pada sumber daya untuk perkembangan atau pertumbuhan di pasar yang baru.

Namun, beberapa tahun terakhir ada pergeseran pemikiran atau mental growth-at-all-cost pada pertumbuhan perusahaan pada start-up baru. Saat itulah, para investor lebih mendorong start-up untuk fokus pada membuat model bisnis berkelanjutan dan mendapatkan keuntungan ketimbang fokus ke perkembangan atau pertumbuhan perusahaan. Pendiri startup perlu lebih mempertimbangkan keuntungan dan model bisnis di awal perencanaan daripada pertumbuhan bisnis itu sendiri.

Cara Mengukur Profitabilitas Bisnis

Terdapat tiga cara untuk mengukur profitabilitas yaitu untuk jajaran direksi, investor, dan bisnis secara keseluruhan. Misalnya, seorang pengusaha yang meninggalkan pekerjaan tetapnya untuk memulai bisnis. Pada tahun pertama bisnis tersebut menghasilkan keuntungan yang lebih daripada gaji pengusaha saat memiliki pekerjaan tetap. 

Secara keseluruhan, bisnis tidak menunjukkan keuntungan karena gaji termasuk sebagai pengeluaran bisnis. Namun, pengusaha tersebut mendapatkan untung besar dari bisnis tersebut. Demikian pula pembayaran kepada investor dapat disusun agar mereka tetap mendapatkan bunga bahkan ketika bisnis secara resmi mencapai titik impas atau merugi.

Mengidentifikasi Keuntungan Perusahaan

Profitabilitas perusahaan adalah uang yang tersisa setelah semua biaya diperhitungkan, termasuk gaji jajaran direksi, staf, dan pembayaran kepada investor. Jika laba ini diinvestasikan kembali dalam marketing atau pengembangan produk tambahan, laba tersebut dihapus dari lembar laba. 

Artinya, perusahaan sangat sukses dan berkembang pesat, tetapi tidak dapat menunjukkan laba di atas kertas atau bahkan rugi jika modal investasi masih mengalir. Saat keuntungan perusahaan diinvestasikan sebagai uang tunai atau aset likuid untuk penggunaan perusahaan di masa depan, perusahaan dapat mulai menunjukkan keuntungan.

Berapa Keuntungannya?

Pengusaha pemula harus membedakan antara apa yang disebut ramen profitability dan profitabilitas perusahaan yang sebenarnya. Ramen profitability adalah arus kas yang cukup sehingga para pendiri perusahaan dapat mempertahankan gaya hidup minimal secepat mungkin tanpa perlu mencari pekerjaan atau pendapatan sampingan. 

Bisa sebuah startup yang membutuhkan modal sangat sedikit untuk diluncurkan dapat mencapai ramen profitability dalam waktu yang singkat. Namun, mungkin membutuhkan waktu lebih lama bagi para pendiri untuk mendapatkan gaji yang layak dan juga menyisakan cukup uang untuk menunjukkan bahwa bisnis tersebut telah menghasilkan profit.

Karena itulah, pertimbangkan tujuan Anda saat merancang lembar buku besar Anda. Bisnis Anda hanya perlu menunjukkan keuntungan formal jika ada minat bisnis yang tulus untuk melakukannya. Investor mungkin lebih mudah ditemukan jika Anda hanya ingin mendapatkan keuntungan di atas kertas.

Jika tujuan Anda adalah hidup berkecukupan dari hasil bisnis sambil menikmati manfaat tambahan dengan menjadi atasan bagi diri sendiri, bisnis Anda mungkin tidak perlu menunjukkan keuntungan. Hal ini juga dapat menguntungkan dari perspektif perpajakan, meminimalisasi pajak yang dibayarkan perusahaan Anda dalam jangka panjang.

Pada akhirnya, tidak ada patokan khusus berapa lama waktu yang dibutuhkan sebuah startup untuk mencapai profit atau keuntungan. Tak peduli jenis bisnis atau perusahaan yang Anda jalankan, dalam upaya mendapatkan keuntungan, Anda harus membangun model bisnis yang berkelanjutan, memotong fixed cost atau biaya tetap, dan lakukan investasi pada area yang dapat memberikan keuntungan.

ARTIKEL TERKAIT