Masalah yang Bisa Muncul dari Kesalahan Penetapan Tujuan

14 April 2022

Seorang pengusaha membuat list dan plan untuk memutar roda bisnis perusahaan agar mendapatkan hasil yang sempurna. Diperlukan persiapan untuk mengadaptasi strategi agar usahanya bisa mencapai target yang maksimal. 

Setelah pengusaha tersebut berhasil menjalankan rencana dan target yang dimiliki secara rinci, muncul beberapa kendala pada bisnisnya. Hal ini biasanya diakibatkan oleh adanya kesalahan dalam membuat suatu tujuan. Tidak hanya mengetahui potensi masalah, pelaku bisnis juga harus mampu mengantisipasi masalah dengan baik.

Potensi Masalah Akibat Kesalahan dalam Menetapkan Tujuan

Memiliki tujuan dalam menjalankan sebuah bisnis sangatlah penting. Namun, bagaimana ketika tujuan tersebut menimbulkan masalah? Berikut permasalahan yang diakibatkan dari kesalahan dalam menetapkan tujuan.

1. Fokus yang Berlebihan

Fokus dalam bekerja memang sangat perlu dilakukan saat bekerja. Namun, ketika fokus yang berlebihan dalam mengerjakan suatu pekerjaan juga tidak disarankan. Fokus yang berlebih tersebut dapat menyebabkan Anda mengabaikan masalah dan tugas penting lainnya. 

Contohnya, saat sebuah divisi memberi penghargaan kepada karyawan untuk memenuhi target penjualan dalam periode yang singkat. Untuk mengejar target penjualan secara cepat, pegawai tersebut cenderung lalai dan mengabaikan tujuan lainnya. Bagaimanapun, faktor-faktor lain tetap penting untuk membantu perusahaan berkembang meskipun untuk jangka waktu yang panjang.

2. Mengambil Terlalu Banyak Risiko

Manajer sering disarankan untuk memiliki tujuan yang cukup menantang agar tetap untuk bekerja sekeras mungkin dan dapat berkembang. Perilaku yang mengelu-elukan risiko hanya akan menjadi fenomena stretch goals. Target tidak akan tercapai karena terlalu banyak risiko sehingga berpotensi menghancurkan nilai dari bisnis. 

3. Meremehkan Time Limit dan Gangguan

Sebagai seorang manajer, Anda harus tetap realistis tentang tenggang waktu, situasi, dan kemampuan tim Anda pada saat menetapkan tujuan untuk mereka. Beberapa manajer memiliki ekspektasi yang tinggi terhadap para karyawan, seperti menganggap mereka akan siap untuk memberikan bekerja di waktu luang. 

Asumsikan bahwa hal-hal akan muncul, baik itu situasi darurat, karyawan jatuh sakit, atau pandemi global. Hal-hal di atas bisa saja terjadi dan Anda tidak memiliki kendali untuk mengubahnya. Sebagai seorang pemimpin, Anda perlu meninggalkan ruang untuk kesalahan, kemunduran, dan waktu liburan saat menetapkan tujuan.

4. Mengatur Tujuan Bukan Berdasarkan Data 

Terkadang, manajer cenderung menetapkan apa yang disebut tujuan berbasis ego dan preferensi pribadi. Terlepas dari berbagai tes, eksperimen, dan data yang sudah disiapkan, beberapa pemimpin terus kembali ke inisiatif yang mereka miliki sebelumnya dengan harapan akan adanya progres pada bisnis. Perilaku seperti itu tidak hanya menghambat pertumbuhan perusahaan, tetapi juga merusak reputasi dan kepercayaan manajer tersebut di mata tim mereka.

Cara Meningkatkan Penetapan Tujuan

Penting bagi para negosiator kenapa tiba2 ngomongin negosiator ya? untuk membuat penetapan tujuan dan perencanaan kinerja yang lebih efektif. Pada manajer bisa memerhatikan tiga poin utama yang perlu dijadikan fokus dalam menetapkan tujuan.

1. Pilih Partner yang Tepat

Ketahuilah bahwa perencanaan kinerja bukanlah sesuatu yang harus dilakukan sendiri. Untuk melakukan penetapan tujuan diperlukan partner, contohnya berkolaboratif dengan anggota tim. Proses. Sehingga, manajer perlu mengetahui apa yang menjadi tanggung jawab utama karyawan, apa yang diharapkan dalam peran tersebut, dan apa yang ingin mereka lihat dalam hal performa kerja. 

2. Pastikan Tujuan dengan Kualitas 

Setiap kali Anda menetapkan tujuan, pikirkan bahwa tujuan tersebut memiliki kualitas yang baik. Pastikan tujuan Anda terdiri dari 5 poin, yakni spesifik, dapat diukur, bisa dicapai, relevan, dan terikat periode. Satu lagi yang terpenting adalah motivasi karyawan. Anda perlu memahami apa yang memotivasi karyawan dari tujuan ini. 

3. Tentukan Tingkat Kompetensi dan Komitmen 

Manajer perlu mempertimbangkan kompetensi individu dan tingkat komitmen karyawan untuk sebuah tugas. Hindari asumsi tentang karyawan veteran untuk dapat melaksanakan seluruh tugas karena mereka lebih berpengalaman. Hal ini sering menjadi kesalahan publik. 

Penting bagi seorang manajer untuk mencari tahu tentang pengalaman dengan tugas tertentu. Kemudian, Anda bisa melakukan kerjasama dengan karyawan yang sesuai dengan syarat yang diberikan. Berikan arahan dan dukungan agar mereka berhasil dalam mengerjakan tugas khusus ini.

Untuk dapat mencapai tujuannya, seorang pemimpin harus menyesuaikan gaya kepemimpinannya agar dapat menggerakkan tim dan bawahannya secara efektif. Melalui program Team Leadership: Becoming Flexible Leader, para pemimpin tim akan mempelajari bagaimana memberikan arahan yang spesifik dan jelas, mendengarkan secara aktif, memberikan umpan balik dan meningkatkan rasa percaya diri setiap anggota timnya.

Seorang pengusaha membuat list dan plan untuk memutar roda bisnis perusahaan agar mendapatkan hasil yang sempurna. Diperlukan persiapan untuk mengadaptasi strategi agar usahanya bisa mencapai target yang maksimal. 

Setelah pengusaha tersebut berhasil menjalankan rencana dan target yang dimiliki secara rinci, muncul beberapa kendala pada bisnisnya. Hal ini biasanya diakibatkan oleh adanya kesalahan dalam membuat suatu tujuan. Tidak hanya mengetahui potensi masalah, pelaku bisnis juga harus mampu mengantisipasi masalah dengan baik.

Potensi Masalah Akibat Kesalahan dalam Menetapkan Tujuan

Memiliki tujuan dalam menjalankan sebuah bisnis sangatlah penting. Namun, bagaimana ketika tujuan tersebut menimbulkan masalah? Berikut permasalahan yang diakibatkan dari kesalahan dalam menetapkan tujuan.

1. Fokus yang Berlebihan

Fokus dalam bekerja memang sangat perlu dilakukan saat bekerja. Namun, ketika fokus yang berlebihan dalam mengerjakan suatu pekerjaan juga tidak disarankan. Fokus yang berlebih tersebut dapat menyebabkan Anda mengabaikan masalah dan tugas penting lainnya. 

Contohnya, saat sebuah divisi memberi penghargaan kepada karyawan untuk memenuhi target penjualan dalam periode yang singkat. Untuk mengejar target penjualan secara cepat, pegawai tersebut cenderung lalai dan mengabaikan tujuan lainnya. Bagaimanapun, faktor-faktor lain tetap penting untuk membantu perusahaan berkembang meskipun untuk jangka waktu yang panjang.

2. Mengambil Terlalu Banyak Risiko

Manajer sering disarankan untuk memiliki tujuan yang cukup menantang agar tetap untuk bekerja sekeras mungkin dan dapat berkembang. Perilaku yang mengelu-elukan risiko hanya akan menjadi fenomena stretch goals. Target tidak akan tercapai karena terlalu banyak risiko sehingga berpotensi menghancurkan nilai dari bisnis. 

3. Meremehkan Time Limit dan Gangguan

Sebagai seorang manajer, Anda harus tetap realistis tentang tenggang waktu, situasi, dan kemampuan tim Anda pada saat menetapkan tujuan untuk mereka. Beberapa manajer memiliki ekspektasi yang tinggi terhadap para karyawan, seperti menganggap mereka akan siap untuk memberikan bekerja di waktu luang. 

Asumsikan bahwa hal-hal akan muncul, baik itu situasi darurat, karyawan jatuh sakit, atau pandemi global. Hal-hal di atas bisa saja terjadi dan Anda tidak memiliki kendali untuk mengubahnya. Sebagai seorang pemimpin, Anda perlu meninggalkan ruang untuk kesalahan, kemunduran, dan waktu liburan saat menetapkan tujuan.

4. Mengatur Tujuan Bukan Berdasarkan Data 

Terkadang, manajer cenderung menetapkan apa yang disebut tujuan berbasis ego dan preferensi pribadi. Terlepas dari berbagai tes, eksperimen, dan data yang sudah disiapkan, beberapa pemimpin terus kembali ke inisiatif yang mereka miliki sebelumnya dengan harapan akan adanya progres pada bisnis. Perilaku seperti itu tidak hanya menghambat pertumbuhan perusahaan, tetapi juga merusak reputasi dan kepercayaan manajer tersebut di mata tim mereka.

Cara Meningkatkan Penetapan Tujuan

Penting bagi para negosiator kenapa tiba2 ngomongin negosiator ya? untuk membuat penetapan tujuan dan perencanaan kinerja yang lebih efektif. Pada manajer bisa memerhatikan tiga poin utama yang perlu dijadikan fokus dalam menetapkan tujuan.

1. Pilih Partner yang Tepat

Ketahuilah bahwa perencanaan kinerja bukanlah sesuatu yang harus dilakukan sendiri. Untuk melakukan penetapan tujuan diperlukan partner, contohnya berkolaboratif dengan anggota tim. Proses. Sehingga, manajer perlu mengetahui apa yang menjadi tanggung jawab utama karyawan, apa yang diharapkan dalam peran tersebut, dan apa yang ingin mereka lihat dalam hal performa kerja. 

2. Pastikan Tujuan dengan Kualitas 

Setiap kali Anda menetapkan tujuan, pikirkan bahwa tujuan tersebut memiliki kualitas yang baik. Pastikan tujuan Anda terdiri dari 5 poin, yakni spesifik, dapat diukur, bisa dicapai, relevan, dan terikat periode. Satu lagi yang terpenting adalah motivasi karyawan. Anda perlu memahami apa yang memotivasi karyawan dari tujuan ini. 

3. Tentukan Tingkat Kompetensi dan Komitmen 

Manajer perlu mempertimbangkan kompetensi individu dan tingkat komitmen karyawan untuk sebuah tugas. Hindari asumsi tentang karyawan veteran untuk dapat melaksanakan seluruh tugas karena mereka lebih berpengalaman. Hal ini sering menjadi kesalahan publik. 

Penting bagi seorang manajer untuk mencari tahu tentang pengalaman dengan tugas tertentu. Kemudian, Anda bisa melakukan kerjasama dengan karyawan yang sesuai dengan syarat yang diberikan. Berikan arahan dan dukungan agar mereka berhasil dalam mengerjakan tugas khusus ini.

Untuk dapat mencapai tujuannya, seorang pemimpin harus menyesuaikan gaya kepemimpinannya agar dapat menggerakkan tim dan bawahannya secara efektif. Melalui program Team Leadership: Becoming Flexible Leader, para pemimpin tim akan mempelajari bagaimana memberikan arahan yang spesifik dan jelas, mendengarkan secara aktif, memberikan umpan balik dan meningkatkan rasa percaya diri setiap anggota timnya.

Prasetiya Mulya Executive Learning Institute
Prasetiya Mulya Cilandak Campus, Building 2, #2203
Jl. R.A Kartini (TB. Simatupang), Cilandak Barat, Jakarta 12430
Indonesia
Prasetiya Mulya Executive Learning Institute
Prasetiya Mulya Cilandak Campus, Building 2, #2203
Jl. R.A Kartini (TB. Simatupang), Cilandak Barat,
Jakarta 12430
Indonesia