Beranda
>
Gagasan
>
Artikel

Urgensi Belajar Financial Analysis untuk Manajer dan Profesional

cover-artikel-putih.jpg

Belajar financial analysis menjadi kebutuhan mutlak di era bisnis yang bergerak cepat dan berbasis data. 

Berdasarkan riset McKinsey, perusahaan yang secara aktif mengembangkan kemampuan financial analysis di berbagai lini organisasi mampu meningkatkan efektivitas pengambilan keputusan strategis hingga 30%.

Di Indonesia sendiri, sejumlah perusahaan besar seperti di sektor FMCG dan teknologi yang berhasil bertahan dan bahkan tumbuh di tengah krisis global 2020–2021, terbukti memiliki sistem analisis keuangan yang kuat sebagai fondasi strategi bisnis mereka. 

Data ini menegaskan bahwa keterampilan financial analysis bukan hanya memperkaya keahlian individu, tetapi juga memperkokoh daya tahan dan ketangguhan bisnis secara keseluruhan.

Dalam artikel ini, Anda akan lebih memahami urgensi belajar menganalisa keuangan, mulai dari mengenal tugas seorang analisis keuangan dan mengetahui siapa saja yang perlu menggunakannya dalam perusahaan.

Tugas Seorang Financial Analyst

Financial analyst tidak sekadar menyusun laporan keuangan atau membuat proyeksi angka semata. 

Menurut Aswath Damodaran, seorang pakar valuation dan keuangan dari New York University, "Financial analysis is the bridge between numbers and strategy." 

Artinya, melalui analisa keuangan yang tajam, manajemen bisa menerjemahkan data keuangan menjadi insight strategis yang dapat diandalkan dalam pengambilan keputusan bisnis.

Oleh karena itu, tugas utama seorang financial analyst meliputi:

  • Mengolah data keuangan menjadi informasi yang bisa ditindaklanjuti, bukan hanya angka-angka yang pasif dan tidak bermakna.
  • Menganalisis tren pendapatan, pengeluaran, laba, investasi, dan mengidentifikasi potensi risiko dan peluang.
  • Mendukung perencanaan keuangan dan pengambilan keputusan investasi, baik untuk ekspansi bisnis, efisiensi operasional, maupun mitigasi risiko.

Dalam sebuah artikel Harvard Business Review yang berjudul "The New Skills of the Financial Analyst", disebutkan bahwa di era bisnis modern, financial analyst diharapkan tidak hanya memiliki kemampuan teknis dalam analisis data, tetapi juga keahlian komunikasi untuk menerjemahkan hasil analisis ke dalam narasi bisnis yang mudah dipahami oleh manajemen senior. 

Ini berarti mereka berperan sebagai mitra strategis, bukan sekadar "penjaga angka."

Dalam studi yang dilakukan McKinsey bertajuk "The Evolving Role of the Finance Function", perusahaan dengan fungsi financial analysis yang matang mampu meningkatkan efektivitas pengambilan keputusan strategis hingga 20–30%. 

Hal ini terjadi karena adanya pergeseran dari fokus sekadar reporting ke forward-looking analysis yang mengarahkan langkah bisnis ke depan.

Dalam konteks perusahaan, keberadaan financial analyst yang kuat akan:

  • Memberikan simulasi skenario berbasis data untuk mendukung pengambilan keputusan CEO dan para stakeholder atau pemangku kebijakan. 
  • Menyediakan analisis valuasi proyek dan inisiatif baru secara objektif.
  • Membantu manajemen lebih cepat dalam mengantisipasi potensi tekanan likuiditas atau ketidakpastian pasar.
  • Memberikan peringatan dini terhadap performa keuangan yang tidak sesuai proyeksi.

Sebagai ilustrasi nyata, beberapa perusahaan besar di Indonesia yang sukses melewati krisis 2020–2021, seperti sektor FMCG dan teknologi, menunjukkan bahwa ketajaman analisis keuangan yang berorientasi masa depan adalah salah satu faktor pembeda utama antara yang bertahan dan yang tumbang.

Oleh karena itu, manajemen perusahaan perlu memperkuat keterampilan analisis finansial di perusahaan. 

Hal yang diperkuat bukan hanya dalam jumlah orang yang menguasai keterampilan analisis finansial, tetapi juga dari sisi kualitas, alat analisis yang digunakan, dan pelatihan berkelanjutan. 

Dengan begitu, manajemen bisa memastikan bahwa setiap keputusan yang manajemen ambil berbasis pada data kuat dan analisis mendalam, mendukung ambisi perusahaan untuk terus tumbuh berkelanjutan.

Siapa yang Membutuhkan Keterampilan Financial Analysis di Perusahaan?

Analisis keuangan bukan lagi keterampilan eksklusif untuk tim keuangan saja. 

Dalam sebuah artikel Harvard Business Review yang berjudul "Every Manager Should Be a Financial Analyst", menyebutkan bahwa di dunia bisnis modern, setiap manajer perlu memiliki pemahaman dasar tentang analisis keuangan untuk membuat keputusan yang lebih strategis dan berbasis data.

Berdasarkan pengalaman kami di prasmul-eli dan berbagai literatur manajemen keuangan, berikut adalah kelompok karyawan yang seharusnya memiliki keterampilan financial analysis.

1. Tim Keuangan dan Akuntansi

Tim keuangan dan akuntansi sudah pasti menjadi kelompok utama yang punya keharusan menguasai keterampilan analisis finansial.

Mereka adalah garda depan dalam mengolah laporan keuangan, memproyeksikan cash flow, dan melakukan evaluasi performa keuangan perusahaan. 

Keterampilan analisis keuangan ini penting untuk meningkatkan akurasi analisis mereka dan memperkuat kemampuan dalam memberikan wawasan strategis, bukan sekadar laporan historis. 

Seperti disampaikan oleh Deloitte dalam studinya "Finance 2025", masa depan tim keuangan adalah sebagai strategic advisor yang proaktif, bukan hanya pencatat angka.

2. Manajer Divisi dan Kepala Departemen

Banyak keputusan operasional yang berimplikasi pada kondisi finansial, misalnya adalah keputusan untuk ekspansi, merekrut tambahan sumber daya, atau membeli aset baru. 

Dengan pemahaman financial analysis yang tepat, para manajer dapat:

  • Membuat anggaran yang lebih realistis,
  • Melakukan analisis biaya-manfaat terhadap proyek mereka,
  • Serta membaca laporan keuangan internal untuk mengambil keputusan yang lebih terinformasi.

Atas pentingnya pemahaman financial analysis, maka para manajer divisi dan kepala departemen menjadi kelompok kedua yang penting untuk belajar analisis keuangan yang tepat.

Dalam riset yang dilakukan McKinsey yang bertajuk "Building Financial Acumen Across the Organization" menemukan bahwa perusahaan yang melatih manajer non-keuangan dalam analisis keuangan dapat meningkatkan efisiensi operasional hingga 18%.

3. Tim Business Development dan Sales

Mereka adalah ujung tombak pertumbuhan bisnis. Dengan penguasaan aspek finansial memungkinkan mereka untuk dapat:

  • Memahami dampak finansial dari kesepakatan bisnis.
  • Menyusun proposal yang lebih menguntungkan.
  • Merancang strategi penjualan yang mempertimbangkan margin keuntungan serta risiko pembayaran.

Pengetahuan tentang financial analysis pada divisi ini akan mendorong pertumbuhan bisnis yang lebih sehat karena berpengaruh kepada keseimbangan antara pertumbuhan pendapatan dan cash flow perusahaan dalam jangka panjang.

4. Project Manager dan Tim R&D

Setiap proyek, terutama yang berbasis inovasi dan teknologi, memerlukan analisis keuangan untuk memastikan kelayakan investasi dan estimasi ROI (Return on Investment). 

Dalam laporannya yang berjudul "The Value of Financially Literate Project Teams", Gartner menegaskan bahwa proyek yang dipimpin oleh manajer dengan literasi keuangan yang baik memiliki kemungkinan dua kali lebih besar untuk mencapai target waktu dan anggaran.

Sudahkah Anda Memiliki Keterampilan Financial Analysis yang Tepat? 

Menguasai financial analysis adalah investasi keterampilan yang akan membawa dampak besar pada karier Anda. 

Dengan keahlian tersebut, Anda bisa memberikan dampak positif untuk bisnis di perusahaan tempat Anda bekerja. 

Pengetahuan dan keterampilan tambahan tentang financial analysis akan membantu pengambilan keputusan dari kaca mata finansial dari tiap divisi kerja. 

Dengan demikian, pengambilan keputusan strategis juga lebih mempertimbangkan dampak pada kinerja keuangan perusahaan.

Anda bisa menguasai keterampilan analisis keuangan dengan mengikuti pelatihan  Financial Analysis Program dari prasmul-eli. 

Pelatihan ini bahkan menyediakan materi komprehensif, yang secara khusus dirancang untuk manajer dan profesional untuk memiliki kompetensi analisis keuangan.

Mari berikan kontribusi terbaik untuk bisnis dengan memiliki keterampilan analisis keuangan yang tepat.

ARTIKEL TERKAIT