Beranda
>
Gagasan
>
Artikel

Apa Itu Corporate Learning Strategy dan Cara Membuatnya

Banner-Article-Des-06.jpg

Perubahan dalam persaingan angkatan kerja terus berkembang seiring dengan adanya perubahan zaman. Tenaga kerja milenial sedang dibentuk kembali oleh lingkungan bisnis yang lebih kompetitif, meningkatnya kompleksitas, dan revolusi digital.

Sementara itu, kebutuhan akan reskilling dan upskilling semakin meningkat karena berbagai faktor, termasuk semakin beragamnya angkatan kerja. Perekonomian berbasis digital memerlukan tenaga kerja yang andal. Karena itulah, setiap perusahaan berusaha untuk bersaing dengan menyelenggarakan program learning and development bagi karyawan.

Apa Itu Corporate Learning Strategy?

Corporate learning strategy atau dikenal juga sebagai learning and development (L&D) merupakan sebuah peran di dalam organisasi yang bertanggung jawab untuk mendorong pengembangan pribadi karyawan.

Pengembangan yang dimaksud dalam program L&D mencakup pengembangan keahlian, pengetahuan, dan kemampuan profesional untuk meningkatkan kinerja keseluruhan karyawan dan perusahaan. Fungsi tersebut dapat disusun secara terpusat, baik secara mandiri, tersebar di beberapa unit bisnis, atau bagian dari suatu organisasi (federasi).

Strategi pembelajaran mengacu pada pendekatan terstruktur yang dilakukan perusahaan untuk memberikan pengembangan profesional dan pembelajaran sosial kepada karyawan. Hal ini menjadi aspek penting dalam manajemen sumber daya manusia dan diselenggarakan oleh departemen learning and development.

Cara Membuat Corporate Learning Strategy

Sebagai salah satu program pengembangan profesional karyawan, corporate learning strategy biasanya menjadi bagian dari program L&D dalam tim human resource. Mereka bertanggung jawab untuk membuat program dengan langkah-langkah berikut.

1.Mengidentifikasi tujuan bisnis

Demi mensukseskan hasilnya, Anda perlu merancang program corporate learning strategy yang selaras dengan tujuan organisasi. Seperti inisiatif lainnya dalam perusahaan, desain program yang dirancang oleh tim L&D harus bisa menghasilkan return on investment (ROI).

2. Menegaskan tanggung jawab karyawan

Sebelum menetapkan strategi pelatihan, Anda perlu mendefinisikan otoritas proyek yang jelas. Setiap tim lintas fungsi harus bisa menggabungkan anggota dari berbagai bagian perusahaan. Cara ini memungkinkan Anda untuk lebih murah menerima masukan atas kebutuhan peningkatan keterampilan dan fungsi bisnis yang berbeda. 

3. Buat tujuan pelatihan organisasi yang spesifik

Tujuan yang ingin dicapai melalui program L&D harus dapat dicapai dan terukur. Sebagai pengalaman pembelajaran holistik bagi tenaga kerja, Anda perlu membagikan tujuan strategis pada semua orang agar pencapaian dan pertumbuhan bisnis menjadi fokus dari inisiatif ini.

4. Terapkan strategi yang berbeda

Anda sebaiknya memiliki strategi L&D khusus untuk setiap peran dalam dunia kerja. Anda perlu memastikan bahwa strategi pembelajaran yang diterapkan di dalam tim mampu membangun kemampuan leadership yang baik.

5. Ketahui skill gap

Program pelatihan juga bisa menjadi salah satu cara efektif untuk melakukan analisis skill gap. Kesenjangan keterampilan dari setiap departemen bisnis harus dievaluasi secara berkala. Dengan begitu, Anda bisa menentukan kesiapan tenaga kerja yang sesuai dan setara untuk mengambil peran yang penting.

6. Buat cara belajar yang kontekstual

Tentukan pengalaman belajar yang sesuai dengan analisis skill gap. Informasi yang didapat bisa dimanfaatkan untuk membuat konteks belajar yang sesuai dengan kemampuan target peserta. Karyawan bisa dikelompokkan berdasarkan bentuk pembelajaran multimodal atau kursus e-learning interaktif. 

7. Tentukan cara penyampaian dan eksekusi

Pikirkan juga untuk berinvestasi dalam membangun learning path dari materi pelatihan karyawan. Analisis dampaknya secara akurat untuk melacak perkembangan, penyelenggaraan, dan mengukur retensi dari kecakapan karyawan melalui alat ini.

8. Gunakan platform yang baik untuk melacak performance

Anda juga bisa memanfaatkan software atau tools untuk menilai efektivitas program pelatihan. Cara ini dapat membantu mengidentifikasi dan mengatasi kekurangan yang muncul dari program tersebut untuk diperbaiki di masa mendatang. Anda juga perlu membandingkan dan mencari korelasi atas keberhasilan program dengan KPI perusahaan. 

9. Dapatkan active feedback

Data kualitatif dari karyawan yang mengikuti program L&D harus dikuantifikasi. Cara ini menjadi salah satu cara terbaik untuk mengukur efektivitas pendekatan program secara keseluruhan. Anda bisa menyimpulkan peran program yang dirancang oleh SDM agar bisa mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

10. Integrasikan dengan strategi bisnis

Perusahaan harus mencari cara untuk mengintegrasikan L&D ke dalam seluruh tujuan perusahaan. Hal ini berkaitan dengan tujuan yang ingin dicapai oleh L&D untuk dapat membantu mendorong pertumbuhan organisasi. Anda bisa menerapkan komponen program pembelajaran di seluruh organisasi agar mendorong budaya belajar yang sehat.

Secara umum, program L&D diperlukan untuk dapat menyelaraskan kemampuan karyawan sebagai sumber daya manusia yang berkualitas. Karena itu, langkah ini bisa diinvestasikan untuk dapat mencapai tujuan jangka panjang bagi perusahaan.

ARTIKEL TERKAIT