Cara Menjadi Leader yang Baik di Masa Pandemi

10 March 2022

Menjadi pemimpin di masa pandemi COVID-19 merupakan sebuah tantangan tersendiri. Secara tiba-tiba, segala hal harus berubah dengan cepat, termasuk cara Anda menjalankan bisnis dan mengorganisasi staff. Peran pemimpin di tengah disrupsi ini sangatlah penting untuk memastikan bisnis tetap kompetitif.

Pemimpin bertanggung jawab untuk dapat menjaga produktivitas para staff, di masa apapun, termasuk di masa pandemi seperti saat ini. Dalam masa pandemi, pemimpin membutuhkan langkah-langkah yang sedikit berbeda dari biasanya agar bisnis tetap beroperasi dengan maksimal.

Hal yang tidak kalah penting adalah mempertahankan performa staff tetap terjaga seoptimal mungkin di tengah situasi yang tidak menentu. Berikut adalah empat langkah yang dapat dilakukan agar Anda menjadi pemimpin yang baik di masa pandemi.

 

1. Atur Skala Prioritas yang Jelas dan Tetapkan Desentralisasi

Dalam situasi yang sangat dinamis seperti saat ini, perusahaan membutuhkan pengambilan keputusan yang cepat dan efektif. Apabila segala pengambilan keputusan berpusat pada pemimpin tertinggi di organisasi saja, bisnis akan sulit untuk beradaptasi dengan situasi yang terus berubah.

Pemimpin yang baik adalah sosok yang dapat memberdayakan serta memercayakan para manager atau sub-ordinatnya untuk dapat mengambil keputusan. Untuk dapat memulai hal ini, pemimpin dapat mengatur dan mengkomunikasikan skala prioritas yang jelas.

Langkah ini juga dapat memudahkan para manajer untuk mengambil keputusan yang tepat dan efektif. Skala prioritas yang jelas dan mudah dipahami dapat membantu manajer dan staff di perusahaan untuk dapat merespons tantangan-tantangan yang dihadapi di lapangan, terutama saat banyak pilihan sulit yang harus diambil.

 

2. Gunakan Pendekatan Non-Biner dalam Penyelesaian Masalah

Dalam menyelesaikan masalah, cobalah untuk tidak berhenti di antara dua pilihan saja. Pemimpin memerlukan cara berpikir yang lebih kreatif. Sebagai contoh, banyak pemimpin menghadapi permasalahan dalam mengelola keuangan dan menjaga sumber daya manusia yang dimiliki.

Pendekatan non-biner dalam menghadapi situasi tersebut akan membuat para manajer hanya memiliki dua pilihan, yaitu memberhentikan staff atau berisiko kehilangan margin dalam proses operasional.

Untuk dapat mengatasinya, diperlukan pendekatan kreatif dalam menelaah masalah yang dihadapi. Sebagai pemimpin yang baik, Anda dapat melihat lebih dalam situasi tersebut tidak terbatas pada pilihan memberhentikan karyawan atau menjaga bisnis Anda tetap berjalan.

Dalam pendekatan non-biner, Anda dapat menemukan opsi-opsi lain dalam menyelesaikan masalah perusahaan. Contohnya mengurangi porsi jam kerja sebanyak 80% atau menawarkan rencana pensiun dini untuk beberapa karyawan. 

Pemimpin dapat menggunakan pendekatan kreatif dan non-biner dalam berbagai situasi. Pendekatan ini dapat digunakan pula dengan mengumpulkan anggota tim dan mengajak mereka untuk menyelesaikan masalah atau krisis yang dihadapi bersama sehingga bisnis lebih kohesif dalam jangka waktu panjang. 

 

3. Berkomunikasi dengan Empati

Dalam situasi pandemi COVID-19, orang-orang membutuhkan pemimpin yang berempati, dan tegas, khususnya ketika berkomunikasi. Di tengah masa ini, persebaran berbagai macam informasi sangatlah cepat dan berasal dari berbagai sumber. Terkadang, hal ini dapat membingungkan banyak orang mengenai keabsahan informasi tersebut, termasuk para staff di perusahaan Anda.

Pemimpin yang baik harus mampu menjadi sumber terpercaya. Pastikan target audiens atau kolega memahami informasi yang Anda sampaikan. Komunikasi yang efektif tidak berhenti pada saat Anda menyampaikan informasi, tapi juga membuat orang memahaminya, terutama di situasi yang sulit diprediksi. 

Jika Anda merasa audiens atau staff Anda sulit mencerna informasi yang diberikan, ubah cara Anda dalam menyampaikan informasi. Teknik ini dapat membantu Anda untuk memastikan audiens menyerap dan memahami informasi dengan lebih baik.

 

4. Bangun Kohesi Tim dengan Berbagi Cerita Humanis

Di tengah pandemi, banyak orang melalui tantangan sehari-sehari dengan cara-cara yang unik maupun menghibur. Sebagai pemimpin, Anda dapat mengumpulkan cerita-cerita bagaimana staff Anda melakukan banyak hal hebat di tengah krisis. 

Catat hal-hal detail dan menarik yang ada. Bagikan cerita-cerita ini ketika dalam online meeting atau conference call. Cerita-cerita ringan di tengah rutinitas yang berat dapat memberikan harapan sekaligus apresiasi untuk staff Anda.

Kesuksesan sebuah tim berkaitan langsung dengan kemampuan pemimpin tim. Para pemimpin dapat mempelajari cara memberikan arahan, mendengarkan secara aktif, memberikan feedback, dan meningkatkan rasa percaya diri melalui program Team Leadership: Becoming Flexible Leaders untuk menjaga relasi dengan tim untuk mencapai tujuan bersama.

Menjadi pemimpin di masa pandemi COVID-19 merupakan sebuah tantangan tersendiri. Secara tiba-tiba, segala hal harus berubah dengan cepat, termasuk cara Anda menjalankan bisnis dan mengorganisasi staff. Peran pemimpin di tengah disrupsi ini sangatlah penting untuk memastikan bisnis tetap kompetitif.

Pemimpin bertanggung jawab untuk dapat menjaga produktivitas para staff, di masa apapun, termasuk di masa pandemi seperti saat ini. Dalam masa pandemi, pemimpin membutuhkan langkah-langkah yang sedikit berbeda dari biasanya agar bisnis tetap beroperasi dengan maksimal.

Hal yang tidak kalah penting adalah mempertahankan performa staff tetap terjaga seoptimal mungkin di tengah situasi yang tidak menentu. Berikut adalah empat langkah yang dapat dilakukan agar Anda menjadi pemimpin yang baik di masa pandemi.

 

1. Atur Skala Prioritas yang Jelas dan Tetapkan Desentralisasi

Dalam situasi yang sangat dinamis seperti saat ini, perusahaan membutuhkan pengambilan keputusan yang cepat dan efektif. Apabila segala pengambilan keputusan berpusat pada pemimpin tertinggi di organisasi saja, bisnis akan sulit untuk beradaptasi dengan situasi yang terus berubah.

Pemimpin yang baik adalah sosok yang dapat memberdayakan serta memercayakan para manager atau sub-ordinatnya untuk dapat mengambil keputusan. Untuk dapat memulai hal ini, pemimpin dapat mengatur dan mengkomunikasikan skala prioritas yang jelas.

Langkah ini juga dapat memudahkan para manajer untuk mengambil keputusan yang tepat dan efektif. Skala prioritas yang jelas dan mudah dipahami dapat membantu manajer dan staff di perusahaan untuk dapat merespons tantangan-tantangan yang dihadapi di lapangan, terutama saat banyak pilihan sulit yang harus diambil.

 

2. Gunakan Pendekatan Non-Biner dalam Penyelesaian Masalah

Dalam menyelesaikan masalah, cobalah untuk tidak berhenti di antara dua pilihan saja. Pemimpin memerlukan cara berpikir yang lebih kreatif. Sebagai contoh, banyak pemimpin menghadapi permasalahan dalam mengelola keuangan dan menjaga sumber daya manusia yang dimiliki.

Pendekatan non-biner dalam menghadapi situasi tersebut akan membuat para manajer hanya memiliki dua pilihan, yaitu memberhentikan staff atau berisiko kehilangan margin dalam proses operasional.

Untuk dapat mengatasinya, diperlukan pendekatan kreatif dalam menelaah masalah yang dihadapi. Sebagai pemimpin yang baik, Anda dapat melihat lebih dalam situasi tersebut tidak terbatas pada pilihan memberhentikan karyawan atau menjaga bisnis Anda tetap berjalan.

Dalam pendekatan non-biner, Anda dapat menemukan opsi-opsi lain dalam menyelesaikan masalah perusahaan. Contohnya mengurangi porsi jam kerja sebanyak 80% atau menawarkan rencana pensiun dini untuk beberapa karyawan. 

Pemimpin dapat menggunakan pendekatan kreatif dan non-biner dalam berbagai situasi. Pendekatan ini dapat digunakan pula dengan mengumpulkan anggota tim dan mengajak mereka untuk menyelesaikan masalah atau krisis yang dihadapi bersama sehingga bisnis lebih kohesif dalam jangka waktu panjang. 

 

3. Berkomunikasi dengan Empati

Dalam situasi pandemi COVID-19, orang-orang membutuhkan pemimpin yang berempati, dan tegas, khususnya ketika berkomunikasi. Di tengah masa ini, persebaran berbagai macam informasi sangatlah cepat dan berasal dari berbagai sumber. Terkadang, hal ini dapat membingungkan banyak orang mengenai keabsahan informasi tersebut, termasuk para staff di perusahaan Anda.

Pemimpin yang baik harus mampu menjadi sumber terpercaya. Pastikan target audiens atau kolega memahami informasi yang Anda sampaikan. Komunikasi yang efektif tidak berhenti pada saat Anda menyampaikan informasi, tapi juga membuat orang memahaminya, terutama di situasi yang sulit diprediksi. 

Jika Anda merasa audiens atau staff Anda sulit mencerna informasi yang diberikan, ubah cara Anda dalam menyampaikan informasi. Teknik ini dapat membantu Anda untuk memastikan audiens menyerap dan memahami informasi dengan lebih baik.

 

4. Bangun Kohesi Tim dengan Berbagi Cerita Humanis

Di tengah pandemi, banyak orang melalui tantangan sehari-sehari dengan cara-cara yang unik maupun menghibur. Sebagai pemimpin, Anda dapat mengumpulkan cerita-cerita bagaimana staff Anda melakukan banyak hal hebat di tengah krisis. 

Catat hal-hal detail dan menarik yang ada. Bagikan cerita-cerita ini ketika dalam online meeting atau conference call. Cerita-cerita ringan di tengah rutinitas yang berat dapat memberikan harapan sekaligus apresiasi untuk staff Anda.

Kesuksesan sebuah tim berkaitan langsung dengan kemampuan pemimpin tim. Para pemimpin dapat mempelajari cara memberikan arahan, mendengarkan secara aktif, memberikan feedback, dan meningkatkan rasa percaya diri melalui program Team Leadership: Becoming Flexible Leaders untuk menjaga relasi dengan tim untuk mencapai tujuan bersama.

Prasetiya Mulya Executive Learning Institute
Prasetiya Mulya Cilandak Campus, Building 2, #2203
Jl. R.A Kartini (TB. Simatupang), Cilandak Barat, Jakarta 12430
Indonesia
Prasetiya Mulya Executive Learning Institute
Prasetiya Mulya Cilandak Campus, Building 2, #2203
Jl. R.A Kartini (TB. Simatupang), Cilandak Barat,
Jakarta 12430
Indonesia