Beranda
>
Gagasan
>
Artikel

6 Macam Bantuan Finansial untuk Bisnis Startup

Banner-Article-Mei-11.jpg

Jenis perusahaan startup yang notabene memulai perjalanan dari dasar membutuhkan bantuan finansial untuk menjalankan operasional bisnis. Salah satu sumber bantuan finansial yang sering kali dikabarkan di media massa, yaitu pendanaan dari investor. Selain pilihan tersebut, nyatanya terdapat beberapa pilihan lain untuk mendapat dukungan finansial bagi startup.

Sebagai perusahaan rintisan yang dimulai dengan biaya operasional tinggi dan terbatasnya pendapatan, startup membutuhkan dukungan finansial. Umumnya, pendiri startup membiayai operasional perusahaan di tahap awal sembari mencari investor sebelum bisnis resmi berjalan. Apa saja jenis pendanaan startup yang tersedia?

Jenis Bantuan Finansial Startup (Pendanaan Startup)

Mulai dari dana hibah hingga urunan atau crowdfunding, startup memiliki kesempatan untuk mendapatkan dukungan secara finansial. Dengan besaran jumlah dana yang dipinjamkan, semisal dari investor, startup harus tumbuh berkali-kali lipat, mengakuisisi konsumen dalam jumlah yang masif dalam waktu tertentu.

1. Investasi Ekuitas

Sebagai pemilik bisnis baru, Anda mungkin bertanya-tanya jenis bantuan keuangan apa yang tersedia untuk membantu operasional bisnis, bahkan sebelum bisnis diluncurkan. Salah satu opsi yang mungkin Anda pertimbangkan adalah investasi ekuitas, yaitu saat investor memberikan dana sebagai imbalan atas sebagian kepemilikan di perusahaan Anda.

Ada beberapa hal yang perlu diingat jika Anda mempertimbangkan investasi ekuitas untuk bisnis awal Anda. Pertama, Anda harus memiliki rencana bisnis yang solid dan rekam jejak secara pribadi maupun profesional yang baik untuk dapat menarik investor. Kedua, Anda harus merasa nyaman dengan menyerahkan sebagian kepemilikan modal di perusahaan Anda.

Anda juga harus menyadari bahwa ada berbagai jenis investor ekuitas, masing-masing dengan tujuan dan kepentingan sendiri. 

  • Venture capital
  • Angel investors
  • Investor Strategis

Investasi ekuitas bisa menjadi cara yang bagus untuk mendapatkan dana yang Anda butuhkan untuk memulai bisnis. Pastikan untuk melakukan riset dan memahami berbagai jenis investor sebelum mengambil uang. 

2. Bantuan atau Subsidi Pemerintah

Sumber pendanaan startup selanjutnya, yaitu dukungan dari pemerintah. Berdasarkan Peraturan Kepala Badan Ekonomi Kreatif No 10 Tahun 2016 tentang Pemberian Bantuan Pemerintah untuk Pendanaan Awal Rintisan Usaha Bisnis (Startup), pemerintah Indonesia dapat memberikan dukungan finansial kepada perusahaan rintisan. Jenis bantuan dana dari pemerintah ini hanya dapat dimanfaatkan untuk tujuan:

  • pengembangan permodalan;
  • pengembangan sarana dan prasarana; dan/atau
  • peningkatan kapasitas sumberdaya manusia.

Bantuan ini mengutamakan startup yang sedang atau telah menjadi binaan dalam Inkubator Bisnis atau telah tergabung dalam program Badan Ekonomi Kreatif for Pre-Startup (BEK-UP). Inkubator Bisnis itu sendiri merupakan lembaga yang bergerak dalam proses inkubasi terhadap rintisan usaha bisnis (startup) dengan menyediakan pembinaan, namun tidak terbatas pada penyediaan sarana dan prasarana. Selain itu, Inkubator Bisnis juga menyediakan layanan konsultasi, penelitian hingga penciptaan jaringan usaha. 

3. Hibah

Beberapa universitas di Indonesia menyediakan dana hibah untuk startup. Selain perguruan tinggi, beberapa perusahaan swasta juga membuka peluang bagi perintis bisnis untuk mendapatkan dukungan finansial. Selain pendanaan, tersedia juga pelatihan sumber daya untuk menjalankan operasional bisnis. Selain bantuan pendanaan dari dalam negeri, perintis bisnis juga berpeluang mendapatkan dukungan finansial dari lembaga luar negeri. 

4. Dana Pinjaman

Jenis pendanaan startup selanjutnya, yaitu dana pinjaman atau hutang. Bantuan finansial ini umumnya diajukan kepada bank, yang memang menyediakan program pinjaman khusus. Bank biasanya akan meminjamkan uang kepada bisnis yang telah beroperasi setidaknya selama satu tahun dan memiliki riwayat kredit yang baik. Suku bunga pinjaman bisnis dari bank biasanya lebih rendah daripada suku bunga pinjaman pribadi dari bank.

Bantuan finansial juga dapat diperoleh dari pinjaman dari investor swasta. Investor swasta umumnya bersedia meminjamkan uang kepada bisnis yang menurut mereka memiliki peluang sukses yang baik. Suku bunga pinjaman dari investor swasta biasanya lebih tinggi daripada suku bunga pinjaman bank.

5. Uang pribadi/keluarga/kerabat

Bagi sebagian orang dengan privilege yang mencukupi, pendanaan startup berasal dari kantong pribadi. Apabila dana yang digunakan seluruhnya berasal dari kantong pribadi, perintis bisnis dapat lebih leluasa dalam mengelola keuangan. Di sisi lain, jika bisnis yang dirintis tidak mujur, risiko kehilangan aset dalam jumlah besar perlu diperhitungkan.

Di samping itu, pendanaan startup juga dapat diperoleh dari keluarga atau kerabat. Dana ini berbentuk  pinjaman yang harus dibayar di kemudian hari, ketika bisnis yang dirintis telah menghasilkan keuntungan. Jika membangun startup atas dasar kerjasama dan kerabat atau keluarga senantiasa membantu, namun dalam bentuk sharing profit (pembagian keuntungan), perhatikan legalitas yang mengikat untuk mengurangi konflik di kemudian hari.

6. Crowdfunding (penggalangan dana)

Penggalangan dana merupakan sumber pendanaan yang cukup umum bagi kegiatan sosial. Namun, bukanlah suatu hal yang tidak mungkin jika startup memperoleh bantuan finansial dari sumber pendanaan ini. 

Ada dua jenis utama penggalangan dana, yaitu berbasis penghargaan dan ekuitas. Dalam crowdfunding berbasis penghargaan, orang-orang yang tertarik memberikan dana untuk sebuah proyek dengan imbalan semacam penghargaan (reward), seperti produk atau layanan. Lain lagi dengan penggalangan dana berbasis ekuitas, orang-orang menginvestasikan uang akan mendapatkan imbalan ekuitas (saham kepemilikan).

Pendanaan merupakan modal awal agar bisnis dapat berjalan sesuai dengan rencana. Tiap-tiap sumber bantuan finansial memiliki risiko dan kelebihannya masing-masing. Maka dari itu, penting untuk mertimbangkan manajemen risiko yang mungkin dihadapi.

ARTIKEL TERKAIT