Sebagai seorang manajer kesuksesan tidak hanya bergantung pada pekerjaan, melainkan pada apa yang dicapai orang lain yaitu tim. Dalam hal ini, mengelola sumber daya manusia bukanlah perkara mudah karena setiap orang memiliki sifat dan gaya bekerja yang berbeda.
Banyak manajer yang mungkin tidak menerima pelatihan manajemen. Kurangnya pelatihan tersebut juga dapat menyebabkan kurangnya loyalitas anggota tim pada manajer dan perusahaan. Oleh karena itu, perhatikanlah beberapa kesalahan yang sering terjadi pada manajer dan bagaimana cara mengatasinya:
Studi menunjukan bahwa karyawan lebih senang saat mereka memiliki otonomi atas pekerjaan mereka. Oleh karena itu, setelah Anda memberikan tugas pada anggota tim, sepanjang karyawan mau dan mampu mengerjakan maka berikan kepercayaan penuh pada anggota tim. Fokuskan bahwa tim sedang melakukan tanggung jawabnya dan mengerjakan tugas yang selaras dengan tujuan perusahaan.
Meskipun penting untuk mengecek pekerjaan tim, berikan waktu untuk setiap prosesnya. Jika perlu, Anda bisa berdiskusi dan menawarkan bantuan. Melalui obrolan ini Anda akan membangun hubungan dan kepercayaan dengan tim. Pastikan juga bahwa Anda lebih banyak mendengarkan daripada berbicara.
Anda tidak boleh membiarkan masalah berlarut-larut. Sekuat apa pun Anda menghindari topik-topik pembicaraan yang sulit dibicarakan, momen tersebut akan muncul. Karena itu, Anda tidak boleh menghindarinya karena semakin lama masalah dibiarkan, hal ini dapat mempengaruhi kinerja tim.
Selain itu, Anda tidak boleh goyah pada keputusan yang sulit atau bahkan menyetujui segala sesuatunya hanya untuk menghindari konfrontasi. Keputusan yang dibuat akan mempengaruhi beban kerja tim sehingga Anda harus bersikap bijak dengan hal yang dijanjikan kepada orang lain.
Studi menunjukan bahwa ketika karyawan merasa dipercaya oleh manajer, mereka merasa lebih senang. Selain itu, karyawan akan memberikan upaya lebih keras dalam bekerja. Itulah alasan pentingnya mengutamakan kepercayaan pada anggota tim.
Anda dapat menjadwalkan pertemuan dengan anggota tim dan tanyakan tujuan karir profesional. Baik keterampilan yang ingin diperoleh maupun tugas atau kegiatan yang dapat diberikan untuk membantu meningkatkan keterampilan atau pengalaman.
Pertemuan ini juga dapat menjadi wadah transparansi perusahaan pada karyawan. Keterbukaan tentang tujuan dan tantangan perusahaan akan membuat karyawan paham dengan peran, tanggung jawab, dan kontribusi yang bisa diberikan bagi kemajuan perusahaan.
Manajer yang baik tahu bahwa tanpa adanya kerja sama tim, tidak akan ada manajer yang sukses. Meski terkesan sederhana penggunaan bahasa sangatlah penting untuk manajer. Saat bekerja, seorang pemimpin disarankan untuk selalu melibatkan tim.
Hal paling sederhana dapat ditunjukkan dengan tidak merujuk dirinya dengan sebutan “saya,” melainkan “kita” saat berbicara di hadapan tim. Pemilihan bahasa ini dapat membantu menciptakan rasa kebersamaan dan kepercayaan tim pada Anda.
Sama pentingnya dengan memperhatikan penggunaan bahasa, Anda juga harus memperhatikan cara berkomunikasi dengan tim secara keseluruhan. Jika Anda lebih banyak berbicara daripada mendengar ini akan menjadi bumerang.
Untuk menghindari ini, Anda harus fokus mendengarkan kebutuhan dan kesulitan anggota tim, dan pemangku kepentingan lain. Dengan melakukan ini Anda dapat meningkatkan komunikasi, dan kepercayaan tim.
Pada akhirnya, perlu diingat bahwa siapapun dapat membuat kesalahan, termasuk seorang manajer. Saat Anda melakukannya, jangan berkecil hati. Hal tersebut adalah bagian dari sebuah proses. Menjadi manajer yang baik bukan berarti harus selalu sempurna, melainkan harus terus belajar dan mengakomodasi kebutuhan tim.
Menjadi manajer (leader) memang bukan tanggung jawab yang mudah. Agar mampu menjadi leader yang sukses, First Line Leadership program dapat membantu mereka untuk mendapatkan bekal dan pengetahuan serta keterampilan yang dibutuhkan sebagai seorang pemimpin yang efektif dan baik.