Beranda
>
Gagasan
>
Artikel

Elemen Penting Dalam Financial Analysis

Elemen-Penting-Dalam-Financial-Analysis_Rezky.jpg

Mendapatkan keuntungan jadi salah satu goals dalam menjalankan bisnis. Sayangnya, masih banyak bisnis yang mengandalkan intuisi dalam perhitungan jumlah angka untung-rugi ini. Anda perlu mengetahui yang dinamakan financial analysis untuk mengetahui kinerja bisnis.

Financial Analysis ini diperlukan dalam berbagai skala bisnis, baik UMKM maupun perusahaan yang sudah besar. Analisis keuangan membantu Anda untuk membuat rencana serta memiliki pandangan akurat tentang stabilitas dan profitabilitas bisnis.

Namun, Anda perlu hati-hati dalam melakukan penyusunan analisis keuangan. Perhatikan berbagai elemen penting dalam membuat analisis. Untuk lebih lengkapnya, simak paparannya di bawah ini.

Mengenal Financial Analysis

Analisis keuangan akan melibatkan evaluasi proyek, anggaran, dan elemen keuangan lainnya dalam bisnis. Karena itu, analisis keuangan akan sangat erat kaitannya dengan strategi dan kinerja sebuah bisnis.

Dengan financial analysis, Anda bisa memeriksa aset bisnis dalam berbagai sudut pandang. Anda bisa melihat kondisi kestabilan, profit, hingga aset yang dikonversikan ke dalam bentuk uang tunai. Dengan kata lain, analisis keuangan bertujuan menguji profitabilitas dan kesehatan keuangan aset.

Para analisis akan mencoba mendapatkan pandangan yang jelas tentang langkah yang perlu diambil oleh bisnis secara finansial. Selain itu, data analisis yang didapatkan dapat digunakan untuk menjawab semua pertanyaan tentang posisi keuangan bisnis. Tidak jarang data tersebut digunakan untuk memberi pemahaman yang kuat dalam membangun strategi baru.

Elemen Penting Financial Analysis

Analisis keuangan merupakan langkah pertama yang perlu dilakukan untuk menjaga pertumbuhan bisnis jangka panjang. Berikut elemen dalam melakukan analisis keuangan:

1. Laporan Laba-Rugi

Laporan ini mencangkup kinerja keuangan dalam periode tertentu. Laporan ini pun akan membantu Anda untuk memprediksi kinerja dan arus kas di masa depan. Laporan laba-rugi akan mencangkup:

  • Margin laba kotor adalah persentase pendapatan yang sudah dikurangi harga pokok penjualan. Selisih dari laporan laba kotor dihitung dengan membagi laba kotor Anda dengan pendapatan Anda dari penjualan.
  • Margin laba operasi adalah jumlah pendapatan yang tersisa setelah biaya operasi dan HPP. Dihitung dengan membagi penghasilan dengan pendapatan.
  • Margin laba bersih adalah persentase pendapatan dikurangi semua pengeluaran dari penjualan untuk menentukan kemampuan laba. Dihitung dengan membagi laba bersih dengan pendapatan.
  • Pertumbuhan pendapatan adalah laporan persentase pertumbuhan dalam periode tertentu. Dihitung dengan mengurangkan pendapatan periode sebelumnya dari pendapatan periode yang sedang berjalan. Hasilkan kemudian dibagi dengan pendapatan periode sebelumnya.
  • Konsentrasi pendapatan adalah Penilaian dari klien yang menghasilkan pendapatan paling banyak. Dihitung dengan membagi pendapatan dari satu klien dengan total pendapatan Anda.
  • Pendapatan per karyawan adalah penilaian produktivitas bisnis dan karyawan yang dibutuhkan. Dihitung dengan membagi pendapatan dengan jumlah karyawan.

2. Neraca Keuangan

Neraca mencerminkan seluruh kewajiban dan ekuitas perusahaan yang dimiliki. Nantinya, jumlah total neraca keuangan harus nol. Berikut yang termasuk dalam neraca keuangan.

  • Aset (Kewajiban dan Ekuitas)
  • Rasio Likuiditas
  • Rasio Leverage
  • Rasio Efisiensi

3. Laporan Arus Kas

Laporan arus kas memberikan likuiditas jumlah kas yang dihasilkan selama periode tertentu. Laporan arus kas biasanya mencakup:

  • Perputaran inventaris
  • Piutang usaha
  • Total asset turnover
  • Perputaran aset bersih

4. Rasio Keuangan

Daftar analisis rasio harus mencangkup:

  • Utang to rasio ekuitas
  • Rasio lancar
  • Rasio lepat
  • Pengembalian ekuitas
  • Selisih laba bersih

Anda bisa mencari tahu lebih banyak seluk-beluk analisis keuangan dengan mengikuti Program Financial Analysis dari prasmul eli. Program ini ditujukan untuk segala kalangan, baik manajemen perusahan hingga para bankir. Dengan begitu, bisnis yang dijalani akan lebih terkontrol dalam sisi keuangan dan pemanfaatan asetnya.
 

ARTIKEL TERKAIT