Beranda
>
Gagasan
>
Artikel

Cara Membuat Pelanggan Layaknya VIP untuk Jangka Waktu Panjang

Banner-Feb-Sohibi-VIP.jpg

Pepatah yang mengatakan bahwa pelanggan adalah raja memiliki peran signifikan pada abad ke-21. Pemasaran berbasis produk sedang sekarat dan digantikan oleh pasar yang menuntut layanan customer-centric yang dipersonalisasi. Hal ini seiring dengan layanan toko online yang makin berkembang sesuai kebutuhan pengguna.

Kehadiran toko online memungkinkan brand untuk memperlakukan pelanggan seperti very important person (VIP). Personalisasi dapat disesuaikan dengan penggunaan algoritma dan machine learning dengan mengumpulkan, menyimpan, dan menganalisis data pengguna agar menghadirkan pengalaman yang unik untuk setiap pengunjung.

Cara Memperlakukan Pelanggan dengan Baik

Meski banyak diadaptasi melalui penggunaan toko online, cara memperlakukan pelangan layaknya VIP menjadi salah satu strategi bisnis yang baik. Melalui kebiasaan berbelanja, sebuah bisnis dapat memperlakukan pelanggan dengan baik melalui cara-cara berikut ini.

1. Memberikan informasi yang dinamis

Langkah yang dilakukan melalui e-commerce biasanya memanfaatkan konten yang diberikan dalam berbagai channel komunikasi. Konten dapat berupa informasi yang diberikan oleh sebuah brand dan tidak terbatas pada informasi terkait produk saja.

Anda mungkin dapat memberikan informasi terkait kualitas bahan baku, proses produksi, hingga culture perusahaan untuk membangun hubungan personal dengan pelanggan. Hal ini akan mendorong lebih banyak orang yang memiliki keterkaitan dengan brand, tidak terbatas oleh barangnya saja.

Untuk memberikan informasi yang tepat, tanyakan pendapat para pelanggan tentang produk atau layanan Anda. Cara ini memungkinkan sebuah bisnis untuk mengetahui lebih banyak daripada yang dirasakan oleh karyawan atau pemilik lainnya. Biarkan pendapat mereka membangun rencana bisnis Anda selanjutnya.

2. Penetapan harga dinamis

Strategi penetapan harga menjadi salah satu strategi yang bisa disesuaikan dengan berbagai preferensi pelanggan. Beberapa contoh penetapan harga disesuaikan dengan demografi, riwayat pembelian, dan profil pembelian secara umum.

Dinamika penetapan harga juga bisa disesuaikan dengan kompetisi harga, data penjualan, dan permintaan pasar yang terus berubah. Slow-moving products yang diidentifikasi berdasarkan waktu penjualan dan persentase konversi dapat dihargai lebih agresif untuk meningkatkan omzet.

Pada halaman produk e-commerce, pelanggan juga mendapatkan rekomendasi produk, promosi, dan penawaran lain yang sudah dikurasi. Hal ini dipilih berdasarkan preferensi pembelian sebelumnya agar membantu mempersempit pilihan para konsumen sebelum melakukan pembayaran.

3. Segmentasi dan ekstrapolasi pelanggan setia

Pelanggan VIP memiliki nilai tertinggi terkait frekuensi pembelian atau nilai pesanan rata-ratanya. Untuk pengecer dengan fast-moving inventory, pelanggan yang paling bernilai tinggi adalah pembeli barang dengan harga penuh (bukan saat diskon atau obral).

Menurut Prinsip Pareto, 80% penjualan Anda diwakili oleh 20% pelanggan. Karena itulah, mereka layak untuk diapresiasi. Sertakan batasan waktu saat menentukan segmen VIP di sistem bisnis Anda. Anda dapat menghadiahi mereka akses informasi eksklusif, program loyalitas, paket berlangganan, atau hadiah penghargaan.

“'One satisfied customer brings a hundred more customers”. Persepsi tersebut dapat menjadi pondasi yang membangun bagi perusahaan. Saat ini, ulasan pelanggan berperan sangat penting untuk membentuk dan mengubah persepsi orang lain. Para pelanggan VIP memiliki kekuatan untuk memengaruhi pasar hingga batas yang sangat besar dan bermanfaat bagi bisnis.

4. Memenuhi tuntutan pelanggan

Saat Anda memperlakukan pelanggan VIP sebagai raja, mereka tidak ingin diberitahu apa yang harus dilakukan. Pelanggan tidak akan membeli produk hanya karena diberikan penawaran atau diminta membeli.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa pemasaran yang agresif malah dapat mematikan pelanggan. Saat memperlakukan pelanggan sebagai raja, mereka cenderung mendengar dan percaya pada pendapat penasihatnya. Jadilah penasihat yang bijak untuk menemukan solusi yang mereka inginkan.

Seorang raja hanya memerintah dan tidak melakukan apa pun. Dia mengarahkan apa yang dia inginkan dan tidak mendengarkan apa yang Anda miliki. Suatu produk atau jasa harus dibuat berdasarkan masalah pelanggan karena mereka tidak terikat untuk menyesuaikan. Pelanggan bisa saja beralih ke produk lain jika Anda tidak memiliki solusi yang dibutuhkan

5. Berikan kemudahan untuk pelanggan

Setiap orang ingin menghemat waktu, uang, dan energi sebanyak mungkin. Karena itulah, Anda harus memastikan akses pelanggan pada produk yang ditawarkan bisa didapatkan dengan mudah. Melalui strategi marketing, Anda harus mampu “menyelamatkan” mereka dari kerepotan dan kesibukan.

Jika Anda melakukan kampanye online untuk mereka, pastikan mekanismenya sederhana. Semakin mudah cara mereka berpartisipasi, makin baik pula hasil akhir yang diharapkan. Seperti halnya seorang raja, pelanggan menginginkan hidup mereka lebih mudah dan membiarkan mereka mengambil keputusan.

Terkadang, Anda juga dapat membiarkan pelanggan mendikte hal yang mereka inginkan atau cara mereka menginginkannya. Biarkan para pelanggan Anda berpartisipasi dalam pengembangan produk seperti halnya produk kopi yang bisa dipesan sesuai selera konsumennya.

Bisnis apa pun yang sedang Anda jalani, calon pelanggan dan para pelanggan setia akan menjadi stakeholder paling berharga. Anda dapat memperlakukan mereka dengan baik agar membawa konversi yang baik pula bagi perusahaan. Jangan menyepelekan hubungan dengan pelanggan sebagai hubungan transaksional, tapi hubungan jangka panjang yang layak untuk dipertahankan.

ARTIKEL TERKAIT