Pengaplikasian Inovasi tidak dapat disamaratakan. Hal itu bergantung pada status atau jenjang perusahaan Anda, apakah termasuk dalam perusahaan yang sudah stabil dan mapan atau bisnis Anda masih tergolong baru dan sedang berkembang. Ada berbagai cara untuk dapat menciptakan nilai, mencapai diferensiasi, dan melampaui persaingan.
Pada perusahaan Anda, inovasi memiliki berbagai macam arti, mulai dari melakukan perbaikan bertahap pada produk yang ada hingga menciptakan teknologi dengan terobosan baru atau mengembangkan pasar yang benar-benar baru.
Pada kursus online mengenai Disruptive Strategy, Professor Clayton Christensen dari Harvard Business School, menguraikan tiga jenis inovasi, yaitu:
Cara memanfaatkan setiap inovasi tergantung pada tempat perusahaan atau bisnis Anda di pasar. Berikut ini pemaparan dari setiap jenis inovasi dan cara menerapkannya untuk mencapai kesuksesan bisnis jangka panjang.
Sustaining innovation atau inovasi berkelanjutan adalah perbaikan dari produk yang sudah ada. Perusahaan yang mengejar inovasi berkelanjutan mengembangkan versi yang disempurnakan dari produk tingkat atas mereka untuk menargetkan pelanggan mereka yang paling menguntungkan serta bersedia membayar untuk peningkatan kinerja.
Dalam hal ini bisnis akan diuntungkan karena mereka dapat memanfaatkan proses dan struktur biaya mereka saat ini. Di kemudian hari, perusahaan dapat mempertahankan atau meningkatkan margin keuntungan mereka.
Dalam Disruptive Strategy, Christensen secara singkat menggambarkan karakteristik mempertahankan inovasi dalam konteks produk yang lebih baik dapat dijual kepada pelanggan terbaik, untuk meraup keuntungan lebih baik pula.
Contoh perusahaan atau brand yang menerapkan ini adalah Apple saat setiap kali meluncurkan versi baru iPhone-nya. Sementara setiap rilis, Apple selalu menyorot fitur terbaru yang seringkali merupakan terobosan, seperti sistem tiga kamera di iPhone 11 Pro. Dalam hal ini Apple berarti masih membangun pasar dan value network yang sudah ada sebelumnya.
Inovasi berkelanjutan adalah sebuah metode saat para pemimpin perusahaan atau suatu bidang yang bertanggung jawab. Biasanya dapat dikatakan berhasil karena mereka mendengarkan pelanggan yang sudah ada dan menggunakannya untuk mengembangkan produk dan layanan yang unggul. Namun, dalam prosesnya mereka menciptakan peluang bagi perusahaan baru untuk masuk ke pasar kelas bawah.
Memasuki low-end disruption atau gangguan tingkat rendah, yaitu ketika bisnis berada di posisi terbawah pasar dengan produk yang cukup baik dengan biaya yang lebih murah. Christensen menggambarkan ini sebagai “inovasi yang mengganggu”. Artinya, perusahaan kecil dengan sumber daya lebih sedikit mulai bergerak ke atas dan pada akhirnya mendapat pelanggan lama yang kemudian mengadopsinya ke arus utama.
“Jika Anda sampai ke dasar pasar, Anda menciptakan situasi di mana perusahaan besar termotivasi untuk melarikan diri, daripada melawan Anda,” kata Christensen dalam Disruptive Strategy.
Menurut Christensen, perusahaan besar biasanya tidak akan melawan karena tidak ada keuntungan di dalamnya. Selain itu, sangat sulit bagi sebuah perusahaan untuk mengejar peluang di mana tidak ada keuntungan yang didapatkan.
Gangguan tingkat rendah adalah proses pendatang baru biasanya menang atau mendapatkan keuntungan lebih dibandingkan perusahaan atau bisnis yang sudah ada sebelumnya. Salah satu contoh perusahaan yang menggunakan low-end disruption adalah Airbnb.
Pada tahun 2007, pendiri Airbnb, Brian Chesky dan Joe Gebbia memiliki ide untuk menyewakan kasur angin di apartemen mereka kepada orang-orang yang menghadiri konferensi desain di San Fransisco.
Meskipun bukan situasi tidur yang ideal, inovasi tersebut ternyata cukup baik bagi tiga tamu yang ada dengan harga jauh lebih murah daripada menginap di hotel. Pada saat ini, Airbnb sebagai marketplace online yang bergelut di bidang persewaan penginapan.
Mereka juga menawarkan destinasi liburan yang jumlah totalnya akomodasinya sudah lebih dari tujuh juta akomodasi dan 50.000 sarana hiburan kepada wisatawan dari seluruh dunia. Pengunjung hotel telah beralih ke Airbnb dan menghasilkan lebih banyak pemesanan kamar atau ruang.
New-market disruption atau gangguan pasar baru adalah ketika bisnis membuat sebuah segmen baru di pasar yang ada untuk menjangkau pelanggan yang kurang terlayani. Melalui ukuran kinerja baru, mereka mengubah produk dan layanan yang dulunya mahal dan tidak terjangkau menjadi sesuatu yang lebih dapat diraih dan diakses oleh populasi yang lebih besar.
Menurut Christensen, low-end disruption tidak menciptakan pasar baru, melainkan mendapat pangsa pasar melawan yang lama. Gangguan pasar baru bersaing dengan perusahaan atau pemain lama atau yang sudah ada dengan mengejar pelanggan baru yang perusahaan ini tidak tertarik. Karena itulah, menjual produk menjadi lebih sederhana kepada mereka.
Lagi-lagi melalui Apple dapat kita lihat tentang inovasi yang mereka lakukan. iPhone yang dikeluarkan Apple menjadi inovasi yang berkelanjutan, sebelumnya berfungsi sebagai gangguan pasar baru.
Penggunaan iPhone mengacaukan pasar laptop dengan memungkinkan pelanggan terhubung ke internet dan kemudahan dalam mengakses aplikasi favorit dari perangkat yang dapat mereka pegang dalam satu genggaman.
Ada banyak cara untuk mengejar inovasi. Jika Anda sedang mengembangkan bisnis, pikirkan secara strategis untuk meningkatkan produk bisnis Anda secara pribadi maupun bagian dari perusahaan. Saat ini, berbagai inovasi dapat membantu mempertahankan keunggulan kompetitif.
Penting bagi para eksekutif perusahaan untuk dapat melakukan inovasi baru dan pengembangan bisnis yang mampu bersaing, bertahan, dan unggul. Melalui program Business Development Planning, Anda bisa mendapatkan berbagai sudut pandang perencanaan bisnis yang matang untuk meminimalisasi risiko-risiko yang dapat mengganggu kinerja perusahaan sehingga Anda bisa menjaga pasar tetap stabil.