The Role of Sense of Belonging in a Company

17 October 2022

Manusia adalah makhluk sosial. Artinya, secara naluriah manusia dapat menjalin kedekatan dengan manusia lain, termasuk orang asing sekali pun. Terlebih jika mereka terlibat atau melakukan kegiatan bersama-sama secara terus menerus, seperti bekerja. Hubungan tersebut kemudian akan menghasilkan sebuah perasaan diterima, dipercaya, dan dihargai.

Namun sayangnya, 40% orang mengatakan bahwa mereka merasa terasingkan di tempat kerja. Hal ini dapat diakibatkan dari sense of belonging karyawan yang cukup rendah, sehingga komitmen dan kontribusi terhadap perusahaan menurun. Di tempat kerja sendiri, sense of belonging berkaitan tanggung jawab dan kontribusi kepada perusahaan. 

Peran sense of belonging di tempat kerja

Cukup sulit untuk menjelaskan sense of belonging dalam bahasa Indonesia. Namun, secara singkat sense of belonging adalah perasaan diterima dan diakui oleh orang lain. Anda akan turut dilibatkan oleh orang-orang di sekitar Anda. Sense of belonging ini berkaitan erat dengan materi, identifikasi, dan hubungan sosial dengan peran sebagai berikut:

1. Mengatasi Masalah Mendasar di Kantor

Terkait peran sense of belonging, Harvard Business Review melakukan survei kepada 1,789 orang karyawan full-time dari berbagai industri di Amerika Serikat, dan kemudian eksperimen dengan 2.000 peserta untuk mengamati dan mengukur dampak dari rasa terasingkan di tempat kerja.

Dari survei dan eksperimen tersebut, hasilnya sense of belonging baik untuk bisnis. Ketika sense of belonging karyawan meningkat, perusahaan akan mampu menghilangkan masalah-masalah mendasar perusahaan. Peningkatan sense of belonging mampu meningkatkan kinerja karyawan hingga 56%, penurunan risiko turnover sebesar 50%, dan pengurangan hari cuti sebesar 75%.

Sebesar 167% menunjukan bahwa karyawan yang merasa cocok dan betah dengan perusahaan akan lebih bersedia untuk merekomendasikan perusahaan kepada orang lain.  Selain itu, karyawan juga dapat menerima kenaikan gaji dua kali lipat, dan promosi lebih banyak.

2. Mengatasi Perasaan Terasingkan di Lingkungan Kerja

Survei dan eksperimen yang dilakukan kemudian menimbulkan sebuah pertanyaan, “Apakah bisa perasaan terasingkan diatasi?” Meskipun banyak solusi yang sudah diberikan, hanya beberapa yang dapat coba dengan eksperimen dan berhasil. Beberapa cara yang dapat dilakukan, yaitu:

  • Dapatkan perspektif baru: bersama karyawan lain saling bercerita tentang masalah yang dihadapi dan cara yang dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut.

  • Dorong adanya mentorship: minta karyawan membayangkan rencana yang akan dilakukan bila mereka melatih orang lain.

  • Cari pemberdayaan: minta karyawna untuk membuat rencana agar pekerjaan lebih inklusif dan menyenangkan.

Melalui eksperimen yang dilakukan, ketiga cara di atas mampu meningkatkan perasaan karyawan yang tadinya merasa terasingkan menjadi merasa diterima dan dihargai. Terlebih, untuk mentorship dan pemberdayaan memiliki efek positif yang lebih. Hal ini disebabkan oleh hilangnya rasa terasing sehingga bisa bekerja lebih giat.

3. Membangun pertemanan

Salah satu cara untuk mencegah perasaan terasingkan, perusahaan dapat membuat strategi yang mampu melindungi karyawan dari efek negatif sejak awal. Salah satunya adalah dengan membangun lingkungan pertemanan yang sehat sehingga karyawan merasa lebih diterima. Semakin banyak interaksi sosial karyawan diharap dapat turut meningkatkan sense of belonging.

Dalam survei dan eksperimen yang dilakukan, terbukti bahwa orang-orang yang dapat membangun pertemanan di perusahaan  ingin bekerja lebih giat lagi. Hal tersebut karena mereka merasa bertanggung jawab pada seluruh tim sehingga ingin melindungi kinerja dari dampak negatif dari perusahaan.

4. Menciptakan tempat kerja yang memiliki sense of belonging tinggi

Membangun sense of belonging di tempat kerja dilakukan dengan harapan dapat menghilangkan perasaan terasingkan. Meskipun banyak cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan rasa ingin aktif dan kontribusi karyawan, strategi perekrutan dan pembinaan tidak bisa menjamin perubahan jangka panjang.

Ketua tim dan rekan kerja juga harus turut membantu. Hal yang dapat dilakukan adalah dengan menjadi teman mereka. Meskipun terdengar sederhana, berteman adalah bukti bahwa karyawan sudah diterima di lingkungan perusahaan. 

Ceritakan masalah-masalah yang dihadapi di tempat kerja dan ceritakan cara untuk mengatasinya. Setelah itu mereka juga mungkin akan bercerita tentang masalah yang mereka hadapi. Hubungan tersebut akan membangun rasa saling percaya dan menghargai.

Terdapat banyak faktor yang mempengaruhi sense of belonging karyawan. Tidak hanya faktor eksternal, tetapi juga internal. Untuk meningkatkannya tidak hanya perusahaan yang harus melakukan usaha, tetapi juga karyawan. Dengan begitu, rasa tanggung jawab terhadap profesi dan perusahaan akan terpenuhi dan berdampak baik bagi bisnis jangka panjang.

Manusia adalah makhluk sosial. Artinya, secara naluriah manusia dapat menjalin kedekatan dengan manusia lain, termasuk orang asing sekali pun. Terlebih jika mereka terlibat atau melakukan kegiatan bersama-sama secara terus menerus, seperti bekerja. Hubungan tersebut kemudian akan menghasilkan sebuah perasaan diterima, dipercaya, dan dihargai.

Namun sayangnya, 40% orang mengatakan bahwa mereka merasa terasingkan di tempat kerja. Hal ini dapat diakibatkan dari sense of belonging karyawan yang cukup rendah, sehingga komitmen dan kontribusi terhadap perusahaan menurun. Di tempat kerja sendiri, sense of belonging berkaitan tanggung jawab dan kontribusi kepada perusahaan. 

Peran sense of belonging di tempat kerja

Cukup sulit untuk menjelaskan sense of belonging dalam bahasa Indonesia. Namun, secara singkat sense of belonging adalah perasaan diterima dan diakui oleh orang lain. Anda akan turut dilibatkan oleh orang-orang di sekitar Anda. Sense of belonging ini berkaitan erat dengan materi, identifikasi, dan hubungan sosial dengan peran sebagai berikut:

1. Mengatasi Masalah Mendasar di Kantor

Terkait peran sense of belonging, Harvard Business Review melakukan survei kepada 1,789 orang karyawan full-time dari berbagai industri di Amerika Serikat, dan kemudian eksperimen dengan 2.000 peserta untuk mengamati dan mengukur dampak dari rasa terasingkan di tempat kerja.

Dari survei dan eksperimen tersebut, hasilnya sense of belonging baik untuk bisnis. Ketika sense of belonging karyawan meningkat, perusahaan akan mampu menghilangkan masalah-masalah mendasar perusahaan. Peningkatan sense of belonging mampu meningkatkan kinerja karyawan hingga 56%, penurunan risiko turnover sebesar 50%, dan pengurangan hari cuti sebesar 75%.

Sebesar 167% menunjukan bahwa karyawan yang merasa cocok dan betah dengan perusahaan akan lebih bersedia untuk merekomendasikan perusahaan kepada orang lain.  Selain itu, karyawan juga dapat menerima kenaikan gaji dua kali lipat, dan promosi lebih banyak.

2. Mengatasi Perasaan Terasingkan di Lingkungan Kerja

Survei dan eksperimen yang dilakukan kemudian menimbulkan sebuah pertanyaan, “Apakah bisa perasaan terasingkan diatasi?” Meskipun banyak solusi yang sudah diberikan, hanya beberapa yang dapat coba dengan eksperimen dan berhasil. Beberapa cara yang dapat dilakukan, yaitu:

  • Dapatkan perspektif baru: bersama karyawan lain saling bercerita tentang masalah yang dihadapi dan cara yang dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut.

  • Dorong adanya mentorship: minta karyawan membayangkan rencana yang akan dilakukan bila mereka melatih orang lain.

  • Cari pemberdayaan: minta karyawna untuk membuat rencana agar pekerjaan lebih inklusif dan menyenangkan.

Melalui eksperimen yang dilakukan, ketiga cara di atas mampu meningkatkan perasaan karyawan yang tadinya merasa terasingkan menjadi merasa diterima dan dihargai. Terlebih, untuk mentorship dan pemberdayaan memiliki efek positif yang lebih. Hal ini disebabkan oleh hilangnya rasa terasing sehingga bisa bekerja lebih giat.

3. Membangun pertemanan

Salah satu cara untuk mencegah perasaan terasingkan, perusahaan dapat membuat strategi yang mampu melindungi karyawan dari efek negatif sejak awal. Salah satunya adalah dengan membangun lingkungan pertemanan yang sehat sehingga karyawan merasa lebih diterima. Semakin banyak interaksi sosial karyawan diharap dapat turut meningkatkan sense of belonging.

Dalam survei dan eksperimen yang dilakukan, terbukti bahwa orang-orang yang dapat membangun pertemanan di perusahaan  ingin bekerja lebih giat lagi. Hal tersebut karena mereka merasa bertanggung jawab pada seluruh tim sehingga ingin melindungi kinerja dari dampak negatif dari perusahaan.

4. Menciptakan tempat kerja yang memiliki sense of belonging tinggi

Membangun sense of belonging di tempat kerja dilakukan dengan harapan dapat menghilangkan perasaan terasingkan. Meskipun banyak cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan rasa ingin aktif dan kontribusi karyawan, strategi perekrutan dan pembinaan tidak bisa menjamin perubahan jangka panjang.

Ketua tim dan rekan kerja juga harus turut membantu. Hal yang dapat dilakukan adalah dengan menjadi teman mereka. Meskipun terdengar sederhana, berteman adalah bukti bahwa karyawan sudah diterima di lingkungan perusahaan. 

Ceritakan masalah-masalah yang dihadapi di tempat kerja dan ceritakan cara untuk mengatasinya. Setelah itu mereka juga mungkin akan bercerita tentang masalah yang mereka hadapi. Hubungan tersebut akan membangun rasa saling percaya dan menghargai.

Terdapat banyak faktor yang mempengaruhi sense of belonging karyawan. Tidak hanya faktor eksternal, tetapi juga internal. Untuk meningkatkannya tidak hanya perusahaan yang harus melakukan usaha, tetapi juga karyawan. Dengan begitu, rasa tanggung jawab terhadap profesi dan perusahaan akan terpenuhi dan berdampak baik bagi bisnis jangka panjang.

Prasetiya Mulya Executive Learning Institute
Prasetiya Mulya Cilandak Campus, Building 2, #2203
Jl. R.A Kartini (TB. Simatupang), Cilandak Barat, Jakarta 12430
Indonesia
Prasetiya Mulya Executive Learning Institute
Prasetiya Mulya Cilandak Campus, Building 2, #2203
Jl. R.A Kartini (TB. Simatupang), Cilandak Barat,
Jakarta 12430
Indonesia