Applying Persuasion Selling in a Marketing Strategy

18 October 2022

Dalam melakukan penjualan, seorang sales sering kali kesulitan meyakinkan calon pembeli untuk memilih produknya. Hal ini dapat dipicu oleh interaksi yang cenderung mengarah pada pertimbangan pilihan calon pembeli dan produk Anda tidak dianggap sebagai opsi utama.

Sementara itu sudah menjadi tugas Anda sebagai sales untuk meyakinkan calon pembeli bahwa produk yang Anda tawarkan adalah produk terbaik di pasar. Lalu bagaimana Anda dapat meyakinkan konsumen untuk menerima tawaran Anda?

Cara Menggunakan Persuasion Selling dalam Usaha

Persuasi adalah metode komunikasi yang bertujuan untuk mempengaruhi sikap, opini, keyakinan, dan perilaku orang lain. Dalam konteks penjualan, persuasi biasanya digunakan oleh sales untuk meyakinkan pasar bahwa produk yang ditawarkan adalah produk terbaik. Untuk mencapai tujuan Anda sebagai sales, berikut taktik persuasi yang harus dilakukan.

1. Personalisasi pesan Anda

Wajar jika Anda merasa grogi dan takut saat bertemu calon pembeli. Untuk mengatasi ini Anda mungkin akan menyiapkan beberapa catatan yang nantinya akan digunakan ketika percakapan. Namun, jika Anda terdengar terlalu berlatih dan mengikuti script, pesan atau informasi produk tidak akan tersampaikan dengan baik.

Sebaliknya pelajari calon pembeli Anda, lihat masalah yang mereka milik, dan solusi seperti apa yang mereka cari. Sesuaikan informasi-informasi tersebut dengan kelebihan produk Anda dan latih percakapan Anda hingga nyaman.

Dibandingkan dengan percakapan yang berbasis script, pendekatan seperti ini lebih mudah dimengerti. Dengan begitu, calon pembeli akan tertarik dengan produk Anda.

2. Fokus pada kelebihan produk

Memberi tahu calon pembeli untuk membeli produk Anda akan terkesan memaksa dan tidak menyenangkan. Oleh karena itu, fokuslah pada kelebihan produk yang dapat membantu calon pembeli. Dengan membahas dan menunjukan kekhawatiran pada calon pembeli sambil menawarkan produk Anda, maka penawaran terkesan lebih santai.

Misalnya, jika Anda menjual produk yang dapat menggabungkan toko-toko online menjadi satu, beri tahu mereka bahwa produk Anda dapat menghemat untuk upload massal, dan sinkronisasi stok. Beri tahu pembeli berapa banyak waktu rata-rata yang akan dihemat bila menggunakan produk Anda. Ini tidak hanya menunjukan bahwa Anda memperhatikan kesulitan calon pembeli, tetapi juga memberikan solusi yang baik untuk dilakukan.

3. Berikan bukti

Tantangan utama sales adalah meyakinkan calon pembeli untuk membeli produk mereka. Ketika mengalami ini, biarkan pembeli setia Anda yang bekerja. Karena, dalam beberapa kasus, pembeli akan lebih mendengarkan pembeli lain.

Jika Anda melihat bahwa calon pembeli tidak yakin dengan yang Anda bicarakan, bagikan review dan testimonial pembeli setia Anda. Pendekatan ini akan lebih efektif, sebab Anda telah memberikan bukti pendukung persuasi Anda.

4. Antisipasi

Bayangkan jika Anda sudah siap melakukan percakapan dengan calon pembeli. Anda merasa memiliki pemahaman yang kuat tentang calon pembeli dan produk yang mereka cari. Anda kemudian menyiapkan dokumen sebagai tanda kesepakatan. Namun, saat percakapan, calon pembeli bertanya beberapa hal yang tidak Anda duga sebelumnya. Ketidaksiapan tersebut akan membuat Anda panik dan bingung.

Jika sampai terjadi Anda tidak perlu merasa putus asa. Sebaliknya, jadikan hal tersebut sebagai sebuah pengalaman yang berharga. Persiapkan persuasi Anda dengan brainstorming dan poin jawaban kemungkinan-kemungkinan tidak setuju calon pembeli. Dengan begitu, Anda akan siap untuk menjawab segala pertanyaan.

5. Memberdayakan prospek pengambilan keputusan

Pada akhirnya tidak ada yang suka menyuruh atau pun disuruh. Anda ingin pembeli memilih produk Anda karena mereka memang benar-benar menyukainya, bukan karena terpaksa. Dengan begitu, ada baiknya Anda menghindari terlalu banyak mengarahkan opini kepada calon pembeli.

Sebagai tenaga bisnis, tugas Anda adalah memberikan konteks dan informasi yang membuat calon pembeli tertarik pada produk, sehingga mereka membeli produk Anda. Ketika melakukan percakapan, pastikan bahwa produk Anda menjadi pilihan akhir pembeli.

6. Bangun networking

Semua orang akan percaya dan terlibat pada sesuatu yang disukai, termasuk dengan pembeli. Sebagai seorang sales yang mewakili brand, penting bagi Anda membangun interaksi dan hubungan dengan calon pembeli. Ini dilakukan agar calon pembeli menyukai Anda secara pribadi, sehingga persuasi pun mudah dilakukan.

Untuk membangun hubungan dengan calon pembeli, Anda dapat memuji dan mencari kesamaan dengan mereka. Daripada berfokus pada yang belum calon pembeli lakukan, pujilah kerja keras mereka. Kemudian tekankan bahwa produk Anda dapat membantu mereka ke tingkat yang lebih besar lagi.

Selain itu, mencari kesamaan dengan calon pembeli adalah cara yang baik untuk membangun kepercayaan. Ketika melakukan percakapan, carilah kesamaan yang Anda dan calon pembeli miliki. Dari persamaan tersebut, maka akan terjalin saling percaya, dan lebih mudah untuk Anda melakukan penjualan.

7. Jangan terburu-buru

Terakhir, tetapi tidak kalah pentingnya, yaitu jangan terburu-buru. Anda mungkin memiliki target yang harus segera dicapai, tetapi ini bukan berarti Anda harus bergerak cepat. Persuasi yang efektif harus dilakukan secara halus sehingga calon pembeli tidak merasa tertekan.

Namun, ini bukan berarti Anda tidak boleh tergesa-gesa. Terkadang rasa urgensi dapat menjadi taktik yang efektif. Dalam melakukan persuasi Anda harus memperhatikan interaksi. Pastikan bahwa Anda dan calon pembeli berada di satu suara yang sama. 

Jangan pernah akhiri percakapan saat calon pembeli masih mempertimbangkan produk. Karena Anda tidak akan bisa kembali ke awal dan persuasi Anda akan sia-sia. Oleh karena itu, gunakan waktu Anda sebaik mungkin.

Menggunakan teknik persuasi dalam melakukan percakapan dengan calon pembeli sangatlah penting. Karena tidak hanya sales, calon konsumen juga akan merasa lebih nyaman dan tertarik dengan produk yang dijual. Teknik persuasi juga menjadi hal yang penting untuk dilakukan oleh Key Account Manager.

Managing Strategic B2B Account akan memberikan pandangan bagi perusahaan untuk dapat mengelola hubungan kerjasama dengan efektif. Hal ini juga berdampak pada keberlangsungan perusahaan dan perkembangannya dalam jangka panjang. Melalui persuasi yang tepat, key account management juga dapat membantu perusahaan untuk mengalokasikan investasi dan sumber daya secara konsisten pada strategi perkembangan bisnis yang langgeng.

Dalam melakukan penjualan, seorang sales sering kali kesulitan meyakinkan calon pembeli untuk memilih produknya. Hal ini dapat dipicu oleh interaksi yang cenderung mengarah pada pertimbangan pilihan calon pembeli dan produk Anda tidak dianggap sebagai opsi utama.

Sementara itu sudah menjadi tugas Anda sebagai sales untuk meyakinkan calon pembeli bahwa produk yang Anda tawarkan adalah produk terbaik di pasar. Lalu bagaimana Anda dapat meyakinkan konsumen untuk menerima tawaran Anda?

Cara Menggunakan Persuasion Selling dalam Usaha

Persuasi adalah metode komunikasi yang bertujuan untuk mempengaruhi sikap, opini, keyakinan, dan perilaku orang lain. Dalam konteks penjualan, persuasi biasanya digunakan oleh sales untuk meyakinkan pasar bahwa produk yang ditawarkan adalah produk terbaik. Untuk mencapai tujuan Anda sebagai sales, berikut taktik persuasi yang harus dilakukan.

1. Personalisasi pesan Anda

Wajar jika Anda merasa grogi dan takut saat bertemu calon pembeli. Untuk mengatasi ini Anda mungkin akan menyiapkan beberapa catatan yang nantinya akan digunakan ketika percakapan. Namun, jika Anda terdengar terlalu berlatih dan mengikuti script, pesan atau informasi produk tidak akan tersampaikan dengan baik.

Sebaliknya pelajari calon pembeli Anda, lihat masalah yang mereka milik, dan solusi seperti apa yang mereka cari. Sesuaikan informasi-informasi tersebut dengan kelebihan produk Anda dan latih percakapan Anda hingga nyaman.

Dibandingkan dengan percakapan yang berbasis script, pendekatan seperti ini lebih mudah dimengerti. Dengan begitu, calon pembeli akan tertarik dengan produk Anda.

2. Fokus pada kelebihan produk

Memberi tahu calon pembeli untuk membeli produk Anda akan terkesan memaksa dan tidak menyenangkan. Oleh karena itu, fokuslah pada kelebihan produk yang dapat membantu calon pembeli. Dengan membahas dan menunjukan kekhawatiran pada calon pembeli sambil menawarkan produk Anda, maka penawaran terkesan lebih santai.

Misalnya, jika Anda menjual produk yang dapat menggabungkan toko-toko online menjadi satu, beri tahu mereka bahwa produk Anda dapat menghemat untuk upload massal, dan sinkronisasi stok. Beri tahu pembeli berapa banyak waktu rata-rata yang akan dihemat bila menggunakan produk Anda. Ini tidak hanya menunjukan bahwa Anda memperhatikan kesulitan calon pembeli, tetapi juga memberikan solusi yang baik untuk dilakukan.

3. Berikan bukti

Tantangan utama sales adalah meyakinkan calon pembeli untuk membeli produk mereka. Ketika mengalami ini, biarkan pembeli setia Anda yang bekerja. Karena, dalam beberapa kasus, pembeli akan lebih mendengarkan pembeli lain.

Jika Anda melihat bahwa calon pembeli tidak yakin dengan yang Anda bicarakan, bagikan review dan testimonial pembeli setia Anda. Pendekatan ini akan lebih efektif, sebab Anda telah memberikan bukti pendukung persuasi Anda.

4. Antisipasi

Bayangkan jika Anda sudah siap melakukan percakapan dengan calon pembeli. Anda merasa memiliki pemahaman yang kuat tentang calon pembeli dan produk yang mereka cari. Anda kemudian menyiapkan dokumen sebagai tanda kesepakatan. Namun, saat percakapan, calon pembeli bertanya beberapa hal yang tidak Anda duga sebelumnya. Ketidaksiapan tersebut akan membuat Anda panik dan bingung.

Jika sampai terjadi Anda tidak perlu merasa putus asa. Sebaliknya, jadikan hal tersebut sebagai sebuah pengalaman yang berharga. Persiapkan persuasi Anda dengan brainstorming dan poin jawaban kemungkinan-kemungkinan tidak setuju calon pembeli. Dengan begitu, Anda akan siap untuk menjawab segala pertanyaan.

5. Memberdayakan prospek pengambilan keputusan

Pada akhirnya tidak ada yang suka menyuruh atau pun disuruh. Anda ingin pembeli memilih produk Anda karena mereka memang benar-benar menyukainya, bukan karena terpaksa. Dengan begitu, ada baiknya Anda menghindari terlalu banyak mengarahkan opini kepada calon pembeli.

Sebagai tenaga bisnis, tugas Anda adalah memberikan konteks dan informasi yang membuat calon pembeli tertarik pada produk, sehingga mereka membeli produk Anda. Ketika melakukan percakapan, pastikan bahwa produk Anda menjadi pilihan akhir pembeli.

6. Bangun networking

Semua orang akan percaya dan terlibat pada sesuatu yang disukai, termasuk dengan pembeli. Sebagai seorang sales yang mewakili brand, penting bagi Anda membangun interaksi dan hubungan dengan calon pembeli. Ini dilakukan agar calon pembeli menyukai Anda secara pribadi, sehingga persuasi pun mudah dilakukan.

Untuk membangun hubungan dengan calon pembeli, Anda dapat memuji dan mencari kesamaan dengan mereka. Daripada berfokus pada yang belum calon pembeli lakukan, pujilah kerja keras mereka. Kemudian tekankan bahwa produk Anda dapat membantu mereka ke tingkat yang lebih besar lagi.

Selain itu, mencari kesamaan dengan calon pembeli adalah cara yang baik untuk membangun kepercayaan. Ketika melakukan percakapan, carilah kesamaan yang Anda dan calon pembeli miliki. Dari persamaan tersebut, maka akan terjalin saling percaya, dan lebih mudah untuk Anda melakukan penjualan.

7. Jangan terburu-buru

Terakhir, tetapi tidak kalah pentingnya, yaitu jangan terburu-buru. Anda mungkin memiliki target yang harus segera dicapai, tetapi ini bukan berarti Anda harus bergerak cepat. Persuasi yang efektif harus dilakukan secara halus sehingga calon pembeli tidak merasa tertekan.

Namun, ini bukan berarti Anda tidak boleh tergesa-gesa. Terkadang rasa urgensi dapat menjadi taktik yang efektif. Dalam melakukan persuasi Anda harus memperhatikan interaksi. Pastikan bahwa Anda dan calon pembeli berada di satu suara yang sama. 

Jangan pernah akhiri percakapan saat calon pembeli masih mempertimbangkan produk. Karena Anda tidak akan bisa kembali ke awal dan persuasi Anda akan sia-sia. Oleh karena itu, gunakan waktu Anda sebaik mungkin.

Menggunakan teknik persuasi dalam melakukan percakapan dengan calon pembeli sangatlah penting. Karena tidak hanya sales, calon konsumen juga akan merasa lebih nyaman dan tertarik dengan produk yang dijual. Teknik persuasi juga menjadi hal yang penting untuk dilakukan oleh Key Account Manager.

Managing Strategic B2B Account akan memberikan pandangan bagi perusahaan untuk dapat mengelola hubungan kerjasama dengan efektif. Hal ini juga berdampak pada keberlangsungan perusahaan dan perkembangannya dalam jangka panjang. Melalui persuasi yang tepat, key account management juga dapat membantu perusahaan untuk mengalokasikan investasi dan sumber daya secara konsisten pada strategi perkembangan bisnis yang langgeng.

Prasetiya Mulya Executive Learning Institute
Prasetiya Mulya Cilandak Campus, Building 2, #2203
Jl. R.A Kartini (TB. Simatupang), Cilandak Barat, Jakarta 12430
Indonesia
Prasetiya Mulya Executive Learning Institute
Prasetiya Mulya Cilandak Campus, Building 2, #2203
Jl. R.A Kartini (TB. Simatupang), Cilandak Barat,
Jakarta 12430
Indonesia