Beranda
>
Gagasan
>
Artikel

Cara Menganalisa Kebutuhan Certification Program bagi Karyawan

cover-artikel-putih.jpg

Di era kompetisi bisnis yang semakin ketat, investasi pada certification program untuk karyawan menjadi kunci strategis dalam meningkatkan kualitas SDM dan daya saing perusahaan. 

Menurut LinkedIn Workplace Learning Report 2024, sebanyak 76% organisasi besar lebih memprioritaskan karyawan bersertifikasi untuk promosi jabatan.

Selain itu, karyawan yang memiliki sertifikasi profesional memiliki peluang dua kali lebih besar untuk mengisi peran strategis di organisasi. 

Society for Human Resource Management (SHRM) juga menegaskan bahwa sertifikasi bukan hanya meningkatkan kredibilitas individu, tetapi juga mempercepat pengembangan kapabilitas organisasi secara keseluruhan. 

Pertanyaannya adalah bagaimana peran perusahaan dalam membantu memenuhi kebutuhan program sertifikasi untuk karyawan? Mari simak artikel berikut ini!

Apa Itu Certification Program?

Certification program adalah sebuah program pelatihan profesional yang diakhiri dengan pemberian sertifikat resmi kepada peserta yang telah memenuhi standar kompetensi tertentu.

Sertifikat ini bukan sekadar formalitas, melainkan bukti terverifikasi bahwa seorang profesional telah menguasai keterampilan dan pengetahuan yang sesuai dengan kebutuhan industri modern.

Menurut Society for Human Resource Management (SHRM), program sertifikasi meningkatkan kredibilitas profesional di mata perusahaan dan mempercepat pengembangan karier individu, karena menunjukkan keahlian tervalidasi yang dapat langsung diterapkan dalam tugas-tugas strategis perusahaan.

Keunggulan Program Sertifikasi Bersertifikat ISO bagi Perusahaan

Dalam memilih program sertifikasi tidak boleh sembarangan. Perusahaan sebaiknya memilihkan program sertifikasi yang sudah bersertifikat ISO. 

Sertifikat ISO adalah pengakuan resmi bahwa suatu organisasi telah memenuhi standar internasional yang ditetapkan oleh International Organization for Standardization (ISO). 

ISO adalah lembaga independen, non-pemerintah, yang berkantor pusat di Jenewa, Swiss, dan telah menerbitkan lebih dari 24.000 standar yang mencakup berbagai aspek sistem manajemen, keamanan, efisiensi, dan kualitas operasional.

Menurut Philip Kotler, guru besar pemasaran dan strategi bisnis, standar seperti ISO membantu perusahaan membangun kepercayaan dengan pemangku kepentingan serta memperkuat fondasi operasional secara sistematis dan terukur. 

Sementara itu, World Economic Forum mencatat bahwa perusahaan yang menerapkan sistem manajemen berbasis standar ISO memiliki tingkat adaptabilitas dan resiliensi lebih tinggi di tengah dinamika global, termasuk disrupsi rantai pasok, perubahan teknologi, dan krisis ekonomi.

Selain itu, berdasarkan data dari ISO Survey 2023, negara-negara Asia menunjukkan peningkatan adopsi ISO yang sangat signifikan.

Indonesia masuk dalam lima besar dengan pertumbuhan tahunan di atas 12% pada sektor manufaktur, jasa keuangan, dan teknologi informasi.

Dengan berinvestasi menggunakan pelatihan berserifikasi yang bersertifikat ISO, perusahaan Anda bukan hanya mendapatkan pengakuan formal, tetapi membangun fondasi manajemen yang lebih kuat, tangguh, dan siap menghadapi tantangan global di masa depan.

Bagaimana Cara Menganalisa Kebutuhan Program Sertifikasi bagi Karyawan?

Agar program sertifikasi yang Anda selenggarakan benar-benar berdampak dan selaras dengan tujuan perusahaan, diperlukan pendekatan yang sistematis dan berbasis kebutuhan nyata. 

 

Setiap langkah harus dirancang dengan mempertimbangkan arah strategis bisnis, kapabilitas karyawan saat ini, serta kesiapan organisasi dalam mendukung pengembangan berkelanjutan. 

 

Berikut ini adalah tahapan analisis dan perencanaan yang dapat Anda lakukan sebelum berkomitmen untuk bekerjasama dengan lembaga pelatihan bersertifikasi yang kredibel.

1. Analisis Kebutuhan Strategis Perusahaan

Langkah pertama adalah memahami kebutuhan bisnis dan arah strategis perusahaan dalam tiga sampai lima tahun ke depan. Pertimbangkan kebutuhan strategis perusahaan dengan mempertanyakan hal berikut ini:

  • Kompetensi apa yang dibutuhkan untuk mencapai target pertumbuhan bisnis Anda?

  • Apakah ada perubahan di industri atau regulasi yang membuat sertifikasi tertentu menjadi wajib atau sangat relevan? 

  • Area mana yang saat ini menjadi kelemahan organisasi dan butuh penguatan melalui sertifikasi?

Sebagai contoh, jika perusahaan berfokus pada ekspansi global, maka sertifikasi internasional dalam manajemen proyek atau keuangan mungkin lebih prioritas dibanding sertifikasi lokal.

2. Pemetaan Kesenjangan Kompetensi Karyawan

Bila kebutuhan strategis sudah ditetapkan, lakukan pemetaan kompetensi karyawan. Cermatilah apakah ada kesenjangan kompetensi dengan kebutuhan strategis yang ingin dicapai.

Bersama tim HR dan Learning & Development (L&D), perusahaan perlu melakukan assessment kompetensi untuk mengidentifikasi kesenjangan antara kondisi kompetensi saat ini dengan yang diharapkan.

Metode assessment yang digunakan meliputi:

  • Wawancara manajer divisi.

  • Survei self-assessment karyawan. 

  • Review performa tahunan. 

  • Benchmarking standar industri.

Kesenjangan kompetensi inilah yang menjadi dasar dalam menentukan jenis pelatihan dan sertifikasi yang paling dibutuhkan.

3. Identifikasi dan Seleksi Lembaga Pelatihan Bersertifikasi

Bila perusahaan sudah mengetahui kesenjangan kompetensi, maka perusahaan sudah memiliki pilihan yang mengerucut tantang jenis program sertifikasi yang dibutuhkan. 

Langkah berikutnya adalah perusahaan perlu berkomitmen hanya bekerja sama dengan lembaga pelatihan yang memiliki beberapa faktor berikut:

  • Memiliki rekam jejak kuat dalam penyelenggaraan program sertifikasi. 

  • Diakui secara nasional atau internasional.

  • Mampu menyediakan materi berbasis praktik nyata (experiential learning). 

  • Fleksibel dalam metode delivery (online, hybrid, atau in-house training).

  • Nilai tambah apabila program sertifikasinya sudah tersertifikasi ISO.

Jangan lupa untuk melakukan evaluasi lembaga-lembaga pelatihan pilihan yang  dilakukan berdasarkan:

  • Kredibilitas dan akreditasi. 

  • Testimoni dari perusahaan klien sebelumnya.

  • Kesesuaian kurikulum dengan kebutuhan perusahaan.

  • Fasilitas pasca-pelatihan seperti coaching, assessment sertifikasi, dan alumni support.

4. Perencanaan Program yang Terintegrasi

Setelah perusahaan memutuskan lembaga pelatihan program sertifikasi. Selanjutnya pastikan bahwa program sertifikasi memiliki beberapa hal berikut ini: 

  • Terhubung dan relevan dengan jenjang karier internal.

  • Menjadi bagian dari KPI atau bonus program untuk meningkatkan motivasi.

  • Dilengkapi dengan evaluasi pasca-program untuk mengukur efektivitas pembelajaran dalam pekerjaan sehari-hari.

Dalam konteks ini, kerja sama dengan lembaga pelatihan bukan hanya sekadar mengadakan kelas, tetapi benar-benar merancang pelatihan dan sertifikasi terpersonalisasi yang relevan dengan tantangan nyata di perusahaan.

5. Komitmen Manajemen dan Komunikasi ke Internal

Keberhasilan program ini tidak dapat dicapai tanpa dukungan penuh dari seluruh level manajemen.

Keterlibatan aktif para pemimpin unit dan divisi sangat krusial, khususnya dalam proses pemilihan peserta yang tepat sesuai dengan kebutuhan dan potensi pengembangan. 

Selain itu, dibutuhkan komunikasi internal yang kuat dan konsisten agar tujuan serta manfaat program ini dapat dipahami secara menyeluruh oleh seluruh lapisan organisasi.

Hal terpenting adalah untuk memastikan bahwa karyawan tidak memandang sertifikasi ini sebagai beban tambahan dalam pekerjaan mereka. 

Sebaliknya, mereka perlu melihatnya sebagai investasi jangka panjang untuk kemajuan karier dan peningkatan kompetensi pribadi. 

6. Monitoring, Evaluasi, dan Continuous Improvement

Setelah program berjalan, perusahaan perlu menetapkan mekanisme monitoring yang meliputi:

  • Evaluasi efektivitas berdasarkan feedback peserta.

  • Penilaian perubahan performa kerja pasca-sertifikasi.

  • Diskusi lanjutan dengan penyelenggara pelatihan untuk memperbaiki batch berikutnya.

Ini penting agar setiap program sertifikasi yang dijalankan menjadi continuous learning journey, bukan event satu kali saja.

 

Program Sertifikasi Apa yang Perusahaan Anda Butuhkan?

Dengan cara menganalisa kebutuhan certification program ini, perusahaan dapat mempersiapkan program sertifikasi yang tidak hanya akan meningkatkan kapabilitas individu karyawan, tetapi juga mempercepat pencapaian visi dan misi perusahaan secara menyeluruh.

Sehingga program sertifikasi bukan hanya sarana menghamburkan uang perusahaan, tetapi merupakan kebutuhan strategis. 

Dengan pendekatan yang tepat, mulai dari analisa kebutuhan, pemilihan lembaga pelatihan bersertifikasi, hingga proses evaluasi dan monitoring. 

Perusahaan Anda tidak hanya meningkatkan kapabilitas individu, tetapi juga mempercepat transformasi organisasi menuju keunggulan kompetitif. 

Program sertifikasi apa yang cocok untuk kebutuhan strategis perusahaan Anda. Anda bisa melihat daftar program sertifikasi manajemen bisnis dari prasmul-eli yang menawarkan pilihan jenis sertifikasi sesuai dengan kebutuhan strategis perusahaan Anda.

Nilai plusnya adalah program sertifikasi yang ada di prasmul-eli sudah tersertifikasi ISO 9001.

Saatnya berinvestasi pada program sertifikasi karyawan yang terstruktur dan berbasis hasil nyata, demi memastikan perusahaan siap bersaing dan berkembang di pasar nasional maupun internasional.

ARTIKEL TERKAIT