Cara Mencegah Terjadinya Fraud dalam Bisnis

22 May 2023

Kecurangan atau fraud merupakan salah satu aktivitas yang menimbulkan kerugian besar dalam bisnis. Sebuah survei menemukan, sepertiga bisnis menjadi korban penipuan. Dari jumlah tersebut, sayangnya hanya 5% bisnis yang menganggap penipuan memiliki risiko tinggi terhadap bisnisnya. 

Penipuan bisa datang dari mana saja. Umumnya, sumber penipuan dibagi ke dalam dua yaitu penipuan internal dan penipuan eksternal. Penipuan internal biasanya dilakukan oleh karyawan itu sendiri. Beberapa contoh fraud yang dilakukan karyawan adalah penggelapan dana untuk keperluan pribadi, kecurangan pencatatan buku besar, dan lain sebagainya.

Sementara itu, potensi sumber penipuan eksternal jauh lebih luas. Pelakunya bisa dilakukan oleh pihak ketiga atau bahkan pelanggan itu sendiri. Beberapa contoh fraud yang bisa dilakukan pelanggan adalah memberikan bukti transfer palsu, dan lain sebagainya.

Cara Mencegah Terjadinya Fraud dalam Bisnis

Untuk menghindari potensi kerugian akibat fraud, melakukan upaya pencegahan merupakan hal yang wajib dilakukan untuk melindungi sebuah bisnis. Setidaknya ada enam cara mencegah terjadinya fraud dalam bisnis. Simak selengkapnya berikut ini!

1. Rekrut karyawan secara hati-hati

Pemilik bisnis harus memastikan bahwa calon karyawannya memiliki kredibilitas tinggi, bisa dipercaya dan diandalkan. Ada beberapa cara mudah untuk mengeceknya, seperti mengaudit akun media sosialnya, mencari tahu credit scoring, serta menyelidiki latar belakang calon karyawan. 

2. Berikan training keuangan

Penyebab terbesar terjadinya fraud yang dilakukan oleh karyawan adalah adanya masalah keuangan yang melilit para karyawan. Misalnya, karyawan terlilit utang yang cukup besar hingga membuatnya kewalahan membayar kembali utang tersebut. Karena kondisi tersebut, karyawan akan mencoba berbagai cara untuk menyelesaikannya, termasuk ada peluang untuk tergoda melakukan kecurangan. 

Untuk mencegah kecurangan akibat masalah keuangan pribadi karyawan, perusahaan dapat membantu dengan mengadakan training keuangan yang disesuaikan dengan kebutuhan karyawan. 

3. Dorong karyawan untuk disiplin menjalankan SOP

Standard Operational Procedure (SOP) sering dianggap aturan formalitas yang teoritis, akibatnya banyak karyawan yang mengabaikan SOP. Hal ini lantas bisa memicu terjadinya fraud, karena ada beberapa prosedur yang diabaikan oleh karyawan.

Padahal SOP dibuat agar hasil kerja yang didapatkan sesuai dengan standar kualitas yang juga sudah ditetapkan sebelumnya. SOP juga menjamin semua proses yang terjadi dalam bisnis sesuai dengan perencanaan. Jika aturan ini diabaikan, maka munculah risiko terjadinya kecurangan yang tinggi.

Untuk mencegah kecurangan terjadi, setiap karyawan sebaiknya disiplin dan mematuhi SOP yang sudah ditetapkan. Pemilik bisnis mungkin bisa mendorong kedisiplinan karyawan ini dengan menerapkan sistem reward dan punishment. Dengan pantauan yang ketat pada SOP, maka jika ada kecurangan terjadi hal itu bisa terdeteksi sedini mungkin, sehingga bisa segera dilakukan beberapa tindakan untuk mencegah kecurangan terjadi lebih lanjut.

4. Simpan catatan yang detail dan akurat

Pemilik bisnis harus memiliki catatan yang detail dan akurat. Pencatatan yang akurat dan terperinci ini sangatlah penting, karena tanpa kontrol inventaris yang ketat, pemilik bisnis tidak akan tahu berapa banyak produk yang mungkin hilang.

Selanjutnya, catatan akuntansi terperinci juga bisa membantu pemilik bisnis dalam melacak uang yang masuk dan keluar.

5. Laksanakan audit secara mendadak

Cara mencegah fraud selanjutnya adalah dengan mengadakan audit dadakan secara rutin. Dengan cara ini, pelaku fraud akan merasa ketakutan kalau tindakan curangnya bakal ketahuan. Di waktu bersamaan, tindakan ini juga membuat karyawan lain aware bahwa pemilik bisnis melakukan pengawasan ketat terhadap mereka.

6. Jangan terbatas hanya pada aspek finansial

Selama ini, fraud identik dengan aspek finansial. Padahal, kecurangan tidak hanya berkaitan dengan aktivitas finansial saja. Tidak menutup kemungkinan ada pula tindakan curang lainnya, seperti pencurian data penting perusahaan. Oleh karena itu, pemilik bisnis harus membangun prosedur yang ketat terhadap akses data sensitif.

Itulah informasi mengenai cara mencegah terjadinya fraud dalam bisnis. Kecurangan bisa berdampak serius pada keuntungan sebuah bisnis. Karena itu, mengambil beberapa upaya pencegahan perlu dilakukan untuk melindungi bisnis dari ancaman yang tidak terduga dan kebangkrutan di masa mendatang.

Kecurangan atau fraud merupakan salah satu aktivitas yang menimbulkan kerugian besar dalam bisnis. Sebuah survei menemukan, sepertiga bisnis menjadi korban penipuan. Dari jumlah tersebut, sayangnya hanya 5% bisnis yang menganggap penipuan memiliki risiko tinggi terhadap bisnisnya. 

Penipuan bisa datang dari mana saja. Umumnya, sumber penipuan dibagi ke dalam dua yaitu penipuan internal dan penipuan eksternal. Penipuan internal biasanya dilakukan oleh karyawan itu sendiri. Beberapa contoh fraud yang dilakukan karyawan adalah penggelapan dana untuk keperluan pribadi, kecurangan pencatatan buku besar, dan lain sebagainya.

Sementara itu, potensi sumber penipuan eksternal jauh lebih luas. Pelakunya bisa dilakukan oleh pihak ketiga atau bahkan pelanggan itu sendiri. Beberapa contoh fraud yang bisa dilakukan pelanggan adalah memberikan bukti transfer palsu, dan lain sebagainya.

Cara Mencegah Terjadinya Fraud dalam Bisnis

Untuk menghindari potensi kerugian akibat fraud, melakukan upaya pencegahan merupakan hal yang wajib dilakukan untuk melindungi sebuah bisnis. Setidaknya ada enam cara mencegah terjadinya fraud dalam bisnis. Simak selengkapnya berikut ini!

1. Rekrut karyawan secara hati-hati

Pemilik bisnis harus memastikan bahwa calon karyawannya memiliki kredibilitas tinggi, bisa dipercaya dan diandalkan. Ada beberapa cara mudah untuk mengeceknya, seperti mengaudit akun media sosialnya, mencari tahu credit scoring, serta menyelidiki latar belakang calon karyawan. 

2. Berikan training keuangan

Penyebab terbesar terjadinya fraud yang dilakukan oleh karyawan adalah adanya masalah keuangan yang melilit para karyawan. Misalnya, karyawan terlilit utang yang cukup besar hingga membuatnya kewalahan membayar kembali utang tersebut. Karena kondisi tersebut, karyawan akan mencoba berbagai cara untuk menyelesaikannya, termasuk ada peluang untuk tergoda melakukan kecurangan. 

Untuk mencegah kecurangan akibat masalah keuangan pribadi karyawan, perusahaan dapat membantu dengan mengadakan training keuangan yang disesuaikan dengan kebutuhan karyawan. 

3. Dorong karyawan untuk disiplin menjalankan SOP

Standard Operational Procedure (SOP) sering dianggap aturan formalitas yang teoritis, akibatnya banyak karyawan yang mengabaikan SOP. Hal ini lantas bisa memicu terjadinya fraud, karena ada beberapa prosedur yang diabaikan oleh karyawan.

Padahal SOP dibuat agar hasil kerja yang didapatkan sesuai dengan standar kualitas yang juga sudah ditetapkan sebelumnya. SOP juga menjamin semua proses yang terjadi dalam bisnis sesuai dengan perencanaan. Jika aturan ini diabaikan, maka munculah risiko terjadinya kecurangan yang tinggi.

Untuk mencegah kecurangan terjadi, setiap karyawan sebaiknya disiplin dan mematuhi SOP yang sudah ditetapkan. Pemilik bisnis mungkin bisa mendorong kedisiplinan karyawan ini dengan menerapkan sistem reward dan punishment. Dengan pantauan yang ketat pada SOP, maka jika ada kecurangan terjadi hal itu bisa terdeteksi sedini mungkin, sehingga bisa segera dilakukan beberapa tindakan untuk mencegah kecurangan terjadi lebih lanjut.

4. Simpan catatan yang detail dan akurat

Pemilik bisnis harus memiliki catatan yang detail dan akurat. Pencatatan yang akurat dan terperinci ini sangatlah penting, karena tanpa kontrol inventaris yang ketat, pemilik bisnis tidak akan tahu berapa banyak produk yang mungkin hilang.

Selanjutnya, catatan akuntansi terperinci juga bisa membantu pemilik bisnis dalam melacak uang yang masuk dan keluar.

5. Laksanakan audit secara mendadak

Cara mencegah fraud selanjutnya adalah dengan mengadakan audit dadakan secara rutin. Dengan cara ini, pelaku fraud akan merasa ketakutan kalau tindakan curangnya bakal ketahuan. Di waktu bersamaan, tindakan ini juga membuat karyawan lain aware bahwa pemilik bisnis melakukan pengawasan ketat terhadap mereka.

6. Jangan terbatas hanya pada aspek finansial

Selama ini, fraud identik dengan aspek finansial. Padahal, kecurangan tidak hanya berkaitan dengan aktivitas finansial saja. Tidak menutup kemungkinan ada pula tindakan curang lainnya, seperti pencurian data penting perusahaan. Oleh karena itu, pemilik bisnis harus membangun prosedur yang ketat terhadap akses data sensitif.

Itulah informasi mengenai cara mencegah terjadinya fraud dalam bisnis. Kecurangan bisa berdampak serius pada keuntungan sebuah bisnis. Karena itu, mengambil beberapa upaya pencegahan perlu dilakukan untuk melindungi bisnis dari ancaman yang tidak terduga dan kebangkrutan di masa mendatang.

Prasetiya Mulya Executive Learning Institute
Prasetiya Mulya Cilandak Campus, Building 2, #2203
Jl. R.A Kartini (TB. Simatupang), Cilandak Barat, Jakarta 12430
Indonesia
Prasetiya Mulya Executive Learning Institute
Prasetiya Mulya Cilandak Campus, Building 2, #2203
Jl. R.A Kartini (TB. Simatupang), Cilandak Barat,
Jakarta 12430
Indonesia